NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisi Lemah

"Sudah kubilang kamu harus istirahat na" seru Anggara Lirih suaranya nyaris tenggelam dalam deruan suara mesin mobil yang berbunyi saat ia menghidupkannya.

Pelan-pelan ia mengangkat tubuh Nania, yang terkulai lemah,mendudukkan di kursi belakang. Matanya terpejam, mascaranya meninggalkan jejak buram di pipinya yang putih kemerahan. Gadis itu terlalu lama menunggu di depan kamar operasi tidak mau makan, dan tidak mau minum juga tidak mau diajak pulang.

Hingga tubuhnya roboh, pertahanannya goyah. dan Anggara memutuskan untuk memapahnya pulang.

Anggara menghela nafas, sesekali ia melirik Nania dari kaca spion tengah memastikan keadaan Nania di belakang.

Wanita itu meracau tapi matanya masih tertutup rapat.

"Kai?!... aku harus jagain Kai"

Anggara meremas setir mobil erat, ada sesuatu yang menusuk dada nya saat nama itu keluar dari bibir Nania.

Fajar baru menyingsing, Anggara melajukan mobilnya menembus jalanan kota yang sepi meski sesekali lampu kendaran lain menyorot melintas.

sesampai di depan apartemen Nania, Anggara mengusap rambut Nania di kursi belakang "Na... bangun kita sudah sampai" ucapnya berbisik.

Namun tak ada jawaban dari bibir wanita itu, matanya terpejam.

ia membuka pintu belakang dan mengangkat tubuh Nania yang ringan seakan tenaga nya sudah terkuras habis bersamaan tangisannya semalam.

Sesampai di pintu kamar, ia merogoh sesuatu dari kantong celana, kunci apartemen Nania yang ia ambil tadi dari clutch kecil milik wanita itu sesaat sebelum menggendong nya kedalam.

ia membuka pintu merebahkan tubuh gadis itu di atas kasur. Gaun hitam yang basah oleh air mata masih ia kenakan. Ia membuka sepatu Nania dan merapikan tubuhnya di kasur. ia menatap Nania dalam dan menarik selimut menutupi tubuh nya dengan lembut.

Sorot mata nya memandang Nania yang terlelap, mengusap pipi nya dengan lembut seraya membersihkan sisa maskara yang menghitam di pipinya.

"Jangan siksa diri kamu seperti ini, Na" bisiknya lirih nyaris tak terdengar. Ia merebahkan tubuhnya disamping Nania dan membenamkan wajahnya di ranjang. Keletihan dari perjalanan semalam membuat matanya mengantuk tak tertahankan lalu Ia terlelap disamping Nania

***

beberapa jam berlalu, Nania menggeliatkan tubuh nya perlahan namun tangan nya terhalang sesuatu. Tangan kuat dan kokoh namun hangat kini terbentang dibelakang kepalanya.

"Kai?!" ucapnya pelan. seraya membuka perlahan matanya yang berat.

Namun bukan sosok Kai yang sekarang sedang disampingnya. Melainkan Anggara yang tertidur lelap.

Mata Nania membulat kaget, mulutnya terbuka tidak percaya. ia melirik kedalam selimut, dress hitam yang ia kenakan kemarin masih melekat, dan kemeja biru Anggara juga tidak terlepas.

Syukurlah, tidak terjadi apapun semalam. gumamnya dalam hati. Ia menghela nafas lega

Gerakan kecil Nania yang kaget melihatnya membuat Anggara terbangun. Matanya perlahan terbuka melihat sorot mata Nania yang juga memandangnya.

"m- maaf... ujar nya terbata, seraya duduk.

" Ga apa-apa Anggara, aku tahu kamu yang menolongku, sekarang aku akan bersiap ke rumah sakit. Kamu tidur aja disini, biar aku naik taxi" ujarnya tersenyum sembari bangkit mengambil beberapa baju ganti menuju kamar mandi.

Anggara mengeretakkan lehernya kekanan dan kekiri dan memijit pangkal hidungnya tak habis pikir wanita itu begitu tidak peduli dengan dirinya sendiri.

Ia bangkit dari tempat tidur saat mendengar pintu kamar mandi terbuka dari dalam.

Buru-buru ia menarik lengan Nania, mendorong bahunya kekasur dengan hati-hati.

menahan kedua tangan Nania dan merebahkan diri disampingnya. "Nania, please dengarkan aku, untuk hari ini saja" ucapnya memohon seraya membenamkan wajahnya ke lengan kanan Nania.

gerakan Anggara yang tiba-tiba membuatnya kaget, matanya membulat, nafasnya tertahan takut tiba-tiba Anggara mengambil kesempatan saat mereka berduaan. Tapi setelah beberapa saat, Anggara hanya terdiam dengan kepalanya yang masih menempel dilengan Nania.

Wanita itu membalik tubuh nya menghadap pria itu, sorot mata mereka bertemu. Ia memperhatikan dengan seksama mata Anggara yang biru perlahan mengeluarkan butir-butir air mata.

Nafas Nania tercekat. Sedalam apa perasaan Anggara untuknya? Anggara sangat pintar menyembunyikan perasaannya. Dikantor ia selalu memasang wajah ceria. Meski saat ditolak sekalipun Anggara tetap memperlakukannya seperti biasa.

namun kali ini ia benar-benar melihat sisi Anggara yang lain, ia begitu lemah bahkan saat melihat Nania terlalu keras pada dirinya.Mungkinkah sikapnya kepada Kai perlahan-lahan justru membuat luka yang ia torehkan semakin dalam pada pria itu? apalagi setelah penolakan cintanya.

Nania menatap sudut mata Anggara yang basah. Pria itu membenamkan wajahnya kembali tepat diatas dada Nania. Tak ada sepatah katapun yang keluar. Ia begitu malu menatap gadis yang ia cintai dalam keadaan terlemahnya.

Nafas Nania tercekat. Tubuhnya kaku tidak tahu harus merespon apa. Di satu sisi ia takut meninggalkan Kai disaat kritisnya, namun disaat bersamaan dia telah menyakiti orang yang sangat mencintainya.

Nania menarik nafasnya yang berat dengan pelan. "Baiklah aku akan istirahat hari ini, kabari aku jika Kai sudah siuman" ucapnya berbisik dengan nafas tertahan.

Anggara menyeka tangisnya, ia menarik ingusnya terisak. ternyata air matanya cukup banjir untuk membuat pundak kanan Nania basah.

Nania mengusap kepala pria yang terbaring disampingnya itu dengan lemah lembut. ia merapatkan bibirnya kedalam. maafkan aku?! gumamnya tidak tahu apakah permintaan maaf itu khusus untuk Kai atau untuk Anggara yang saat ini bersama nya

1
Wang Lee
Mampir tjor
Wang Lee
Yuk, aku udah lapar nih
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!