Rio Baswara diceraikan istrinya karena dianggap bangkrut dan gagal. Satu hari kemudian, dia dapat sistem informasi paling akurat. Seminggu setelahnya, dia jadi miliarder.
Mantan istri yang sombong kini hanya bisa menangis menyesal. Sementara Rio sibuk bangun kerajaan bisnis dan dekat dengan adik kandung mantannya yang jauh lebih baik—cantik, baik hati, dan setia.
Saatnya dunia tahu, pria yang mereka remehkan kini jadi penguasa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chal30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20: MANTAN CINTA PERTAMA MENGHUBUNGI
Setelah jalan-jalan sebentar di jalanan, Rio masuk ke toko emas yang interiornya lumayan mewah.
Seorang SPG langsung mendekat sambil senyum ramah. "Selamat datang di Toko Emas Cahaya Mulia. Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
Rio angkat kantong plastik di tangannya. "Gue liat kalian nerima buyback emas. Jadi gue mau tanya-tanya."
Begitu denger itu, SPG langsung bawa Rio ke meja kasir, terus lapor ke manajer.
Lima belas kilo emas batangan? Ini transaksi gede banget.
Manajer langsung bawa Rio ke ruang VIP, mulai negosiasi harga.
Toko emas kayak gini harga buyback-nya pasti lebih rendah dari bank. Apalagi Rio gak punya bukti pembelian resmi.
Setelah nego beberapa saat, mereka sepakat di harga dua ratus tujuh puluh lima ribu per gram. Setelah semua dokumen beres, Rio terima transfer empat koma satu lima miliar rupiah. Duit yang butuh beberapa hari buat dikumpulin dari saham, sekarang didapet dalam sehari. Ini semua berkat Pak Hadi.
Emas udah dijual, sekarang saatnya beresin flashdisk. Benda itu selama masih di tangan Rio, bahaya terus. Siapa tau orang-orang di video itu lagi nyari flashdisk ini.
Keluar dari toko emas, Rio mampir ke butik baju, beli outfit baru dan langsung ganti di tempat terus dia langsung menuju kantor polisi terdekat.
Sebenernya harusnya Rio masukin ke kotak saran anonim. Tapi Rio takut jatuhnya ke tangan yang salah. Untungnya sekarang lagi ada operasi khusus dari atas. Dalam situasi kayak gini, meskipun ada yang mau main kotor mereka harus mikir dua kali soal konsekuensinya.
Rio sempet kepikiran upload langsung ke internet, tapi itu terlalu beresiko. Bisa disalahgunakan sama orang yang gak bertanggung jawab. Entah bakal kejadian apa.
Setelah hati-hati bersihin sidik jari dari flashdisk, Rio masukin ke kotak laporan anonim. Abis itu dia langsung kabur.
Rio jalan berliku-liku di luar, jauh banget, baru berani naik taksi pulang. Meskipun Rio sadar cara ini agak bodoh, tapi lebih baik daripada gak ngapa-ngapain sama sekali.
Pas sampe rumah, Kiara udah bobokin Kenzie. Rio gak mau ganggu mereka, langsung masuk kamar sendiri. Begitu tiduran, Rio refleks buka ponsel. Eh, banyak banget notifikasi merah. Pas dibuka, Rio ketawa, ternyata semua notifikasi itu permintaan pertemanan. Meskipun Rio jarang ngobrol sama temen lama, dia masih inget wajah mereka dari foto profil. Temen-temen lama ini juga lucu. Beberapa waktu lalu cuma denger omongan Tyas, langsung kick Rio dari grup tanpa konfirmasi, bahkan hapus semua kontak Rio. Sekarang tau Rio tajir, pada mau add lagi. Emang enak banget ya?
Rio langsung mengabaikan semuanya. Mau mereka nunggu sampe kiamat juga gak bakal Rio terima.
Tapi yang bikin Rio kaget, Jasmine juga minta add. Jasmine itu bendahara waktu SMA. Dulu Rio sempet ada perasaan dikit ke dia, tapi pas Jasmine pindah sekolah, perasaan itu mati sendiri. Selama ini Rio kadang denger kabar Jasmine dari temen-temen. Katanya dia kuliah di institut seni, terus terjun ke dunia entertainment. Tapi sampe sekarang gak ada nama Jasmine yang terkenal di industri itu. Berarti karirnya gak jalan.
Ngadepin mantan gebetan masa lalu, Rio mikir sebentar, terus akhirnya menyetujui permintaannya.
Sebelum kaya, Rio gak berani ngarep apa-apa. Tapi sekarang? Kantongnya ada empat miliar lebih. Rio udah gede kepala. Duit emang gak bisa beli mesin waktu, tapi bisa bikin Rio memperbaiki penyesalan masa lalu. Meskipun barangnya udah kadaluarsa.
Rio pikir sejam segini Jasmine pasti udah tidur. Eh ternyata begitu Rio approve, Jasmine langsung kirim chat.
"Temen lama! Lu belum tidur?"
Rio senyum tipis, langsung bales cepet.
"Baru mau tidur nih. Artis terkenal kok belum tidur juga?"
"Astaga, lu juga ikutan ngejek gue ya? Gue cuma figuran gak jelas. Mana bisa disebut artis! Ini gara-gara baca obrolan di grup alumni, pada ngomongin lu. Jadi penasaran, siapa tau bisa nebeng rezeki," balas Jasmine jujur banget.
Rio geleng-geleng sambil senyum baca chat itu.
Entah Jasmine beneran niat atau enggak, cara dia ngomong bikin orang gak bisa benci.
"Boleh. Gimana kalau kita ketemuan aja? Ngobrol langsung?"
"Bisa banget! Lu sekarang di Jakarta kan? Kebetulan gue ada job ke sana. Ada pertunjukan teater."
"Pertunjukan teater?"
"Iya! 'Charlotte' dari Happy Twist, pernah denger?"
Rio langsung kaget.
'Gak mungkin seberuntung ini kan?' pikir Rio dalam hati.
Sistem baru aja kasih info soal film "Charlotte" yang bakal cuan gede. Eh tiba-tiba Jasmine muncul.
Ini kayak makanan langsung disuapin ke mulut!
Kalau Jasmine kerja sama Happy Twist, pasti dia kenal orang-orang di tim itu. Lewat dia, Rio bisa kontak mereka langsung, lebih gampang daripada lewat Arman.
Setelah mikir sebentar, Rio langsung video call Jasmine.
Tunggu agak lama, akhirnya video call diangkat.
Jasmine muncul di layar pake kimono mandi pink sutra, rambut panjangnya terurai. Meskipun kimononya longgar, tetep keliatan bentuk tubuhnya yang seksi.
Dari sudut pandang Rio, bahkan keliatan belahan dadanya yang dalam banget.
Udah bertahun-tahun gak ketemu, padahal usianya hampir tiga puluh tahun, Jasmine sama sekali gak keliatan tua. Masih awet muda banget, entah gimana cara dia merawat diri.
Liat Rio ngeliatin dia terus, Jasmine bukannya kesel, malah ngeledek duluan. "Bro, perlu gue bukain kancingnya lebih banyak gak?" tanya Jasmine sambil ketawa jail.
Jasmine pikir Rio bakal malu atau canggung. Eh ternyata Rio malah angguk serius. "Boleh banget tuh!"
Jasmine melongo. Dia balas dengan nada gak percaya sambil mutar bola mata, "Pantesan dulu lu pura-pura pemalu. Ternyata akting doang!"
Rio angkat bahu santai. "Lu pikir gue masih bocah kayak dulu? Gue udah punya anak yang sekolah TK. Masa masih harus malu-malu?"
"Ya udah, jangan gombal deh. Lu video call gue pasti ada maunya kan? Gak mungkin cuma pengen liat muka gue doang," ucap Jasmine sambil senyum tipis.
Rio langsung serius. "Sebenernya gue mau tanya, lu kenal orang-orang di produksi film 'Charlotte' gak?"
Begitu denger pertanyaan itu, ekspresi Jasmine berubah aneh.
Dia natap Rio curiga. "Jujur deh, lu sebenernya udah stalking gue kan?"
Rio angkat tangan pura-pura polos. "Beneran gak. Gue bahkan gak tau lu di grup mana. Dulu pas lu pindah, lu gak kasih kontak ke gue sama sekali."
Jasmine perhatiin ekspresi Rio beberapa detik. Setelah yakin Rio gak bohong, dia akhirnya ngaku, "Sebenernya tadi gue bohong. Gue gak ikut pertunjukan teater. Gue salah satu pemain pendukung di film 'Charlotte'. Gue kenal sutradara sama produser-nya. Tapi emangnya lu mau ngapain cari mereka?"
Rio gak nyangka dapet bonus informasi kayak gini. Menurut info sistem, film ini bakal jadi box office nomor tiga tahun ini. Kalau Jasmine jadi pemain pendukung di film ini, dan aktingnya bagus, dia bisa jadi terkenal.