Kisah ini menceritakan tentang Arghatama, seorang anak konglomerat yang saat ini berusia 25 tahun. Dikarenakan kedua orangtua yang terlalu memanjakannya, Argha tumbuh menjadi pribadi yang malas, dan tidak bertanggung jawab. Terbukti setelah kelulusannya di Sekolah Menengah Atas, Argha menolak keinginan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sampai pada saat Argha mendapatkan kabar, bahwa Ayah nya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dan mengalami kebangkrutan, kehidupan Argha berubah 180°. Argha yang hanya lulusan SMA harus bekerja sebagai Sopir pribadi Direktur Muda di sebuah perusahaan, karena bagaimanapun ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan menafkahi Ibu yang melahirkan dan membesarkan nya.
Mentari, Direktur Muda yang merupakan anak dari relasi Ayah nya, ternyata masih memiliki dendam pribadi kepada Argha karena kejadian dimasa lalu. Sementara itu, Ayah Mentari yang merasa berhutang budi kepada keluarga Argha malah menjodohkan mereka.
Akankah pernikahan Argha dan Mentari menjadi pernikahan yang penuh kebencian dan balas dendam? atau malah sebakiknya?.
Simak terus kisahnya dalam Novel yang berjudul "Menikahi Sopir Kaya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Sukendar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lupa membawa handuk
Mentari berjalan menuju bagian belakang rumah nya, letak kamar para pelayan berada. Akan tetapi suatu pemandangan yang ia lihat di ruang TV segera menghentikan langkah nya.
Sebuah laptop yang masih menyala, dengan beberapa lembar kertas yang terlihat sedikit berserakan di atas meja. Argha yang nampak kelelahan setelah mengerjakan tugas kuliahnya, sekarang tertidur di atas sofa di ruang TV. Melihat pemandangan itu, Mentari menarik nafas panjang dan menghembuskan nya. Seketika, ada perasaan lega di dadanya, mengetahui apa yang ia fikirkan dari tadi adalah sebuah kesalahan.
Mentari menghampiri ruang TV, merapikan kertas yang berserakan dan mematikan laptop yang data nya ia simpan terlebih dahulu, khawatir Argha yang tertidur belum sempat menyimpan nya. Ia berlari ke kamar kemudian kembali dengan membawa selimut, yang ia balutkan di tubuh Argha yang tampak sedang kedinginan dalam tidurnya. Sebelum akhirnya Mentari pun bisa tertidur pulas di kamarnya.
*****
Keesokan hari nya, Argha bangun lebih awal dari biasanya, ia sengaja memasang alarm di ponselnya, karena khawatir mertuanya akan mengetahui kalau malam itu Argha tidak tidur di kamarnya.
Arga sempat kebingungan melihat pemandangan disekitarnya, selimut yang ia kenakan, kertas-kertas dan laptop yang sudah tertata rapi kembali di atas meja.
.
.
Argha sudah berada di kamar nya , ia terus menguap karena masih merasakan kantuknya. Tanpa di sadari, Argha menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Mentari yang masih tertidur lelap, membalikan badannya ke arah Argha, tanpa sengaja memeluk tubuh Argha yang ia fikir guling yang biasa sia peluk.
.
.
.
.
Mentari terbangun dan duduk dengan matanya yang masih terpejam. Ketika ia hendak turun dari tempat tidur, Mentari terkaget dan mengucek mata nya, tak percaya melihat suaminya yang sedang tertidur di tepi tempat tidurnya. Tiba-tiba senyum jahat tersungging di bibirnya, berniat mengerjai balik Argha yang semalam sempat membuatnya susah tidur.
Bukkk....
" Aw....sakit sekali !." Mentari mendorong tubuh Argha dari tempat tidur, sampai ia terjatuh.
"Ooow... maaf-maaf...aku tidak melihat ada orang, jadi kakiku tidak sengaja menendangmu ketika aku hendak turun dari tempat tidur". Mentari berusaha membela diri dari kesalahan yang ia sengaja.
Argha yang kesadarannya belum kembali sepenuhnya, tidak menanggapi Mentari, ia beranjak bangun dan pergi ke kamar mandi.
Mentari terkekeh menyaksikan ekspresi Argha yang seolah tidak berdaya itu.
"Hei...tunggu...aku akan mandi terlebih dahulu !" Mentari memanggil Argha yang nyaris membuka pintu kamar mandi.
Argha tak menghiraukan perkataan Mentari segera masuk dan mandi terlebih dahulu.
"Ah...sial..kenapa aku lupa membawa handuk?" Arga yang baru selesai mandi, mengumpat dirinya sendiri, karena lupa membawa handuknya.
"Hei...apa kau mendengarku? tolong hambilkan aku handuk, aku lupa membawanya tadi." Argha berteriak dari dalam kamar mandi, meminta tolong istrinya untuk mengambilkan handuk.
Mentari yang mendengar perintah Argha, mendengus pelan tanpa di dengar kembali oleh Argha, " Memang nya siapa kau, berani-beraninya nya menyuruhku mengambilkan handuk? aku tidak akan mengambilkannya, kita lihat saja ,berapa lama kau akan bertahan dengan suhu dingin di dalam kamar mandi" .Mentari terkekeh membayangkan Argha yang meringkuk kedinginan di kamar mandi.
"Hei...apa tidak ada orang?" Argha kembali berteriak tanpa mendapat sahutan kembali dari orang yang berada di kamarnya itu.
"Sepertinya memang tidak ada orang, baiklah apa boleh buat, aku harus keluar dalam keadaan seperti ini".
Bersambung...
Mentari juga korban keegoisan kalian bukan cuma arga .yang paling tersakiti y Mentari pas lagi sayang2 nya di tinggal.