Karena dosa yang Serein perbuat, ia dijatuhi hukuman mati. Serein di eksekusi oleh pedang suaminya sendiri, Pangeran Hector yang tak berperasaan. Alih-alih menuju alam baka, Serein justru terperangkap dalam ruang gelap tak berujung, ditemani sebuah sistem yang menawarkan kesempatan hidup baru. Merasa hidupnya tak lagi berharga, Serein awalnya menolak tawaran tersebut.
Namun, keraguannya sirna saat ia melihat kembali saat di mana Pangeran Hector, setelah menghabisi nyawanya, menusukkan pedang yang sama ke dirinya sendiri. Suaminya, yang selama ini Serein anggap selalu tak acuh, ternyata memilih mengakhiri hidupnya setelah kematian Serein.
Tapi Kenapa? Apakah Pangeran Hector menyesal? Mungkinkah selama ini Hector mencintainya?
Untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, Serein memutuskan untuk menerima tawaran sistem dan kembali mengulang kehidupannya. Sekaligus, ia bersumpah akan membalaskan dendam kepada mereka yang telah menyebabkan penderitaannya.
—
Pict from : Pinterest
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : At the Party!
...****************...
Ratu Seramona de Thanases. Wanita yang sudah melewati usia awal empat puluhan itu masih terlihat cantik dengan kulit terawat tanpa ada keriput yang jelas. Rambut Silver dan Mata emerald yang dimilikinya merupakan perpaduan begitu indah jika dipandang mata. Ratu Seramona juga Digadang-gadang sebagai wanita bangsawan tercantik di generasinya. Latar belakangnya juga bersih, merupakan Putri dari Keluarga Duke Godfrey, yang cakap akan politiknya.
Serein adalah salah satu dari banyaknya orang yang mengakui, jika wanita itu nyaris sempurna. Walaupun dikenal cukup licik, itu terdengar wajar untuknya bisa mempertahankan posisinya saat ini. Ia juga tak punya skandal buruk, Ratu Seramona adalah panutan bagi setiap wanita bangsawan.
Melihat bagaimana bijaksana dan bagaimana beliau dihormati, dulu itu membuat Serein kecil kagum. Membuatnya memiliki keinginan besar, untuk menjadi seorang Ratu. Terlebih,kastanya juga memungkinkan.
Sayangnya apa yang Serein dapat tak seindah rupa wanita itu. Ratu dan juga Heiden jelas-jelas menjanjikan tahta untuknya saat itu. Tapi saat hari pengeksekusiannya mereka diam. Dengan wajah menyalahkan Serein yang Bisa-bisanya berbuat keji pada Lady Cavendral yang polos.
“Kami memberi salam kepada Yang Mulia Ratu, Cahaya Aethermere.” Sapa para wanita muda termasuk Serein hampir bersamaan.
Di sana, Ratu Seramona tersenyum dan mengangguk dengan pelan, menerima salam mereka.
“Terima kasih sudah menyempatkan hadir di istana kita ini, Para Lady yang luar biasa.” Ujarnya dengan wajah lembut itu.
Para wanita muda di persilahkan duduk di meja panjang yang sudah di sediakan, dengan Ratu Seramona di ujung tengah, tanda ia lah tuan rumahnya. Dulu, Serein akan langsung mengambil kursi paling dekat dengan Ratu, yang merupakan peraturan tidak tertulis jika urutan duduknya adalah keluarga Duke, Marquess, dan Count. Hanya tiga bangsawan itu yang dapat menginjakkan kaki di istana dengan cukup leluasa.
Tapi sekarang, Serein akan memilih menjauh. Ia tidak ingin terlalu mencolok. Serein mengerti, ketika dulu ia berusaha menunjukkan muka dengan baik, berhasil membuat Ratu Seramona memang menyukainya untuk menjadi pendamping Heiden. Terlihat jelas, karena itulah Serein juga dengan mudah mempercayai rencananya saat itu.
Pesta teh itu berjalan dengan lancar, dengan berisi suara para Lady yang berusaha menjilat pada Ratu. Seperti membeberkan kelebihannya, memuji gaun Ratu, ataupun memuji masakan istana dan nuansa rumah kaca hasil rancangan Ratu ini.
“Bagaimana dengan Lady Fàcto? Apa ada cerita menarik setelah kembali ke ibu kota?” Tanya suara ramah itu membuat semua mata tertuju pada Serein.
“Semuanya berjalan dengan lancar, Yang Mulia.” Jawab Serein sopan, cenderung singkat.
Serein juga mengerti ia tidak bisa mengelak sepenuhnya. Bagaimanapun, sejak awal dia ada di daftar atas di mata Ratu Seramona.
“Aku mendengar dari Heiden, jika Duke turut serta pada penyerangan besar kali ini, apa itu benar?” Tanya Ratu Seramona dengan raut penasaran.
Serein melipat bibirnya ke dalam, hanya dengan pertanyaan simpel itu, sudah membuat para Lady di sini mengerti. Jika Heiden, membahas tentang Serein pada Ratu. Itu akan membuat semua orang di sini menatapnya dengan waspada, karena merasa Serein satu langkah di depan mereka.
“Benar, Yang Mulia. Itu bukan apa-apa, ada banyak bangsawan lain yang juga ikut serta.” Jawab Serein.
Ratu tertawa kecil, “Lady Serein terlalu merendah.”
Serangan berikutnya, Ratu memanggil namanya langsung, bukan nama belakangnya yang merupakan hal jarang. Secara tidak langsung, Ratu Seramona menunjukkan jika ia menyukai Serein.
Ratu kemudian memperkenalkan teh hijau yang baru di bawanya dari negeri seberang. Para pelayan istana mengisikan cangkir mereka satu persatu. Percakapan semua orang saling mengalir, beberapa juga mulai duduk dengan teman-temannya membentuk sebuah lingkaran kelompok.
“Apa perasaanku saja, atau kau memang terlihat malas berbicara dengan Ratu?” Tanya Greta setelah mereka bertiga bersama Inèz cukup menjauh dari tempat duduk Ratu saat ini.
“Mungkin?” Jawab Serein tak yakin.
Inèz kini menatapnya heran, “Lady Serein, kau tahu bukan jika Ratu tertarik padamu? Itu bisa menjadi langkah yang baik untukmu bisa bersama Pangeran.” Ujarnya.
Serein menatap ke arah lain, “Apa semua orang harus tertarik pada Pangeran?”
Inèz dan Greta saling pandang mendengar itu, kemudian Inèz berkata, “Tidak juga, tapi semua keluarga pasti tertarik.” Ujarnya.
“Kalau kau lupa, keluarga ku juga tidak, Inèz.” Sahut Greta.
Serein kini menatap Greta, sepertinya gadis itu sudah tidak terlalu memasang tembok tinggi padanya, “Ngomong-ngomong, aku tidak melihat kalian berada di sisi Ratu?” Tanya Serein.
Inèz mengangguk membenarkan, “Serein, Ratu hanya tertarik pada para Lady yang kemungkinan bisa menjadi pasangan untuk Pangeran Heiden. Tapi, dengan usiaku yang bahkan lebih tua dari Pangeran Pertama, Ratu hanya selalu mengundangku untuk meramaikan pesta ini.”
Serein mengerti itu, lalu tatapannya beralih pada Greta.
“Aku? Ratu mungkin sudah meletakkan namaku di daftar hitamnya.” Jawab Greta.
“Kenapa begitu?” Tanya Serein Heran, juga penasaran.
“Keluarga Greta aktif pada militer,” jawab Inèz.
“Dan ayahku, terang-terangan menunjukkan dukungan untuk Pangeran pertama.” Tambah Greta.
Serein mengangguk mengerti. Greta yang berasal dari kediaman Marquess Thessaloka adalah pemilik peternakan kuda perang terbesar di Aethermere. Tapi, Serein baru mengetahui jika Marquess Thessaloka berada di sisi Hector. Tidak, lebih tepatnya untuk saat ini Serein belum mencari tahu bangsawan mana yang berada di sisi Ratu, Hector maupun netral.
“Apa aku boleh bergabung?”
Suara lembut itu berasal dari Aurel, gadis dengan gaun peach cerahnya itu mendekati mereka.
“Tentu, Lady.” Jawab Inèz ramah, “ada apa dengan wajah murung itu?” Lanjut Inèz bertanya.
Aurel terlihat menghela nafas, “Kalian lihat Lady Dilara dan Agatha di sana?” Tunjuk Aurel pada dua gadis yang asik bercengkerama dengan Ratu.
Mereka bertiga mengangguk.
“Mereka benar-benar menyerangku habis-habisan.” Lanjut Aurel dengan bibir bawahnya tertekuk, “apalagi selalu menyebutku yang terlihat seperti anak kecil.” Tambahnya.
Inèz tertawa kecil, “Aurel yang Malang, katakan pada kakak siapa yang mengejekmu anak kecil?” Candanya sembari mencubit pelan pipi Aurel.
“Lady!” Ujar Aurel merengek.
Serein ikut terkekeh, Aurel adalah yang paling muda di tempat ini. Ia bahkan lebih muda dari Lucy, mereka belum memasuki usia tujuh belas tahun yang di anggap dewasa secara harfiah.
Tapi dengan Ratu yang mengundangnya, itu sudah menunjukkan jika Aurel pantas. Serein juga memperhatikan bagaimana anak itu mengimbangi obrolan dengan Ratu, Aurel terlihat sangat bertekad.
“Lady Serein, di mana kau membeli gaun itu? Aku baru melihat modelnya hari ini.” Tanya Aurel saat menatap Serein cukup lama.
Serein menatap gaunnya sendiri, “Ah, ini hasil rancanganku sendiri.” Jawabnya senang, akhirnya ada yang sadar akan gaunnya hari ini.
“Kau merancangnya sendiri?!” Tanya Inèz dan Aurel bersamaan.
Serein mengangguk, belum ia menjawab suara dari perkumpulan Lady di sebelah mereka terdengar.
“Lady, ini gaun buatan Anda sendiri?” Tanya Lady hera yang tadinya duduk dengan kedua temannya, “maaf sebelumnya, kami tidak bermaksud menguping, suara Lady Inèz terdengar sampai sini.” Tambahnya dengan senyum malu.
“Ah, aku harus belajar merendahkan volumenya nanti.” Gumam Inèz, “jadi, apa Lady Serein benar-benar membuat gaun indah ini sendiri?”
“Tidak, bukan aku yang membuatnya. Aku hanya memberikan rancangan dan pola, penjahit pribadiku yang membuatnya lebih lanjut.” Jelas Serein.
Semua pasang mata di sana menatapnya dengan tertarik, “Lady bisa merancang gaun? Dan secantik ini? Itu luar biasa!” Ujar Aurel kagum.
“Lady Serein ternyata sangat berbakat!” Ujar Lady Hera.
Serein tertawa kecil, “Kalian ini terlalu berlebihan.”
Salah seorang Lady kembali bertanya, “Apa saya bisa memakai jasa penjahit pribadi Anda?”
“Atau, apa Lady Serein bisa membuatkan rancangan gaun khusus? Saya akan membayarnya!” Tawar yang lain.
Bagus, reaksi mereka semua sesuai predeksi Serein. Ternyata di balik hasil perbuatan buruk Lucy, ada hal baik yang bisa ia petik.
“Penjahitku hanya bekerja untuk Fàcto, dan aku juga tidak menjual sketsa gaun.” Jawab Serein. Berhasil membuat mereka memasang raut sedih karena tidak bisa mendapatkan gaun yang sama.
“Tapi, aku berencana membuat butik yang berisi rancangan tanganku sepenuhnya.” Tambah Serein kembali mengubah ekspresi para gadis itu.
...****************...
tbc.