Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Malam harinya .
" Om kenapa Lala pakai dress ini ?" tanya Lala berdiri kesenangan berputar-putar di depan cermin menatap dirinya yang memakai dress putih bermotif timbul .
" Biar cantik " ucap Atlas yang sudah siap dengan stelan jas nya memasang jepitan kupu-kupu kecil di rambut Lala .
" Iya Lala suka baju ini " kata Lala berjinjit dan mengecup pipi Atlas sebagai tanda terimakasih.
" Ayo kita pergi " ajak Lala menggenggam tangan Atlas karena sudah tidak sabar .
Atlas membuka pintu mobil untuk Lala dan memasangnya sabuk pengaman begitu Lala duduk .
Muachhh
Lala tanpa ragu mengecup pipi Atlas sekali lagi sebagai tanda terimakasih nya hingga Atlas terus senyum-senyum dibuatnya.
" Ayo kita jalan " Atlas mengendari mobil dengan kecepatan sedang .
" Om apa Lala oon?" tanya Lala tiba-tiba setelah lama diam sampai Atlas tergelak mendengarnya.
" Ohhh tuhan siapa yang berani mengatakan istriku oon?" ekspresi wajah Atlas terlihat tidak suka .
" Banyak, tapi kadang Lala emang oon " kata Lala menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
" Lala mengapa berkata seperti itu , aku tidak suka " ketus Atlas ketika Lala malah mengakui nya .
" Ya gimana Om emang itu kenyataan nya bahkan Lala selalu mengatakan hal yang terpikir oleh otak secara spontanitas" kadang Lala bukan sengaja mengatakan atau meminta hal aneh memang itu keluar begitu saja .
" Yasudah jika memang benar begitu maka kamu harus berubah " ucap Atlas menasehati istrinya.
" Baik Om " kata Lala dengan patuh .
" Lala berhentilah memanggil aku dengan sebutan Om, aku muak mendengarnya karena statusku bukan Om kamu " pernyataan Atlas komplen .
" Baiklah suamiku " ucap Lala yang membuat Atlas langsung salah tingkah tiba-tiba jadinya .
Sesampai di acara pesta Atlas berjalan menggenggam tangan Lala karena gadis itu berjalan sama sekali tidak melihat jalan karena sibuk melihat dekorasi pesta .
" Yang nikah siapa By?" tanya Lala menatap Atlas setelah sekian lama sibuk menatap sana sini .
" By?" ulang Atlas.
" Hubby " goda Lala mengangkat sebelah alisnya memikirkan sejak tadi panggilan itu .
" Astaga , rekan bisnis ku " jawab Atlas semakin salah tingkah di goda Lala dan kembali berjalan .
" Pernikahan nya mewah banget " kata Lala namun seketika takjub begitu melihat pengantin wanita yang berdiri diatas pelaminan menggunakan gaun pengantin mewah layaknya putri kerajaan.
" Lala " Atlas menoel pipi Lala yang diam tak bergerak memperhatikan pengantin wanita dengan tatapan takjub .
" Sepertinya aku harus membuat pesta pernikahan untuk istriku " batin Atlas yang memperhatikan ekspresi wajah Lala sepertinya dia ingin menjadi pengantin .
" Ehhh" Lala mengikuti Atlas untuk naik keatas pelaminan menyapa rekan bisnis nya itu .
" Hai manis kenapa terus menatapku " pengantin wanita itu sampai salah tingkah ditatap oleh Lala .
" Kakak cantik banget " kata Lala tulus dari hatinya benar-benar kagum melihat kecantikan pengantin itu .
" Terimakasih adik manis " senang pengantin wanita itu melepas beberapa bunga melati yang menghiasi dirinya lalu memberikan pada Lala .
" Aku doakan kamu cepat dapat suami dan menjadi pengantin yang cantik juga " kata pengantin wanita itu mengelus kepala Lala .
" Ehhhh, jangan didoakan seperti itu Krish " Atlas yang sedari tadi mengobrol dengan mempelai pria komplen mendengar ucapan Krish .
" Kenapa Atlas dia sangat cantik " ucap Pengantin wanita itu begitupun suaminya merasa heran kenapa Atlas komplen .
" Jangan doakan dia dapat suami lagi , karena aku adalah suaminya" pengakuan Atlas memegang tangan Lala .
" Hahhh, tapi, "
" sthhh " Atlas memberitahu namun langsung menutup bibirnya dengan telunjuk isyarat bahwa mereka tidak boleh memberitahu orang lain .
" Berbahagia lah kalian " ucap Atlas tersenyum lebar menepuk pundak Michelle.
Atlas mengajak Lala turun meninggalkan kedua pengantin itu yang masih sibuk dengan pikiran nya masing .
" Lala ingin makan apa?" tanya Atlas mengajak Lala menikmati hidangan pesta .
" Hubby bukankah itu Om Jhon " tunjuk Lala pada sofa disudut ruangan terlihat Jhon yang duduk sendirian menikmati minuman ditengah pesta .
" Ayo kita kesana ?" ajak Lala yang diangguki Atlas .
" Hai Om Jhon " sapa Lala dengan hangat yang membuat Jhon tersenyum melihat keceriaan Lala .
" Mana Atlas ?" tanya Jhon dan langsung berdiri begitu Atlas sampai .
" Jhon aku pikir kau tidak akan datang " ucap Atlas memeluk sahabatnya itu .
" Seperti yang kau lihat " ucap Jhon yang walaupun masih terpukul dengan kebenaran namun logika menyuruhnya sadar bukan justru terbawa suasana.
" Om kenapa sendiri aja ?" tanya Lala .
" Karena aku tidak punya istri seperti Atlas " goda Jhon mengangkat sebelah alisnya menggoda Lala yang untuk pertama kalinya menemani Atlas datang kesebuah acara .
" Carilah Om sebanyak ini wanita tidak ada satupun yang Om sukai ?" kata Lala dengan gampangnya.
Lala mengikuti tatapan Jhon tertuju pada seorang wanita yang duduk bersama. Teman-teman nya menikmati hidangan pesta .
Sepertinya sedari tadi dia memperhatikan wanita itu !!!.
" Lala " panggil Jhon dan Atlas bersamaan ketika Lala langsung pergi .
Lala menghampiri wanita itu ditengah teman-teman nya hingga membuat Jhon dan Atlas sama-sama menahan nafas melihatnya.
" Ada apa ?" tanya wanita itu melihat Lala yang datang menghampiri mereka.
" Kak cantik kata kakakku " ucap Lala menyampaikan.
" Mana kakak mu?" tanya wanita itu tersenyum malu .
" Itu " tunjuk Lala pada Jhon yang sudah bersembunyi kebalik punggung Atlas yang duduk di samping nya .
" Daaaa kakak " kata Lala menuju meja hidangan untuk mengambil beberapa makanan .
" Atlas , istri kau itu benar-benar nakal " ucap Jhon masih dengan wajah merahnya tidak expect Lala akan menyampaikan langsung pada wanita itu .
" Jhon demi tuhan jika aku tau dia melakukan itu , aku akan mencegah nya " kata Atlas hanya bisa tertawa diatas penderitaan sahabatnya yang dikerjai Lala .
" Aku akan membalas istrimu itu nanti " ketus Jhon ingin menjewer telinga Lala .
Mereka menatap Lala yang sibuk memilih makanan di meja hidangan sebelum melanjutkan obrolan mereka.
.............
Tiba-tiba seseorang wanita menarik tangan Lala yang hampir selesai mengisi piringnya .
" Ehhhh, Tante siapa kenapa narik-narik Lala " ucap Lala yang walaupun sampai terseret tetap memegang erat piringnya agar makanan tidak tumpah .
" Diam kamu, ikut kami " ucap ketiga wanita itu membawa Lala ke sudut ruangan yang cukup sepi .
" Ihhhh, apaan kalian tarik-tarik Lala " kesal Lala akhirnya melawan ketiga wanita itu tidak mau terus diseret .
" Hehhh, gadis kecil dengar baik-baik kamu itu tidak pantas untuk Atlas " ucap seorang wanita dewasa dengan ucapan menusuk pada Lala .
" Pantas nggak pantas bukan urusan Tante " Lala langsung mendelik tidak suka melihat wanita yang sok sempurna itu .
" Ehhhh, melawan ya " wanita itu langsung menarik rambut Lala .
" Papi " Lala meringis merasa kepalanya sakit saat wanita jahat itu menarik rambutnya.
" Dengar baik-baik, jika sekali lagi aku melihat kamu manja-manja pada Atlas maka aku sendiri yang akan melenyapkan kamu " ucap wanita itu langsung membekap mulut Lala yang akan berteriak .
