PERINGATAN, **** ******.
.
Mia, yang baru saja putus beberapa bulan yang lalu, belum move-on, tapi harus mendapatkan kenyataan bahwa sekarang orang yang paling dicintainya itu berubah dari mantan pacar menjadi saudara tiri, tinggal serumah, bahkan kamar bersebelahan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan hari ke 2
Lucas dan Mia berjalan berdampingan hendak menyusul Sarah dan Adwin.
"sayang.. mau gandengan..." ucap manja Lucas.
"ck!! apaan sih!! ga malu lo diliatin orang!" jawab ketus Mia.
"ngapain malu, sayang? mereka ga kenal kita.. lagian disini orang pacaran mesra mesraan udah biasa banget.."
Lucas hendak meraih tangan Mia, tapi Mia dengan cepat langsung menarik tangannya menjauh.
"ga usah aneh aneh!! ntar ayah sama mama liat!!" jawab Mia sambil menatap serius ke arah Lucas.
seketika Lucas langsung memanyunkan bibirnya. "ck, yaudah.. berarti kalau kita berdua aja boleh kan?"
"Lucas, isi otak lo apa sih?! capek banget gue!!" bentak Mia kesal.
"isi otak gue cuma mau milikin lo, Mia.." ucap Lucas yang berhasil membuat bulu kuduk Mia berdiri.
"sumpah.. Lucas, lo mending berhenti sebelum gue bener-bener sebel sama lo!! gue capek liat lo menggila gini!! lagian perasaan dulu lo ga segininya.."
Lucas menggelengkan kepalanya. "gue udah kayak gini dari dulu, sayang.. Lo aja yang ga sadar kalau gue kecintaan banget sama lo.."
"????" Mia melirik Lucas dengan ekspresi yang susah dijelaskan.
.
Sesaat kemudian Mia dan Lucas sampai di tempat pertemuan.
Terlihat Sarah dan Adwin melambai ke arah mereka, mencoba memberi tahu tempat mereka berada.
"sayang.. liat deh.. anak anak kita sekarang kayaknya akur banget ya.." ucap Sarah dengan senyum cerah.
Adwin mengangguk menyetujui ucapan Sarah, namun entah kenapa dalam hati dia merasa gelisah melihat kedua anak ini.
"Lucas gimana kondisi kamu? kepala kamu pusing ga?" tanya Sarah perhatian.
Lucas yang baru saja mendudukan dirinya di depan kedua orang tuanya hanya tersenyum.
"aku baik baik aja ma.."
"emm.. bagus deh kalau begitu.. mama sama ayah tadi udah cemas banget loh pas kamu ga angkat telpon.."
"hehehe.. maaf ma, tadi hpnya aku silent, jadi ga kedengeran."
jawaban Lucas semua masuk akal, namun entah kenapa naluri Adwin merasa ada yang tidak beres disini.
"Yaudah.. kalau gitu kalian makan dulu aja ya.. setelah selesai makan, baru kita jalan jalan lagi.." lanjut Sarah berucap penuh perhatian sambil menatap Lucas dan Mia.
"iyaa ma, makasih.."
setelah selesai makan, mereka berempat berjalan beriringan di jalanan Paris.
Sarah dan Adwin berjalan di depan, sementara Mia dan Lucas berjalan mengiringi mereka.
sepanjang jalan, Sarah terlihat begitu antusias, dan sebagai suami, Adwin yang sudah sering ke Paris dengan sigap langsung menjelaskan semua hal yang dia tau tentang jalanan Paris.
"sayang.. dimana depan entar kita kayak gitu ya.." bisik pelan Lucas ke Mia yang berjalan di sampingnya.
Lucas membayangkan masa depan mereka seperti mama dan ayahnya.
namun bukannya menjawab, Mia malah merespon dengan mencubit perut Lucas dengan kuat.
"aww... aww... awww..." Lucas berteriak kesakitan, membuat Sarah dan Adwin seketika menoleh.
"??"
"Lucas, ada apa?"
"ehh gapapa yah.. Lucas tadi kayaknya digigit semut, sakit banget.." ucap Lucas sambil mengosok gosok tempat Mia mencubitnya.
"kok bisa sih? pakaian kamu ada semutnya? mau balik ke hotel dulu ngga, buat ganti baju?" Sarah berucap perhatian.
"ehh.. ga usah ma.. hehe.. semutnya ga separah itu..."
"yakin? kalau kamu mau kita bisa pulang ke hotel dulu kok.."
"yakin kok ma.. tenang aja.."
mendengar penjelasan Lucas, Sarah dan Adwin berbalik dan kembali melanjutkan langkah mereka.
"sayang, kamu kalau mau nyentuh aku jangan disini.." lanjut Lucas berbisik lagi. "ntar malem aja ya.. ntar aku ke kamar kamu lagi.." lanjut Lucas berucap pelan.
Mia seketika merasa sangat kesal.
"lo bisa diem ga?" ucap Mia pelan penuh penekanan.
"okeehh.. gue diem.." ucap Lucas masih dengan suara bisik bisiknya.
tanpa mereka sadari, Adwin yang berjalan di depan mereka melirik ke arah mereka, meskipun tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, Adwin melihat dengan jelas tingkah akrab Mia dan Lucas.
***
setelah berpetualang seharian, ke empat orang itu kembali ke hotel dan memutuskan untuk istirahat di kamar masing-masing.
Lucas awalnya diam, hendak menunggu ayah dan mamanya masuk ke kamar dan langsung menyelinap ke kamar Mia.
namun entah kenapa ayahnya tidak kunjung memasuki kamar, yang ada dia terus mengawasi Lucas, seperti menaruh curiga kepadanya.
"ayah kenapa ga masuk? ga capek kah?" tanya Lucas dengan wajah canggung.
"kamu sendiri kenapa ga masuk ke kamar kamu?" tanya Adwin dengan suara tegas dan tatapan penuh curiga.
Lucas memutar otaknya, mencoba mencari alasan, namun apapun alasannya terdengar tidak masuk akal, akhirnya Lucas mengurungkan niatnya dan langsung berbalik masuk ke kamar hotelnya.
.
tringg...
pesan masuk dari Lucas di ponsel Mia.
[sayang, tadi ayah diluar, aku ga bisa masuk ke kamar kamu sekarang.. kamu jangan kunci pintunya ya.. maleman dikit aku pasti kesana..]
"dih!! ini anak bener bener sakit kayaknya!! nyesel gue pernah jatuh cinta sama cowok kayak dia!! udahlah ga bertanggungjawab, ninggalin gue gitu aja, isi otaknya mesum banget lagi!!" gumam Mia sesaat dia membaca pesan Lucas.
"prasaan dulu ga separah ini deh.. hmm..." lanjut Mia bergumam sambil menghela nafas panjang.
[temuin gue di lobby hotel jam 2 jam lagi, kita bedua harus bicara serius.] balas Mia.
...****************...