MASA LALU YANG KEMBALI

" Mas Abbas..."

" Kin...kenapa kamu di sini ?" tanya Abbas heran saat melihat di Kinara dalam lift dan bersama dengan bosnya.

Abbas terkejut saat matanya melihat tangan Kinara di pegang oleh Samudra bos besarnya.

" Oh iya mas Abbas, mas Abbas kenal dengan Sam..." ucap Kinara.

Abbas semakin terkejut saat Kinara menyebut nama bosnya hanya dengan nama saja.

" Oh iya Sam, ini mas Abbas dia yang memasukkan ku ke pabrik ini, dia tetanggaku " ucap Kinara.

" Tuan ..." ucap Abbas sampai Abbas bingung harus berbicara apa.

" Terimakasih Abbas, ayo kita keruanganku Nara " Ucap Sam dan langsung menarik tangan Kinara.

Abbas melihat keduanya yang menuju ruangan utama dengan mulut yang terbuka.

Kinara terkejut saat melihat tulisan di depan pintu itu.

" Lho ini kan ruangan Bos besar, Sam kamu salah masuk ..." ucap Kinara yang berusaha melepaskan pegangan tangannya.

" tidak, ini adalah ruanganku " ucap Sam dan langsung membuka pintu itu.

Kinara hanya tertegun masih belum mengerti maksud Sam.

CEO DIAMOND CERAMIC

SAMUDRA BIMANTARA

mata kinarsla membola saat membaca nama yang tertera di atas meja kerja.

" Sam...." gumam Kinara dan matanya tak lepas dari sebuah nama dan jabatannya yang tertulis di sebuah benda yang terbuat dari kaca.

" Kemarilah .." ucap Sam sambil menarik tangan Kinara untuk duduk di sofa.

" Duduklah kita makan siang di sini, sebentar lagi makan siang kita akan di antar ke sini, oh ..iya hari ini kamu masak apa untuk ku" ucap Samudra yang menatap Kinara yang belum mengalihkan pandangannya dari benda yang berbentuk kaca itu.

" Nara " Ucap Samudra dan menepuk bahu Nara dan seketika Kinara tersadar dari keterkejutannya.

" Sam itu namamu kan ...?" tanya Kinara sambil menunjuk ke arah meja kerja Samudra.

" Iya ...." ucap Sam santai dan tersenyum tipis melihat wajah Kinara yang masih terlihat kebingungan.

" Nara..."

" Sam kamu pemilik Pabrik ini? " Tanya Kinara sambil menatap Samudra.

" Iya..." sahut Sam.

" Sebentar - Sebentar....tolong cubit pipiku sepertinya aku mimpi, karena merindukanmu " ucap Kinara.

Samudra tersenyum tipis dan kemudian balas menatap Kinara.

" Aku tak mau menyakitimu, kalau aku cubit, kamu akan kesakitan, gimana kalau aku cium saja " ucap Sam dengan mengedipkan mata.

Bugh......sebuah pukulan mendarat di bahu Samudra.

" Jangan nakal...coba kalau berani, akan aku pukul pantatmu dengan sapunya ibu ..." Kinara menghentikan ucapnya dan diam tertegun.

" Sam..ibu " gumam Kinara pelan dan wajahnya seketika berubah sendu, matanya berembun, saat mengingat ibunya.

Sam langsung menarik tubuh Kinara dalam pelukannnya.

" Maaf, aku tidak ada di sisi kalian saat kalian membutuhkan aku, maaf..." ucap Samudra pelan.

Tangis Kinara tak terbendung, ia terisak dalam pelukan Samudra, ia meluapkan segala bebannya di bahu Samudra.

" Kamu jahat Sam, kamu meninggalkan kami tanpa memberi kabar sama sekali, ibu selalu menanyakanmu kepada Pak Rt dan akupun selalu mencari informasi tentang mu Sam, kamu jahat sekali...." ucap Kinara.

" Maaf...."

" Kami sangat mengkhawatirkanmu Sam " Ucap Kinara masih terus terisak dalam pelukan Samudra.

Daffa dan kepala koki yang melihat itu, keduanya urung masuk ke dalam dan kembali menutup pintu masuk.

" Taruh di mejaku saja pak, nanti biar aku yang antar ke dalam, bapak kembali ke dapur " ucap Daffa.

" Pak Daffa kalau boleh tahu ada hubungan apa Tuan Sam dengan Kinara, maaf kalau saya lancang menanyakan ini " ucap kepala koki.

" Nanti Tuan Sam yang akan menyampaikan sendiri pak pranowo " ucap Daffa.

" Baiklah pak, maaf " ucap Pranowo dan langsung kembali ke dapur.

Daffa menatap makanan yang ada di mejanya dan kemudian ia duduk di kursinya.

Kinara melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Samudra yang perlahan tangan mengusap airmata yang ada di pipi Kinara.

" Kamu harus di hukum, karena sekarang sapunya ibu sudah tidak ada, hukumnya akan aku ganti " ucap Kinara yang masih terisak.

" Aku akan terima hukumannya " ucap Samudra.

Samudra juga terasa sakit, saat tahu bagaimana kehidupan Kinara saat ini, di khianati dan di campakkan oleh seorang pria begitu saja, dan semua harta yang dimiliki Kinara harus hilang di tangan pria brengsek itu.

" Bukankah kami sekarang sudah menjadi kaya raya, maka hukumanmu adalah berikan aku uang yang banyak " ucap Kinara.

" tidak masalah, semua yang aku miliki adalah milikmu, apa kamu ingat aku pernah berkata, aku akan mencarikanmu uang yang banyak, karena dulu kamu suka sekali dengan uang, jadi aku bekerja keras untuk mencari uang yang banyak untukmu " ucap Samudra.

Kinara terkekeh saat mengingat dahulu saat bersama Samudra.

FLASBACK ON.

Ia mengingat saat ia dan Sam pergi ke pasar malam dan di sana ia melihat sebuah boneka kucing yang besar.

"Aku ingin itu Sam, tapi sepertinya uangku tidak cukup, mahal nggak ya...?" ucap Kinara sambil menunjuk ke arah boneka kucing yang berwarna Pink.

Sam hanya menatap boneka itu.

" Ayo kita tanya Sam " Ucap Kinara.

" Lain kali saja Kin, itu pasti mahal, nanti ibu marah kalau tabungan kamu habis hanya untuk beli boneka " ucap Samudra.

Yang memang saat itu Samudra belum memiliki uang, tapi dalam hatinya ia berjanji suatu saat akan membelikan boneka itu untuk Kinara.

" Tapi aku pingin boneka itu Sam "

" Lain kali saja, nanti aku akan belikan kalau aku punya uang " ucap Samudra.

" tidak aku mau beli sendiri saja, uangmu simpan saja untuk biaya masa depanmu nanti " ucap Kinara.

" Tidak usah khawatir tentang masa depanku, setelah lulus aku akan bekerja keras untuk Kamu dan ibu, sekarang ayo kita pulang, hari sudah malam, nanti ibu marah-marah lagi " ucap Samudra.

" Benar ya...janji ya...kamu akan memberiku uang yang banyak " sahut Kinara .

" Iya, sekarang ayo kita pulang " jawab Samudra dan menarik tangan Kinara ke arah parkiran sepeda, Samudra melajukan sepedanya di kegelapan malam.

FLASBACK OFF

Kinara tersenyum saat mengingat itu.

" Apa kamu sudah membelikan boneka kucing yang besar " tanya Kinara.

" Sudah..."

" Beneran "

" iya, ada di rumahku di ibu kota " sahut Samudra.

" Kamu tidak tinggal di sini? "

tok...tok...tok..

" Tuan makan siangnya sudah hampir dingin, apa Tuan akan makan sekarang " ucap Daffa dari luar pintu.

" Bawa masuk Daf...kita makan dulu, aku sudah lapar sekali " ucap Samudra.

Kinara mengangguk .

" Biar aku ambilkan, atau kamu mau yang baru?" ucap Kinara.

" Tidak usah,itu saja...duduklah biar aku yang ambil " ucap Samudra.

Kinara menatap punggung Samudra yang Keluar dari ruangan itu.

" Kamu sudah sukses Sam...selamat akhirnya kamu bisa mewujudkan cita-cita mu " gumam Kinara dan kembali airmata meleleh.

####

Assalamualaikum readers HAPPY READING salam sehat selalu jangan lupa like dan komentar dan juga jejak cintanya.