Sequel dari "Belenggu cinta pak Duda". Wajib baca season pertama dulu biar nyambung ya 🥰
🍁🍁🍁
Pernikahan bukanlah sebuah akhir dari kebahagiaan. Namun itu adalah sebuah awal dari perjuangan dalam mempertahankan sebuah hubungan.
Ketika hari pernikahan yang di impikan seorang gadis bernama Nasya Andira akhirnya terwujud.
Setelah lika liku kehidupan yang begitu pahit, kini mengantarkannya pada kebahagiaan yang tiada tara.
Mendapatkan cinta yang begitu besar dari sang suami serta kedua anak ssmbungnya. Membuat hidup Nasya benar-benar berubah 180°.
Namun, akankah kebahagiaan itu abadi?
Benarkah ini adalah titik puncak kebahagiaannya?
Yakinkah bahwa tidak akan ada yang merusak atau mengambil kebahagiaannya lagi?
Bagaimana bila dengan tiba-tiba masa lalu datang menghampiri?
Sanggupkah Nasya bertahan, atau harus pergi untuk mengalah?
Jangan lupa Follow IG author ya : @Mommy_Ar29
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan malam berdua
...~Happy Reading~...
“Mas, mau ngajakin Nasya kemana?” tanya Nasya ketika sudah berada di dalam mobil.
“Makan malam, kamu akhir akhir ini sangat sulit makan. Aku jarang lihat kamu makan, makanya hari ini aku mau ajakin kamu makan berdua, kita Quality time,” ujar Adnan tersenyum, lalu ia mengecup tangan Nasya.
“Anak- anak gimana?” tanya Nasya yang masih terus menanyakan bagaimana anak- anak sambung nya.
“Anak- anak sudah bersama ibu nya. Kenapa kamu harus pikirin mereka sih, pikirin aku juga dong, aku kan kangen sama kamu,” kata Adnan tiba tiba mulai kambuh tingkah menyebalkan nya.
“Mas, kita tidur bareng, makan bareng, bahkan mandi bareng, setiap hari. Bisa- bisa nya kamu bilang kangen dan masih aja cemburu sama anak- anak!” ucap Nasya mendengus kesal. Namun tak bisa di pungkiri, sebenarnya ia juga sangat merindukan sang suami.
Sejak kedatangan Riri di kehidupan Adnan, Nasya merasa bahwa selama ini suaminya sudah mulai berubah. Banyak malah, meskipun masih terlihat romantis kadang- kadang, namun kini waktu nya benar benar sudah terbagi dengan Riri.
“Ya gapapa emang, ada larangan seorang suami gak boleh sama istri, hem?” tanya Adnan kini sedikit mendengus hingga membuat Nasya tersenyum, dan beberapa detik kemudian, kini Nasya sudah menyandarkan kepala nya pada lengan sang suami, Nasya memejamkan mata, dan menghirup dalam aroma parfum maskulin yang selalu memabukkan nya.
“Kamu mau makan dimana?” tanya Adnan seraya mengusap kepala Nasya.
“Pengen seafood,” jawab Nasya cepat, seketika ia langsung mengembalikan posisi duduk nya seperti semula, membayangkan makanan seafood membuat nya langsung menelan saliva. Entah mengapa sepertinya ia benar benar sangat menginginkan makanan itu.
“Baiklah, kita makan seafood,” kata Adnan tersenyum dan segera membelokkan mobil nya menuju salah satu restauran ternama.
Mata Nasya begitu berbinar ketika melihat banyak nya makanan yang datang. Entah apakah ia bisa menghabiskan nya atau tidak, bahkan Adnan saja hanya melihat nya sudah merasa cukup kenyang. Untuk sesaat. Adnan menatap istrinya dengan tatapan wajah bingung.
“Sayang, kamu yakin mau makan sebanyak ini?” tanya Adnan langsung mengerutkan dahi nya.
“Gak tahu, kan ada mas Adnan yang abisin kalau Nasya gak habis,” jawab nya terlihat santai, lalu Nasya segera memakan makanan nya dengan begitu lahap.
Sementara Adnan, ia memilih hanya minum saja, ingin melihat sejauh mana Nasya makan, karena ia khawatir Nasya tidak akan menghabiskan nya.
“Perasaan Nasya gak suka seafood deh, tapi kenapa ternyata rasanya enak banget ya?” gumam Nasya di sela makanan nya.
“Berarti sekarang udah suka sama Seafood?” tanya Adnan mengerutkan dahinya.
“Belum sih, ini hanya lagi kepengen saja. Besok besok juga gak suka lagi,” jawab Nasya yang membuat Adnan langsung menggelengkan kepala nya.
Setelah beberapa saat makan, yang awalnya Adnan mengira bahwa Nasya tidak akan habis untuk menghabiskan makanan yang di pesan nya, ternyata ia salah. Makanan itu ludes tak tersisa, hingga membuat Adnan benar benar speechless mengapa Nasya makan begitu banyak, karena tidak bisanya Nasya makan malam begitu banyak. Bukan karena takut gemuk, hanya saja memang porsi makan Nasya tidak lah terlalu banyak, namun kali ini bukan hanya banyak, melainkan benar benar banyak.
“Alhamdulilah, kenyang,” ucap Nasya tersenyum puas sambil mengusap perut nya yang terasa begitu begah karena makan terlalu banyak.
“Mas kok gak makan?” tanya Nasya polos.
“Ini mas baru akan pesan lagi, sekalian kita pesan buat anak anak,” kata Adnan seraya memanggil pelayan untuk memesan makanan kembali dan untuk take away.
...~To be continue ......
...Di judul sebelumnya, Belenggu Cinta pak Duda, ternyata ada bab yang belum ke upload. Dimana bab itu berisi pertemuan Adnan dan eyang Liana. Pantas aja dulu Mommy ngerasa kaya ada yang kurang, ternyata bab itu gak ke upload, tepatnya bab 70. Dan sekarang novel nya udah tamat, mommy jadi bingung mau di taruh mana bab itu, ......
dari mereka kecil sampai sekarang dh nikah panggilan nya tetep begitu 😀
selamat Nasya & adnan