NovelToon NovelToon
Anak Yang Tidak Diakui

Anak Yang Tidak Diakui

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:146.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

MOHON MAAF
TAHAP REVISI
Pernikahan siri antara Nirmala Wongso dan juga Seno Aji Prakoso membuahkan hasil seorang anak laki-laki yang tidak pernah diakui oleh Seno, karena ia takut keluarga besarnya akan tahu tentang aibnya yang diam-diam menikahi gadis pelayan di club malam.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter Seno mulai berubah dan menyuruh Nirmala untuk menggugurkan kandungannya jika masih tetap ingin menjadi istrinya.

Namun Nirmala memilih jalan untuk mempertahankan buah hati dan meninggalkan kemewahannya bersama dengan Seno.

Penasaran?? ikuti jalan kisah Nirmala yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Dua orang itu langsung terhuyung ke lantai, setelah Alaska mengeluarkan jurus tendangannya, keduanya langsung membelalakkan matanya dengan hati yang terkejut serta tangan yang mulai memegangi pinggangnya.

  "Kurang ajar, beraninya kau main curang seperti ini!" desis salah satu dari orang tersebut.

  Alaska langsung menatap sinis ke arah lawan. "Menghadapi lawan seperti kalian memang harus menggunakan cara licik, anda berdua saja bisa bermain curang dengan lawan perempuan, apalagi saya," sahut Alaska tangannya langsung menarik kera lawan yang satunya lagi.

  Sebuah bogeman mentah langsung melayang ke perut lawan. "Buuuugh ... Buuugh ..."

  "Sudah ... jangan di lanjut, aku minta maaf," ucap pria itu, namun Alaska tidak menggubris, amarahnya sudah terlanjur memuncak.

  "Kau tidak akan termaafkan, aku sudah bilang, jangan pernah sentuh ibuku!" ucap Alaska sedikit menekankan di kata-kata terakhirnya.

Pria itu meringkuk kesakitan di lantai, napasnya tersengal, sementara temannya berusaha bangkit tapi langsung mendapat satu tendangan keras dari Alaska di bahu hingga kembali tersungkur.

  "Aaakh!" jeritnya, tubuhnya terhuyung ke samping. Keringat dingin mulai membasahi dahinya.

Alaska menunduk, menatap mereka berdua dengan sorot mata yang tajam, penuh amarah yang nyaris meledak. Tangannya mencengkeram kerah salah satu pria itu lagi, mengangkatnya sedikit dari lantai.

  "Katakan siapa yang menyuruhmu!" gertak Alaska, suaranya rendah namun menggetarkan ruangan.

Pria itu menggigit bibirnya, matanya berputar cemas, seolah menimbang untuk tetap bungkam. Tapi genggaman Alaska di kerahnya makin menguat, membuat napasnya hampir tercekik.

  "Aku … aku …" suaranya parau. Ia menoleh ke temannya, seolah minta izin.

Temannya yang sudah kesakitan tak mampu menahan lagi, dengan suara tercekat ia akhirnya bersuara, "Kami … kami cuma disuruh … Ibu Nadira."

Alaska terperangah, rahangnya mengeras. "Nadira?" ulangnya, nadanya penuh kebencian.

Pria itu mengangguk cepat, wajahnya pucat pasi. "Iya … dia yang membayar kami … katanya hanya ingin memberi pelajaran, bukan sampai seperti ini … sumpah …"

Alaska mendorong tubuh pria itu hingga terjatuh kembali ke lantai. Napasnya memburu, matanya berkilat dengan amarah yang semakin membara.

  "Dasar pengecut! Berani menyentuh ibuku hanya karena suruhan wanita busuk itu. Kalian akan menanggung akibatnya."

Kedua pria itu menunduk ketakutan, sudah tak berdaya lagi melawan.

Kejadian itu terdengar cukup keras hingga beberapa warga mulai keluar berdatangan satu persatu, mereka semua tercengang melihat Alaska meringkus kedua orang suruhan Nadira.

"Nak Alaska mereka ini siapa?" tanya Pak Mail, tetangga Alaska.

"Kedua orang ini mau mencelakai ibukku Pak, dan aku minta tolong kepada Bapak, untuk membawa kedua orang ini di balai dusun, karena besok pagi aku akan membawa mereka berdua ke suatu tempat," ucap Alaska.

"Baiklah Nak kalau begitu," sahut Pak Mail.

Pak Mail, dan beberapa warga yang lain mulai membawa kedua orang itu ke balai dusun, mereka berdua tidak berani bergerak, karena warga yang berdatangan jumlahnya cukup banyak, sehingga membuat nyali mereka menciut.

Setelah mengamankan kedua orang itu, Alaska langsung mengetuk pintu rumahnya, dengan suara yang bergetar ia mulai memanggil ibunya.

"Bu ... tolong buka pintunya ini Laska Bu," ucap anaknya itu.

Di saat mendengar suara sang anak Nirmala langsung membuka pintunya dengan tangan yang gemetar, ketakutan masih terasa, bahkan ada sedikit trauma yang di rasa oleh wanita paruh baya itu.

"Anakku ....," ucap Nirmala dengan nada yang gemetar.

Alaska langsung memeluk ibunya, dengan begitu erat, ada rasa takut untuk meninggalkan ibunya di rumahnya sendiri. "Bu ... maafkan Laska yang tidak bisa menjaga Ibu," ucapnya dengan cemas.

"Tidak Nak, Ibu tidak masalah, kamu harus mengabdi kepada negara," sahut Nirmala, sambil mengusap air mata anaknya.

Alaska mulai dilema, di sisi lain ia merupakan seorang perwira yang harus mengambil kepada negara, sementara di sisi lain dia seorang anak yang tidak tega meninggalkan sang ibu sendirian.

"Bu, setelah ini, Ibu tinggal di dekat markas Laska saja ya, kita ngekos atau ngontrak rumah," ucap Alaska.

Nirmala langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak usah Nak, Ibu di sini saja."

"Bu, untuk kali ini saja kabulkan permintaanku," mohon Alaska.

Nirmala terdiam sejenak memikirkan apa yang diminta oleh anaknya, di saat yang bersamaan, handphone Alaska berdering, dari Airin, ternyata sebelum pulang kampung Alaska mengirimkan pesan singkat kepada kekasihnya itu.

"Mas ... gimana keadaan Ibu?" tanya Airin dengan cemas.

"Syukurlah Rin ... Ibu baik-baik saja," sahut Alaska.

Airin tersenyum lega, namun belum sepenuhnya. "Mas, kalau begitu ajak Ibu ke kota biar dia tinggal bersamaku," ucap Airin.

Alaska tersenyum lega, ia tidak pernah menyangka kalau gadisnya itu akan pengertian seperti ini terhadap ibunya. "Rin, makasih banyak ya, tapi aku sudah berencana untuk ngontrak saja," tolak Alaska, karena sungkan.

"Jangan begitu Mas, kalau ngontrak keamanannya tidak menjamin, kalau di penginapanku, sudah pasti orang asing tidak boleh sembarangan masuk," terang Airin, yang akhirnya membuat Alaska mengangguk setuju.

☘️☘️☘️☘️

Pagi hari. Nadira menatap layar ponselnya. Tangannya gemetar ketika membaca berita: “Jejak Transfer Istri Pejabat Mengarah ke Jaringan Penyebar Video Viral Perwira Muda.”

Seno masuk ke ruang makan, wajahnya tegang. “Apa ini, Nadira?”

Nadira melempar ponselnya ke meja. “Seseorang menjebakku! Itu semua tidak benar!” suaranya tinggi, panik.

Seno menatap tajam. “Jangan bodoh. Bukti transfer itu asli. Aku sudah cek rekeningnya. Kau pikir aku tidak tahu?”

Nadira terdiam, tubuhnya dingin. Dalam hati, ia mendesis penuh amarah. Radit … hanya dia yang bisa mengendus jejak secepat ini.

"Pasti kamu kan yang menyuruh orang untuk menyelidiki semua ini," todong Nadira dengan penuh amarah.

"Kalau iya kenapa, bukannya kita sudah berjanji Nadira jangan sentuh Alaska, dia sudah banyak menderita karena aku, jika kamu ingin marah dan balas dendam, aku saja, aku orang yang tepat bukan mereka!" gertak Seno.

Nadira tersentak, wajahnya pucat pasi, ia belum pernah melihat Seno meluapkan amarahnya. "Sudah aku bilang kalau ini hanya jebakan saja," kilah Nadira.

Belum selesai mereka berdua bertengkar, tiba-tiba saja keduanya mendengar suara teriakan dari depan rumahnya.

"Pak Seno ... keluarlah ... Anda harus tahu!" teriak Alaska menggema, wajahnya begitu memendam amarah ketika ia pertama kali menginjakkan kakinya di rumah mewah ayah kandungnya seseorang yang membuatnya ada di dunia ini.

Seno segera keluar, menemui suara itu, dan ketika ia membuka pintu utama, wajahnya begitu tegang dan terkejut melihat Alaska bersama dengan warga kampung membawa dua orang yang sudah babak belur.

"Ini … apa-apaan, Alaska?" tanya Seno dengan nada tegas, menatap dua pria yang babak belur dipegang putranya.

Alaska menatap lurus ke arah Nadira, matanya tajam menusuk. "Mereka … mengaku disuruh seseorang untuk menyerang ibu. Dan kau tahu siapa yang mereka sebut, Ayah?"

Seno mengernyit, menatap bingung. "Siapa?"

Alaska mendorong kedua pria itu ke tanah, hingga mereka tersungkur di hadapan semua orang. Dengan suara gemetar, salah satu dari mereka berkata, "T-tolong … kami hanya disuruh … oleh Ibu Nadira."

Sekejap suasana hening. Semua mata langsung tertuju pada Nadira. Senyum tipis di wajah wanita itu berubah kaku, namun ia berusaha menahan diri.

  "Omong kosong! Mereka pasti difitnah!" Nadira berteriak, mencoba membalikkan keadaan.

Namun Alaska melangkah maju, menatapnya dengan penuh kebencian. "Aku mendengar langsung dari mulut mereka. Kau tidak akan bisa mengelak kali ini, Nyonya Nadira."

Seno terdiam, wajahnya pucat dan tegang. Matanya bergantian menatap anaknya dan istrinya, seakan hatinya diguncang hebat oleh kenyataan yang baru saja meledak di hadapannya.

Bersambung .....

Semoga suka ya kakak...

1
Bak Mis
semoga Alaska bisa memaafkan ayahnya
khadizah thea
pingin Airin dan Alaska ke jenjang nikah
Ani Basiati
lanjut thor
Bak Mis
kalau ingin hidup nya lebih baik tenang kedepan nya maafin aja
Bak Mis
akhirnya pulang selamat walaupun ada yg luka "
Bak Mis
lanjut lagi
Bak Mis
lanjut
Bak Mis
semoga berhasil dan pulang dgn selamat
Bak Mis
semoga berhasil dan balik utuh buat keluarga nya
Bak Mis
semoga slalu bahagia kalian berdua
🌸ReeN🌸
kakak mu luka alula, tolong bantu alaska
🌸ReeN🌸
semiga alaska selamat, ngrti juga kl di daerah konflik gitu ya
Ani Basiati: lanjut thor
total 2 replies
jekey
😭😭😭😭😭
juwita
jgn" ada campur tangan Sadewa tugas Alaska
🌸ReeN🌸
semangat airin, alaska pasti baik2 aja
🌸ReeN🌸
semoga gak ada apa2 ya ditempst tugasnya alaska
🌸ReeN🌸
semangat alaska....hati2 takutnya pak sadewa bertinda ke airin pas kamu gak ada
Bak Mis
kalau gitu udah nikah kan aja mereka berdua,gak usah banyak bertele "nya, entar bosan cerita nya yg itu"aja'
🅰️Rion bee 🐝
" almarhum "apa seno sudah meninggal ???
🅰️Rion bee 🐝: ouhh okey kirain beneran meninggal karna gk kuat ngadepin kenyataan 😄
total 2 replies
Les Tary
Alaska Airin semoga hub lancar jaya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!