NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:866
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29 CBDN

"Siti bilang Briana jual diri." Ucap Briana.

"Eeeehhhh.....kenapa?"

"Tadi Ana pergi ke sekolah pake motor." Ucap Briana.

"Maap Bu boleh tolong panggilin orang tuanya ke sini saya mau ngobrol juga. Masalahnya Ana sering hilang uang dan ternyata Siti yang selama ini ambil uang Ana diam-diam.?" Tanya Braja.

"Boleh pak saya telepon dulu orang tua Siti."

"Makasih Bu." Kompak Berlian dan Braja.

"Daddy.......dia anak ayah dari selingkuhan nya" Bisik Briana.

"Siapa?" Bisik Braja.

"Siti." Bisik Briana.

"Hah...tenang ajah ada Daddy jangan takut." Bisik Braja.

"Ada apa sih kenapa bisik-bisik mamih gak bisa denger kan." Ucap Berlian.

"Gak sayang mas laper nanti pulang beli baso ya. Mas pengen makan baso yang ada iganya itu." Ucap Braja.

"Hem...tapi kasihan Bara."

"Gampang nanti dia suruh ke sana." Ucap Braja.

"Brima anteng banget Bobo." Ucap Berlian.

"Kekenyangan mungkin sayang." Ucap Braja.

"Tapi agak anget mas." Ucap Berlian.

"Mungkin karena kemarin di suntik sayang. Dia kalau udah di suntik kan gitu." Ucap Braja.

"Hem... iya." Ucap Berlian.

"Maap pak Bu...saya sudah manggil orang tua Siti mereka lagi di jalan ke sini. Dan sebentar lagi Siti juga ke sini."

"Ya Bu.." Ucap Berlian.

Mereka nunggu sekitar 15 menit dan orang tua Siti datang barengan Siti.

"Asalamualikum."

"Waalaikumsalam."

"Kamu...." Ucap perempuan yang kaget lihat Berlian. Dan laki-laki di sebelah nya pun sama kagetnya.

Berlian hanya diam tak ada respon sama sekali dia hanya pegang tangan Braja. Dan Braja langsung usap tangan Berlian.

"Teteh gendong dulu Brima, Daddy sama mamih mau ngobrol sebentar sama mereka." Ucap Braja

"Iya Daddy." Ucap Briana yang langsung ambil Brima dari gendongan Braja dan dia langsung gendong Brima di dadanya.

"Ini ada apa ya Bu, ko saya dan suami saya di panggil ke sini."

"Maap Bu saya sudah terima bukti dari Ana, kalau Siti yang selama ini suka ngambil barang-barang Ana termasuk uang jajan Ana yang Ana simpan di kantongnya. Dan bukan hanya Ana tapi anak-anak yang lain juga ternyata ada yang jadi korban nya Siti."

"Kamu..." Bentak Dina ibunya Siti.

"Siti gak ngambil Bun." Ucap Siti.

"Bohong kamu ambil barang-barang punya Ana. Ana juga punya video nya pas kamu ambil barang itu." Ucap Briana.

"Jangan fitnah Ana kamu hanya sirik, karena ayah kamu nikah sama bunda aku jadi kamu bales dendam sama aku."

"Ngapain harus sirik sama kamu, kamu gak lihat Daddy aku lebih gagah lebih ganteng. Kamu ini kenapa, bukannya minta maap malah bilang begitu. Buat apa Ana harus sirik sama orang lain hidup Ana bahagia ko sama Daddy sama mamih sama semuanya. Toh selama ini pun Ana gak tau kalau kamu anaknya dari laki-laki itu." Ucap Briana.

"Ana.." Ucap Danu ayahnya Briana.

"Daddy...boleh Ana keluar dari sini Ana gak nyaman di sini?" Ucap Briana.

"Ya sudah kamu bawa adek kamu ke luar dulu. Jangan kemana-mana ya diem di depan ajah." Ucap Braja.

"Oke siap bos." Ucap Briana yang langsung keluar tanpa lihat muka ayahnya.

Setelah Briana keluar dari ruangan itu. Braja dan Berlian ngobrol lama dengan kepala sekolah dengan orang tua Siti.

"Dasar sombong." Ucap Siti tiba-tiba keluar dari ruangan kepala sekolah.

"Lah sombong kenapa? Ana dari tadi diem perasaan mah. Kamu ini ya kita udah punya kehidupan masing-masing masih ajah sirik sama kehidupan orang lain. Kenapa ayah kamu gak perhatian kaya Daddy aku ya?" Tanya Briana.

Siti hanya diam diam bukan hanya ayahnya tapi bundanya juga sama tak perhatian dengan dia padahal dia anak satu-satunya.

Setengah jam Braja dan Berlian ngobrol di dalam ruangan kepala sekolah. Brima sudah bangun untungnya kelas Brama ada jam kosong dan Brama yang lihat Briana gendong Brima langsung lari ke arah mereka.

"Aduh....dudut.....ko di gendong kamu dek? Pasti pegel kan?" Tanya Brama.

"Iya mamih lama banget di dalem." Ucap Berlian.

"Ya udah dudut sama kakak sini." Kata Brama yang langsung gendong Brima.

"Idih... giliran lihat kakak langsung gak jadi nangisnya." Ucap Briana.

"Jajan yuk.. kakak mau jajan." Ucap Brama

"Ana gak megang uang." Ucap Ana.

"Kakak ada." Ucap Brama.

"Au..ma..u..ma."

"Idih...anak kecil mah diem ajah jangan ikut minta jajan." Ucap Briana.

"Na...u..tal."

"Hahahaha.... mukanya lucu langsung pundung." Ucap Briana

Di dalam ruang kepala sekolah.

"Buat kali ini saya masih kasih toleransi, tapi jika suatu hari ada aduan lagi, kalau anak anda ganggu anak saya, saya tak bisa toleransi lagi. Dan Bu kepala saya hanya ingin Ana tetep pindah sekelas dengan Brian." Ucap Braja tegas.

"Siap pak nanti saya pindahkan Briana ke kelas Brian."

"Untuk hari ini saya mau bawa Briana pulang dulu Bu, takutnya kalau masuk kelas sekarang yang lain ke ganggu juga." Ucap Berlian.

"Iya Bu silahkan. Berati besok langsung saja Briana masuk ke kelas Brian ya Bu."

"Iya Bu..saya dan suami saya pamit duluan Bu. Anak bungsu saya seperti nya sudah bangun. Takutnya nyariin saya." Ucap Berlian.

"Silahkan Bu maap untuk ketidak nyamannya sampe ada masalah seperti ini kami sampai tidak tau."

"Iya Bu sebisa mungkin jangan sampai terulang lagi saja." Ucap Berlian.

"Siap Bu."

Berlian dan Braja langsung keluar dari ruangan kepala sekolah. Dan mereka nyari Berlian ke kantin karena gak mungkin Briana bawa Brima ke luar gerbang.

"Kakak gak belajar?" Tanya Berlian ke Brama.

"Eeeehhhh...mamih...gak mih ada jam kosong sampe istirahat." Tanya Brama.

"Jajan apa kalian gak bagi-bagi sama Daddy?" Tanya Braja.

"Oh..ini beli baso tahu. Nih dudut minta tahu." Ucap Briana.

"Wah...enak pasti Daddy juga mau tapi Daddy harus ke kantor. Bisa gak kamu pulang sama pengawal sama Brima nanti kalian ke tukang baso iga langganan mamih barengan. Pergi nya sama Bara sama Brian juga Daddy sama mamih berdua." Ucap Braja.

"Emang ada pengawal yang ngikutin kita dad?" Tanya Briana.

"Ada mereka pake mobil. Nanti kamu pake mobil sama Brima. Motor kamu nanti ada yang bawa." Ucap Braja.

"Oke... eeeehhhh...tapi Briana kan belajar." Ucap Briana.

"Hari ini kamu gak belajar, baru besok kamu mulai masuk kelas Brian." Ucap Berlian.

"Oke kalau gitu Briana ambil tas dulu."

Tiba-tiba terdengar suara spiker sekolah.

"Untuk anak-anak hari ini sekolah sampe di sini dulu di karena kan guru-guru ada rapat dadakan. Untuk yang ekskul hari ini pun di liburkan."

"Wah.....mantap kita pulang." Teriak Brama yang langsung lari ke kelas nya juga.

"Yuk...kita duluan sayang Brima kita titip Panjul ajah." Ucap Braja.

"Hem...oke tapi Brima bawa ajah lah. Biar nanti gak bete di perusahaan." Ucap Berlian.

"Kamu kan bantuin mas lihat-lihat sayang jadi gak akan bosen." Ucap Braja.

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!