NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fazilla Shanum

Aira memergoki suaminya selingkuh dengan alasan yang membuat Aira sesak.
Irwan, suaminya selingkuh hanya karena bosan dan tidak mau mempunyai istri gendut sepertinya.

akankah Aira bertahan bersama Irwan atau bangkit dan membalas semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazilla Shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lisa Hamil?

"Aku mau kabari Mama dulu kalau aku akan pulang telat. Mama pasti udah nungguin kita di rumah," ucap Irwan.

"Iya, Mas," jawab Lisa singkat.

Lisa terus saja melihat ke arah jendela, ia berusaha menghilangkan pikiran-pikiran buruk yang menghantui otaknya. Sedangkan Irwan sedang menghubungi Bu Dewi.

"Halo, ada apa Irwan?" tanya Bu Dewi.

"Aku kemungkinan akan pulang telat, Ma. Karena aku harus ngantar Lisa ke rumah sakit dulu untuk check up," jawab Irwan.

"Apa Lisa sakit? Kamu langsung bawa aja Lisa ke sini biar Mama buatkan jahe hangat agar tubuhnya bisa lebih mendingan nanti setelah dari dokter," ucap Bu Dewi khawatir.

"Nanti aku jelaskan setelah aku pulang ya, Ma," jawab Irwan.

"Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati ya di jalan sama Lisa," peringat Bu Dewi.

"Iya, Ma."

Irwan langsung menutup panggilannya dengan Bu Dewi. Setelah itu, ia kembali fokus melajukan mobilnya untuk ke rumah sakit.

*****

"Jadi bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Irwan pada Dokter kandungan setelah selesai memeriksa kondisi Lisa.

"Selamat ya Pak, sebentar lagi Bapak akan jadi seorang ayah," jawab Dokter kandungan itu dengan tersenyum pada Irwan.

"Apa? Jadi benar kalau ternyata Lisa hamil? Gimana caranya aku bilang sama Mama nanti ya?" batin Irwan.

Di satu sisi ia bisa menjerat Lisa agar tidak lari ke pelukan pria lain, dan di sisi lain juga ia takut jika Aira tidak akan mau menerima Lisa.

"Mas, kenapa kamu bengong sih? Kamu nggak suka ya dengar kabar kehamilan dari Dokter? tanya Lisa dengan bibir yang mengerucut sebal.

"Seneng kok Sayang, mana ada sih seorang ayah yang nggak bahagia menunggu kehadiran buah hati. Aku hanya sedikit syok aja makannya sampai speechless," jawab Irwan.

"Beneran? Kalau kamu nggak suka, lebih baik aku gugurkan aja kandungan ini," ucap Lisa kembali mengancam Irwan.

"Istri saya ini emang suka sekali becanda, Dok. Jadi kalau boleh tahu, sekarang masuk usia berapa ya?" tanya Irwan.

"Usianya sudah masuk sekitar dua bulan, Pak. Mungkin seminggu lagi akan masuk usian tiga bulan. Karena dari hitungan menstruasi terakhir dan juga hasil USG tadi menunjukkan jika kondisi janin sudah delapan Minggu," jelas Dokter.

"Apa?" Irwan dan Lisa sama-sama kaget.

"Iya Pak, Bu. Memang cukup banyak kehamilan muda yang tidak dirasakan. Apa selama ini memang tidak ada keluhan apapun?" tanya Dokter pada Lisa.

"Nggak ada, Dok. Hanya tadi aja merasa mual dan ingin muntah, kemarin-kemarin biasa aja," jawab Lisa.

"Kehamilan memang beragam, Bu. Tapi saran saya, jangan jadi candaan bayi untuk digugurkan karena banyak sekali orang yang menantikan kehadiran bayi," ucap Dokter yang merasa jika obrolan Lisa bukan hanya sekedar candaan saja, tapi tulus dari hati.

"Iya, Dok."

Lisa di bantu bangkit dari ranjang oleh Irwan setelah mendengar penjelasan dari Dokter. Mereka duduk di depan meja Dokter.

"Untuk janinnya sehat ya Bu tidak ada masalah. Kalau bisa jangan melakukan hal yang terlalu karena trimester pertama itu sangat rentan untuk keguguran," pesan Dokter.

"Baik, Dok. Saya mengerti," jawab Lisa.

"Ini resep vitamin dan juga pereda mualnya. Walaupun tidak akan langsung berhenti, tapi bisa sedit mengurangi mual," ucap Dokter memberikan kertas berisi resep obat.

"Baik, Dok terimakasih banyak," jawab Lisa sambil menerima kertas tersebut.

"Kalau begitu kami pamit permisi dulu, Dok," ucap Irwan.

Dokter mengangguk.

Keduanya berdiri dan berjalan keluar dari ruangan Dokter kandungan itu karena pasien diluar sudah banyak yang mengantre.

"Kita ke apotek dulu buat tebus obatnya, Sayang," ajak Irwan pada Lisa.

Lisa hanya menurut saja, hingga akhirnya setelah beberapa menit, mereka tiba di parkiran. Irwan mulai melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah dengan cepat.

Tak ada obrolan apapun selama di jalan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah.

Satpam segera membukakan pintu dengan lebar melihat Irwan yang sudah datang. Ia hanya menganggukan kepalanya saja, tanpa ingin menyapa Irwan karena kesal melihat Irwan membawa wanita lain di saat Aira tidak ada.

Mendengar suara deru mobil yang berhenti, membuat Bu Dewi buru-buru melangkahkan kakinya keluar. Tak sabar untuk menyambut anak dan juga calon menantunya itu.

"Akhirnya kalian datang juga. Mama udah masak lho, Mama tau kalau kalian pasti laper banget setelah pulang kerja," ucap Bu Dewi dengan girang.

"Ada hal penting yang ingin aku jelaskan lebih dulu sama Mama," kata Irwan.

Irwan merasa harus menceritakan lebih dulu tentang kehamilan Lisa sebelum Mamanya tau dari orang lain.

"Masalah itu kita obrolin nanti aja, Irwan. Sekarang mending kita makan dulu takut masakan Mama keburu dingin nanti nggak enak. Ayo kita ke meja makan," paksa Bu Dewi pada Irwan dan juga Lisa.

Irwan langsung menatap ke arah Lisa, matanya mengisyaratkan mau apa tidak kalau makan dulu. Setelah Lisa mengangguk baru mereka melangkahkan kakinya ke arah meja makan.

"Ternyata rumah Mas Irwan bagus juga, malah lebih besar daripada rumah ibunya. Desainya juga bagus. Tapi apa ini benar-benar rumah Mas Irwan atau jangan-jangan milik istri gendutnya lagi," batin Lisa. Ia sekarang jadi sulit untuk percaya pada Irwan.

"Ayo duduk, Lisa. Kenapa kamu melamun Sayang?" tanya Bu Dewi.

Bu Dewi menegur Lisa karena masih saja berdiri dan sibuk melihat-lihat ke arah ruang makan itu.

"Ah, iya. Makasih banyak ya, Ma. Mama udah repot-repot masak buat aku dan Mas Irwan," ucap Lisa dengan ramah.

"Nggak repot sama sekali, Sayang. Karena kamu pertama kali datang kesini, jadi Mama itu sengaja masakin ini semua spesial buat kamu. Di rumah juga bosen nungguin kalian kerja lama," ucap Bu Dewi panjang lebar.

Bu Dewi bisa bicara panjang lebar sama Lisa. Padahal jika sama Aira, boro-boro akan masak, yang ada Bu Dewi akan menyuruh Aira untuk masak karena memang masakan Aira jauh lebih enak daripada masakannya.

Mereka bertiga akhirnya makan bersama tanpa ada obrolan sedikitpun, mereka sibuk dengan makanan mereka masing-masing hingga beberapa menit yang lalu makanan mereka sudah habis.

"Aku sama Lisa mau ke kamar dulu, Ma. Kita mau bersih-bersih dulu," pamit Irwan.

Karena hal yang akan ia bahas dengan ibunya cukup panjang tentang kepergian Aira, pemecatannya menjadi CEO dan juga tentang kehamilan Lisa.

"Ya udah sana," jawab Bu Dewi.

"Ayo Sayang," ajak Irwan pada Lisa.

"Aku tinggal sebentar ya, Ma," pamit Lisa.

"Iya, Sayang. Mama tunggu di ruang keluarga aja biar bisa sambil nonton TV," ucap Bu Dewi.

Irwan dan Lisa pergi dari ruang meja makan dan pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya sebelum membahas dengan ibunya.

"Kamu mandi dulu, Sayang. Biar gantian nanti sama aku," ucap Irwan pada Lisa setelah mereka sampai di kamar.

"Tapi aku nggak bawa baju ganti, Mas," jawab Lisa.

"Pake baju Aira dulu saat dia masih kurus Sayang. Masih baru kok, nanti aku carikan yang bagus buat kamu," jawab Irwan.

"Iya deh. Daripada nggak pake baju," sahut Lisa.

1
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
Luar biasa
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
semangat aiiraaaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
setaaannn 😤😤😤
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
garasi thor.. bukan bagasi🤦🏻‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
laki2 gila, ga tau diri.. bajiguurrr😒
DARU YOGA PRADANA
Karakternya juara banget. 🏆
[mini share] Andrea Duarte ouo
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Raptor gamer
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!