Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.
Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.
Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?
Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 ~ Abang Jojo
Drett ... Drett!
Hmm... Kendrick sambil meronggoh sakunya sambil menyetir. Sedangkan Rayhan sudah lebih dahulu turun dari kendaraannya.
"Hallo Assalamualaikum Dad," salam Kendrick sambil menyetir dengan menggunakan headsetnya.
"Wa'alaikumus salam, Kamu di mana?"
"Di jalan mau pulang," sahut Kendrick santai.
"Hmm besok sebelum kerja ke ruangan dulu, ada yang akan Dady obrolkan!"
"Ok,"
"Assalamualaikum,"
"wa'alaikumus salam."
Telepon mereka pun berhenti, sebelum melajukan kendaraannya menuju rumah orang tuanya, Ken membelokkan kendaraannya menuju ke kediaman Nadira.
Sesampainya di depan kontrakan Nadira, Ken di kejutkan oleh seseorang laki-laki yang sedang mengetuk rumah Nadira.
"Neng Nadira ... buka dong pintunya abang Jojo datang ini!, abang kangen, abang baru pulang maaf ya abang kemarin ga ada untuk neneng Nadira sayang," teriak lelaki bernama johan dengan memiliki sindrom Peterpan, di mana pria tersebut telah dewasa namun bersikap mirip anak-anak bahkan pakaiannya pun mirip seperti anak kecil.
Siapa itu orang? masa pacar Nara? ko gitu ya ih amit-amit jabang bayi. gerutu Kendrick sambil bergidik.
Tapi ke mana Nadira ya? ko ga ada motornya di luar? masa iya belum sampai? gue kan tadi suruh dia langsung balik, gimana kalau hujan?. Batin Kendrick mulai panik dengan cilingak cilinguk memindai ke berbagai arah di daerah rumah Nadira dengan berada di dalam mobil.
Tak lama dari itu suara motor terdengar menghampiri halaman rumah Nadira.
Alhamdulillah sayang kamu sudah sampai. Batin Kendrick tersenyum bahagia.
"Neng Nadira akhirnya kamu sampai juga," ucap Jojo sambil berlari menghampiri Nadira yang sedang parkir motor di halaman rumahnya.
Nadira mematung tatkala mendengar suara Jojo yang lama tidak terdengar olehnya. Kemudian dengan perlahan Nadira membalikkan tubuhnya dan—.
"Hallo yayang Nadira." Jojo melambaikan tangannya kepada Nadira.
Nadira bergidik kemudian dengan secepat kilat turun dari motornya dengan meloncati tembok kecil pembatas terasnya.
Nadira berlari sebisanya dan Jojo pun tak lama ikut mengejar Nadira.
Kendrick hendak membukakan pintunya saat Nadira menghampiri mobilnya, namun Nadira melewati mobilnya begitu saja.
Kendrick memperhatikan Nadira di balik jendela pintu dalam mobilnya, kemudian dia pun menuruni kuda besinya dan sebelum mengejar Ken terus memperhatikan mereka yang sedang berlari.
"Jojo sana ih kenapa malah ikut kejar aku?" Nadira protes dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Neng Nadira abang Jojo kangen berat." Jojo pun tak kalah tersengal-sengal.
Kendrick melihat semua itu tak dapat berdiam diri, dia pun ikut mengejar mereka.
Dan larinya cukup kencang hingga akhirnya Jojo tersusul.
"Heh kamu?" panggil Kendrick saat berada di samping Jojo sambil berlari mensejajarkan dengan kaki Jojo.
"Siapa kamu? sana jangan ganggu!" ucap Jojo yang merasa terganggu.
Nadira yang mendengar suara Kendrick pun berhenti dan melirik ke arah suara.
Dengan mengontrol nafas sambil membungkukkan tubuhnya serta tangan berada di atas lutut.
Namun saat jarak kedua laki-laki itu semakin mendekat Nadira langsung menuju ke belakang punggung Kendrick.
"Neng Nadira ko sembunyi di sana sih, sini neng, emang cowo ini siapa sih neng?" Tanya Jojo sambil cemberut.
"Kenapa? dia tunanganku!" Kendrick menatap nyalang Jojo.
Nadira pun yang kaget akan pengakuan Kendrick spontan terpelongo menatap Kendrick.
"Benar neng Nadira?" Jojo bertanya penuh harapan kepada Nadira dengan menahan air matanya yang akan menetes.
Kendrick melirik Nadira yang tepat berada di balik punggungnya dengan memberikan isyarat melalui gerakan matanya.
"I-iya betul Dia tunangan saya, betul kan Mas?" Tanya Nadira dengan bangkit dan merangkul tangan Kendrick.
"Huaaa .... Neng Nadira kejam, abang ga terima, hiks hiks!" Jojo menangis sambil berlari meninggalkan mereka berdua.
Sontak Kendrick dan Nadira saling tatap saat melihat Jojo berlari sambil menangis bak anak kecil yang habis rebut mainan. Tak lama dari saling tatap mereka pun tertawa renyah kemudian melakukan tos, akibat rasa bahagia terbebasnya dari kejaran Jojo.
DUAAARR!
Suara petir menggelegar membuat langit pun dengan seketika gelap, bersamaan akan turunnya hujan dan menjelang magrib. Sontak membuat Nadira memeluk Kendrick, sehingga membuat tawa mereka pun terhenti. Seakan langit telah memarahi mereka berdua.
Kendrick tersentak kaget hingga terdiam terpaku beberapa menit saat mendapati pelukan dari Nadira, jantungnya berdetak kencang tak karuan.
Kembali suara petir bergelegar, kembali Nadira mempererat pelukannya dengan tubuh bergemetar dan mulai meneteskan air mata dengan suara yang begitu parau.
Kendrick yang menyadari itu langsung memeluk erat Nadira, Namun sayang pelukan itu tak berlangsung lama dikarenakan air hujan turun begitu deras.
Kendrick langsung memapah Nadira dalam pelukannya menuju rumah Nadira.
Sesampainya di halaman rumah Nadira, Nadira pun melepaskan pelukan Kendrick.
"Pak ... tolong masuk! saya takut," ucap Nadira dengan menarik lengan Kendrick dengan tatapan penuh memohon.
"Nara ... maafkan saya, saya tidak bisa, saya takut kena fitnah karena di sini kamu sendirian, terlalu riskan, meski–" jelas Kendrick yang terjeda.
Anj*r bego bisa-bisanya gue mau keceplosan. Batin Kendrick memarahi dirinya.
"Meski apa Pak Ken?" Tanya Nadira tanpa melepaskan tangannya layaknya Nadira takut kehilangan seorang kekasih.
"Meski aku tidak tega meninggalkanmu dalam keadaan begini," jawab Kendrick dengan lantang.
Huft untung saja gue bisa ngeles. Batin Kendrick merasa penuh kemenangan.
"Ga apa-apa Pak, siapa juga yang mau lihat hujan gede seperti ini, please Pak, jangan tinggalin Nara sendirian, Nara takut—" Duaarr, kembali suara petir menggelegar, kembali Nadira memeluk Kendrick.
Kendrick hanya mampu membalas pelukan itu dengan mengusap punggung Nadira.
Sayang, maafkan aku yang begitu pengecut , aku terlalu bingung memulai, aku takut Nara, aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu. Batin Kendrick merasakan sedih yang tidak terkira.
"Pak ... Nara takut Pak, tolong Nara Pak." Nadira menangis dalam pelukan hangat Kendrick.
"Nara ... kita teleponan lagi saja ya—"
"Tidak ...!, ini terlalu bahaya dengan petir yang saling menyahut," Tolak Nadira dengan gelengan kepala dalam pelukan Ken.
"Lalu?" Tanya Kendrick bingung.
"Masuk Pak aku mohon ...!" Nadira menarik Kendrick masuk ke dalam rumah.
Kendrick pasrah atas apa yang di lakukan oleh Nadira, tanpa di sadari Kendrick, air matanya menetes.
Setelah memasuki ruang tamu Nadira melepaskan pagutan tangannya, "Tunggu sebentar!" ujar Nadira sambil berlari memasuki kamar bapaknya untuk mengambil beberapa setelan baju untuk mengganti pakaian Kendrick yang basah.
Lalu Nadira berjalan kembali menghampiri Kendrick.
"Ini ganti dulu ya Pak bajunya!" Tangan Nadira mengulurkan pakaian kepada Kendrick.
"Terimakasih—
DUAARRR
HIKS HIKS HIKS "BAPAK ..., Kenapa pergi Pak Nara takut—" kembali Nadira memeluk erat Kendrick.
"Nara ... ga boleh begitu, istighfar, sekalipun kamu punya suami mereka tidak akan ada selalu untukmu, begitu juga Bapakmu." Kendrick kembali berkata bijak mencoba menenangkan Nadira.
Nadira terdiam merenungkan segala ucapan Kendrick.
bersambung...