Kekasih Hati Mas Duda

Alea berjalan menaiki anak tangga dengan bibir yang sudah moncong 5 centi. Cano yang melihatnya pun langsung mengikuti nya ,.

"sayang kemarilah , biar aku bantu bersihkan make up mu"! Kaya Vano sambil menepuk ranjang kosong di sisih nya.

"emoh"! sahut Alea ,sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.

"cepat kemari, sayang"!! Vano masih mencoba merayu Vano.

"emoh, ya emoh"! Ucap Alea sesekali melirik ke arah Vano, Vano menghela nafas kasar ,lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah alea yang masih bersendekap dada.

Bruk"!!

Vano menarik tangan alea dan duduk tepat di atas pangkuan laki laki tersebut .

Vano menahan senyum nya saat melihat badut taman mine sedang manyun seperti itu.

"kemarilah ,biar kau bantu bersihkan make up mu ini, "! Kata Vano meraih tissue yang teronggok di atas meja.

"jangan menyentuhku, apa kamu lupa ,sebenarnya aku masih sangat marah dengan mu, jadi jangan merayuku untuk saat ini"! jawab Alea sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.

"marah , apa salahku ,"! Tanya Vano dengan alis yang sudah terangkat satu.

"apa salahmu kamu bilang, katakan , kemaren waktu kamu keluar kota ,kamu sedang bersama wanita lain bukan disana, pastinya kamu sudah menganu nganu kan Dengan wanita itu kan"! Cecar Alea ,membuat Vano berfikir kerasa tentang kata anu yang keluar dari mulut Alea yang masih merah merona. Di tambah lagi Alea sejak tadi bergerak terus membuat anak konda yang hanya berbalut kan handuk putih itu sedikit menegang.

"aku tidak bersama wanita manapun "! Jawab Vano akhinya sambil menahan sesuatu di bawah sana yang mulai bereaksi.

"bohong, aku mendengar sendiri ada suara wanita waktu itu"! sahut Alea tidak mau kalah.

"oh itu, itu adalah pelayan di Apartemen ku,kalau kamu tidak percaya kapan kapan aku akan membawamu kesana ,dan mengenalkan mu supaya kamu tidak salah faham begini"! Jelas Vano, Alea terdiam, mencoba mencari kebohongan pada sorot mata Vano, tapi sepertinya laki laki itu berkata jujur .

"kamu percaya kan"! tanya Vano.

"setengah '! jawab Alea masih dengan nada kesal.

"baik lah ,kalau begitu ayo"!

"ayo ngapain"! Tanya Alea yang mendadak bingung.

"aku pengen"! Bisik Vano, mata alea pun terbelalak sempurna ,

"pengantin aku tonjok ya"! sahut Alea sambil mengepalkan tanganya ke udara.

"CK, apa kamu tidak sadar ,kamu kebanyakan bergerak membuat anak kondaku bangun "! Jawab Vano,. Alea terdiam ,merasakan sesuatu yang memang mengganjal di bawah sana.

"aku, aku sedang datang bulan"! Jawab alea akhirnya.

"benarkah, biar aku periksa coba"! sahut Vano, kedua tangan nya kini sudah mendarat tepat pada selangkangan Alea.,dan benar saja di sana terasa Alea sedang mengunakan pembalut.

Plak"!!

"sudah di bilang sedang datang bulan ,pakai di gerayangi"! Pekik Alea sambil memukul tangan Vano begitu saja.

"bagaimana. bisa ,semalam kab kita baru saja begituan"! tanya Vano ,yang masih tidak percaya dengan situasi dan kondisi saat ini.

"ya bisa saja ,memang apa dah tanggal nya datang"! Jawab Alea ,sambil bangkit dari atas pangkuan Vano.

kembali mata Alea tertuju pada sesuatu yang tertutup handuk putih itu, "ya tuhan bisa bisanya dia sudah mengacung seperti itu, dia maniak sekali sih ,baru saja memangku ku bukan tapi itu burung sudah main berdiri saja"! Gumam Alea sambil meraba tengkuknya yang tiba tiba meremang hebat.

"mau kemana"! Tanya Vano saat melihat Alea membalikan badan dan mulai melangkah.

"cuci muka "! sahut Alea tanpa menoleh ke arah Vano.

"lalu bagiamana dengan ini"! Teriak Vano.

"tidurkan saja sendiri, siapa suruh punya manuk suka sekali menegang"! Sahut Alea yang sudah menghilang di balik pintu kamar mandi.

"benar benar bocah itu"! Geruntuh Vano kesal sambil menatap ke arah anak kondanya.

Tak berselang lama Alea pun keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang akan dah nampak bersih .

"drrrt, drrt,drrt"!!

terlihat ponsel Alea bergetar,gadis itu segera menyambar ponsel yang teronggok di atas meja rias .

"om Danu"!! gumam Alea dengan kening yang sudah bertaut, Alea segara menggeser tombol hijau .

"hallo ,Alea ,cepat kemari ,rumah peninggalan orang tuamu akan disita oleh dekoleptor"! Kata om Danu dari seberang telpon .

"apa maksud on Danu";sahut Alea, bukankah waktu itu om Danu bilang semua hutang kedua orang tuanya sudah dapat bayar lunas Denga uang mahar yang di berikan kakek Abimanyu .

"tapi om"!! Belum juga Alea selesai bicara ,suara Tante Melisa terdengar di seberang telpon.

"Alea cepat kemari,kalau tidak maka rumah ini akan hilang ,"! sahut Tante melihat ,Alea tersentak ,lalu segera mematikan. panggilan ponselnya dan berjalan mengambil tas yang teronggok di atas meja tersebut.

"mau kemana, Alea"! tanya Vano ,yang baru saja keluar dari kamar mandi. Alea tidak menjawab langsung berlari begitu saja keluar dari kamar.

"dasar ceroboh,apa dia lupa jika punya suami"! Kata Vano dengan wajah yang mulai kesal. Ya sore ini Alea benar benar menguji kesabaran yang hanya setipis tissue.

Cano segera mengganti bajunya dan menyusul langkah Alea yang sudah pergi di antar oleh supir .

"kemana Alea ,pak har"! tanya Vano sambil berjalan tergesa gesa.

"baru saja keluar dengan supir tuan"! Jawab pak har, yang juga ikut bingung ,apa mungkin tuan dan nona mudanya sedang berantem kenapa Sampai kejar kejaran seperti itu.

Vano segera berlarut keluar dan menghampiri mobilnya ,melacak keberadaan Alea dengan GPS yang sudah tersambung di ponselnya.

"kenapa dia pergi kerumah itu"! gumam Vano yang tahu di mana Alea akan pergi saat ini.

15 menit berlalu akhinya mobil pun berhenti tepat di depan lantai rumah berlantai dua, tanpa menunggu di bukakan pintu mobil oleh supir Alea langsung saja keluar dan berjalan menuju rumah yang sudah terbuka lebar pintunya.

"alea ,cepat bayar hutang hutang nya,biar mereka tidak menyita rumah ini"! Kata Tante Melisa sambil menarik lengan Alea.

"apa maksud Tante ,hutang yang mana "! Tanya Alea yang mendadak bingung ,apalgi melihat 4 orang bertanya buh kekar sudah mengacak ngajak ruang tamu rumah tersebut .

"Alea, bukankah suamimu kaya raya ,pasti kamu bisa membayarkan hutang hutang ini, biar tidak rumah ini tidak di sita Meraka.

"om, jangan memanfaatkan uang suami ku ya,bukakan om sudah bilang tidak ada hubungan lagi dengan ku, aku tidak perduli Jika rumah ini di sita"! Jawab Alea.

Plak"!!

Tante Melisa menampar Alea begitu saja, Vano yang baru saja datang dengan beberapa pengawalnya pun , menghentikan langkahnya saat mendengar bunyi tamparan dari ruang tamu tersebut .

"Jiak kamu tidak mau membayar hutang ini, maka kamu yang akan Tante serahkan kepada mereka ,Alea"! Ancam Tante Melisa dengan mata yang sudah melotot ingin keluar dari sarangnya .

"