NovelToon NovelToon
Sahabat Jadi Cinta, FWB

Sahabat Jadi Cinta, FWB

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:328
Nilai: 5
Nama Author: Addryuli

《Terdapat ****** ******》
Harap bijak dalam membaca.....

William dan Nozela merupakan sahabat sejak mereka masih kecil. Karena suatu kejadian tak disengaja membuat keduanya menjalani kisah yang tak semsestinya. Seiring berjalannya waktu, mulai tumbuh benih-benih cinta antara keduanya.

William yang memang sudah memiliki kekasih terpaksa dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Akankah dia mempertahakan kekasihnya atau memilih Nozela??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11

"Selamat datang di apartemen aku Zel." Ucap Leon sambil membuka unit apartemennya.

Nozela masuk, dia mengamati apartemen mewah milik kekasihnya itu. Selain model, dia juga anak dari pengusaha yang cukup tersohor di kotanya.

Leon menutup pintu yang terkunci otomatis, dia mengajak Nozela untuk duduk di sofa tak lupa mengambilkan air untuk kekasihnya.

"Minum dulu Zel."

"Makasih."

Nozela mengambil gelas berisi air mineral itu lalu meminumnya.

"Mau ke kamar sekarang?" Tanya Leon.

Nozela membelakan matanya mendengar pertanyaan ambigu dari kekasihnya. Melihat ekspresi bingung kekasihnya, Leon segera menjelaskan maksud omongannya barusan.

"Eh, maksud aku ke kamar kamu. Kamu jangan salah paham dulu."

Nozela mengangguk. "Emang kamarnya dimana?"

"Di atas. Ke sana aja yuk, sambil istirahat."

"Boleh."

Leon mengambil alih tas Nozela lalu mengajaknya ke kamar atas. Dia membuka pintu kamar di sebelah kamarnya. Nozela terpaku pada kamar yang begitu rapi itu.

"Tapi nggak ada balkonnya, yang ada balkonnya di kamar aku."

"Nggak papa kok."

"Udah sore juga, mending kamu mandi dulu. Aku ke kamar aku dulu, kalo butuh sesuatu langsung masuk aja. Pintunya nggak di kunci."

Nozela mengangguk. "Oke."

Setelah Leon keluar dari kamarnya, dia berjalan menuju tirai besar. Perlahan dia membuka tirainya, seketika sebuah dinding kaca terlihat. Pemandangan kota yang berbalut cahaya jingga nampak indah.

"Ini kalo malem, pasti pemandangannya bagus banget." Gumam Nozela.

Setelah puas memandangi kota lewat dinding kaca, Nozela segera masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia keluar dengan wajah yang sudah nampak segar.

Nozela mengambil kaos crop top hitam dengan celana levis sepaha lalu memakainya. Dia pergi ke nakas untuk mencari hair dryer namun tak menemukannya.

"Di kamar Leon mungkin."

Dia segera keluar dari kamar dengan rambut yang masih basah, tanpa mengetuk pintu lebih dulu Nozela langsung masuk ke dalam.

"Leon." Panggilnya.

Matanya menatap sekeliling namun tak menemukan kekasihnya. Nozela masuk sambil beberapa kali memanggil nama kekasihnya.

Terlihat pintu kamar mandi yang tertutup, Nozela mendekat lalu menempelkan telinganya ke pintu. Terdengar suara gemricik air dari dalam.

"Mandi ternyata. Aku tungguin aja deh."

Nozela membuka pintu balkon kamar Leon, dia berjalan keluar lalu menyandarkan tubuhnya ke pembatas besi.

"Nozela. Kamu disini?"

Nozela menoleh, seketika tubuhnya menegang saat melihat Leon yang hanya memakai kolor saja tanpa atasan. Handuknya disampirkan ke lehernya, bahkan rambutnya masih meneteskan air yang jatuh mengenai tubuh kekarnya.

Mata Nozela menatap dada bidang serta perut Leon yang memiliki abs itu. Dia mulai merasakan wajahnya memanas, tanpa sadar dia menangkupkan kedua tangannya ke pipinya.

"Zel?"

Panggilan Leon membawanya ke alam sadarnya.

"Kamu butuh sesuatu?" Tanya Leon sambil berjalan mendekat ke arahnya.

Nozela merasakan perasaan gugup, ini pertama kalinya melihat secara langsung bentuk tubuh seseorang yang kekar dan berotot. Biasanya dia hanya melihatnya di media sosial atau drama yang sering dia tonton.

"A-aku mau pinjem hairdryer. Kamu punya?"

Leon mengangguk. "Ayo aku bantu keringin."

Leon meraih tangan Nozela lalu mengajakanya ke samping ranjang. Dia mendudukkan Nozela di ranjangnya lalu mengambil hairdryer yaang dia simpan di laci.

"Aku bantu keringin ya."

Nozela mengangguk sambil tersenyum. Leon segera memposisikan tubuhnya di depan Nozela yang duduk di tepi ranjang. Dengan telaten dia mulai menyisir rambut Nozela dengan tangannya.

Jantung Nozela berdegup dua kali lebih cepat, perut kotak-kotak Leon berada tepat di depan wajahnya. Aroma sabun tercium di hidungnya, khas sekali dengan bau tubuh Leon.

"Tuhan, kalo cobaan bukannya harus dicobain ya?" Gumam Nozela.

Kembang kempis perut serta dada Leon seolah melambai-lambai Nozela untuk menyentuhnya.

"Sama-sama dosa, mending di pegang langsung aja nggak sih?"

Nozela mulai berperang dengan pikirannya sendiri. Mempunyai kekasih tampan merupakan tantangan tersendiri baginya.

Leon yang tengah fokus mengeringkan rambut Nozela tiba-tiba tersenyum miring, dia bisa merasakan betapa tegangnya Nozela sekarang. Dengan sengaja dia memajukan tubuhnya hingga jarak wajah Nozela dan perutnya hanya beberapa centi saja.

"Eh."

Tanpa sengaja Nozela memegang pinggang Leon yang terasa keras, dia mendongakkan wajahnya untuk menatap Leon. Di luar ekspektasi, Leon merinding saat tangan lembut Nozela berpegangan pada pinggangnya.

"M-maaf Le."

Saat hendak melepaskan tangannya, tangan kiri Leon dengan cepat menahan tangan Nozela. Mereka saling menatap dalam diam. Perlahan Leon menggerakkan tangan Nozela untuk menyentuh perutnya, mengelusnya dari atas sampai bawah.

"Emh."

Leon menggigit bibir bawahnya, dia mendongakkan kepalanya menahan glenyar aneh pada tubuhnya. Sedangkan Nozela, dia justru terpaku pada roti sobek kekasihnya.

"Keras." Batinnya.

Tersadar akan tindakan kekasihnya, Nozela melepaskan tangannya membuat Leon menghentikan aktifitasnya.

"Kenapa Zel?" Tanya Leon.

"A-aku..."

Ctak.

Nozela terkejut saat Leon meletakkan kasar hairdryer ke atas meja. Dia berjongkok di hadapan Nozela sambil menyugar rambutnya ke kebelakang.

"Maaf sayang, aku kelepasan." Ucapnya.

Nozela yang masih merasa canggung hanya tersenyum. Dia mengambil handuk di leher Leon lalu mulai mengusapkan pada rambut kekasihnya yang masih setengah basah.

"Ini juga harus dikeringin biar nggak pusing." Ucap Nozela mulai mengalihkan perhatian.

Leon tersenyum, dia melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Nozela.

"Perhatiannya pacar aku."

"Gombal." Ucap Nozela sambil menahan senyumnya.

Kryukk.

Nozela memejamkan matanya, perutnya sungguh memalukan. Kenapa harus berbunyi sekarang?

Leon tertawa kecil. "Kamu laper?"

Nozela meringis lalu mengangguk kecil. "Sedikit."

Leon berdiri lalu meletakkan handuknya ke kamar mandi, dia juga mengambil ponsel yang terletak di atas nakas lalu memberikanya pada Nozela.

"Nih, pesen apapun yang kamu mau."

"Boleh?" Tanya Nozela hati-hati.

"Maksudnya pake ponsel kamu." Lanjut Nozela.

Leon duduk di samping Nozela lalu menatap kekasihnya. "Boleh, kenapa enggak?"

Leon sedikit menjeda perkataannya. "Kamu pacar aku sekarang Zel, kamu bebas melakukan apapun atau pakai apapun punya aku."

Nozela memalingkan wajahnya. "Tck, seneng banget bikin anak orang salah tingkah."

Meski begitu, Nozela tetap merebut ponsel Leon. Dia terkejut saat melihat wallpaper ponsel Leon adalah fotonya yang diambil secara candid saat dia berada di kelas. Nozela membalikkan tubuhnya, menatap Leon dengan tatapan menyelidik.

Leon mengangkat kedua tangannya. "Nggak sengaja."

"Ihh, Leon." Rengek Nozela.

Meski di foto itu terlihat cantik, tapi dia juga malu.

"Cantik kok." Ucap Leon.

"Ih, tau ah."

Nozela segera membuka aplikasi pesan antar, dia memilih beberapa menu serta memesan beberapa jajanan juga.

Greb.

Leon memeluk tubuh Nozela dari samping, dia menyandarkan dagunya ke pundak kekasihnya. Nozela bisa merasakan hembusan hangat nafas Leon di lehernya, seketika bulu kuduknya merinding.

Cup.

Leon mencuri satu kecupan di pipi Nozela.

"Leon." Protes Nozela.

"Aku mau tanya sesuatu sama kamu." Ucap Leon.

Nozela menoleh. "Tanya apa?"

"Kamu pernah pacaran sebelumnya?"

"Pernah."

"Waktu SMA dulu, tapi cuma beberapa bulan terus putus." Jawab Nozela.

"Kenapa putus?"

"Karena....."

"Karena?" Tanya Leon.

1
Kasandra Kasandra
lanjut
akunnyamshhidupcmjrngup
Alooo kakak, boleh follback aku enggak????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!