NovelToon NovelToon
I'Ll Became A Villain'S Daughter

I'Ll Became A Villain'S Daughter

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Irma Kirana

Ariana seorang artis papan atas dan multitalenta, terpaksa harus mengakhiri karirnya karena skandal. Ia menghabiskan waktunya di rumah dengan membaca novel, salah satu novel kesukaannya berjudul "Love for Stella" dimana pemeran utamanya adalah Stella yang akan menikah dengan putra mahkota dan berakhir bahagia. Tapi tidak untuk Roselia si pemeran figuran yang mencuri perhatian Ariana, Roselia mendapatkan kebencian dari semua orang karena dia adalah putri seorang penjahat, dia memiliki akhir kematian mengenaskan ditangan putra mahkota.

"Oh tuhan, tolong Roselia! Jika aku jadi Roselia, aku akan menjadi kuat dan bertahan hidup! Aku tidak akan baik pada orang-orang yang menindasku!"

Malam itu Ariana mendapatkan kunjungan dari kekasihnya, mereka berdebat dan tak sengaja dia terjatuh dari balkon dan saat terbangun menjadi sosok Roselia, di dalam novel itu dan di perebutkan oleh empat orang pria tampan didalam novel itu.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Proses perbaikan PUEBI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Princess Viona

...🍁🍁🍁...

Keadaan berhasil di kuasai oleh Asteorope dan pasukan pemberontak yang dipimpin olehnya. Liam dan orang-orangnya berhasil ditaklukkan dengan kekuatan yang entah datang dari mana.

"Hidup yang mulia pangeran Asteorope! Hidup Albarca!"

Semua orang bersorak-sorai dengan kemenangan yang diraih oleh Asteorope, sementara kubu Liam merasa geram karena mereka kalah dalam memperebutkan tahta.

"Maafkan aku kakakku, tapi aku tidak bisa menyisakan musuh yang bisa saja membalas dendam padaku. Prinsipku adalah mencabut sampai ke akarnya, jadi maaf karena aku harus melakukan ini--"

"As, tidak bisakah kau--"

Seperti cerita di novel, Asteorope mencabut nyawa Liam dihadapan semua orang dengan cara dipisahkan kepala dari tubuhnya. Orang-orang kepercayaan Liam juga dibunuh olehnya tanpa sisa.

Semua orang ngeri melihat kekejaman Asteorope dan tidak ada yang berani berkhianat padanya.

Hari itu dan detik itu juga Asteorope menempati tempat Raja, Peter sebagai orang kepercayaannya tentu saja sangat bahagia karena Asteorope telah menjadi raja yang diakui oleh semua orang. Raja yang tegas bijaksana tapi dingin dan berwibawa.

Terlihat orang-orang sedang membereskan kekacauan di istana kerajaan yang penuh dengan darah itu. Mayat-mayat prajurit dimakamkan dengan layak dan diberi penghormatan.

Ketika semuanya telah selesai hampir setengahnya, Asteorope pergi ke aula istana bersama Peter dan beberapa pengikut setianya. "Yang mulia...mulai saat ini dan seterusnya, anda dan keturunan anda adalah pemilik singgasana ini." ucap Peter dengan bangga dan takjub pada dua kursi singgasana yang ada di depan sana. Mewah, elegan, tentunya tempat tertinggi yang di hormati oleh semua orang.

"Iya, sebuah tanggungjawab yang besar untukku." Asteorope tersenyum lebar melihat dua kursi mewah pemilik kekuasaan tertinggi.

Ayah, ibu , aku janji akan membuat kerajaan ini makmur dan membuka gerbang perdamaian dengan kerajaan Gamarcus.

Tiba-tiba saja Asteorope melihat Roselia dan dirinya duduk di singgasana itu. Roselia tersenyum padanya. "As! Aku disini..."

Terdengar suara khas Roselia yang menit dan tapi ternyata semua itu hanya bayangannya saja. "Roselia, aku rindu..." gumam Asteorope dengan suara kecilnya.

Lagi-lagi wanita itu, kenapa yang mulia selalu mengingat wanita itu?. Peter tidak senang dengan Asteorope yang selalu mengingat Roselia.

"Peter, aku ingin kau kirimkan orang ke negeri Gamarcus untuk mengawasi Roselia dan aku harap kau tidak berbohong lagi padaku!" ujarnya tegas.

"Baik yang mulia," jawab Peter patuh, namun didalam hati dia enggan untuk melakukan itu. Dia tidak suka dengan Roselia yang mengambil perhatian rajanya.

Asteorope berjalan menuju ke Singgasananya, dia duduk disana dan tiba-tiba saja teringat sosok Roselia dan apa yang ia katakan pada Roselia terakhir kali sebelum pergi.

"Aku akan membawamu kemari dan membuatmu duduk disampingku, nona Jackie Chan." ucapnya sambil melirik kursi kosong tempat permaisuri disampingnya. Membayangkan wanita itu ada disana.

#Flashback on

"Aku akan menunggumu, kita pasti akan bertemu lag--"

Tiba-tiba saja Asteorope mendekati ke arah Roselia, dia memegang kedua tangan Roselia lalu membungkam bibirnya dengan kecupan sekilas.

"Aku pasti akan segera kembali, tunggu aku!" Pria itu tersenyum lalu bergegas pergi meninggalkan Roselia seorang diri disana.

#End flashback

Asteorope kembali tersenyum, dia tidak sabar ingin bertemu dengan Roselia dan membawanya ke Albarca, menunjukkan gadis itu negeri Albarca yang indah dan tentunya dia akan mengatakan jujur tentang indentitasnya yang seorang Raja.

"Kira-kira apa reaksimu saat kau tau kalau aku adalah seorang Raja? Apa kau akan senang atau kau akan sungkan padaku?" gumam Asteorope bingung, karena belum memikirkan hal ini.

Sementara Peter menatap Asteorope dengan tidak suka, dia tidak suka rajanya memikirkan Roselia.

****

Dari tadi siang, Roselia sudah berada di istana kerajaan Gamarcus. Dia berada di istana bernama istana Dahlia, bersama Stella dan Doris. Sementara Derrick, Daniar dan Amber ada di istana tempat tamu kerajaan ditempatkan.

Tadinya malas sekali Roselia membawa Stella pergi ke istana, tapi Amber dan Daniar bersikeras ingin membawa Stella kesana. Ya, dia tau ini pasti karena mereka ingin mengawasi Roselia.

Sore itu Roselia bersiap-siap dibantu oleh Doris dan pelayan istana, untuk segera memakai gaun indah untuk dipakai ke pesta pertunangannya. Namun gaun itu belum sampai di istana Dahlia.

"Yang mulia maafkan saya, sepertinya gaunnya tertinggal di istana putra mahkota, saya akan segera mengambil gaunnya." ucap seorang dayang dari istana putra mahkota.

Roselia merasa aneh ketika dia dipanggil yang mulia oleh dayang itu, tapi seperti apa kata Michael dia harus membiasakan diri selama satu bulan ini. Aktingnya harus totalitas demi harta dan keamanan nyawanya. Setidaknya Roselia akan terhindar dari takdirnya untuk mati ditangan putra mahkota seperti alur novel.

"Biar saya saja yang ambil gaunnya!" Stella tampak bersemangat, dilihat dari senyumannya yang lebar itu.

Istana putra mahkota, hem...baiklah aku akan mengambilnya disana sekalian menggodanya.

"Baiklah." Roselia tersenyum menyeringai, matanya memicing menatap Stella. Disisi lain Doris keheranan kenapa Roselia membiarkan Stella pergi kesana.

"Kalau begitu saya permisi dulu non--yang mulia." ucap Stella pamit, lalu dia pun bergegas keluar dari sana.

Roselia tersenyum menyeringai, lalu dia, Doris dan dua dayang istana berinisiatif mengikuti Stella. Roselia ingin memperlihatkan apa yang dilakukan oleh Stella di istana putra mahkota.

Stella pun berjalan pergi ke istana putra mahkota, di dalam perjalanan ia melihat beberapa kstaria sedang berlatih. Mereka melihat Stella seolah gadis itu adalah barang bening yang berkilau. Penampilan Stella memang seperti peri, rambut peraknya, wajahnya yang baby face, hidung mancung, siapa yang tidak akan jatuh hati saat melihat Stella dari luarnya?

"Hai nona, kau mau kemana?" tanya seorang kstaria dengan mata genitnya.

Untuk ukuran seorang pelayan, dia sangat cantik.

"Saya mau ke istana putra mahkota, tuan." jawab Stella dengan senyuman ramah tapi palsu yang selalu ia tunjukkan.

Menyebalkan sekali, kenapa mereka menganggukku? Lihat saja, kalau aku sudah jadi ibu negara dari penguasa negeri ini, aku pasti akan menghukum kalian. Benar-benar kurang ajar memperlakukan calon ratu seperti ini.

"Apa nona mau kami antar? Saya takutnya nona tersesat." ucap salah satu seorang ksatria.

"Tidak usah tuan, saya sudah tau jalannya. Permisi tuan.." ucap Stella sambil menggeser anak rambutnya ke belakang telinga.

Berhenti menggangguku dasar orang rendahan.

"Baiklah nona...apa kami boleh tau nama nona?"

"Nama saya Stella, kalau begitu saya permisi tuan." Kata Stella pamit, dengan suara mendayu-dayu dan senyum yang lembut.

Sial! Lelah sekali aku tersenyum seperti ini...baiklah ini demi citra baikku. Sebagai ratu masa depan, aku harus memiliki hubungan baik dengan bawahanku.

Dari kejauhan, Roselia, Doris dan dua dayang dari istana putra melihat Stella. Dua dayang itu terlihat tidak senang dengan sikap Stella yang tenar pesona didepan para kstaria.

Stella...Stella...kau ini benar-benar murahan, apa kau benar-benar ingin bersama putra mahkota? Baiklah, lakukan saja...lagi pula aku dan dia cuma berpura-pura. Keinginanku hanya satu, aku tidak mau diganggu dan aku ingin hidup tenang dengan bergelimang harta.

"Yang mulia, sebelumnya saya mohon maaf bila saya berkata lancang...tapi bagaimana bisa yang mulia mempekerjakan pelayan seperti itu?"

"Mohon maaf yang mulia, saya juga sependapat. Pelayan genit seperti itu, tidak baik berada di sekitar yang mulia. Lagipula apa maksudnya pergi ke istana yang mulia putra mahkota?"

"Kalian jangan berpikiran buruk dulu tentangnya. Daripada kita berpikiran buruk disini, bagaimana kalau kita lihat sendiri apa yang dilakukan olehnya?" tawar Roselia dengan senyuman dibibirnya. "Supaya semuanya jadi jelas." sambungnya lagi.

Doris dan kedua dayang itu menganggukkan kepalanya. Mereka pun mengikuti Roselia untuk melihat apa yang dilakukan Stella. Roselia penasaran dengan apa yang dilakukan wanita itu.

Didalam novel, Michael jatuh cinta pada Stella karena Stella menyelamatkannya. Tapi kali ini tidak begitu, pertemuan mereka bahkan tidak seperti dalam novel. Kali ini Stella akan berbuat seperti apa untuk menarik perhatian Michael? Sungguh Roselia tidak sabar melihatnya.

Ketika berada dalam perjalanan, Roselia tiba-tiba saja menghentikan langkahnya saat melihat pemandangan tidak menyenangkan didepan matanya.

Dia melihat seorang perempuan yang sedang ditindas oleh dayang dayangnya. Roselia mengerutkan keningnya saat melihat gadis kecil berambut merah itu, rambut yang mencirikan anggota keluarga kerajaan.

"Si-siapa gadis itu?" tanya Roselia pada kedua dayang istana putra mahkota yang berada di belakangnya.

"Putri Viona, beliau adalah putri Viona yang mulia." jawab dayang berambut pendek.

"Lagi-lagi Putri Viona ditindas lagi, astaga... malangnya." gumam dayang yang satunya sambil menundukkan kepala mereka.

Memang niat hati mereka ingin menolong Putri Viona, tapi posisi mereka tidak bisa membuat mereka menolong Viona. Mengenai Viona, Roselia hampir melupakannya karena selama ini dia tidak pernah melihat perempuan itu di istana. Bahkan pakaiannya saja tidak mencirikan dia seorang putri kerajaan.

Viona Felicia Gamarcus, dia adalah anak yang sering disebut anak haram raja dengan seorang dayang istana. Dia di kucilkan di istana dingin dan tidak tempatkan perlakuan seperti seorang putri. Tapi didalam novelnya, ketika Viona mendapatkan pertolongan dari Derrick dan dia jatuh cinta pada Derrick, dia juga akan membalas dendam pada ayahnya sang raja dan menjadi penyihir hebat di masa depan. Namun dia membinasakan semua orang yang menindasnya.

"Astaga... bagaimana bisa mereka memperlakukan seseorang yang akan membunuh mereka seperti itu? Ah...kasihan sekali!" gumam Roselia merasa iba pada Viona.

Roselia mendekat pada putri Viona, diikuti dengan kedua dayang dan Doris di belakangnya.

"Beraninya kau datang kemari? Tempatmu di istana dingin dan bukan disini!"

"Benar, kalau Baginda Raja dan Baginda Ratu sampai tahu kau berada di sini...mereka pasti akan marah pada kami!" hardik seorang dayang pada Viona sambil melemparkan air dari dalam teko air pada kepala Viona.

Byur...

"Maaf...tapi saya hanya ingin berbicara dengan ayah saya," ucap Viona dengan sopan meski sudah di perlakukan dengan buruk dan kini tubuhnya menjadi basah.

"Tapi kau tidak diizinkan Putri!" tegas dayang lainnya sambil melotot.

Seorang dayang mendorong Viona hingga tubuh gadis itu terhuyung dan tepat saat itu Roselia berada di belakangnya dan menangkap tubuh Viona.

"Siapa wanita cantik ini? Apakah dia Peri?" gumam Viona saat melihat wajah cantik Roselia dan matanya yang berwarna biru itu.

"Aku bukan peri, namaku Roselia." Gadis itu tersenyum pada Viona dan membuat Viona tertegun. Kemudian Roselia membantu Viona untuk berdiri tegak.

Kalian semua sepertinya mau mati, dalam dua tahun dia akan menjadi penyihir hebat dan membantai orang-orang yang merundungnya, lalu kalian malah memperlakukannya seperti ini? Benar-benar...

Roselia menatap tajam pada ketiga dayang yang menganggu Viona, mereka yang mengenali wajah Roselia sebagai tunangan putra mahkota, langsung memberikan penghormatan mereka dengan membukukan setengah badan.

"Salam yang mulia putri mahkota,"

Meski belum resmi menjadi putri mahkota tapi sudah dipastikan bahwa Roselia akan menjadi putri mahkota dan mereka harus hormat padanya.

"Woah...aku tidak percaya bahwa dayang di istana putra mahkota--ehm maksudku istana sayangku sangat tidak tahu diri. Bagaimana bisa mereka memperlakukan seorang putri seperti ini? Kalian benar-benar tidak sopan!" tegur Roselia pada ketiga dayang itu.

"Maafkan kami yang mulia, kami hanya menjalankan perintah dari Baginda Raja dan baginda Ratu, agar melarang gadis ini--"

"Kau bilang apa barusan? Gadis INI? Kau berani bicara informal kepada seorang putri raja dan tidak cukup dengan semua itu kau juga memanggilnya dengan gadis ini?" Roselia memotong perkataan si dayang, atensinya begitu tajam kepada mereka bertiga.

Tidak peduli putri Viona adalah rakyat jelata atau

Sementara itu Viona terharu karena dia mendapatkan pembelaan dari seseorang dan untuk pertama kalinya. Matanya berbinar-binar menatap Roselia penuh kekaguman.

Siapa wanita ini? Dia benar-benar baik dan berani.

"Ta-tapi yang mulia..."

"Doris, ambilkan selang air itu!" titah Roselia pada Doris untuk mengambilkan selang air yang ada disana, selang yang berfungsi untuk menyiram tanaman.

Baiklah kalau begitu, aku akan memanfaatkan posisiku. Bukan untuk menindas tapi untuk membela dan membalas. Haahh... Aku melakukan semua ini karena aku merasa kasihan, padahal dia adalah seorang putri tapi tidak bisa memanfaatkan posisinya.

Doris memberikan selang air itu pada Roselia, kemudian Roselia menyalakan keran airnya dan menyiramkan air itu pada ketiga dayang yang menindas Viona.

"Ah...yang mulia...tolong..."

Sementara Doris, Viona dan kedua dayang putra mahkota terbelalak melihat kelakuan Roselia yang bar bar. Bahkan Roselia menaikkan roknya dan menindas balik ketiga dayang itu.

Mereka basah kuyup, sampai memohon ampun pada Roselia. "Yang mulia...maaf...maafkan kami..."

"Kyakkk!! Yang mulia!!" Teriak salah satu dayang yang terus diguyur air oleh Roselia tanpa ampun.

"Dasar kurang ajar! Sialan! Kalian semua tidak tahu diri! Dasar wanita-wanita iblis!! Beraninya kalian bersikap seperti itu pada seorang PUTRI! Apa kalian sudah gila?" teriak Roselia.

Roselia jadi mengumpat dan membuat semua orang yang ada disana menjadi terperangah mendengarnya. "Yang mulia...astaga..." Doris berusaha menghentikan Roselia untuk menyerang dan mengumpat. Takutnya ada orang yang melihat itu.

Lagi-lagi bar-bar nona keluar!

Tanpa sadar dari kejauhan Michael, Pierre dan Stella melihat Roselia disana bahkan mendengar gadis itu mengumpat.

Ini kesempatanku untuk menjatuhkan nama Roselia.

"Astaga... lagi-lagi yang mulia putri mahkota berlaku seenaknya. Yang mulia putra mahkota, mohon di maklumi, yang mulia putri mahkota memang selalu seperti itu saat di mansion." ucap Stella sambil melihat raut wajah Michael yang dingin menatap Roselia.

Bagus, sepertinya dia marah pada Roselia.

Awalnya Stella tersenyum melihat raut wajah dingin Michael, namun saat melihat senyuman lembut di wajah Michael, kini giliran senyum Stella yang menghilang.

...****...

1
Erna Masliana
pasti cewek.. bar bar lagi 🤣🤣🤣
Erna Masliana
selamat Jav..aku senang kamu move on
Erna Masliana
bodo amat lah mereka mah.. nanti juga lama lama kena karma
Erna Masliana
ih biarin lah biarkan sumber masalah hancur dulu..kamu buru tuh s Liam.. kabur lagi dia
Erna Masliana
hancurkan!!!
Erna Masliana
syukurlah
Erna Masliana
Pierre kau menyulut peperangan
Erna Masliana
saran yang bagus
Erna Masliana
Cain panjang umur lah.. baru juga Ariana merasakan kasih sayang seorang ayah masa mau tinggal lagi
Erna Masliana
jangan amnesia kasian As
Erna Masliana
Cain?..Cain bawa Ariana ke Albarca
Erna Masliana
mati lagi? pergi ke Albarca ajalah jangan di dunia mu..di dunia mu kau sangat menderita
Erna Masliana
bagus Theo
Erna Masliana
pasti lah
Erna Masliana
keterlaluan kau
Erna Masliana
kau sangat baik As
Erna Masliana
si Captain Amerika bukan sih
Erna Masliana
Mama nya Ariana? jangan cewek tadi adeknya Ariana
Erna Masliana
betul JAV mereka berdua yang salah.. mending kamu makan aja.. biarkan mereka membereskan masalah sendiri
Erna Masliana
satu sama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!