Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 29
Jinglan tidak pernah melihat pangeran Yong semurung itu .
Pangeran Yong yang merasa sedang diperhatikan langsung marah dan menghukum Jinglan berlari mengelilingi halaman 50x .
" Padahal aku sudah sangat berhati - hati ". Gumam Jinglan sambil menjalani hukumannya .
Saat pagi yang cerah tiba di Daxia timur , Ruyan tiba-tiba membangunkan Cheng Yu.
" Putri , waktunya untuk bangun ". Kata Ruyan.
" Ru-ruyan ". Seru Cheng Yu yang langsung bangun dan memeluk Ruyan .
" Aku merindukanmu putri ". Kata Ruyan sambil menyeka air matanya.
" Kau , mengapa kau menangis dasar cengeng ". Kata Cheng Yu.
" Banyak sekali yang ingin aku ceritakan padamu tapi tidak tau mau dari mana ". Kata Ruyan.
" Apa yang terjadi ?". Desak Cheng Yu.
" Istana kekaisaran sedang tidak baik-baik saja , kaisar mengangkat pangeran pertama menjadi pangeran mahkota ". Jelas Ruyan.
" Pangeran pertama ? ". Kata Cheng Yu.
" Permaisuri yang tidak terima mengancam kaisar untuk pemberontakan , namun ada hal yang lebih penting untuk diketahui ". Kata Ruyan.
" Apalagi ?". Kata Cheng Yu.
" Pangeran kedua berencana untuk menculikmu , dan pangeran pertama tenyata juga ingin membunuh pangeran Yong agar bisa menguasai Daxia dan --- ".
" Dan apa ?". Desak Cheng Yu.
" Tentunya memilikimu sebagai istrinya ". Ungkap Ruyan .
" Benar - benar gila , bisa-bisanya suamiku akan berperang dengan keponakannya sendiri dan dengan negara nya sendiri ". Kata Cheng Yu.
" Bukan negara , hanya keturunan kaisar saat ini , bahkan kaisar juga pernah menginginkanmu ". Kata Ruyan .
" Apakah aku begitu menarik hingga banyak yang ingin menjadi suamiku ". Kata Cheng Yu.
" Jika aku seorang pria maka pasti sudah melakukan hal yang sama ". Kata Ruyan.
" Dasar konyol ". Kata Cheng Yu.
Cheng Yu hendak pergi menemui pangeran Yong untuk menuntut penjelasan , namun dia terkejut saat menemukan seorang wanita yang lumayan cantik sedang mengobrol dengan suaminya .
" Siapa wanita itu ? bau - bau kegatalan yang begitu kuat . Gawat , Gu Ling tidak boleh tergoda dengan wanita itu ". Gumam Cheng Yu.
Saat pangeran Yong sedang serius dan fokus dalam obrolan , tiba - tiba Cheng Yu datang dan duduk ke pangkuan pangeran Yong.
" Suamiku , mengapa kau tidak menemuiku ? malah mengobrol dengan wanita lain ". Kata Cheng Yu .
" Bisakah kau tidak seperti ini di depan orang lain ." bisik pangeran Yong .
" Kenapa ? takut dia cemburu ". Kesal Cheng Yu.
" Jangan kekanakan , aku masih membicarakan hal penting ". Kata pangeran Yong .
" Penting ya , oke . Aku akan pergi , jangan menyesal setelah ini ". kata Cheng Yu yang mengancam pangeran Yong .
Wanita yang sedang mengobrol dengan pangeran Yong adalah Putri Xiwu dari kerajaan nan , adik pangeran Leng.
" Dia istrimu ". tebak putri siwu .
" Benar " . Jawab Pangeran Yong.
" Kau selalu menolakku apakah karena wanita ini ya , tidak kusangka tipemu kekanakan ". Kata putri Xiwu.
" Jangan menyeretnya lagi , mari kita bicarakan intinya ". Kata Pangeran Yong .
Kemunculan Cheng Yu membuat putri Xiwu penasaran padanya , dia tidak percaya jika pangeran Yong bisa menyukai wanita kekanakan seperti Cheng Yu.
Setelah meminta pengawalnya untuk menyelidiki , putri Xiwu menemukan kebenaran.
" Karena ibu suri yang mendesaknya , aku tidak boleh kalah dengan Cheng Yu ini . Dia memang lebih cantik dan muda dariku tapi untuk kemampuan tidak bisa menandingiku". gumam Putri Xiwu.
Pangeran Yong mencari Cheng Yu untuk memberinya penjelasan , namun dia tidak ada di kamarnya .
" Dimana putri ?". tanya pangeran Yong pada Ruyan.
" Putri mengatakan jika dia hendak pergi menemui anda pangeran ". Ungkap Ruyan.
" Biasanya kalau sedang marah dia pergi kemana ". Tanya pangeran Yong .
" Hah, marah ? memangnya putri marah , siapa yang membuatnya marah ". Kata Ruyan.
" Aku ". Jawab Pangeran Yong .
" Ohh, heheheh maaf pangeran . Biasanya putri pergi menemui kakaknya jika sedang marah ". ungkap Ruyan.
" Bagus ".
Setelah pangeran Yong pergi , ruyan langsung mengusap dadanya .
" Astaga , aku hampir saja menyinggungnya, tapi mengapa putri bisa marah padanya . Apakah mereka sedang bertengkar ".gumam Ruyan .
Perkataan Ruyan memang benar adanya , Cheng Yu menghampiri Cheng Zhi yang sedang berlatih pedang .
Cheng Yu memperhatikan kakaknya dengan baik, dia ingin berlatih pedang juga.
" Kakak ". Sapa Cheng Yu.
" Putri , mengapa kau disini ?". Kata Cheng Zhi.
" Panggilan ini membuatku risih , kakak aku ingin kau memanggilku Yu'er lagi ". Kata Cheng Yu .
" Mengapa kau ada disini ?". tanya Cheng Zhi.
" Menenuimu , setelah melihatmu berlatih pedang rasanya aku juga ingin berlatih ". Kata Cheng Yu .
" Ini bukan tarian , kau bisa membedakan tarian dengan keahlian pedang ". Kata Cheng Zhi.
" Meragukanku ". Tantang Cheng Yu .
" Pedang ini begitu berat apakah kau mampu ?". Kata Cheng Zhi.
" Berikan pedangmu padaku , beraninya meragukan keahlianku ". Kesal Cheng Yu.
Cheng Yu mengingat dengan benar bagaimana Cheng Zhi berlatih pedang bahkan setiap inci gerakannya dia bisa mengingat dengan baik.
Pangeran Yong juga melihat bagaimana Cheng Yu memainkan pedang dengan baik .
" Seberapa banyak rahasia yang tidak aku ketahui tentangnya ". Gumam Pangeran Yong sambil memperhatikan istrinya bermain pedang .
Cheng Zhi tidak menyangka jika adiknya bisa mengingat dengan baik semua gerakan pedang yang baru saja dilakukan olehnya .
" Luarbiasa, adikku memang luarbiasa ". Bangga Cheng Zhi sambil bertepuk tangan.
" Makanya jangan meragukanku, kakak bolehkah aku ikut berperang denganmu ?". Kata Cheng Yu .
" Tidak boleh ". Tegas Pangeran Yong yang tiba - tiba muncul di depan Cheng Yu dan Cheng Zhi .
" Pangeran ". Sapa Cheng Zhi , namun tidak dengan Cheng Yu .
Cheng Zhi ketakutan melihat adiknya yang tidak begitu menghormati pangeran Yong bahkan berani mengabaikannya .
" Bisakah meninggalkan kita berdua ". Mohon pangeran Yong pada Cheng Zhi.
" Bisa, saya akan pergi ". Kata Cheng Zhi.
Pangeran Yong mendekati Cheng Yu dan menatap kedua matanya .
" Apa ? mengapa menatapku seperti itu ". Kesal Cheng Yu.
" Jangan pernah mengatakan itu lagi , kau tidak di izinkan berperang ". Kata pangeran Yong .
" Oh begitu ya , baiklah . Sepertinya ada hal yang harus aku lakukan ". kata Cheng Yu yang pergi dari hadapan pangeran Yong .
" Yu'er ". seru pangeran Yong .
( Pangeran Yong bingung bagaimana mengatasi Cheng Yu yang sedang marah )
" Apalagi ? Aku rasa tidak ada hal yang harus kita bicarakan , kau mungkin sibuk . Sebaiknya jangan menganggu aku lagi ". Kata Cheng Yu yang langsung meninggalkan pangeran Yong .
Jinglan melihat Cheng Yu yang mengabaikan pangeran Yong , dia terkejut melihat kesabaran yang luarbiasa itu.
" Hanya putri yu yang bisa melakukannya, luarbiasa . Pohon besi yang sedang jatuh cinta sekarang rela diabaikan begitu saja". gumam Jinglan.
yong yg tegas dong ditempeli ulet diam saja