NovelToon NovelToon
Tergoda Adik Angkat

Tergoda Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Diam-Diam Cinta / Percintaan Konglomerat / Romantis / Cintapertama / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy ha

Siapa bilang pria dingin yang telah tumbuh dewasa itu tidak menyimpan rasa pada sang adik angkat, yang jelas-jelas dirinya hanyalah kakak angkat yang kebetulan di rawat oleh keluarga Satuan.

"Siapa suruh kamu begitu menarik, jangan salahkan kakak jika kamu selama ini jadi fantasi kakak, kamu cantik dannnn menarik Sea. " Delane menatap bingkai foto milik Sea.

Tapii, hubungan itu telah membawa keduanya ke jenjang yang seharusnya tidak di lakukan. Apalagi setelah itu mereka terpisah negara dan juga waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20.tidak tahan melihatnya

Wajah Delane memerah, leher jenjang yang begitu meng goda untuk di cicipi lagi.

"Kak, kenapa diam? " Menatap Delane.

"Tidak, ini bukan karena kamu sakit Sea, "

Saat itu. 

Delane membawakan satu set pakaian ganti lengkap di dalam paperbag dan ia menyuruh pelayan yang berjaga untuk keluar dari kamar tersebut dengan alasan ia ingin membangunkan Sea untuk berganti pakaian terlebih dahulu. 

"Sea, bangun. Yuk ganti pakaian dulu. " Masih mengenakan seragam belum berganti pakaian. 

"Eeemmm enggak mau, "

"Badanmu keringetan dan pakaian kamu harus ganti dulu Sea, "

"Apa sih, dingin kak. " 

Suaranya membuat Delane harus menahan semuanya sendirian lagi, helaan nafas pun tak mampu meredam kan gejolak yang datang. Intinya sangat sehat dan butuh pelepasan. 

"Enggak dingin, kakak akan bantu oke, " Senyumnya begitu mengembang. 

Sementara Sea mengikuti arahan Delane bahkan saat ia tak mengenakan sehelai benang pun. 

Cup. 

"Maaf, maafkan aku Sea. " Ia berada di celuk leher Sea dan memberikan tanda, kini Sea miliknya dan ia akan menjaganya dan memastikan Sea tak menderita. 

"Aahhh kak, lepaskan, " Ia sampai mendongak dan mendorong d@da bidangnya tapi tak berhasil, justru Delane berganti memberikan tanda tersebut. 

Delane melepaskan dan bergegas membantu mengenakan pakaiannya. 

Ia menyentuh bekas itu dan mengambil foundation untuk menutupi hal yang ia perbuat pada Sea tadi saya ia belum sadar sepenuhnya, efek obat untuk Sea istirahat sangatlah dahsyat ternyata.

"Tidak apa-apa, ini bukan luka Sea. "

Sea menatapnya seraya bertanya-tanya, kenapa Delane sepertinya santai sekali bahkan ia mengoleskan foundation di lehernya, tadi bekas merah itu tidak hanya satu tapi ada 3 dan kini semua sudah tertutup dengan foundation, lalu Delane mengambil syal dan menutupi leher tersebut.

"Maafkan aku. "

"Kenapa? "

"Itu, bekas cu pang, " Memalingkan wajahnya.

Siap-siap di tampar kamu Delane, lancang dan naf suan.

"Kak, kamu. "

"Maafkan aku, " Justru sekarang Delane menyatukan bi birnya ke bi bir Sea.

Sea melebarkan matanya, tak percaya dengan apa yang Delane lakukan.

"Kak, eeemmm lepaskan. "

Delane justru menikmati bi bir itu dan menyesapnya berkali-kali, kesempatan yang ada digunakan sebaik mungkin.

Usai menikmati bi bir itu ia mengusap bi bir Sea dengan ibu jari.

"Manis, terimakasih Sea. Mulai detik ini kamu milik kakak, terus terang kakak tak mau kamu di lirik orang lain, "

Sea tak paham dan tak mengerti maksudnya, apa yang barusan Delane sampaikan ke dirinya.

"Kak." Ia berdiri meski tubuhnya tak mampu, ia mundur dan tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Delane tidak menyatakan cinta padanya saat seperti ini kan, hidup seatap sejak lahir tak membuatnya terlena, namun apa ini.

Ia mendekati.

Sea mundur sampai tubuhnya terhimpit di dinding. Percuma menyadarkan Delane dalam keadaan seperti ini.

"Jangan nolak, itu tadi yang pertama buat kakak. "

Sea membeku.

"Aku pun sama kak, tapi kenapa kakak memberikan ke aku. Kita kan, "

Tak dapat di pungkiri bahwa pesona Delane sangat luar biasa, tampan  dan pintar bisa di pastikan masa depannya secerah dirinya yang selalu bersinar, lihatlah meski baru berusia 18 tahun Delane sudah punya tabungan, jika tidak mana mungkin ia mampu membelikan satu set pakaian lengkap dengan harga jutaan begitu saja.

"Husss, aku tau kita satu keluarga. Tapi kakak tidak mampu Sea, kakak. " Lagi-lagi memberikan kecupan dan semakin menuntun, ia peluk tubuh Sea yang mulai limbung.

Ia tak mampu berdiri jika ia terus-menerus diberikan keindahan ini. Sea melingkarkan tangannya di leher Delane dan kini mereka berdua sama-sama belajar yang akan menjadikan bom waktu suatu saat nanti, ini tidak benar tapi ini juga nikmat, antara kesadaran dan tak sadar.

Logikanya sudah tidak ada kini hanya tinggal naf su semata. Tangan Delane masuk dan melepaskan pengait dan saat hendak mere mas benda kenyal itu suara ketukan pintu mengejutkan keduanya dan bi bir mereka berdua langsung terpisah.

Tok tok tok.

Dengan cepat Delane memasangkan pengait itu lagi dan Sea segera ke kamar mandi sedangkan Delane menyalakan televisi dan menonton cartoon kesukaannya.

Gea berada di luar kamar dan hendak masuk.

"Sea." Pintu terbuka dan terlihat ada seseorang yang menyalakan televisi dan ia terkejut saat Delane ada di situ.

Ia menoleh saat Gea berada di dekatnya.

"Mom,"

"Delane, sejak kapan kamu ada di sini. Terus kenapa saat mommy mengetuk pintu tak kamu jawab nak? "

"Mom, " Mengajaknya duduk di sampingnya. "Bukannya kamar ini ada peredam suara, meskipun Delane jawab juga percuma kan mom, "

Gea tersadar langsung tersenyum kecil. "Eh iya ya, kok bisa mommy lupa sih.  Maaf ya, mommy benar-benar lupa. Mana Sea? " Melihat tempat tidur Sea yang kosong.

"Kekamar mandi mom sepertinya, Delane juga nunggu Sea mom. Mau memberikan ini, siapa tau Sea mau memakannya, " Sayuran sehat untuk Sea makan, mangkuk itu berisi sayuran.

Gea terharu dengan sikap Delane. "Terimakasih ya Delane, sudah mau menjaga Sea. " Bangga pada putranya yang ia rawat sejak baru lahir.

"Mom, kenapa bicara seperti itu sih, aku melakukan ini semua karena khawatir pada Sea mom dan Delane gak mau Sea sampai kenapa-kenapa lagi mom, "

"Baiklah nak, oh ya mommy tiba-tiba ada acara nih. Sampaikan ke Sea ya kalau mommy baru saja kesini mengecek keadaannya. " Memperlihatkan ponselnya.

"Siap mom, " Semangat sekali.

Delane mengantar Gea sampai depan pintu dan menutupnya kembali, segitu percayanya pada Delane ia berharap Sea bisa dijaga dengan baik dan benar olehnya.

Sea yang berada di kamar mandi sampai tersenyum-tersenyum, ia lihat wajahnya yang merona sekali.

"Tadi, bi bir ini. " Ia sentuh dan ia tatap.

Kecupan pertamanya dengan Delane, begitu lembut dan indah sekali rasanya ada ribuan kupu-kupu yang menari-nari.

"Sea sadar, dia kakakmu meski kakak angkat mu Sea, " Menepuk pipinya berkali-kali.

Delane terus menatap ke arah kamar mandi, apa yang sedang dilakukan olehnya kenapa lama sekali bahkan tidak keluar-keluar ia menjadi khawatir, tapi saat hendak mendekati kamar mandi Sea justru membuka pintu itu.

"Kak."

"Iya? "

"Duduklah, makan ini. Oh ya, mommy barusan kesini Sea. "

"Mommy kesini? "

"Iya, " Mengajaknya duduk di sampingnya.

Delane dengan telaten membuka semua menu yang ia bawa satu persatu dan kini terlihat semua menggugah selera menunya.

"Hak." Menyodorkan sendok berisi makanan itu pada Sea.

Sea menatapnya, Delane selalu lembut meski di sekolah dingin dan cuek.

Ia membuka mulutnya namun bukan makanan yang sampai justru bi bir Delane.

Cup.

"Kak."

"Habisnya lembut, dan kakak tidak tahan melihatnya, "

Sea tersipu malu.

"Aku makan sendiri. " Jantungnya berdegup kencang.

Satu ruangan dengannya membuat tubuhnya sesak sekali. Apakah ini yang namanya dicintai secara ugal-ugalan, duhh jika benar berapa beruntungnya Sea sekarang.

1
Zamasu
Ngakak guling-guling
Vicki-ying-loveneryone~
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
Nino
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!