NovelToon NovelToon
Ketika Musuh Menjadi Pengantin Pengganti

Ketika Musuh Menjadi Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:30.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Sharmila, seorang wanita cantik, sedang bersiap untuk hari pernikahannya dengan Devan, bos perusahaan entertainment yang telah dipacarinya selama tiga tahun.

Namun, tiba-tiba Sharmila menerima serangkaian pesan foto dari Vivian, adik sepupunya. Foto kebersamaan Vivian dengan Devan. Hati Sharmila hancur menyadari pengkhianatan itu.

Di tengah kekalutan itu, Devan menghubungi Sharmila, meminta pernikahan diundur keesokan harinya.

Dengan tegas meskipun hatinya hancur, Sharmila membatalkan pernikahan dan mengakhiri hubungan mereka.

Tak ingin Vivian merasa menang, dan untuk menjaga kesehatan kakeknya, Sharmila mencari seorang pria untuk menjadi pengantin pengganti.

Lantas, bagaimana perjalanan pernikahan mereka selanjutnya? Apakah pernikahan karena kesepakatan itu akan berakhir bahagia? Ataukah justru sebaliknya?

Ikuti kisah selengkapnya dalam

KETIKA MUSUH MENJADI PENGANTIN PENGGANTI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Bertemu Kakek Julian

.

Mobil yang dikendarai oleh sopir Zayden telah sampai di rumah kakek Julian. Zayden turun dari mobil, Melangkah perlahan sambil menyimpan dua tangannya di dalam saku celana, menatap sekeliling dengan pandangan kagum. Rumah itu begitu asri sejuk dengan banyaknya pepohonan. Teriknya matahari di musim kemarau sama sekali tidak berpengaruh.

Sharmila menggerutu kesal karena Zayden bahkan sama sekali tidak mau berbasa-basi untuk membuka pintu mobil baginya. “Apa pria itu benar-benar tidak tahu cara bersikap romantis?” gerutu Sharmila.

Pernikahan mereka memang hanya sebatas perjanjian. Tapi seharusnya Zayden bisa berpura-pura romantis. Menghembuskan nafas kesal, wanita itu pun segera turun setelah sopir membuka pintu di sampingnya.

Seorang pria paruh baya dengan setelan berwarna hitam yang rapi mendekat dan menunduk hormat. “Nona Sharmila sudah datang? Tuan besar sudah menunggu sejak tadi. Tuan besar bener-bener senang mendengar hari ini Nona datang bersama suami,” Ucap pria itu sambil tersenyum ramah, menundukkan kepala hormat lalu mengarahkan telapak tangannya memberi jalan untuk Sharmila dan Zayden.

“Terima kasih Paman,” jawab Sharmila. Zayden yang ada di sampingnya hanya mengikuti langkah gadis itu dengan wajah datar. Membuat Sharmila berusaha menahan kesabaran, benar-benar menahan agar tidak memaki pria itu.

"Apa pria ini bahkan tidak bisa sedikit berbasa-basi pada orang yang lebih tua? Benar-benar menyebalkan."

Sesampai mereka di depan pintu dengan ukiran indah, Sharmila mengurungkan niatnya untuk membuka pintu. Wanita itu menatap ke arah Zayden. Meraih jemari tangan Zayden yang masih tersimpan di dalam saku celana dan menggenggamnya, membuat pria itu sedikit terkejut.

“Dengar! Kita harus pura-pura lebih mesra di depan Kakek!” tekan Sharmila sebelum ia mengetuk pintu.

“Pura-pura?” Zayden membalas menggenggam tangan Sharmila. “Kamu mau aku bersikap bagaimana?” tanya Zayden sambil mengedipkan mata jail.

“Zayden jangan pura-pura tidak tahu. Walaupun susah tapi kita tetap harus akting dengan benar. Kamu tenang saja aku bakal ganti rugi akting ini. Aku hanya tidak mau sakit kakekku kembali kambuh gara-gara sikapmu yang bodoh. Lagi pula Kemarin saat di pernikahan Kamu kan juga…?” Sharmila menghentikan ucapannya. Malu rasanya mengatakan bahwa Zayden menciumnya di sana.

“Di pernikahan apa? Apa yang aku lakukan?” Zayden tersenyum menggoda, membuatnya mendapat hadiah pukulan di dada. Namun bukan mengaduh, pria itu tertawa makin lebar.

“Tapi, ini memang susah. Jadi aku benar-benar menunggu ganti rugi darimu,” ucap Zayden kemudian menggandeng tangan Sharmila.

Tidak tahu saja Sharmila, jika memang itulah yang sebenarnya diinginkan oleh Zayden. Pria itu menggenggam tangan Sharmila sepenuh hati, bukan pura-pura seperti yang diminta oleh Sharmila.

Dua penjaga yang berdiri di kejauhan, saling pandang dan tersenyum geli melihat perdebatan yang menurut mereka romantis.

“Akhirnya Nona Sharmila datang.” Seorang wanita paruh baya sudah menunggu, menyambut mereka dengan senyum bahagia.

“Selamat siang, Bibi,” sapa Sharmila.

“Tuan besar sudah menunggu di kamar.” Bibi pelayan mengarahkan telapak tangannya ke sebuah pintu yang tertutup rapat.

“Aku dan suamiku akan ke sana,” jawab Sharmila. Sikunya mendarat keras ke pinggang Zayden, namun, pria itu hanya mengangkat dua alisnya tak paham.

“Saya turut bahagia Nona Sharmila akhirnya menikah. Semoga Nona dikaruniai kebahagiaan.”

Sharmila mengangguk dan tersenyum kemudian membawa Zayden untuk segera menemui kakeknya.

“Kakek!” seru Sharmila begitu mereka memasuki kamar kakeknya. Wanita itu segera menghambur ke arah kakeknya dan memeluk pria tua itu erat.

“Mila, kamu sudah datang?” tanya kakek dengan suaranya yang terdengar lemah.

“Aku senang Kakek sudah baik-baik saja,” ucap Sharmila tanpa melepas pelukan.

Zayden berdiri di samping Sharmila dengan sikap santun.

Kakek Julian tersenyum bahagia mendapat pelukan dari cucunya. Lebih bahagia lagi saat melihat kedatangan cucunya bersama suami. Pria yang seluruh rambutnya sudah memutih itu merasa bersedih karena tidak bisa hadir di pernikahan cucu satu-satunya.

Sharmila melepas pelukan lalu berdiri di samping Zayden. “Kakek ini Zayden suamiku. Aku sedih kakek tidak bisa datang kemarin. Sekarang aku sudah menikah kakek harus cepat sehat, ya.”

Raut sedih Sharmila tak mampu wanita itu sembunyikan. Karena memang hanya kakeknya satu-satunya keluarga yang ia miliki.

“Salam kakek.” Zayden menundukkan sedikit kepalanya lalu berdiri tegak dengan menyatukan dua tangan di depan perut.

Kakek Julian memandang Zayden dengan tatapan bingung. “Mila, bukankah kamu setuju menikah dengan Devan? Kenapa…?”

“Kakek!” Sharmila memotong ucapan kakek Julian. “Sebenarnya aku menerima pernikahan dengan Devan adalah karena perjanjian. Tapi sebenarnya yang aku cintai adalah Zayden,” Sharmila memasang raut sedih dan bersalah.

“Hanya saja waktu itu aku tidak mau mengecewakan Kakek Julian dan kakek Tommy, makanya aku terpaksa diam. Tapi sebenarnya aku sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap Devan. Aku tidak mencintainya. Yang benar-benar aku cintai hanyalah Zayden.”

Zayden menoleh dan begitu terpukau dengan kemampuan akting Sharmila. Lihatlah, wanita itu bahkan dengan mudah mengeluarkan air mata.

Untuk melengkapi sandiwaranya Sharmila bergelayut manja di lengan Zayden.

Zayden tersenyum licik. Ia mengambil kesempatan untuk merengkuh pinggang Sharmila. Tak peduli meski lagi-lagi siku Sharmila mendarat di pinggangnya. Dalam hatinya dia bersumpah.

“Setelah ini aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi. Apa yang sudah menjadi milikku takkan kubiarkan direbut oleh pria lain.”

“Apa benar seperti itu?” tanya kakek Julian. “Apa ini bukan karena Vivian? Aku dengar…?”

“Yang kakek dengar itu tidak benar.” Sharmila mencoba meyakinkan kakeknya.

"Aku dan Zayden benar-benar saling mencintai. Tolong restui kami, ya. Lagi pula Vivian juga adikku. Aku senang akhirnya ia bahagia dengan Devan. Dengan begitu Aku tidak terikat perjanjian antara kakek dengan kakek Tommy.”

“Baiklah, baiklah.” Akhirnya kakek Julian mengerti. Pria itu segera mengalihkan pandangannya kepada Zayden.

“Kamu Zayden ya?” tanyanya.

“Iya. Kakek, aku Zayden suami Sharmila,” jawab Zayden sopan.

“Kenapa sepertinya wajah kamu ini agak familiar ya?” Kakek Julian Mengerutkan kening mencoba mengingat-ingat.

“Salam kakek Julian. Ayahku adalah William Pratama. Mungkin saja Kakek pernah mendengar nama itu.”

“Wah, Ternyata kamu adalah putra William?” Dalam sekejap wajah kakek berbinar senang. “Benar-benar tidak menyangka. Akhirnya aku berbesan dengan manusia batu itu.”

Sharmila dan Zayden saling pandang. Apakah itu artinya kakek Julian dan tuan Wiliam saling kenal?

“Oh iya, Mila.” Kakek Julian menatap ke arah cucunya. “Coba kamu lihat apakah makanannya sudah siap apa belum.”

“Baiklah, Kakek,” jawab Sharmila. Ia merasa kakeknya sedang mengusirnya, tapi ia juga tak bisa membantah.

“Nanti kalau sudah siap suruh pelayan panggil kami ya.”

“Baik kakek.” Sharmila melirik ke arah Zayden mengisyaratkan agar pria itu menjaga sikap lalu keluar dari kamar.

Zayden duduk di tepi ranjang kakek Julian setelah Sharmila pergi.

“Ada yang ingin Kakek bicarakan padamu,” ucap kakek Julian.

“Aku akan mendengarnya dengan baik kakek,” jawab Zayden. Pria itu mengambil tangan keriput Kakek Julian dan mengusapnya lembut.

“Begini…”

1
Dewi kunti
kami tidak butuh dooong
mery harwati
Good job Arya 👍 bikin Mila termehek mehek sama kamu, karena selama ini kau yang termehek mehek sama Mila gegara iblis Devan lah Mila membencimu, so sekarang waktunya Devan menuai perbuatan apa yang dia tabur & tanam selama ini, semangat Arya demi Mila 💪
Warijah Warijah
Devan licik dr msih sekolah..untung sekarang Zayden kaya, jd bs membuat Devan mati kutu..menghalalkan segala cara untuk kepuasan diri adalah perbuatan keji, dan menjijikan..
Siti Zaid
Author..terima kasih selalu update 2 episode lagi dan lagi👍👍👍👍👍
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih juga selalu mendukung karya saya kak /Kiss//Kiss/🙏
total 1 replies
Warijah Warijah
Kenapa Sharmila tdk peka ya bahwa Zayden cinta Sharmila..dengan tindakan juga seharusnya Sharmila peka dong, bahwa Zayden mencintai nya..
Keren Thor novelnya 👍😍
Patrick Khan
zainal ohooo zainal hooooooooo zainal.. baca pakai nada.. aneh km zainal malah manut devan.. agak lain ini 😏😏
Cristella Tella
bner zayden... jngan biarkan devan hidup dngan tenang
Rafly Rafly
laki laki itu haruslah bersikap baik Nona.. terlebih dgn orang yg di cintai..
tul nggak Mama 😄😄😄
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul betul betul betullllllll 🤣
total 1 replies
hidagede1
zayden nya yg gak mau sama elu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ho oh
total 1 replies
hidagede1
kalo nyuri masa sama no pin nya juga,,, petugas nya mau" aja di bodohin sama vivian
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: gak pernah makan bangku sekolah an sih, jadi ya gitu /Joyful//Joyful/
total 1 replies
ora
Enggak kasihan sih🤣🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aku juga gak, tuh
total 1 replies
ora
Woyyylah/Curse//Facepalm/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Napa? jangan bilang kau juga mau jadi istri kedua Zayden ya ? /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful/
total 1 replies
ora
Gatel banget sih kamu Vivian😂
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: bantuin garuk dong
total 1 replies
ora
Karena dia lebih baik dari mu🤪🤪
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul betul betullllllll
total 1 replies
arniya
pembalasan di mulai....
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: jreng jreng jreeeenngggg
total 1 replies
Cristella Tella
vivian kira zayden... kyak devan gampang tergoda
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: nah tuh, main sama rata in aja 🤣🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
memang tp hatimu lebih kotor dr sharmila👻
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul betul betullllllll
total 1 replies
Warijah Warijah
Gampang banget y suruh ngabisin uang suami..kn 7 turunan ga bakalan hbs..Vivian Vivian, akhirnya kena getahnya jg..sekali jalang tetaplah jarang...
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: rebes paro eding mengko /Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
tse
aduh panasssssss...
kira2 berapa derajat ya suhu ruangan di butik itu....
aku rela ko bang bantuin isi dalma kartu hitam mu itu...
karna banyak yang mau saya beli... 🤣🤣🤣🤣🙏
dari motor, renov rumah biaya sekolah 3 anak...
boleh ya bang... boleh lah... boleh lah...
Zayden berkata....
Apa aku mengenalmu...
kita ta se akrab itu ya... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: dan aku pun hanya bisa berkata

kasian deh lu 🤣🤣🤣
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
RRRRRRR staga /Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!