NovelToon NovelToon
Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Akan Ku Balas Rasa Sakit Ini

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:56.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Erchapram

Luna Aurora Abraham rela meninggalkan nama belakang dan keluarganya demi menikah dengan lelaki yang dicintainya yaitu Bima Pratama. Seorang pria dari kalangan biasa yang dianggap Luna sebagai dewa penyelamat saat dirinya hampir saja diperkosa preman.

Dianggap gila oleh suami dan Ibu mertuanya setelah mengalami keguguran. Dengan tega, Bima memasukkannya ke Rumah Sakit jiwa setelah menguasai seluruh harta kekayaan yang dimilikinya.

Tidak cukup sampai di situ, Bima juga membayar orang-orang di RSJ untuk memberikan obat pelumpuh syaraf. Luna harus hidup dengan para orang gila yang tidak jarang sengaja ingin membunuhnya.

Hingga suatu hari, Bima datang berkunjung dengan menggandeng wanita hamil yang ternyata adalah kekasih barunya.

"Aku akan menikah dengan Maya karena dia sedang mengandung anakku."

Bagaimana kelanjutan kisah Luna setelah Tuhan memberinya kesempatan kedua kembali pada waktu satu hari sebelum acara pernikahan.

Update setiap hari hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daisy Hilang

Di dalam toko, Luna mulai gelisah. Lantaran sudah 30 menit berlalu tapi Daisy belum kembali.

"Kemana Kak Daisy ini, masak iya mengantri toilet saja lama." Oceh Luna yang belum tahu jika istri kakaknya menghilang. Bisa-bisanya Luna kecolongan seperti ini. Dengan langkah cepat, dia menuju ruang cctv. Meminta akses security.

"Pak, tolong aku ingin melihat rekaman cctv di depan toko baju yang ada di sana. Aku Luna Aurora Abraham, putri dari Bramantyo Abraham pemilik sebagian besar saham di Mall ini. Sepertinya Kakak iparku diculik saat sedang menuju toilet." Ucap Luna menunjukkan kekuasaannya, dan tentu saja hal itu mempermudah bagi Luna.

"Kalau begitu, mari Nona." Ucap security itu mengajak Luna masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi dengan layar komputer. Kemudian Luna mengatakan dia berada di lantai berapa dan toko nomer berapa. Setelah beberapa saat, Luna bisa melihat samar jika Daisy digendong seorang pria saat hendak menuju ke toilet yang sepi pengunjung.

"Terima kasih, tolong kirimkan salinannya ke nomer ponsel ini. Saya harus segera pulang dan menghubungi keluarga yang lain." Ucap Luna.

Dengan langkah kaki berat, Luna berjalan keluar dari ruangan cctv. Luna terduduk di kursi tunggu sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Luna terisak, akibat keras kepalanya kini Daisy dalam bahaya.

"Halo... Mas..." Luna menangis saat menghubungi Atlas, pria yang sedang memimpin rapat itu pun menegang.

"Honey... Kamu kenapa menangis. Mohon maaf rapat saya tunda. Istri saya sedang dalam keadaan tidak baik. Saya permisi." Tanpa mendengar respon pemegang saham, Atlas meninggalkan rapat. Karena Luna adalah prioritasnya.

"Mas... Daisy... Dia diculik orang."

Tangis Luna pecah, dirinya tidak sanggup jika disalahkan semua orang. Rasa cemas dan takut itu kembali datang, penyakit Luna kambuh.

Saat seperti ini, Luna butuh pelukan, Luna butuh dimengerti bukan penghakiman. Tapi tiba-tiba saja dirinya harus menghadapi kemarahan Ervan.

"Sudah aku katakan jangan pergi sendiri, tapi kamu keras kepala."

Ervan datang bersama Atlas, saat tadi Atlas menghubunginya mengatakan jika kemungkinan Daisy diculik. Tanpa mendengar pendapat orang lagi, Ervan langsung marah dengan hebatnya. Dia melupakan jika adiknya belum sembuh total.

"Maaf... Mas Atlas, jangan hukum aku. Aku tahu aku salah, tapi ini juga bukan keinginanku." Ucap Luna dengan nafas tersenggal.

Keringat dingin deras mengalir dari kepalanya, tubuh bergetar, wajah pucat. Tak lama kemudian Luna pingsan.

"Aku tahu kamu marah karena khawatir dengan keadaan istrimu kak? Tapi Kakak tidak harus menghakimi Luna, dia punya trauma, dia sakit Kak. Lihatlah, dia pingsan karena ketakutan. Jika penyakit istriku kambuh, akan aku hancurkan hidupmu."

Setelah mengatan kalimat bernada ancaman, Atlas pergi dengan Luna di gendongannya. Sementara Ervan mematung, ya dia akui dia emosi tapi tidak seharusnya meledak seperti itu.

"Benar, tidak seharusnya aku marah dengan Luna. Semua ini musibah." Ervan pun beranjak dan mengejar Atlas yang membawa tubuh adiknya.

"Luna, mau di bawa kemana?"

"Aku akan bawa ke Rumah Sakit, bertemu Dokter Anggreani. Hanya dia yang dibutuhkan oleh Luna. Ketenangan dan orang yang mengerti kondisinya. Bukan Kakak yang menghakimi."

"Maafkan aku Atlas, aku terbawa emosi. Ya sudah kamu urus dulu Luna. Sementara aku akan lapor polisi dan minta bantuan tim ku untuk mencari Daisy."

Di tempat yang tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil, wanita dengan perut buncit sedang duduk terikat di atas ranjang.

"Sudah bangun honey? Bagaimana tidurmu seharian ini apa nyenyak Hmm...?"

"Bagaimana rasanya ber cinta lalu hamil? Jika tahu kamu berakhir menjadi Jalang di negeri orang, seharusnya aku jadi yang pertama."

"Aku bukan Jalang, Anthony Richardo. Kenapa kamu memperlakukanku begini. Jika suamiku tahu, maka habis kamu."

"Suami...? Kamu pikir aku akan percaya? Siapa yang akan menikahi gadis miskin tidak berpendidikan sepertimu. Harusnya kamu bersyukur, karena aku mencintaimu. Bukan malah menolakku di hadapan semua teman-temanku. Kamu telah melukai harga diriku, Daisy."

"Cinta tidak bisa dipaksakan Anthony, aku berterima kasih karena pria keturunan bangsawan sepertimu mencintai gadis miskin sepertiku. Tapi untuk membalasnya aku tidak bisa. Apalagi kamu telah dengan tega memperkosa Danella hingga dia meninggal dunia. Apa kamu tidak merasa bersalah sedikit pun?" Tanya Daisy dengan bibir yang digigit menahan air mata.

"Yah, Dane gadis cupu itu nikmat juga rasanya. Masih suci dan mulus, sayangnya dia terlalu aneh. Introvert parah, membuatku muak. Kamu tahu, ternyata Dane mencintaiku dalam diam. Sayangnya meskipun kalian kembar identik, aku hanya mencintaimu Daisy. Dane hanya pelampiasan bagiku. Dan dengan bodohnya dia menuruti keinginanku, membawa mati cinta untukku."

"Kamu jahat Anthony, karena kematian Dane ayahku jadi sakit-sakitan. Dan akhirnya ikut menyusul Dane."

"Anggap saja, Dane sebagai penebus dosamu padaku Daisy." Ucap pria bernama Anthony, seorang pemuda dari golongan kelas atas di negaranya yang tergila-gila terhadap Daisy.

"Kamu tidak memperkosa Dane untukmu sendiri, tapi kamu ajak temanmu."

"Kamu gilir kembaranku dengan banyak pria, kamu pikir itu layak Dane terima. Sedangkan Dane sama sekali tidak punya salah denganmu."

"Kamu, kamu yang salah Daisy. Sekarang kamu tidak akan bisa lari lagi. Rumah ini tertutup dan tidak banyak diketahui penduduk. Bagaimana kalau kita sedikit bersenang-senang." Ucap Anthony tersenyum menyeringai.

Anthony merobek dress yang dipakai Daisy menggunakan sebilah pisau tajam. Bahkan kulit perut Daisy sedikit mengeluarkan darah karena tergores pisau. Daisy hanya bisa menjerit dan menangis tanpa bisa memberontak. Karena kedua tangan dan kakinya diikat dengan kuat di besi penyangga ranjang di kanan dan kiri.

"Anthony, apa yang kamu lakukan."

"Tentu saja menikmati pemandangan indah, dengan perut buncit kamu terlihat semakin sexy. Seharusnya di dalam sana hanya boleh tumbuh benihku. Tapi, kenapa kamu membiarkan pria lain menyentuhmu. Sedangkan denganku kamu selalu bersikap jual mahal. Jika kamu butuh uang, seharusnya kamu katakan saja padaku, tidak perlu menjual diri sampai hamil begini."

"Bagaimana jika aku mengeluarkan bayimu? Pasti kamu akan berterima kasih padaku, karena tidak perlu lagi menahan rasa malu. Setelah itu, kita bisa menikah dan kamu bisa memiliki bayi yang sah. Tentu saja, hanya benihku yang boleh tumbuh di dalam rahimmu."

"Kamu sudah gila Anthony. Sudah aku katakan aku sudah menikah."

"Dan ini adalah anak kami, anak sah hasil pernikahanku dengan suamiku. Jangan lakukan, aku mohon Anthony. Aku tidak akan memaafkanmu."

Anthony nampak menggores perut Daisy, meskipun tidak dalam tapi tetap mengeluarkan darah. Dan itu cukup membuat Daisy ketar ketir ketakutan.

"Abang, ku mohon tolong aku. Selamatkan aku dan bayi kita."

Sementara itu, Ervan sedang melacak keberadaan istrinya dengan bantuan tim dari perusahaan jasa pencarian orang.

"Bagaimana, apa sudah ada gambaran siapa yang sudah menculik istri saya?" Tanya Ervan sangat panik.

"Sesuai rekaman cctv yang sudah mulai kami telusuri. Ada seorang pria muda berperawakan tinggi tegap berwajah khas Eropa yang membawanya."

"Apakah Anda punya musuh bisnis dari negara lain?" Tanya seseorang.

"Tidak, dulu saat tinggal bersama Luna di Swiss. Aku tidak pernah bersinggungan dengan pengusaha asli negara itu. Aku sangat menjaga hubungan baik dengan siapa pun." Jawab Ervan coba mengingat-ingat.

"Sayangnya tidak ada alat pelacak dari tubuh istri Anda, Tuan."

"Iya, itulah kecerobohanku. Sekarang bagaimana? Menunggu polisi bertindak masih butuh waktu kalau belum 2x24 jam."

Satu-satunya adalah meretas semua cctv jalanan. Kita bisa telusuri ke mana penculik itu membawa istri Anda pergi." Jawab orang yang ditunjuk sebagai ketua tim.

"Berapa lama lagi, saya harus menunggu?" Tanya Ervan tidak sabar.

Sedangkan di sebuah ruangan berdinding serba putih dengan aroma obat yang menyengat. Luna yang semula tidur tenang, kini nampak gelisah dalam keadaan mata yang tertutup rapat. Keringat kembali membanjiri kepalanya.

"Tidak... Mas Atlas, Kak Ervan bukan aku yang membuat Kak Daisy diculik. Dia tadi hanya pamit pergi ke toilet." Igaunya.

"Atlas panik, dia bergegas memanggil Dokter dengan menekan tombol darurat."

"Honey... Tenanglah sayang, tidak ada yang menyalahkanmu. Aku akan selalu membersamaimu. Aku percaya sepenuhnya padamu. Tenang ya, Kak Ervan sudah berusaha mencari keberadaan istrinya itu."

"Jangan... Jangan ambil bayi kembar milik Kakakku. Jangan... Kak Daisy... Maafkan Aku..." Luna semakin meracau.

1
Cicih Sophiana
semoga semua di beri kesembuhan dan bahagia untuk keluarga Luna dan Daisy...
Cicih Sophiana
manusia bia dab si Anthony
Cicih Sophiana
ketemu cowok yg kelewat gila...
Cicih Sophiana
waduh cari penyakit aja tuh orang...
bisa di musnahkan dia...
Cicih Sophiana
musnahka pelakor Atlas... boleh gak Atlas aq titip satu pelakor untuk di mustahil kan...🤭😁
Cicih Sophiana
ternyata luar biasa cobaan cinta nya untuk Luna... gimana gak sesakit itu klo kejadian nya memang seperti itu...
Cicih Sophiana
waduh tersiksa sekali mau mati nya... judul novel terdahulu apa ya thor klo boleh tau..
Erchapram: Pelacur Cantik Di Tubuh Istri Sampah
total 1 replies
Cicih Sophiana
siapa itu yg datang... pasti si kadal buntung🤭😂
Binti Shl
kalo atlas bener2. berubah,ok lah.buka hatimu. Luna mungkin udah takdir mu bersama atlas
Binti Shl
ada juga ya bidan yang gemblung 😀
Binti Shl
lah gak sadar mak e bima punya dosa apa 🤦
Cicih Sophiana
uek Luna mau muntah mendengar Bima cinta Luna hanya untk dia...
Cicih Sophiana
wah Ervan gak pake pemanasan dulu main coblos aja... gak sabaran banget🤭😁
Cicih Sophiana
Dahsyat orang beruntung mendapatkan Ervan yg baik, mertua yg baik ade iparpun baik.. dari kluarga yg kaya raya pula
Erchapram: Betul
total 1 replies
Cicih Sophiana
wow yg jd Luna cantik nya 🥰😍😍
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Cicih Sophiana
5 tahun bertemu lagi...
Cicih Sophiana
seribu satu untuk laki" yg mulus belum ada bekas perempuan lain... walau itu hanya ciuman
Cicih Sophiana
klo jodoh ya Van... qta tdk tau datang nya dari mana dgn siapa dan tdk tau siapa dia... klo Allah berkehendak akan datang sendiri
Cicih Sophiana
heis siapa jg yg mau bunuh diri... aq malah sedang melihat air sungai mengalir 🤫
Erchapram: Haha bisa saja kak
total 1 replies
Cicih Sophiana
terbuka kan hati dan mata kamu Ervan... siapa kekasih kamu yg kamu cintai sebenar nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!