Misteri Kehidupan Kedua Lisa

...****************...

Maxwell memandangi sekitar dengan tatapan tajam, ia meneliti para tamu undangan yang juga berasal dari dunia mafia seperti nya.

Maxwell duduk di bangku yang tidak jauh dari panggung tempat barang akan di lelang.

" Orang itu benar-benar sangat arogan, dia menatap begitu rendah pada pemimpin mafia lain." ucap Devon Orchard yang berada di samping Drake Monroe dan kekasih mudanya.

"Mau bagaimana lagi, kekuasaannya memang tidak dapat dibandingkan dengan kita ." sahut Drake Monroe yang menjawab kekesalan Devon Orchard.

"Sangat jarang sekali pemimpin baru The Death yang datang, bisanya pemimpin sebelumnya yang akan ikut acara seperti ini. " timpal Vanessa Carlton yang menyampaikan pendapat nya.

Drake Monroe melihat ke arah Vanessa Carlton dengan mimik wajah datarnya. " mungkin ada barang yang mendapat perhatian nya. "

"Apa dia juga mengincar black diamond seperti yang lain, jika dia ikut menawar siapa yang berani ikut serta." sahut Vanessa Carlton.

Memang benar beberapa tamu undangan pasti akan memilih menjauh dari kelompok mafia Maxwell , karena kekuasaan The Death begitu sangat mengerikan di mata mereka.

Maxwell sendiri masih duduk dengan santai sambil menunggu acara dimulai.

Maxwell melihat ke sekelilingnya dan menyadari jika dirinya sedang menjadi pembicaraan beberapa pemimpin kelompok mafia.

Sampai akhirnya mata Maxwell terpaku pada seorang wanita yang juga menyembunyikan identitasnya di balik topeng.

Maxwell untuk beberapa saat merasa sangat mengenali postur tubuh wanita itu.

" Laura ..?, apakah mungkin itu dia." pikir Maxwell yang seketika mengingat Laura .

Namun demikian Maxwell segera menyangkal dugaan nya itu.

Namun sedetik kemudian wanita yang ditatap Maxwell menoleh ke arah nya.

Kedua mata mereka bertemu dan Laura yang ditatap oleh Maxwell hanya tersenyum tipis.

dan seketika itu Maxwell langsung menyadari jika itu memang Laura , tunangan nya sendiri.

"Bagaimana bisa dia di sini..?" pikir Maxwell yang seketika memanggil salah satu bodyguard nya Gian.

"Cari tau siapa wanita itu." bisik Maxwell pada Gian menunjuk ke arah Laura .

Gian hanya mengangguk sekilas dan segera melaksanakan perintah Maxwell .

sedangkan Laura terlihat santai menyeruput gelas wine nya.

" sepertinya dia sadar dengan keberadaan ku." gumam Laura .

Beberapa saat kemudian muncul seorang pria yang di atas podium untuk memulai acara lelang.

Kali ini Albert yang akan memandu acara lelang. " Selamat malam untuk seluruh tamu undangan."

"Perkenalkan nama saya Albert, malam ini saya yang akan memandu acara lelang." sapa Albert kepada semua tamu undangan.

Matanya menelisik semua wajah tamu baik yang tidak menyembunyikan identitasnya atau yang merahasiakan identitas nya.

"Baiklah untuk memulai acara ini, kami akan mengeluarkan satu barang spesial untuk pembukaan." Albert memulai acara.

Dua orang pelayan wanita datang dengan membawa sebuah lukisan yang tertutup kain.

Albert mendekati lukisan tersebut dan langsung membukanya dihadapan para tamu undangan.

"Srettt..!!"

Seketika beberapa pengusaha yang suka mengoleksi barang antik terkejut karena beberapa mengenali lukisan tersebut.

" Lukisan indah ini adalah salah satu karya seni dari seniman yang sangat terkenal, Picasso." ucap Albert memberikan penjelasan.

"Baiklah, harga dimulai dari $10.000..!!"

Seketika itu beberapa orang mulai menawar harga.

" $15.000..!!! "ucap seorang pria tua yang suka mengoleksi barang antik.

"$20.000..!!" sahut pembeli lain.

Beberapa keriuhan mulai terdengar hingga angka untuk lukisan itu mencapai $100.000.

"$200.000..!, aku Devon Orchard menginginkan lukisan itu." ucap Devon Orchard yang mencoba menggunakan pengaruhnya.

beberapa pembeli ada yang berhenti menawar harga tapi ada beberapa pemimpin mafia yang merasa ditantang oleh Devon Orchard.

" Aku Arlo Hillman tidak perduli, $300.000..!!" sahut seorang pemimpin dari kelompok mafia lain.

"Ck ..! sialan, $320.000..!!." sahut Devon Orchard yang mencoba menaikkan harga.

Pria bernama Arlo juga tidak ingin kalah. " $350.000..!!"

Devon Orchard sedikit terpengaruh oleh keberanian Arlo. "sialan..! dia sengaja memancing ku."

sedangkan di samping nya Drake Monroe, hanya tertawa kecil melihat tingkah Devon Orchard yang kekanakan menurutnya.

Vanessa Carlton juga ikut sependapat dengan Drake. " seperti biasa anak kecil ini tidak bisa mengendalikan diri."

" $500.000..!" ditengah kekesalan Devon, muncul sebuah suara yang sangat tenang langsung menaikkan harga dengan sangat tinggi.

Seketika itu juga semua orang terdiam dan melihat kearah orang yang menawarkan harga.

Siapa lagi kalau bukan Maxwell yang langsung to the poin ingin lukisan tersebut.

"Kakek pasti suka dengan barang antik ini." pikir Maxwell yang mengingat jika Kakek seorang kolektor barang antik.

" baiklah..!, $500.000..! ada yang ingin membayar lebih tinggi..!" sahut Albert dengan senyuman lebar.

Beberapa menit berlalu tapi tidak ada yang mengajukan penawaran lebih tinggi dari harga yang ditawarkan Maxwell .

"Tokk..!!"

"Lukisan antik ini jatuh kepada pemimpin The Death..!!" teriak Albert yang mengesahkan tawaran Maxwell .

seketika itu para tamu undangan riuh dan bertepuk tangan.

Laura sendiri hanya melihat malas ke arah lukisan tersebut, dirinya tidak terlalu tertarik dengan karya seni itu.

...****************...