Dendam Arwah Julia

"Bangkit lah, balaskan dendam mu ini pada orang yang telah menyakiti diri mu." gumam seorang gadis muda yang sedang duduk di depan dupa.

Di tangan nya ada tulang manusia dan kemungkinan ini adalah tulang dari tubuh yang sedang berbaring itu, suara guntur disertai angin dan hujan badai menambah seramnya suasana di rumah ini.

Tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa gadis muda itu sedang melakukan ritual agar arwah yang memang memiliki dendam segera bangkit dan menyakiti orang yang telah membunuh dia, walau dalam ritual kali ini gadis itu juga harus mengorbankan jasad dari keluarga dia sendiri untuk di rusak dan di pakai untuk ritual tersebut.

Namun itu akan lebih baik karena walau tubuh si mayat rusak tapi dia bisa merasakan pembalasan dendam yang nanti akan sangat luar biasa, sebab mantra pembangkit yang di miliki oleh si gadis sangat jahat sehingga tentu saja arwah yang bangkit akan menjadi beringas dan jahatnya luar biasa.

Mantra yang di wariskan dari Turki karena gadis ini bukan warga pribumi, tulang dari si mayit di balut dengan usus dari mayit itu tapi di campur juga dengan usus babi. semua itu dia lakukan sendiri tanpa bantuan siapa pun, sebab gadis ini tidak ingin ada rahasia yang terungkap karena belum tentu semua orang bisa tutup mulut.

"Bangkit lah, kau tidak boleh mati sia-sia seperti ini." gadis itu terus bergumam dan membakar kaki mayit yang sudah di balut usus.

"Hiks, hiks.... aku tidak tega bila harus menghantui dia." isak sebuah suara yang tidak jelas asalnya dari mana.

"Apa kau tahu kenapa alasan ku mengambil mantra yang sangat jauh dan sampai membongkar makam keluargaku sendiri?" gadis Turki bertanya pada suara tersebut.

"Tidak."

"Karena aku tahu walau kau sudah menjadi hantu gentayangan tapi tetap saja kau tidak punya hati yang bengis, jadi sengaja aku ambil mantra yang paling jahat agar kau tumbuh menjadi arwah yang sangat jahat!" bentak gadis Turki.

Terdengar dari suaranya saja bahwa dia sudah sangat marah akibat arwah ini sepertinya memiliki hati yang begitu lembut sehingga tidak mempunyai rasa marah atau pun dendam yang bisa membuat dia bangkit, oleh sebab itu gadis Turki sampai nekat membongkar makam keluarga sendiri untuk mengambil mantra tersebut.

"Aku tidak akan tinggal diam bila mereka hidup bahagia!" gadis Turki memasukkan tulang mayit ke dalam sebuah kendi.

"Kenapa dia begitu tega kepadaku?" Isak suara itu kembali menangis.

"Sia sia saja kau menjadi setan bila sikap mu tetap seperti ini, andai saja saat masih menjadi manusia kok bisa bersikap tegas maka kau tidak akan mengalami nasib buruk!" gadis Turki terus saja menggerutu.

"Aku mencintai nya." ucap suara arwah.

"Makan saja cintamu itu, sudah dari dahulu aku mengatakan agar tidak usah terjebak dalam cinta!" gadis Turki menjadi sangat marah.

"Maafkan aku, maaf karena aku kau juga harus kehilangan banyak harta ini." sesal si arwah.

Gadis tidak menjawab kalau memang dia telah kehilangan banyak harta, selama ini dia telah bersahabat dengan arwah itu untuk mempunyai hidup yang baik dan membuka usaha bersama, tapi sahabatnya malah bodoh hanya karena cinta dari seorang pria sehingga kemudian sebagian harta milik mereka di ambil oleh pria tersebut.

"Aku akan memaafkan dirimu bila kau memang mau tumbuh menjadi arwah yang sangat jahat!" gadis Turki menyeringai.

Tanpa membutuhkan maaf pun maka gadis ini sudah pasti akan menjadi arwah yang sangat jahat karena mantra telah merasuki di dalam pikiran, sekarang dia telah menghilang dari rumah yang sangat angker ini karena dia ingin membalaskan apa yang telah terjadi walau tidak secara langsung pada orang yang telah menyakiti dirinya.

"Balas mereka semua, Julia." gadis Turki bergumam sambil menatap bayangan dirinya di dalam cermin.

"Bukan hanya kau saja yang mempunyai rasa sakit, aku juga merasakan sakit hati atas perbuatan mereka!" gadis Turki menggenggam erat kapak yang tadi dia gunakan untuk membacok tulang kaki.

Arwah yang dia bangkitkan memang telah berhasil dan mungkin saja nanti akan membalas semua rasa sakit yang telah mereka alami, tanpa dia tahu bahwa bisa saja arwah yang dia bangkitkan membuat lepas kendali dan kemudian menjadi masalah untuk dirinya sendiri.

Bagian usus lain bersama dengan jeroan dia masukkan ke dalam toples agar awet dan tidak terjadi pembusukan, sementara tubuh dan hanya memiliki satu kaki itu dimasukkan di dalam akuarium besar walau daging dari si mayit sudah tidak ada lagi akibat terlalu lama di dalam kuburan.

...****************...

Tik, Tik.

Lea menatap air yang menetes lewat jendela karena dia termenung dan memikirkan bagaimana kehidupan ini selanjutnya, walau Dean telah mengatakan tidak lama lagi akan segera menikahi dirinya dan melamar datang di rumah orang tua Lea di kampung, tapi tetap saja ada yang mengganjal di dalam hati.

Sreeeeeng.

"Ughh bau apa ini?!" Lea menutup hidung karena mendadak ada bau yang sangat menyengat.

Segera Lea berjalan keluar dari kamar untuk mencari tahu asal atau sumber bau yang sangat busuk ini, bukan hanya di kamar saja bau itu tapi melainkan sudah sampai di ruang tamu juga sehingga sangat tidak nyaman.

Pluk.

"Hah!" Lea tersentak kaget karena mendadak saja ada belatung dengan ukuran sebesar telunjuk jatuh dari atas.

"Ih geli nya!" Lea mengusap tangan ketika belatung itu bergerak menggeliat.

Wuuussssh.

Braaaaak.

"Astaga, kenapa pintu belakang selalu terbuka dan tertutup sendiri?" Lea terjingkat karena pintu belakang rumah mereka terbanting keras.

"Apa ada bangkai dari kamar atas ya, kok ada belatung yang jatuh seperti ini." Lea mulai memperhatikan belatung itu.

Tapi detik kemudian dia baru menyadari bahwa tidak mungkin walau di atas ada bangkai rasanya begitu aneh ketika belatung tersebut bisa jatuh, sebab lantainya saja dari beton sehingga tidak mungkin ada lubang.

"Lalu dari mana belatung ini bila bukan dari atas?" Lia merasa sangat heran.

"Kan tidak mungkin bila jatuh begitu saja tanpa ada asal, rumah ini sangat nyaman tapi semakin lama aku semakin menyadari bahwa ada yang tidak beres." ucap Lea sambil menatap sekitar.

Tanpa sadar kepalanya pun mulai mendongak ke atas untuk melihat atau pun memastikan kembali bahwa lantai tidak ada yang berlubang, tapi apa yang di lihat pada lantai atas membuat Lea tegang seketika. terlihat seorang wanita dengan gaun putih tengah menempel di atas lantai itu dan menatap Lea penuh kebencian, tentu saja Lea menjadi panik dan ketakutan namun berusaha untuk tenang karena dia beranggapan ini hanya halusinasi.

Selamat siang ya besti, baru sempat up siang ini.