NovelToon NovelToon
Gadis Dibalik Koma

Gadis Dibalik Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Dunia Hybrid
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Caca4851c

Sinopsis:
Tertidur itu enak dan nyaman hingga dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, namun jika tertidur berhari-hari dan hanya sekali dalam sebulan terbangun apakah ini yang disebut menyenangkan atau mungkin penderitaan..

Sungguh diluar nalar dan hampir mustahil ada, tapi memang dialami sendiri oleh Tiara semenjak kecelakaan yang menewaskan Ibu dan Saudaranya itu terjadi. Tidak tanggung-tanggung sang ayah membawanya berobat ke segala penjuru Negeri demi kesembuhannya, namun tidak kunjung membuahkan hasil yang bagus. Lantas bagaimanakah ia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya yang kini bahkan sudah menginjak usia 16 tahun.

Hingga pertemuannya dengan kedua teman misterius yang perlahan tanpa sadar membuatnya perlahan pulih. Selain itu, tidak disangka-sangkanya justru kedua teman misterius itu juga menyimpan teka-teki perihal kecelakaan yang menewaskan ibu dan saudaranya 3 tahun yang lalu.
Kira-kira rahasia apa yang tersimpan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca4851c, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Sontak saja pandanganku langsung beralih ke padanya yang menatapku dengan begitu lembut.

"Sepertinya di sana menyenangkan", tunjuknya ke arah Wahana permainan itu yang langsung saja membuat mataku berbinar-binar.

"Ayok ke sana", imbuhnya lagi seraya menarik pelan tangan kananku dan berjalan ke Wahana permainan di sana.

Langkahku dan Tante Amy terhenti tepat di depan pintu masuk yang berpalang otomatis ini. Nampak Tante Amy merogoh sesuatu di dalam tas kecilnya itu, dan akhirnya mengeluarkan sesuatu yang terlihat seperti card berwarna biru muda dengan tulisan dalam bahasa mandarin.

Palang otomatis itu langsung saja membuka saat Tante Amy menggesekkan card biru muda itu ke depan tempat scan.

Setelah kembali memasukkan card itu ke dalam tas kecil miliknya, Kami kembali melangkahkan kaki memasuki Wahana ini.

Di dalam Wahana permainan ini ternyata sangat luas melebihi ekspektasiku sebelumnya. Yangmana juga terdapat berbagai jenis permainan meliputi capit boneka, capit snack, arena basket, arena voli, arena memanah, game, permainan tembak-tembakan, music box, dancing arena, mobil-mobilan, dan lain sebagainya.

Namun, pandanganku tertuju pada arena memanah yang tidak terlalu ramai seperti arena-arena lain, dengan hanya ditempati oleh 4 orang saja yang tengah sibuk dengan aktivitas memanahnya masing-masing sehingga menyisakan 6 target panahan yang tidak digunakan.

Entah mengapa naluriku seperti menuntunku ke sana, hingga tanpa sadar kakiku telah melangkah menuju tempat itu, mendekati tempat busur-busur diletakkan.

Dengan spontan tanganku meraih salah satu busur dan dengan sigap membidikkan anak panah yang langsung saja melesat begitu cepat ke depan.

TAPPP

'Deg'

Kembali Ku tersadar setelah sekian detik lamanya diriku berusaha mencerna segala sesuatu yang terjadi padaku. Tiba-tiba saja sebuah tepukan mengejutkanku dari lamunanku.

Prok

Prokk

Prook

Prokkk

Sontak saja Aku menoleh ke samping, dan ternyata Tante Amy yang barusan bertepuk tangan sembari menatapku dengan mata berbinar yang membuatnya justru terlihat imut. Jika saja tidak tahu usianya saat ini bisa -bisa nanti salah paham dan justru menganggapnya berusia tiga tahun di atasku.

"Wahh, Masyaallah.. Sungguh-sungguh keren", seru Tante Amy yang masih menatapku dengan intens tanpa berkedip sama sekali.

Tak kalah terkejutnya dengan Tante Amy, Aku sendiri juga bingung menghadapi diriku sendiri yang tampak aneh dan sangat berbeda kali ini. Pasalnya jika dipikir-pikir, diriku sebelumnya tidak pernah berlatih memanah sekalipun. Boro-boro latihan memanah, walau sekadar memegang busur pun tidak pernah sama sekali. Lantas mengapa tiba-tiba saja tarikan busurku untuk pertama kalinya tepat sasaran..

"Hellow, Honey..", seru Tante Amy sembari mengibas-ngibaskan tangan kanannya ke depan mukaku.

"Eh, iya Tan", seruku dengan gelagapan setelah kembali tersadar lagi dari lamunanku.

"Apa yang Kamu pikirkan Honey?", tanya Tante Amy padaku.

"Eenggak Tan, tidak papa kok", ujarku menenangkannya.

"Serius? Atau mungkin ada yang terluka", tanyanya lagi dengan kalut sembari membolak-balikkan kedua tanganku. Spontan saja Ku tarik kedua tanganku darinya.

"Enggak Tan, Ara tidak terluka kok", seru ku yang berusaha tersenyum semanis permen.

"Yasudah, tapi nanti kalau ada apa-apa atau bahkan mau curhat jangan sungkan-sungkan ya untuk bilang ke Tante. Tante selalu terbuka untukmu Honey", jelas Tante Amy dengan tatapan lembut dan senyuman manisnya padaku.

"Okey Tante", jawabku.

Jika saja Mama masih ada, mungkin Ia seusia Tante Amy dan juga secantik atau bahkan lebih cantik dari Tante Amy. Andai Mama masih ada pasti saat ini sering menemaniku shoping atau bahkan bermain ke sini.

"Btw, tadi kerennn loh Honey. Kapan-kapan ajari Tante memanah ya", seru Tante Amy dengan mengeluarkan puppy eyesnya.

"Tapi, Ara nggak bisa Tante. Ini pertama kalinya Ara tanpa sengaja membidik anak panah.." jelasku memelas.

"Jangan terlalu merendah seperti itu Honey. Biarpun pertama kali Kamu melakukannya, Tante yakin Kamu memang hebat dan spesial. Jadi pasti Kamu bisa mengajari Tante membidik anak panah lain kali", seru Tante Amy lagi.

"Baiklah Tan..", seru ku pasrah.

...***...

Setelah sekian lama bermain-main, kulineran, dan bahkan berbelanja beberapa pakaian yang bisa Ku pakai untuk sementara ini, karena sewaktu ke sini tidak sempat membawa baju-bajuku.

'Papa sih, nggak bilang-bilang mau menyuruhku menginap di sini. Jadi lebih banyak merepotkan Tante Amy deh'

Kini diriku berbaring di atas kasur dalam kamar yang disediakan Tante Amy untukku, sementara itu Tante Amy berada di kamarnya yang berjarak tiga ruangan dari sini.

Ku buka sedikit jendela Kamar ini yang berseberangan langsung dengan jendela Rumah Tetangga selang 3 meter di depan sana menyisakan tanah lapang yang beratapkan langit malam dengan sejuta bintang-bintang.

Semilir angin malam menyeruak dari luar jendela menerpa permukaan wajahku, Ku edarkan pandanganku menelisik sekitar. Sekalipun hanya gelap gulita yang Kudapati, tetap tidak menghalangi penglihatanku dalam remang-remang. Tampak kerlap-kerlip bintang yang bertaburan di atas sana dengan begitu indahnya. Jika diamati dengan lebih teliti lagi, ada yang membentuk kuda, ada yang membentuk timbangan, ada yang berbentuk mermaid dan masih banyak lagi.

BRUUKKK

Sebuah suara benda berat yang terjatuh begitu mengejutkanku, secara spontan tatapanku langsung tertuju ke arah suara itu berasal. Sekalipun dalam pencahayaan yang temaram, pandanganku tetap dapat menangkap siluet bentuk dari sesuatu yang terjatuh itu. Tampak seekor Doggi dengan ukuran yang begitu besar keluar dari dalam Rumah dengan jendela yang setengah terbuka di seberang sana.

Doggi itu tampak berjalan pelan ke arah gerbang kompleks perumahan ini, tepat sebelum meloncat melewati gerbang tampak kepala doggy itu menengok ke kanan kiri hingga tanpa sadar pandanganku bertabrakan dengan sorot matanya yang bersinar merah.

'Deg'

Tiba-tiba bersamaan dengan itu pula, sebuah tepukan di pundak kananku mengejutkanku hingga membuatku refleks berbalik badan. Benar saja, Ku dapati Tante Amy yang tengah berdiri tepat di belakangku dengan senyum manisnya menatapku begitu lembut.

"Lagi ngapain Honey?", tanya Tante Amy dengan raut keheranan.

"Hmm, tadi hanya melihat-lihat suasana malam dan sedikit menikmati udara segar saja Tan", jawabku memutar otak.

"Eh, Tan.. Tetangga Tante Amy memelihara Doggy ya?", tanyaku lagi tatkala teringat sesuatu yang Ku lihat barusan.

Tampak perubahan drastis di raut wajah Tante Amy dari yang sebelumnya menatapku dengan begitu lembut, tiba-tiba saja melirik sana sini dengan raut seperti orang yang sedang ketakutan.

" Dimana Kamu melihatnya?", tanyanya menelisik. Lantas saja Ku berbalik badan dan menunjuk ke arah gerbang pembatas kompleks perumahan ini. Namun, ternyata tidak ada apa-apa lagi di sana.

"Hahh...kok nggak ada?", ujarku penuh kebingungan pasalnya belum sampai lima menit Kutinggal berbalik badan menghadap Tante Amy, secepat itu pula Doggy tadi menghilang bak ditelan bumi.

1
Dheana Chichi Norica
Iyah nih, jadi kira2 Andi baik atau nggak nih🤔
Zainuri Zaira
andi sllu menghilangkan jgn sengaja biar ara celaka
Zainuri Zaira
bingung bacax
Dheana Chichi Norica
Terimakasih/Smile//Pray/
Iolanthe
Happy banget!
🔍conan
Gemesin banget nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!