menceritakan kisah Arief Indiyanto (18), seorang pelajar SMA Indonesia yang ganteng, soft spoken, rajin nabung, dan kocak. Kehidupan tenangnya sebagai anak kos berubah drastis ketika ia menemukan Kristal Biru Misterius. Kristal tersebut mengaktifkan Sistem Hologram Sarkastik yang memaksanya menjalani serangkaian quest konyol namun berbahaya.
Tujuan utama Sistem? Mentransformasi Arief menjadi "Pemain Kunci Semesta Harem" dengan meningkatkan kekuatan dan Relasi Harem-nya. Arief dipaksa berpetualang mulai dari membasmi kejahatan-kejahatan kecil di Indonesia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Sabtu malam. Arief dan Tiara sedang menikmati malam minggu yang sederhana di rumah Arief. Mereka menonton drama Korea romantis favorit Tiara (tentu saja Arief pura-pura sangat antusias), ditemani Si Mochi, kucing kesayangan Tiara, yang ia bawa khusus dan kini tertidur pulas di sofa.
Rumah Arief yang mewah tapi sepi (Ayahnya sedang pergi entah ke dimensi mana untuk jualan "Batu Akik Anti Ghoslting"), memberikan privasi yang cukup.
“Aduh, beb, karakter cowok ini bucin banget sih! Nggak kayak kamu,” Tiara bersandar manja di bahu Arief.
“Halah, bucin gini aja udah buat lo klepek-klepek. Gue kan lebih real daripada oppa-oppa Korea ini,” Arief membalas sambil memeluk Tiara erat.
[Energi Keintiman +8! Sentuhan mesra yang santai. Bagus, Arief. Pertahankan vibe ini!], Sist memuji.
Arief tersenyum, menikmati kebersamaan itu. Namun, ia tidak menyadari bahwa di balik jendela besar ruang tamu, sepasang mata merah sedang mengintai.
[Arief! Bahaya! Peringatan Merah! Greater Shadow Kelas C, tapi kali ini ada dua! Mereka mengincar Tiara!], Sist tiba-tiba berteriak panik.
Arief langsung tegang. Ia merasakan aura dingin yang menusuk, jauh lebih kuat daripada saat ia melawan Shadow di sekolah.
“Tiara, ehm, kita pindah ke kamar atas yuk! Aku mau ngambil snack ajaib yang Ayah gue baru beli!” Arief menarik Tiara untuk berdiri.
“Hah? Snack ajaib apaan? Baru nonton sebentar nih,” Tiara protes.
Saat itu, kaca jendela besar ruang tamu pecah berkeping-keping. Dua sosok Greater Shadow yang besar dan gelap melompat masuk. Salah satunya langsung berlari menuju Tiara.
“Awas, Tiara!”
Arief langsung mendorong Tiara ke belakang sofa dan berteriak pada Si Mochi, “Mochi! Kabur!”
Si Mochi, entah karena insting binatang atau karena Fragment Chaos di sekitar Arief, langsung melompat dan menghilang ke dalam kolong meja makan.
Arief kini sendirian di tengah ruangan, berhadapan dengan dua Greater Shadow Kelas C yang mendesis marah.
[Arief! Kamu harus serius! Ini pertarungan demi Energi Keintiman! Aktifkan Pernapasan Naga Langit Level 1! Gunakan full power!], Sist mendesak.
Arief mengambil posisi kuda-kuda. Ia menarik napas panjang dan dalam, mengaktifkan teknik kultivasi yang selama ini ia latih. Energi dingin yang familiar mengalir di tubuhnya, dan kali ini, energinya terasa panas dan sedikit biru di sekeliling tinjunya.
“Gue enggak bakal biarin lo nyentuh Tiara!”
Salah satu Shadow menyerang dengan cakar tajam. Arief menghindar dengan AGI yang diperkuat kultivasi, lalu membalas dengan pukulan yang kini diperkuat energi Naga Langit.
DUARR!
Pukulan Arief terasa berbeda! Energi biru tipis menyambar di ujung tinjunya. Shadow itu menjerit kesakitan dan mundur terhuyung-huyung.
“Wih, mantap! Pernapasan Naga Langit gue ngasih damage spiritual!” Arief bersemangat.
Shadow yang kedua melihat temannya terluka, lalu menyerang dengan serangan kabut kegelapan yang tebal, mencoba menutupi pandangan Arief.
“Enggak mempan lagi! Jurus Debu Beringin Jilid 2!”
Arief hendak mengambil vas bunga di dekatnya untuk dijadikan senjata absurd, tapi ia mengurungkan niatnya. Ia harus lebih efisien. Ia ingat nasihat Sist: Pukul core-nya.
Arief memejamkan mata. Ia menggunakan Pernapasan Naga Langit untuk memfokuskan pendengaran dan merasakan energi negatif di sekitarnya.
Ia mendengar detak jantung Tiara yang ketakutan di balik sofa. Kekuatan untuk melindungi Tiara memberinya fokus.
Arief membuka mata. Ia melompat maju, menembus kabut, dan mengayunkan tendangan ke arah core dada Shadow yang menyerangnya.
BRAAKK!
Tendangan yang diperkuat energi kultivasi itu membuat Shadow pertama meledak menjadi asap hitam pekat!
Kalahkan ∗GreaterShadow∗ Kelas C. Dapatkan 30 Poin EXP.
Namun, Shadow yang tersisa kini menjadi lebih agresif. Ia menggeram dan meluncurkan gelombang energi gelap yang membuat perabot di ruangan itu bergetar.
Arief tahu ia harus mengakhiri ini cepat.
Ia mengumpulkan seluruh energi yang ia punya di tangan kanannya, memfokuskan hawa panas dari Pernapasan Naga Langit.
“Jurus Pukulan Bucin Naga Api!”
Arief menerjang maju, melompat tinggi dan melancarkan pukulan overhead ke Shadow terakhir. Pukulan itu mengeluarkan semburan energi biru yang cepat!
KRAKK!
Shadow terakhir itu tidak hanya meledak, tapi juga meninggalkan jejak hangus di lantai marmer!
Kalahkan ∗Greater Shadow∗ Kelas C. Dapatkan 30 Poin EXP.
[Energi Keintiman +20! Berhasil Melindungi Target Utama!]
Arief terengah-engah, tubuhnya basah oleh keringat dan lengan kanannya terasa panas. Ia menoleh ke arah sofa.
“Tiara! Kamu enggak apa-apa?”
Tiara perlahan muncul dari balik sofa. Matanya melebar, tubuhnya gemetar, tapi ia melihat Arief berdiri tegak, memancarkan aura heroik yang kuat. Ia melihat serpihan kaca dan bekas hangus di lantai. Ia tidak tahu apa yang ia lihat, tapi ia tahu Arief baru saja menyelamatkannya dari sesuatu yang sangat buruk.
Tiara berlari, langsung memeluk Arief erat-erat.
“Arief! Kamu... kamu hebat! Itu tadi... itu tadi apa?! Aku takut banget!” Tiara menangis di dada Arief.
“Sstt. Udah, udah. Jangan takut, beb. Aku kan janji ngelindungin kamu. Itu cuma... makhluk dari dimensi sebelah yang nge-isengin rumah gue,” Arief memeluknya balik, menenangkan.
[Energi Keintiman +25! Arief, ini adalah jackpot! Trauma dan perlindungan membuat ikatan emosional sangat kuat! Kamu keren, Arief!], Sist berteriak bangga.
Setelah menenangkan Tiara, Arief harus berurusan dengan pecahan kaca dan bekas hangus di lantai. Tiara, yang kini melihat Arief sebagai pahlawan sejati, membantunya membersihkan.
“Gila lo, Rief. Pertarungan epic gini nih yang gue mau,” Doni, yang kebetulan video call Arief saat sedang membersihkan, melongo.
Tiara mencium pipi Arief dengan lembut. “Arief, mulai sekarang, kamu harus sering ngelatih Naga Langit kamu itu! Aku mau kamu kuat!”
Setelah Tiara diantar pulang dan Arief sendirian, ia langsung berbicara pada Sistem.
“Sist, gila! Damage gue naik drastis! Gue udah aman kan sekarang?”
[Ya, Arief. Total Energi Keintiman kamu sekarang: 97/1000 (Level 0). Boost dari trauma dan perlindungan itu kuat! Dan karena kamu berhasil menghadapi dua Greater Shadow, aku kasih reward ekstra!], Sist mengumumkan.
REWARD SPESIAL: Diberikan 1x Permen Fokus Instan (Rasa Kopi).
[Permen Fokus Instan: Item konsumsi. Memberikan fokus meditasi 100% selama 1 jam, setara dengan 5 kali latihan normal. ]
“Wih, mantap! Besok gue bisa latihan kultivasi maksimal nih!” Arief bersemangat.
[Tunggu dulu, Arief. Kita punya notifikasi penting lain.], Sist berkata dengan nada menggoda.
MISI UTAMA KETIGA TELAH DITETAPKAN
Misi Utama (Wajib): The Protector Challenge
Target: Bripda Laura Pratiwi, Polwan Patroli Lingkungan.
Status: Baru Muncul di Lingkungan Arief.
Deskripsi: Bripda Laura (23 tahun) adalah Polwan yang baru ditugaskan di pos dekat rumahmu. Ia memiliki postur tubuh yang atletis, tinggi 170 cm, dan wajah yang tegas namun cantik. Ia selalu mengenakan seragam Polisi yang rapi. Ciri Fisik Khusus: Payudaranya sangat besar dan menonjol di balik seragamnya (perkiraan cup G atau triple D). Dia adalah tipe Tobrut (payudara besar) yang gagah berani. Dapatkan perhatiannya, tunjukkan sisi kewarganegaraan yang baik (atau absurd), dan jadikan dia kekasih!
Reward Keberhasilan: 150 Energi Keintiman, Rp 15.000.000 Tunai, dan Item Acak (Belum Terbuka)
Arief terbatuk keras. Polwan? Cup G? Tobrut?!
“Polwan?! Gila, Sist! Lo enggak salah target nih? Polwan kan galak, disiplin, dan power-nya lebih gede dari Ketua OSIS! Apalagi tobrut gitu, pasti galak banget!”
[Justru itu, Arief! Potensi Energi Keintiman yang besar! Kamu harus tunjukkan sisi cowok yang Taat Hukum dan Bermanfaat bagi Negara! Ingat, dia sering patroli. Kamu harus mencari cara untuk menarik perhatiannya tanpa melanggar hukum!], Sist menyarankan.
“Hadeh. PDKT sama Ketua OSIS pakai jurus absurd. PDKT sama Ustadzah pakai jurus alim. Sekarang PDKT sama Polwan tobrut harus pakai jurus Taat Hukum? Gue bisa gila lama-lama!” Arief mengacak rambutnya frustrasi.
Arief kemudian teringat sesuatu. Polwan? Patroli?
“Gue tau! Gue bakal cari cara buat ngedeketin dia dengan cara yang paling berguna dan paling aman!”
Di Pos Ronda Dekat Komplek Arief
Bripda Laura Pratiwi (23 tahun) sedang berdiri tegak di pos ronda. Seragam polisinya yang ketat membuat postur tubuhnya yang atletis dan payudaranya yang besar (perkiraan cup G) terlihat menonjol. Ia sedang meminum kopi hitam, menatap jalanan yang sepi.
“Hadeh. Tugas patroli malam ini sepi banget. Kapan ya ada maling motor yang nongol? Biar gue bisa nangkep doi,” gumam Laura, matanya tajam dan fokus.
Tiba-tiba, ia melihat siluet aneh di ujung jalan. Seseorang sedang berjalan lambat, membawa papan besar bertuliskan: "STOP! AREA BEBAS SAMPAH!"
Orang itu adalah Arief Indiyanto. Ia sedang melakukan patroli kebersihan komplek, jam satu malam.
Arief, dalam balutan jaket hoodie dan celana training, mendekati pos ronda Laura dengan wajah serius.
“Selamat malam, Ibu Polwan! Saya Arief Indiyanto, Relawan Kebersihan Komplek. Saya sedang melakukan Patroli Anti Sampah Malam Hari untuk membantu tugas negara dalam menjaga keindahan lingkungan! Apakah ada laporan sampah liar malam ini, Bu?” Arief bertanya dengan suara yang dibuat-buat serius.
Bripda Laura tersedak kopinya. Ia menatap Arief, lalu melihat papan absurd yang dibawa Arief.
“Hah? Patroli Anti Sampah? Jam segini? Lo siapa? Ngapain lu?” Laura bertanya, nadanya curiga.
Arief tersenyum manis, mengaktifkan Karisma 25-nya. “Saya warga negara yang taat, Bu. Enggak apa-apa. Saya cuma mau bantu tugas negara. Saya siap menjadi asisten Polwan dalam hal kepatuhan warga!”
[The Protector Challenge dimulai! Arief, jangan sampai ditangkap!], Sist bersorak.
Laura menatap Arief, dari atas sampai bawah. Ia tidak tahu apakah pemuda ini gila, atau jenius dalam hal kepatuhan. Tapi ia merasa tertarik. Arief Indiyanto telah berhasil menarik perhatian Polwan Tobrut.