Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Jual
Semua mahasiswa dan mahasiswi serta semua orang sangat terkejut ketika mendapatkan berita terpanas lewat sosial media.
Pasalnya Bela dan Dewi yang sering menghina orang lain dan suka mengatakan beberapa teman kuliahnya sebagai wanita ja lang. Namun pada kenyataannya mereka berdualah yang ja lang.
Di dalam berita terpanas tersebut terdapat beberapa adegan video syur Bela dan Dewi dengan pria liar. Di mana Bela dan Dewi melakukan hubungan suami istri dengan pria yang berbeda dan terkadang beberapa pria.
Selain itu ada berita terpanas lainnya di mana Bela ternyata anak dari keluarga yang tidak jelas. Di mana Ibunya adalah seorang wanita malam dan tidak tahu siapa Ayah kandungnya Bela.
Hingga Ibu kandungnya Bela membuang Bela di tempat pembuangan sampah ketika satu hari dilahirkan. Hingga datang orang tua Kasandra yang tidak sengaja melewati tempat pembuangan sampah.
Sejak saat itu Bela di rawat oleh Keluarga Alexander hingga sekarang. Di mana Keluarga Alexander sangat memanjakannya dan memberikan pendidikan yang terbaik dan memiliki beberapa talenta.
"Ya ampun, Aku sama sekali tidak menyangka kalau Bela dan Dewi ternyata wanita ja lang dan sangat murahan." Ucap mahasiswi pertama.
"Sama, Aku juga tidak menyangka." Ucap Mahasiswi Ke Dua.
"Mereka sering menghina teman-teman kita yang bekerja di bar kalau teman-teman kita sering tidur sama pria liar. Tapi pada kenyataannya merekalah yang tidur dengan pria liar bahkan dengan beberapa pria liar, sungguh menjijikkan. Apakah mereka tidak takut terkena penyakit?" Tanya mahasiswi ke tiga sambil menampilkan ekspresi jijik.
"Mungkin saja mereka sudah kena makanya mereka sengaja menghina Kasandra untuk menutupi aibnya." Ucap mahasiswi ke empat.
"Mereka berdua mengatakan Kasandra suka tidur dengan pria liar tapi pada kenyataannya mereka berdualah uang tidur dengan pria liar. Cih ... Wanita jalang!" Teriak mahasiswa pertama sambil menyiram botol yang berisi air mineral.
Teman-temannya Bela dan Dewi yang melihat temannya menyiram Bela dan Dewi ikut menyiram. Hal itu membuat Bela dan Dewi berteriak dan mengusir mereka namun mereka sama sekali tidak peduli.
"Cuih! Bilangnya putri kandung Alexander tapi pada kenyataannya anak haram yang tidak tahu siapa ayah kandungnya." Ucap salah satu mahasiswa yang sejak lama membenci Bela karena sering menghina dirinya sebagai mahasiswa termiskin.
Semua teman-temannya kembali melempari mereka berdua dengan botol minuman yang berisi air. Selain itu ada juga yang menendang mereka berdua untuk melampiaskan amarahnya.
Bela dan Dewi berteriak kesakitan ketika teman-teman kuliahnya menyiram air ke tubuh dan kepala mereka berdua di tambah mereka menendangnya secara bergantian.
"Yani, Daddy di pecat dari pekerjaan Daddy. Jadi Daddy terpaksa menjodohkanmu dengan Tuan Besar Andre yang sudah lama menyukaimu." Ucap Daddy Ryo yang tidak mempunyai pilihan lain.
"Aku tidak mau Daddy. Tuan Besar Andre adalah pria tua yang sangat suka menyiksa para wanita sebelum melakukan hubungan suami istri. Sudah banyak wanita yang dinikahinya menjadi gila atau bunuh diri." Ucap Yani menolak permintaan Daddy Ryo.
"Ini semua salahmu karena itu Daddy tidak mempunyai pilihan lain." Ucap Daddy Ryo sambil menarik tangan Yani.
Yani berusaha memberontak namun tenaga Daddy Ryo sangat kuat membuat Yani berjalan terseret-seret namun Daddy Ryo sama sekali tidak peduli dengan teriakan dan luka lecet Yani.
Yani meminta pertolongan ke empat sahabatnya yang bernama Bela, Dewi, Friska dan Imel. Namun ke empat sahabatnya tidak mempedulikannya pasalnya nasib mereka juga sangat buruk.
Tidak berapa lama ponsel milik Friska berdering, Friska kemudian mengambil ponselnya dari saku celana panjangnya.
Friska membaca di layar ponselnya tertulis nama Ayahku Galak Sekali membuat wajah Friska langsung pucat pasi. Jari jemari Friska gemetaran ketika menggeser tombol warna hijau.
("Ha ... Halo." Panggil Friska dengan suara gugup dan ketakutan).
("Dasar anak bod*h! Apa yang sudah kamu lakukan di kampus, Hah!" Teriak Ayahnya).
("A ... Aku ti ... Tidak melakukan a ... Apa-a ..."ucapan Friska terpotong oleh Ayahnya).
("Dasar anak bod*h! Kamu itu bukannya kuliah yang benar malah menyinggung orang yang tidak pantas kamu singgung!" Bentak Ayahnya).
("Kamu sudah dikeluarkan dari kampus dan perusahaan yang Ayah rintis selama bertahun-tahun kini menjadi bangkrut gara-gara ulahmu." Sambung Ayahnya dengan nada satu oktaf).
("Apa? Aku dikeluarkan dari kampus dan keluarga kita bangkrut gara-gara Aku menyinggung orang yang tidak pantas?" Tanya Friska mengulangi perkataannya).
("Ya. Karena itu kamu akan Ayah jual ke rumah bordil supaya membayar semua hutang-hutang Ayah." Jawab Ayahnya).
("A ... Aku di jual di rumah bordil? Aku tidak mau di jual dan menjadi pemuas nafsu pria hidung belang." Ucap Friska).
("Ayah tidak peduli. Sekarang kamu pulang dan nanti malam kamu akan Ayah jual." Ucap Ayahnya setelah itu memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak).
("Hallo ... Hallo .... " Ucap Friska).
"Si*l!" Teriak Friska dengan wajah tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya sambil membanting ponselnya untuk melampiaskan amarahnya.
Belum ada satu menit ponsel milik Imel berdering membuat tangan Imel gemetaran ketika mengambil ponselnya yang di simpannya di dalam tasnya.
Imel membaca di layar ponselnya di mana tertera nama Ayah Tiri Jahat. Tubuh dan tangan Imel semakin gemetaran hingga tanpa sengaja jari Imel menekan tombol warna hijau.
Imel sangat terkejut namun berusaha bersikap biasa saja namun ketika ponsel miliknya ditempelkan di telinganya ...
("IMEL!" Teriak Ayah tirinya dengan suara menggelegar).
Imel langsung menjauhkan ponselnya karena telinganya berdengung. Setelah mulai berkurang Imel kembali menempelkan ponselnya di telinganya.
("Ha ... Halo." Panggil Imel dengan suara gugup dan tubuh gemetaran).
("Dasar wanita ja*ang! Apakah hukuman semalam masih kurang, Hah!" Bentak Ayah Tirinya).
("A ... Aku tidak mengerti apa yang Ayah katakan." Ucap Imel pura-pura tidak tahu).
("Kamu itu sama seperti Ibumu, sama-sama wanita ja lang dan tidak berguna." Hina Ayah Tirinya).
("Kamu itu sudah menyinggung orang yang tidak sepantasnya kamu singgung. Apakah kamu tidak tahu akibat ulahmu perusahaan milik Ayah menjadi bangkrut?" Tanya Ayah Tirinya yang terdengar sangat marah dan ingin memakan Imel hidup-hidup).
("Apa? Aku menyinggung orang yang tidak sepantasnya Aku singgung? Ke .. Keluarga kita bangkrut?" Tanya Imel gugup dengan wajah sangat terkejut dan sangat terpukul).
Ayah tiri Imel memang terkenal kejam karena sering memukulinya jika dirinya melakukan kesalahan sekecil apapun.
Namun walau begitu apapun yang di minta Imel, Ayah Tirinya memberikannya asalkan bisa menyenangkan Ayah Tirinya di ranjang di saat Ibunya tidak ada.
Imel sangat marah terhadap Ayah Tirinya karena sudah mengambil harta yang selama ini di jaganya. Di mana Ayah Tirinya mengancamnya akan menyiksanya jika menolak permintaannya.
Sejak saat itu Imel menjadi pemuas ha srat Ayah Tirinya dan hal itu membuat Imel melampiaskan amarahnya dengan cara menindas orang lain termasuk teman kuliahnya.
("Ya. Karena itu Ayah akan memintamu malam ini untuk menemani teman Ayah di Hotel Syeton." Ucap Ayah Tirinya yang sangat membutuhkan dana secepat mungkin dengan menjual putri tirinya).
("Apa? Aku tidak mau." Ucap Imel).
("Boleh saja. Tapi Ayah akan menceraikan Ibumu dan memutuskan hubungan denganmu. Jadi kamu dan Ibumu malam ini pergi dari rumahmu." Jawab Ayah Tirinya).
Selesai mengatakan hal itu Ayah Tirinya memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak dan hal itu membuat Imel langsung duduk di lantai saking terkejutnya.
Begitu pula dengan Bela, Dewi dan Friska yang masih syok atas apa yang sudah terjadi. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau kejadian ini menimpa mereka karena sudah menyakiti Kasandra.
Sedangkan Kasandra yang mendengar percakapan mereka, sama sekali tidak peduli. Hal ini dikarenakan mereka sudah berani menindas dirinya sejak lama dan hal itu sudah sepantasnya mereka dapatkan.
"Ayahku memutuskan hubungan denganku gara-gara menyinggung orang yang tidak pantas di singgung." Ucap Imel sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Bela! Ini semua gara-gara kamu! Kenapa kamu menyamar menjadi Nyonya Muda Alvonso?" Tanya Dewi sambil menunjuk ke arah Bela.
"Bela, kamu harus bertanggung jawab. Gara-gara ulahmu membuat kami menderita." Sambung Friska sambil ikut menunjuk ke arah Bela.
"Jelas-jelas ini kesalahan kalian yang mau mencari muka. Jadi kenapa Aku harus bertanggung jawab? Kalau kalian mau salahkan maka salahkan kalian sendiri!" Teriak Bela yang merasa dirinya tidak bersalah.
"Ka ... Kamu! Aku akan melawanmu sampai kamu babak belur!" Teriak Dewi, Friska dan Imel dengan serempak.
Kemudian mereka bertiga berjalan ke arah Bela dan hal itu membuat wajah Bela sangat ketakutan pasalnya Dewi, Friska dan Imel wajahnya terlihat ingin sekali membunuh Bela.
Kemudian mereka bertiga mengeroyok Bela di mana Bela berteriak kesakitan sambil berusaha melawan mereka.
Namun sayangnya tenaganya kalah jauh dan membuat Bela beberapa kali terkena pukulan, cakaran dan tendangan penalti dari ketiga sahabatnya.
Tidak ada satupun yang mau membantu Bela hingga beberapa saat terdengar suara teriakan. Di mana empat orang sekuriti datang memisahkan mereka.
Setelah itu ke empat sekuriti mengusir Bela, Dewi, Friska dan Imel karena mereka berempat dikeluarkan dari kampus.
Ke empat mahasiswi itupun terpaksa pulang sambil menahan amarahnya namun dalam perjalanan ke empat mahasiswi tersebut mengalami kecelakaan.
Di mana ke empat mahasiswi tersebut yang terluka paling parah adalah Friska. Di mana ke dua tangan dan ke dua kakinya lumpuh akibat terjepit body mobil.
Sedangkan Bela dan Dewi salah satu kakinya patah karena itu memakai kursi roda. Sedangkan Imel salah satu tangannya patah dan terpaksa harus memakai tangan palsu.
Mungkin itu karma buat mereka karena sering menindas dan membully Kasandra dan teman-teman kuliahnya. Selama ini orang tua mereka membiarkan anak-anak mereka bertindak sesuka hati.
Jika ada yang berani mengadu maka orang tua mereka dengan kompak langsung memberikan tindakan kejam terhadap orang tua korban.
Namun tindakan anak-anak mereka yang semena-mena kini mendapatkan balasan yang setimpal. Di mana Alvonso memerintahkan Asisten Han untuk membuat keluarga mereka bangkrut dan terlilit hutang.
Orang tua mereka tidak menyadari kalau apa yang mereka tanam berupa kejahatan maka mereka akan menuai hasilnya yang tidak pernah mereka pikirkan selama ini. Seperti kata peribahasa : "Di atas langit masih ada langit."
Maksud dari peribahasa yang berarti : selalu ada yang lebih hebat, lebih tinggi, atau lebih luas dari apa yang kita capai atau miliki saat ini.
Makna utamanya adalah menekankan pentingnya kerendahan hati dan mengingatkan agar tidak sombong, karena apa pun kelebihan yang dimiliki seseorang (ilmu, kekayaan, prestasi), pasti ada orang lain yang lebih unggul dalam hal tersebut.
Itulah yang kini mereka tuai dan hal itu membuat Dewi, Yani, Friska dan Imel sangat menyesal karena sudah melakukan perbuatan yang merugikan teman-temannya dan orang lain.
Namun sayangnya penyesalan mereka sudah terlambat dan tidak bisa diperbaiki lagi. Karena mereka tahu siapa Alvonso Danuarte, di mana Alvonso sangat kejam dan membenci orang berbuat jahat. Selain itu Alvonso tidak akan memaafkan orang-orang yang sudah menyakiti keluarganya.