NovelToon NovelToon
KAMU : Setitik Rasa

KAMU : Setitik Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meridian Barat

Milana, si gadis berparas cantik dengan bibir plum itu mampu membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat masa kuliah. Namun, tak cukup berani menyatakan perasaannya karena sebuah alasan. Hanya diam-diam perhatian dan peduli. Hingga suatu hari tersebar kabar bahwa Milana resmi menjadi kekasih dari teman dekat Rayn. Erik.

Setelah hampir dua tahun Rayn tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar Milana, tiba-tiba gadis itu muncul. Melamar pekerjaan di restoran miliknya.

Masa lalu yang datang mengetuk kembali, membuat Rayn yang selama ini yakin sudah melupakan sang gadis, kini mulai bimbang. Sisi egois dalam dirinya muncul. Ia masih peduli. Namun, situasi menjadi rumit saat Erik mencoba meraih hati Milana lagi.

Di antara rasa lama yang kembali tumbuh dan pertemanan yang mulai diuji. Bagaimana Rayn akan bersikap? Apakah ia akan mengikuti sisi dirinya yang egois? Atau harus kembali menyerah seperti dulu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meridian Barat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26 (Hanya Orang yang Pernah Singgah)

...SELAMAT MEMBACA...

.......

.......

Sore ini, Erik datang kembali ke restoran Rayn. Dia duduk di meja yang tersedia di luar ruangan restoran setelah mengutarakan niatnya bertemu Rayn pada karyawan restoran itu.

Rayn menepuk pelan bahu Erik disertai sapaan, "Kenapa tidak telpon saja jika ingin bertemu? Aku bisa menghampirimu." Menyunggingkan senyum kecil seraya duduk di kursi sebrang Erik.

"Sekalian pulang, jadi aku mampir ke sini," ujar Erik.

Rayn mengangguk-angguk. "Kau mau makan apa? Atau minum?" tanya Rayn, melihat meja yang ditempati Erik kosong, tidak ada hidangan apapun.

Erik menggeleng sekali. "Aku ... Mampir ke sini hanya ingin bicara denganmu, Ray. Lebih tepatnya aku ingin minta izin padamu." Pemuda itu menatap kawan lamanya itu.

Ucapan terkahir Erik membuat kerutan muncul di dahi Rayn. "Izin? Izin apa?"

Erik dan Rayn saling tatap. "Sebelum itu ... Apa kau tidak ingin bicara apapun?" tanya Erik. Dia masih berharap Rayn akan bicara lebih dulu soal Milana.

Kerutan di dahi Rayn semakin dalam. "Aku semakin bingung dengan arah bicaramu, Erik."

Erik tersenyum kecewa. "Rayn ... Aku tidak mengerti sama sekali, kenapa kau tidak bilang kalau sudah melihat ... Ah, maksudku ... bertemu Milana."

Rayn tersentak, tetapi nampaknya tidak terlalu terkejut. 'Aku sudah menduga hal ini. Tempo hari dia datang dengan ucapan yang menurutku agak berbeda dari biasanya.'

Rayn dan Erik saling tatap. "Apa selama ini ... Milana memang bersamamu, Rayn?" Pertanyaan Erik terdengar menuntut.

"Kenapa aku harus bilang padamu ... Kalau sudah atau belum bertemu Milana?" Rayn menanggapi pertanyaan Erik dengan kalimat tanya juga.

Erik mengernyit. Matanya masih intens menatap kawan lamanya itu. "Sejak kapan kau  menyukai Milana?" tanyanya dengan nada yang lebih menuntut kali ini.

"Aku tidak berhak menjawab itu," balas Rayn dengan nada suara yang rendah.

"Aku berhak, Rayn! Aku–"

Belum selesai ucapan Erik, Rayn menyahut cepat, "Kenapa kau berhak? Ini tentang perasaanku sendiri."

Erik tersenyum palsu. Meremehkan. "Kau tahu hubunganku dengan Milana, Rayn ...."

Rayn tertawa sumbang. "Kau pikir siapa? Kau hanya mantan kekasih yang tidak pernah memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan yang terjadi. Kau sudah memintanya pergi. Jadi, lepaskan saja." Nada suara Rayn rendah, tetapi jelas mengandung ketegasan.

Sontak, Erik bangkit dari duduknya dan menyambar kerah kemeja Rayn. Mencengkramnya erat. Dua pemuda itu saling melempar tatapan sinis.

Seringai kecil muncul di sudut bibir Rayn. "Yang kukatakan itu fakta, Erik. Kau hanya mantan kekasihnya." Dia tetap di posisinya.

Erik semakin kesal mendengar itu. Tangan kanannya mengepal, siap meninju. Namun, urung ketika dengan cepat Rayn berujar, "Kau hanya orang yang pernah singgah di hidupnya. Jika memang kau menganggap berhak atas Milana, kenapa dia tidak mendatangimu? Kau yakin, dia mencintaimu? Atau hanya perasaanmu sendiri tanpa balasan yang sama?" Rayn mencoba mengamati mimik muka Erik. Dia melempar senyum meremehkan ketika melihat tatapan Erik yang semula berapi-api, berubah bimbang.

Ucapan panjang Rayn itu bahkan membuat cengkraman Erik di kerahnya mengendur dan perlahan lepas.

Erik menunduk. Lama. Tidak tahu apa yang di tatapnya di bawah sana.

'Apa dia merenung?' Rayn heran dengan perubahan sikap Erik. 'Apa yang salah dengannya? Bukankah tadi dia sangat marah?'

Setelah beberapa saat terdiam di posisinya, Erik pergi begitu saja meninggalkan restoran Rayn. Dengan raut wajah yang tidak bisa Rayn tebak. Tanpa sepatah katapun.

Pandangan Rayn mengikuti arah Erik pergi. Dia tahu apa yang diucapkannya terkahir tadi memang agak sedikit kasar, tetapi sisi dirinya yang egois muncul begitu saja.

'Maaf, Erik. Aku tidak akan menjadi pengecut dan diam seperti di masa lalu.'

...****************...

Erik menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Ia baru sampai rumah beberapa saat lalu. Menatap langit-langit kamar dengan helaan napas yang terdengar lelah.

Dia mengingat ucapan terkahir Rayn. "Kau hanya salah satu orang yang pernah singgah di hidupnya. Kau yakin, dia mencintaimu? Atau hanya perasaanmu sendiri tanpa balasan yang sama?" Kalimat itu membuat kilasan masa lalu ketika hubungannya dan Milana kandas, muncul kembali.

Malam itu, Erik menelpon Milana. Namun, gadis itu tidak mengangkatnya. Pemuda itu memutuskan untuk mengirin pesan singkat pada kekasih cantiknya itu

[Sayang, apa kau sudah tidur? Oh, iya ... besok sepulang kuliah, kita mampir beli baju untuk kamu pakai di hari wisudaku ya]

Setelah mengirim pesan singkat itu, Erik hendak menyimpan ponselnya ketika dering sekali muncul dari benda pipih panjang itu. Menandakan pesan masuk.

Matanya berbinar saat melihat nama sang pengirim pesan. Milana.

[Maaf, aku tidak bisa hadir. Aku akan mengambil  cuti kuliah. Ada suatu hal yang tidak bisa aku tinggalkan]

Dada Erik bergemuruh membaca itu. Ia kesal dan marah. Segera menelepon Milana. Dering pertama, kedua, ketiga tidak diangkat. Pemuda itu berulang kali tetap berusaha menelpon gadis itu dengan perasaan yang resah.

Kisah hubungan mereka bermula saat Erik langsung jatuh cinta, ketika pertama kali melihat Milana di kantin kampus dulu. Berbagai cara ia lakukan untuk bisa mendekati gadis itu. Meski awalnya Milana tidak merespon serius. Namun, setelah terus-menerus mendekati Milana, akhirnya dia bisa menjadikan gadis itu kekasih.

Sejak awal menjalin hubungan, Milana memang bilang bahwa ia belum memiliki perasaan yang sama dengan Erik, tetapi gadis itu bilang sedang berusaha untuk membalas perasaan cinta Erik.

Begitu diangkat, tanpa menunggu si penerima telepon bersuara, Erik dengan cepat mencecar, "Kenapa lagi, Milan? Aku tau kau sengaja menghindar dari acaraku 'kan? Dari awal kau tidak pernah serius dengan hubungan kita!" Dengan emosi yang meletup-letup. "Kapan kau akan benar-benar mencintaiku? Kau bilang sedang berusaha!" Ia kecewa.

" ... Erik, aku ... Kenapa jadi membahas hal lain? Dengarkan aku dulu ... aku ...." suara Milana di seberang agak parau. Ia juga bicara terputus-putus.

Erik menggenggam erat ponsel yang tertempel di telinganya. "Kapan perasaanku kau balas, Milan? Kenapa aku hanya cinta sendirian? Jika memang sangat sulit untuk bisa membalas perasaanku ... pergi saja, jangan datang lagi padaku! Jangan cari aku! Kita akhiri semuanya!" ketusnya. Hatinya merasa kecewa.

Milana belum menjawab lagi. Hanya suara hening di seberang telepon untuk beberapa saat. Hingga akhirnya gadis itu bersuara.

" ... Jika itu maumu, baiklah ... Di masa depan, saat kita bertemu. Aku akan menganggapmu hanya sebagai salah satu orang yang hanya pernah singgah di hidupku. Kau pun bisa menganggapku seperti itu juga." Terdengar helaan napas pelan di sana. "Maaf, aku tidak bisa membalas perasaanmu ... Semoga kau bahagia," tandas Milana. Setelahnya sambungan telepon diputus.

Itu adalah kali terakhir Erik mendengar suara Milana. Setelahnya dia tidak pernah lagi bertemu atau melihat gadis itu. Seminggu setelah pertengkaran itu, Erik mencoba mendatangi Rumah Milana. Namun, tidak ada orang. Dia hanya tau dari beberapa teman Milana, bahwa gadis itu cuti kuliah untuk pergi berlibur bersama kedua orangtuanya.

Erik tetap berharap Milana tiba-tiba datang menghampirinya dengan senyuman seperti biasa, tetapi hal itu tak kunjung terjadi. Hingga ia mendengar kabar bahwa Milana drop out dari kampus dan tak pernah lagi melihat sang gadis pujaannya.

Saat erik mendengar kalimat yang hampir sama seperti kali terakhir Milana ucapkan muncul dari mulut Rayn tadi, itu membuat Erik merasakan de javu. Kembali merasa tertampar kenyataan.

'Aku hanya takut tidak bisa menerima kenyataan bahwa Milana memang belum pernah mencintaiku.'

.

.

.

Bersambung....

Semoga suka ... Tolong berikan vote dan komentar kalian ya, best.  Kalau mau bantu promo juga, aku nggak nolak🤭 (Readers : ngelunjak dia. Ayo jitak) 😂

1
Rosalina
akhirnya up Lg, nexttt kk
Hatus
Serba salah memang, niat baik tapi belum tentu orang akan beranggapan sama🥹
MeridianBarat🐣🌼: 😮‍💨 begitulah ... terkadang sampai jadi bingung harus responnya gimana 😑
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nexttt, semangat nulisnya 🌸🌸🌸
Widia Ningsih
deskripsi nya bagus, aku jadi bisa membayangkan keadaannya
Widia Ningsih: menurut saya ini sudah bagus kok, semangat terus ya.
saya juga belajar
MeridianBarat🐣🌼: terimakasih banyak, Kak ♥️ Maaf kalau mungkin deskripsinya terkadang agak ambigu dan kurang jelas ya, Kak ... terimakasih sudah mampir dan baca ♥️
total 2 replies
Widia Ningsih
haii.....
Milana. ,gadis SPG seperti diriku/Hey/
MeridianBarat🐣🌼: oh, halo ... terimakasih sudah mampir baca ceritaku, Kak ♥️ semoga tertarik baca selanjutnya ya 🤩💫
total 1 replies
Tyra A.S
oke kak mantap 👍, jangan lupa mampir di cerita ku makasih
iqbal nasution
oke
MeridianBarat🐣🌼: aww 🤩 tengkiu , Abang 💨
total 1 replies
Proposal
🔥BAGUS KAKA🌟💫,Mampir Karyaku Juga Ya 🙂‍↔️🥰
Rosalina
Ko pendek part kali ini KK lagi seru-serunya pdhl
MeridianBarat🐣🌼: hihihi ... iya, Kak ... nanti up lagi part berikutnya ya. Terimakasih sudah mampir baca. ♥️
total 1 replies
Prita
KK knp skrg up nya cm 1 part ?
MeridianBarat🐣🌼: hehe iya, Kak. Aku up 1/1 ya hehe ... terimakasih banyak sudah berkenan baca ♥️
total 1 replies
iqbal nasution
masa lalu..
iqbal nasution
judul babnya resep masakan ala chef autor
MeridianBarat🐣🌼: 🤣🤣 itu resep beneran, tau, Kak ... coba bikin deh. 🤧
total 1 replies
Rosalina
Parah ni milanaaaaa
MeridianBarat🐣🌼: 😭 kebangetan dia mah
total 1 replies
Rosalina
Jenis cerita ini alurnya ringan banget ya KK. buat ak yg suka cerita ringan ini bagus dan rekomen tapi mungkin untuk orang yg terbiasa baca cerita yg part awal udah dar der dor naik turunkan emosi ini mungkin sedikit membosankan tapi untuk ak penyuka bacaan ringan ini rekom KK.
Rosalina
Cerita ini jenis cerita yang ringan. Untuk yang suka cerita gak terlalu berat konfliknya, ini cocok. tapi kalau yang biasa baca cerita dar der dor di awal, kayaknya mungkin menurut mereka membosankan.tapi buat aku yg suka cerita ringan dan alur santai, ini rekomen
iqbal nasution
alur ceritanya terlalu datar...gampang bosan kalau bacanya, yg lain udah bagus
MeridianBarat🐣🌼: ah, bener kak ... cerita ini emang alurnya lumayan lambat 🤧 emang ini cerita ringan hihihi. Terimakasih banyak, Kak 🫰
Rosalina: nah kan. Kk ini kyknya terbiasa baca cerita yg di part awal udah dar der dor Ama konflik, JD psti menganggapnya bosan. tp ttp smngat up y kk.
total 3 replies
The first child
Milana kalo di kamar mandi menghayal gak ya??🥲
MeridianBarat🐣🌼: 😂 kayaknya nmenghayal sambil nyaynyi, Kak 🤣

Btw, tengkiu udah mampir dan berkenan baca, Kak. 🤩🫰
total 1 replies
Rosalina
next thor, semngat sllu ya
MeridianBarat🐣🌼: wah ... terimakasih banyak, Kak. Ditunggu aja ya, next part insyaallah aku up besok🫰
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
semangat nulisnya😺
MeridianBarat🐣🌼: Terimakasih banyak, Kak 🫰🫰
total 1 replies
iqbal nasution
next..
MeridianBarat🐣🌼: 🤩 ditunggu ya, Kak. 🫰 Terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!