NovelToon NovelToon
Mata Itu

Mata Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Anindia Andin

popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mata itu

"assalamu'alaikum sayang"

sapaan prasetya dini hari membunyikan gadget gadis cantik itu

pagi buta membangun popy yang masih terlelap nyaman di dalam selimutnya

"siapa pagi buta kirim pesan" batin popy, popy memakai kacamatanya dan melirik jam yang menempel di dinding, masih pukul 02.50 dini hari

Mata popy terbelalak membaca panggilan sayang dari pesan itu, dia lupa kalo statusnya sudah pacar prasetya

"Walaikumsalam mas"

Klunting

"mas telp ya"

Ahhh.. mas... dia membahasakan dirinya mas, popy semakin melambung. sungguh indah pagi ini

Tak lama kemudian handphone popy berdering panggilan masuk dari prasetya, tapi tak kunjung di angkat oleh popy

Pras tak mau menyerah, di tekan kembali tombol call dan mendapatkan sahutan

"pagi mas"

"pagi sayang"

"hmmm... secepat ini di panggil sayang" ucap popy

"kalo bisa sih mulai dri kemarin.. hehehe,,, " Pras terkekeh "mas ndak bisa tidur"

"kenapa? sebntar lagi alarmku bunyi, mas mendului alarmku"

"oh ya.. wanita pujaan hati, sudah cantik, pintar, sholehah lagi"

"pujiannya terlalu berlebihan" timpal popy

"bahagianya aku memiliki kamu dek"

Aaahhh semakin melambung hati popy, baru di panggil sayang sekarang di sempurnakan dengan di panggil dek

"aku bukan milik mas Pras, aku masih milik keluargaku" canda popy

"iya sebentar lagi akan 100% milik prasetya aditama"

"haha.... kayaknya mas masih mimpi ya? bangun mas bangun, tidurnya terlalu miring tuh"

"seratus persen sadar ini popyyyy.... "

Canda dini hari

"sayang... "

"beneran aku di panggil sayang? bentar aku ndak mimpi kan mas?" popy memukul pipinya

Mereka sepakat mengakhiri obrolan pagi itu

𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙩𝙤𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙣𝙜𝙖, 𝙛𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙮𝙖

"MasyaAllah... cantik banget calon istri ku" ucap anton

"cantikan anak om? siapa dulu bapaknya" aji membanggakan diri sendiri

"mohon restunya ya om, tante"

Nurmala membawa secangkir kopi untuk anton

"siapa yang ndak ngrestui dengan anak haji samsul, saya bersyukur bunga kenal sama kamu, jaga bunga baik2 ya" pesan aji

"InsyaAllah om... kamu sudah siap sayang?" mata anton tak berpaling dari bunga yang mengenakan ganis lengkap dengan hijabnya dengan warna senada

"ayuk berangkat mas, tapi bunga sedikit takut"

"takut kenapa?"

"takut kalo orng tua mas ndak suka sama bunga"

"hahaha... umik pasti senang sayang" hibur anton "kita pamit berangkat ya om, tante"

Setelah berpamitan, dua sejoli itu berangkat ke rumah haji samsul yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah bunga

Di teras rumah haji samsul sedang menikmati kopi sambil di temani jagung rebus

"assalamu'alaikum abi"

"assalamu'alaikum" salam bunga

"Walaikumsalam" jawab haji samsul

"kenalkan ini bunga anak pak aji bi..." anton memperkenalkan bunga kepada abinya "umik mana bi?"

"ada di belakang" sahut haji samsul

"duduk dulu ya bung, aku panggil umik dulu" pamit anton

"assalamualaikum umik ku sayang" rayu anton

"Walaikumsalam... kemana aja kamu nak, dari tadi umik cariin tiba2 ilang"

"anton tadi pergi njemput calon mantu umik"

"benarkah? sekarang dimana dia?" antusias umik Laila

"benar mik, tuh ada di depan lagi ngobrol sama abi"

Umi Laila menghampiri bunga di teras rumah, yang sedang asik ngobrol dengan haji samsul

"assalamu'alaikum nak" sapa umik Laila

"Walaikumsalam umik" jawab bunga di barengi dengan muncium tangannya

"cantik ton... siapa namanya nak" puji umik

"bunga mik, bunga mirnasari alyah mik"

"cantik, secantik orangnya" puji umik lagi

Wajah bunga berubah merona tersipu malu.

"owww anak pk RT? bukannya namanya popy ya?tanya haji samsul

"popy saudara saya pak"

"jangan panggil pak, panggil abi atau abah saja, kan sebntar lagi jadi menantu abi" ucap anton

Suasana rumah haji samsul menjadi rame karena kedatangan bunga. lampu hijau menyala buat mereka berdua

"kapan abi bisa melamar kamu nak" tanya haji samsul yang sontak membuat bunga gelagapan

"anton sudah cukup umur, pacarannya jangan lama2"

"bunga masih belum bicara sama orng tua pak... eh bi" ucap bunga gugup

"segera dibicarakan ya nak, biar ndak menimbulkan fitnah, pacaran setelah menikah jauh lebih baik"

"bunga berniat meneruskan kuliah bi" anton menjelaskan perihal bunga yang masih ingin meneruskan kuliahnya, walaupun di tunda 1tahun lagi

"perempuan tinggi2 sekolah ujung2nya mendarat di dapur juga nak" penjelasan haji samsul membuat bunga semakin malas untuk melanjutkan kuliahnya

"bunga sudah anton rayu bi, di rumah aja ngerawat anak2 kita, tapi dia gak mau bi" penjelasan anton sontak di balas cubitan di pinggang anton

"Nanti bunga bicarakan sama orng tua ya bi, mik" balas bunga

Tak lama kemudian anton berpamitan mengantarkan bunga pulang,

"sayang, ngopi dulu yuk"

"oke"

di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan desi

"mbak Desi mas, katanya sudah nikah"

"iya, minggu kemarin"

"mas di undang ndak?"

"mas ndak di undang, yang di undang abi sama umik"

"hmmmm" tanggapan bunga datar

"kenapa? kalo mas pingin cepat nyusul juga dek"

"bunga pikir2 dulu ya mas"

"mikir apa? kuliah lagi? kelamaan dek, keburu tua aku, nunggu kamu kuliah, 4 sampai 5 tahun lagi"

"hmmm... bunga bicarakan dulu sama papa ya"

"jangan lama2 ya dek, sudah ndak tahan" ucap anton dan dihadiahi cubitan lagi

𝙨𝙚𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙨𝙚𝙩𝙮𝙤 𝙖𝙟𝙞

"pa, haji samsul berniat berkunjung ke rumah"

Bunga menyambung percakapan dengan haji samsul siang tadi

"kita selesaikan makan dulu ya" ucap nurmala

Tanpa kata mereka menyelesaikan makan malam mereka

"bunga... sini" panggil aji ke anak semata wayangnya itu

bunga yang semula sedang asik berkirim kabar dengan bunga langsung lompat karena di panggil

"duduk sini"

"ya pa, kenapa?

"lanjutkan pembicaraanmu tadi" perintah aji

"itu pa, haji samsul tadi bertanya kapan bisa berkunjung ke rmh kita"

"kamu tau maksudnya haji samsul kan bunga?" ucap nurmala

"iya ma"

"kamu masih muda, ndak pingin sekolah dulu? seperti popy?

"jujur bunga ingin sekali melangkah keliah ma, tapi mas anton ngebet ngajak nikah, sambil bantu usahanya mas anton"

"memang tak di ragukan lagi keberhasilan haji samsul menjadi juragan tebu dan anton punya usahanya sendiri, tapi kamu pikir2 lagi nak" ucap aji

"sepertinya kamu memang malas untuk melanjutkan kuliah bung, kalo kamu berniat meneruskan sekolah, kamu ndak menunda seperti sekarang ini"

bunga hanya terdiam membenarkan ucapan mamanya itu

"tapi kalo kamu memang sudah mantap dengan pilihanmu, orang tua bisa apa? lebih baik menikah dari pada pacar terus lama2 menjadikan fitnah"

"trus bagaimana pa? bunga harus memberi jawaban apa ke mas anton?"

"besok anton suruh ke rmh, tau kan maksud papa"

"iya pa"

selesai berbicara dengan kedua orng tuanya, bunga segera mengabari anton tentang kabar baik ini

"benarkah itu sayang?"

"iya mas, besok di tunggu papa, sore atau malam mas"

"oke sayang, tunggu mas besok ya, jangan lupa dandan yang cantik"

"iya mas, susahnya jadi mantu haji itu ndak bisa pake hotpants lagi"

"boleh pake hotpants sayang, tapi pas di dalam rumah saja, waktu sama mas. Oke! "

"huuhh ndak seru"

"pasti seru, setiap kamu pake hotpants, mas jamin kamu mas bikin ndak bisa jalan"

"hmm mulai... mulai mesum, dasar aki2"

"tapi kamu suka kan?" goda anton

"ndak tuh"

"masakkk??? beneran???"

"mulai mulai... mulai mesum lagi"

"besok pagi mas jemput ya"

"kemana mas?"

"ke biasanya dek, nyicil kuping hahaha... "

"ogahhh.... dah ah mas, pasti mesum lagi, bunga mau tidur ngantuk"

"Oke sayang"

Dan komunikasi mereka berakhir

****

Di ruang TV om aji dan bu nurmala masih melanjutkan pembicaraan mereka

"mas, kalo bunga tahun ini menikah, trus bagaimana dengan popy?" ucap nurmala

"nah itu ma, pak hendro belum melanjutkan lagi pembicaraannya yang dulu, aku mau menanyakan juga ndak sopan, kesannya kita yang ngebet"

"tapi nomernya popy sudah mas kasih ke pak hendro?"

"belum ma, pak hendro ndak minta"

Pembicaraan mereka berakhir tanpa ada kelanjutan perkenalkan popy dengan anak atasannya itu

1
Brock
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Killspree
Terinspirasi
Anindia Andin: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!