Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penguntit
"letta, darimana? kok lama?!" Amoy dan mona yang khawatir langsung mencecar letta yang baru saja masuk kelas. mereka menarik lengan letta agar segera duduk.
"habis ganti baju, tapi dicegat sama tikus curut, " jawab letta.
Amoy dan mona mengernyitkan dahi, bingung. "emang di kamar mandi ada tikus ya? " tanya mona.
"ada tiga. besar-besar lagi. kalian hati-hati kalau masuk, " letta menakut-nakuti padahal dalam hatinya tertawa geli dengan kepolosan kedua temannya.
"kita gak pernah ketemu ya moy, " celetuk mona lagi.
"ya enggak lah. dia keluarnya di jam istirahat. badannya gede dan rambutnya hitam panjang, " jelas letta sambil memperagakan dengan tangannya.
"mana ada tikus rambut panjang, letta! " seru Amoy.
"ah... aku sudah tahu, " seru Amoy.
mona menatap kedua temannya bergantian, " maksudnya apa sih woyy? "
"geng nya ratu bully. pasti kebakaran jenggot melihat regan dekat sama kamu. secara mereka fans garis keras regan. "jawab Amoy.
" yap.. seribu untuk anda, " letta menjentikkan jari.
tak lama, regan tiba di kelas. ia melihat letta dengan raut wajah tak kalah cemas. "lo gak papa, letta? "
"lo lihat!? "
"gak kenapa kenapa sih. tapi mana tahu yang dalam ada yang luka. sini, aku bantu cek"
"ih.... mesum lo ya! " balas letta sewot.
Amoy dan mona melihat regan dengan tatapan jenuh. "lo kenapa sih gan, ganggu letta mulu. heran deh, " seru mona.
"gak boleh sirik. lu mau gue godain juga. jangan mimpi! "
"siapa yang mau lu goda. tuh... geng si ratu ngarep tuh. samperin sono, " balas mona.
ruangan kelas itupun riuh dengan celetukan siswa yang membicarakan regan dengan berbisik.
tak lama, guru mata pelajaran selanjutnya memasuki ruangan.
"siang anak-anak. "
"siang pak. " jawab mereka serempak.
"baiklah hati ini kita akan ulangan. persiapkan alat-alat tulisnya di meja. " titah sang guru.
"letta, maju. bagikan kertas ini! "
"baik pak, " diangguki oleh letta. ia bangkit dan berjalan kedepan. meraih tumpukan kertas ulangan dan membagikannya.
tiba di meja geng nya regan. regan mencolek pinggang letta. "ntar habis ini jalan yuk, " ia berbisik lirih.
letta melotot lebar. mengepalkan tinjunya pada wajah regan namun yang jadi sasaran hanya terkekeh. letta pun melengos tak menanggapi. ia terus berjalan ke setiap meja membagikan kertas.
sedangkan teman-teman regan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan aneh regan.
setelah kertas selesai dibagi, mereka semua mengerjakan dengan khidmat. wajah-wajah penuh ekspresi pun bermunculan.
letta yang sudah hampir selesai, tertawa dalam hati melihat ekspresi Amoy dan mona yang seakan minta dicubit.
'gemes banget sih temen aku kalau pipinya gembung gitu'
'Amoy juga, wajahnya ditekuk kayak jerit purut, asyemm.....pada bingung pasti'
"letta. .. kamu sudah selesai. kenapa senyum-senyum sendiri? " tegur pak guru yang sedari tadi memperhatikan letta.
"hah! "
"hah! hah! sudah selesai belum? " tanya pak guru. gemas sekali dia dengan muridnya yang satu ini. padahal ia terkenal guru killer tapi tidak untuk letta. ia malah sering menjahili gurunya itu.
"hehe... dikiiit lagi, pak, " jawab letta seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"cepat kerjakan!! "
"iya pak. "
teman sekelasnya yang sudah paham dengan watak letta hanya menatap gemas pada gadis satu itu.
****
pulang sekolah.
"kita barengan apa jalan sendiri-sendiri, " seru mona pada letta dan Amoy yang berjalan beriringan menuju parkiran.
"barengan aja tapi naik kendaraan sendiri-sendiri. lagian gak mungkin kan kendaraan nya kita tinggal disini, " ujar letta yang sudah menaiki motornya.
"iya." Amoy dan mona sudah naik mobil masing-masing. namun tiba-tiba lengan letta di cekal regan. "paan sih, gan! "
"ikut! "
"gak! enak aja.. kami mau me-time, you know! " tolak letta.
regan acuh, ia langsung menggeser tubuh letta ke belakang dan langsung menaiki motor letta didepan.
plakkk
letta memukul bahu regan kencang, " turun!! "
"aku ikut! " regan memaksa.
"motor lo gimana, regan'jong! " letta rasanya sudah geram sekali dengan regan yang sesuka hatinya.
"tenang...ada mereka," tunjuknys ke arah teman-teman nya yang berjalan santai ke parkiran.
"bro...lo bawa motor gue, " titahnya pada temannya.
dan dibalas dengan acungan jempol.
"tuh...aman kan! "jawab regan
letta memutar bola mata malas.
Amoy dan mona berteriak dibalik kaca jendela, " kita duluan. selesaikan urusan lo dulu. "
"sial! "
"gara-gara lo sih! "gerutu letta memejamkan matanya sejenak. berusaha meredam emosinya.
perlahan regan memutar kunci. motor sport itu sudah meraung lembut. "pegangan letta. " ujar regan.
"gak mau, " letta bersedekap dada dengan wajah manyun.
"ckk... gemes banget sih. sayang..sudah punya orang, " celetuk regan. ia kemudian meraih kedua lengan letta dan diletakkan diperutnya.
"jangan begini, regan! " letta menarik tangannya tapi ditahan regan dengan sebelah tangan dengan kencang. letta pun ahirnya menerima dengan pasrah perlakuan regan.
Regan langsung menancap gas keluar dari parkiran. dan di balik tiang bangunan di pojok sana, seseorang sedang mengabadikan moment letta dengan regan tadi.
wajahnya tersenyum sinis, "hahaha... kena kau letta. gambar dan video ini akan kukirimkan dengan kakak ku, " ia memasukkan ponsel dan berjalan menjauh dari parkiran.
****