NovelToon NovelToon
HUJAN DI REL KERETA

HUJAN DI REL KERETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romantis
Popularitas:801
Nilai: 5
Nama Author: Toekidjo

Hujan deras membasahi batu kerikil dan kayu bantalan rel kereta, sesekali kilatan petir merambat di gelapnya awan.

Senja yang biasanya tampak indah dengan matahari jingganya tergantikan oleh pekatnya awan hitam.

Eris berdiri ditengah rel kereta tanpa mantel hujan, tanpa payung, seluruh pakaiannya basah kuyup sedikit menggigil menahan dingin.

Di Hadapannya berdiri seorang gadis memakai gaun kasual berwarna coklat.

Pakaiannya basah, rambutnya basah, dan dari sorot matanya seperti menyimpan kesedihan yang mendalam, seolah menggambarkan suasana hatinya saat ini.

Wajahnya tertunduk lesu, matanya sembab samar terlihat air mata mengalir di pipi bercampur dengan air hujan yang membasahinya.

“Eris, apapun yang terjadi aku tidak ingin kehilangan kamu” ucap Fatia

Bagaimana kisah lengkapnya?
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Toekidjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekedar Menyapa

Sore itu setelah jam kerja berakhir Fatia sudah berdiri di depan gerbang, ada yang berbeda kali ini tidak terlihat adiknya Abud untuk menjemputnya.

Karena sudah diberitahu oleh Fatia untuk tidak menjemput pulang kerja saat Eris tidak ada jadwal luar kantor.

Tidak berapa lama, Eris terlihat dari arah dalam gedung mengendarai motornya. 

“Ayo kita pulang” ucap Eris

“Iya” jawab Fatia

Kemudian Eris memacu motornya, di sepanjang perjalanan tidak banyak yang mereka bicarakan mungkin karena sudah sama-sama capek sehabis seharian bekerja. 

“Kemarin hari sabtu selesai bikin gudang kamu gak mandi di pemandian yang di lembah ya” tanya Fatia

“Iya, aku gak mandi disana. Aku mandi di pemandian belakang rumah samping tebing” jawab Eris

“Pantas, sorenya aku ke rel kereta tapi ampe pulang gak ketemu kamu” ucap Fatia 

“Kan uda seharian ketemu, masak kurang” tanya Eris

“Kenapa emang gak boleh” jawab Fatia 

“Gak gitu juga” ucap Eris

Sesampainya di depan rumah Eris memarkirkan motornya dan berencana berhenti sebentar untuk sekedar menyapa.

Terlihat ayah Fatia sedang berada di bangunan gudang garasi yang baru selesai dibangun kemarin.

Fatia berjalan menghampiri ayahandanya tersebut diikuti Eris dari belakang.

“Ayah sedang apa?” Tanya Fatia sembari mencium tangan, Eris melakukan hal yang sama juga

“Kalian sudah pulang kerja” jawab ayah Fatia

“Iya paman, kami sudah selesai kerja” jawab Eris 

“Aku masuk dulu, untuk ganti baju” ucap Fatia sembari berlalu masuk kedalam rumah

“Ini ayah cuman beres-beres saja merapikan tanah, nantinya kalau ada rejeki ayah mau plester lantainya” ucap ayah Fatia

“Benar paman, kalau tanah gini waktu hujan bagian pinggir pasti becek” jawab Eris

“Iya, tapi itu nanti saja pelan-pelan” jawab ayah Fatia

“Ngomong-ngomong kapan rencana paman bawa mobilnya kesini?” Tanya Eris

“Kemungkinan hari minggu besok, diantar sama mantan karyawan ayah dari kota” jawab ayah Fatia

“Boleh itu paman, saya jadi penasaran mau lihat mobilnya” ucap Eris

“Ah, cuman mobil tua. Pasti anak muda seperti nak Eris ini tidak akan tertarik” jawab ayah Fatia

“Saya memang tidak terlalu tahu mengenai mobil paman, tapi kalau untuk nyetir sudah sering bawa mobil operasional kantor saat bawa barang” jawab Eris 

“Ayah sama Eris lagi ngobrolin apa” tanya Fatia yang baru saja keluar dari pintu rumah

“Mobil butut ayah, hari minggu besok diantar Raditya kesini” jawab ayah Fatia

“Kenapa harus Raditya yang antar” tanya Fatia terlihat kesal

“Dia yang mau, bukan ayah yang suruh. Tadinya mau ayah paketin pakai kereta, kata Aditya biar dia antar saja sekalian mau lihat kampung halaman kita disini” jawab ayah Fatia

Ayah Fatia yang sepertinya sudah mengerti kegelisahan anak gadisnya tersebut perihal Aditya yang akan datang.

Tapi menurut pemikiran ayah Fatia hal itu akan berdampak baik buat Fatia maupun Eris bahkan Aditya.

Eris hanya terdiam karena tidak mengetahui siapa orang yang sedang dibicarakan.

“Menurut saya disini cocok ditaruh bangku dan meja kecil, bisa buat duduk santai sambil menikmati kopi” ucap Eris memecah perdebatan antara Fatia dan ayahandanya

“Boleh juga tu nak Eris, bangku yang terbuat dari bambu yang agak panjang dan disatu sisi miring keatas. Jadi bisa buat tiduran sambil baca koran” jawab ayah Eris

“Benar paman, nanti kalau ada waktu saya akan buatkan” ucap Eris

“Wah, bisa betah tuh ayah disitu. Yang waktu di kota saja bisa diam diri di garasi gak keluar-keluar. Padahal udara panas dan pengap” ucap Fatia

Ayah Fatia hanya membalas perkataan anak gadisnya itu dengan tersenyum

“Aha, disini kamu bisa buatkan aku ayunan juga ya, seperti yang disamping rumah kamu itu. Jadi aku bisa awasi ayah biar gak banyak melamun” ucap Fatia ke arah Eris sambil menunjuk ke sudut bangunan yang menghadap ke tempat bangku akan dibuat

Mendapati pertanyaan seperti itu Eris menjadi merasa kikuk, 

“Itu, tergantung ayah kamu mengijinkan atau tidak” jawab Eris dengan sedikit terbata-bata

“Pasti boleh sama ayah, ya kan yah..?” Tanya Fatia dengan nada manja sembari memegangi lengan ayahnya

“Iya boleh, apa yang gak boleh buat anak gadis ayah ini” jawab ayah Fatia

“Tuh dengarkan apa yang ayah bilang, jadi kamu harus buatin aku ayunan disitu” ucap Fatia kearah Eris dengan nada sedikit mengancam

“Iya, nanti dibuatin” jawab Eris

Ayah Fatia yang menyaksikan tingkah kedua anak muda di depannya ini hanya hanya menggeleng-gelengkan kepala

“Sepertinya dihati anak gadisku ini posisiku sudah digantikan” ucap ayah Fatia dalam hati

“Oh iya paman, hari sudah sore. Saya mohon ijin pamit dulu” ucap Eris sembari bersalaman dan cium tangan

“Iya nak Eris, hati-hati dijalan” jawab ayah Fatia

Kemudian Eris meninggalkan tempat tersebut berjalan ke arah motor diikuti Fatia yang hendak mengantarkan kepulangan kekasih hatinya tersebut

“Kamu kok ngikutin aku, mau ikut pulang ke rumahku juga?” Tanya Eris menggoda

“Siapa juga yang mau ikut, aku cuman mau anterin sampe motor aja” jawab Fatia sambil menyandarkan kepalanya ke pundak Eris 

“Eh.. dilihat ayah kamu loh” ucap Eris 

“Biarin” jawab Fatia dengan nada cuek

Ayah Fatia yang menyaksikan kejadian itu dari kejauhan hanya diam seolah tak melihat dan tetap melanjutkan apa yang sedang dikerjakan. Tapi jauh didalam hatinya ikut bahagia atas kebahagiaan anak gadisnya tersebut.

“Yaudah aku pulang, gak pake kecup gak pake sun. Tuh, ada ayah” ucap Eris saat sudah siap di atas motornya

“Iya, iya.. sampai ketemu besok di kantor ya” jawab Fatia 

“Bye..” ucap Eris kemudian memacu motornya

Sesampainya di rumah Eris segera memasukan motor ke garasi, kemudian masuk ke kamar dan berganti pakaian.

“Hari sudah mulai gelap, sebaiknya aku segera mandi” ucap nya dalam hati

Setelah mengambil handuk dan peralatan mandi Eris berjalan kebelakang rumah menuju ke pemandian di samping tebing.

Saat melintasi gubuk di tepi tebing pikirannya kembali terbayang saat bersama Fatia disana menghabiskan siang menikmati kelapa muda.

Dengan tersenyum-senyum sendiri 

“Hemm, Fatia.. Fatia” ucapnya dalam hati 

Kemudian melanjutkan langkahnya, sesampainya di pemandian suasana sudah lumayan gelap

“Aku harus mandi buru-buru, kalau tidak jalan pulang gak kelihatan” gumamnya dalam hati

“Hoi, jam berapa ini baru mandi” teriak mas Edi dari arah kejauhan

Eris melihat ke arah sumber suara dan didapatinya mas Edi yang sedang memikul rambanan dipundaknya.

“Oi mas, sini mandi dulu. Pulangnya bareng, rada serem kalau sendirian” ucap Eris 

“Ok” jawab mas Edi sembari menurunkan apa yang sedang dipikulnya saat ini kemudian melangkah ke arah pemandian.

“Pinjam sabunya, aku lupa bawa sabun” tanya mas Edi 

“Itu mas, ambil aja” jawab Eris yang sedang memakai handuk, sepertinya sudah selesai mandi

Tidak berapa lama setelah selesai mandi keduanya berjalan pulang, dengan suasana yang sudah mulai gelap.

Jalan setapak masih terlihat sama-samar karena belum benar-benar gulita.

1
Astarestya
/Sob/
Astarestya
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!