NovelToon NovelToon
Ikhlasku Mencintaimu

Ikhlasku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:81.5k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Ketika di bangku SMA, Gaffi Anggasta Wiguna dan Bulan Noora selalu berjalan berdampingan layaknya sepasang kekasih yang penuh dengan keserasian. Di balik kedekatan yang mengatasnamakan pertemanan, tersembunyi rasa yang tak pernah terungkapkan. Bukan tak memiliki keberanian, melainkan Bulan Tengah mengejar seseorang. Anggasta memilih jalan sunyi, memendam dan mencoba tetap setia mendampingi sampai kebahagiaan itu benar-benar datang menghampiri perempuan yang sudah membuatnya jatuh hati. Barulah dirinya mundur pelan-pelan sambil mencoba untuk mengikhlaskan seseorang yang tak bisa dia genggam.

Lima tahun berlalu, takdir seakan sengaja mempertemukan mereka kembali. Masihkah cinta itu di hati Anggasta? Atau hanya bayang-bayang yang pernah tinggal dalam diam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Kekosongan Hati Yang Mulai Terisi

Kekosongan hati yang selama lebih dari satu setengah dekade dirasakan, hari ini sedikit terisi ketika Alma sarapan di kediaman Anggasta. Di mana dia melihat serta merasakan kehangatan akan hubungan sakral tanpa kebohongan.

Mama Salju yang melayani Papa Agha dengan sangat baik. Serta mantan atasannya yang sangat diurus oleh sang istri yang usianya lebih muda dari dirinya. Kutub es super hanya akan cair pada istrinya. Dan ini kali pertama dirinya melihat Gyan tersenyum. Ditambah dua anak kembar lelaki tampan yang begitu anteng duduk di kursi khusus makan sambil mengunyah makanan dengan lahap.

Genggaman tangan Anggasta membuat atensinya beralih. Tatapan lelaki itu seakan menanyakan keadaan Alma. Dan hanya seulas senyum yang Alma berikan.

"Aku enggak bisa anter kamu. Jeno udah aku tugasin buat jemput ke sini."

Mata mama Salju menyipit mendengar ucapan sang anak bungsu. Anggasta kini ditatap begitu tajam oleh mamanya.

"Alma ada meeting penting dan enggak bisa diwakilkan," jelas Anggasta.

"Tapi, Alma belum sepenuhnya sehat," balas sang mama.

"Ma," panggil Anggasta.

"Gagas enggak akan melarang atau membatasi kegiatan Alma."

Perempuan yang sudah digenggam dengan erat mulai menatap wajah Anggasta dengan begitu dalam.

"Makasih."

Anggasta malah tersenyum. Mengusap lembut ujung kepala Alma dengan mata yang tak beralih sama sekali. Papa dan Mama Anggasta mulai saling pandang dengan rona bahagia. Begitu juga dengan Achel yang sudah menatap sang suami. Namun, decihan keluar dari bibir ibu cantik dua anak tersebut.

"Senyum dong, Ayang. Jangan kaku kayak kanebo kering gitu."

Anggasta tertawa. Sedangkan Alma sedikit terkejut mendengar ucapan Achel yang sangat berani.

"Udah settingan pabriknya kayak gitu, Chel. Jadi jangan aneh," sahut sang mama mertua.

"Untung ganteng dan kaya ya, Ma. Masih bisa Achel maklumi."

Sontak Gyan menatap kesal dan cengiran yang istrinya berikan. Sekarang, Achel malah bergelayut manja di lengan sang suami tercinta.

"Bercanda, Ayang."

Alma begitu mengagumi dua pasangan di depannya ini. Walaupun Gyan jarang berekspresi, tapi tatapannya penuh dengan cinta kepada perempuan di sampingnya. Ya, hanya kepada Achel pancaran penuh cinta itu terlihat.

"Ternyata masih ada cinta yang tulus di dunia ini."

Jeno sudah datang menjemput Alma. Wejangan dari ibu sahabatnya membuat dia hanya bisa tersenyum. Jika, bukan karena bayaran yang lebih dari kata sepadan tidak akan mau lelaki itu menjadi sopir Alma.

"Pokoknya seharian ini ke mana-mana sama gua. Paham?"

"Em."

Baru saja menjauh beberapa langkah dari mobil, suara Jeno membuat Alma menghentikan langkah.

"Hp ketinggalan."

Alma mendekat ke arah Jeno kembali yang sudah mengangkat ponsel miliknya. Jika, dilihat sekilas mereka seperti sepasang kekasih.

Kopi yang baru saja tersaji di atas meja belum Jeno sentuh. Masih asyik bermain game di ponsel. Notif pesan muncul dari orang kepercayaannya.

"Bang sat nih artikel," umpatnya dengan wajah penuh kemurkaan.

Calon tunangan pengusaha perempuan cantik dan sukses bernama Alma Mahira ternyata bukan seorang direktur. Hanya seorang pengangguran.

Dilihatnya beberapa foto yang terpasang di artikel. Memang itu foto dirinya dan Alma. Segera dia memberitahu Anggasta yang sudah ada di Bandung. Responnya begitu lambat hingga membuatnya terus mengumpat.

Satu jam menunggu, akhirnya Anggasta memberikan jawaban. Jeno hanya mengangguk mengikuti apa yang Anggasta katakan.

"Ini anak emang enggak bisa ditebak. Real, emang turunan singa."

Alma yang baru saja keluar dari ruangan meeting mendengar bisik-bisik dari karyawan perihal dirinya. Segera dia mengecek benda pipih. Terkejut bukan main ketika Alma membacanya.

"Gagas, aku harus hubungi Gagas."

Tak perlu menunggu lama, panggilannya segera dijawab oleh Anggasta.

"Kenapa?"

"Berita online--"

"It's okay, Sayang. Jangan dipikirin. Sesuka hati mereka mau nulis tentang apa. Kalau enggak ada berita, mereka enggak ada kerjaan."

"Gas--"

Lelaki yang masih berada di ruangan meeting di Bandung mulai menjelaskan. Serta menenangkan Alma agar tak panik. Dia sangat tahu jikalau kepanikan datang rasa sakit pun akan hadir.

"Tunggu aku, ya. Tibanya di Jakarta aku akan langsung ke tempat kamu."

Bukan hanya Anggasta yang mencoba menenangkan Alma. Jeno pun memberitahu jikalau keluarga Alma dah Anggasta sudah tahu akan berita ini. Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan pasti akan mereka selesaikan.

Lelaki yang dipegang itu adalah ucapannya. Dan Anggasta mampu menepati perkataannya. Bukan rumah besar yang pertama kali dia kunjungi, melainkan rumah Alma. Perempuan yang baru saja selesai membersihkan tubuh terkejut melihat Anggasta yang sudah berada di depan pintu kamar.

Direntangkannya tangan dan Alma berhambur memeluk tubuh Anggasta dengan cukup erat.

"Sakit lagi enggak?" Anggukan pelan Alma berikan.

"Tapi, setelah telepon kamu sakitnya hilang."

Anggasta pun tersenyum lebar mendengarnya. Memundurkan tubuh Alma dan menatapnya dengan begitu dalam.

"Yang kamu butuhkan bukan obat. Melainkan aku."

Alma hanya tersenyum dan kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Anggasta.

.

Setelah dinas dua hari di luar kota, banyak yang merindukan sosok Anggasta di kantor. Salah satunya Bulan. Wajahnya nampak sumringah ketika melihat Anggasta kembali. Dan betapa bahagianya ketika ada jadwal di mana mereka berdua harus pergi meeting berdua. Di tengah keheningan, Bulan mulai memberanikan diri membuka suara.

"Lu udah liat artikel yang tersebar?"

Anggasta yang tengah fokus pada bahan materi mulai mengalihkan pandang kepada Bulan yang tengah mengajak berbincang santai.

"Calon tunangannya Alma ternyata Jeno.*

Kembali Anggasta mengalihkan pandangan pada berkas penting. Masih belum ingin menggubris ucapan Bulan.

"Plot twist, ya. Sahabat lu tunangan sama mantan lu." Senyum tipis pun terangkat.

"Emang ada undang-undangnya kalau sahabat gua enggak boleh tunangan sama mantan gua?"

Anggasta mulai membuka suara tanpa menatap perempuan yang ada di sampingnya.

"Bukan begitu, Fi. Enggak nyangka aja. Dunia kok sempit banget."

Anggasta menutup berkas materi dengan cukup keras. Menatap Bulan dengan begitu lamat.

"Sejak kapan dunia ini luas? Contohnya siklus kehidupan lu. Cuma berputar pada Haidar dan gua." Makjleb sekali perkataan Anggasta hingga membuat perempuan itu tak bisa berkata.

"Lu bukan Tuhan. Sedangkan jodoh manusia sudah tetuliskan semenjak dari kandungan."

Bulan semakin tak bisa berkata. Semakin hari sikap Anggasta semakin berbeda.

Baru saja hendak memasuki ruangan meeting, ponselnya bergetar dan sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.

Datang ya ke acara tunangan gua. Sekalian tuh bawa anjing herder lu biar liat mantannya tunangan. -Jeno-

Bulan mendekat ke arah Anggasta. Menunjukkan pesan yang baru saja masuk.

"Cuma tamu tertentu yang diundang," ucap Anggasta yang kini fokus pada layar benda pipih di tangannya.

"Pak Anggasta datang?" tanyanya dengan bahasa formal.

"Tentu. Tak akan saya lewatkan acara penting seperti itu."

Senyum tipis terukir di wajah teduh Anggasta. Dia akan menampar semua orang yang merendahkan Alma dengan sebuah kejutan.

...*** BERSAMBUNG ***...

Bisa kan enggak pelit komen? Biar aku semangat up-nya.

1
NadiraDira
selamat ya penganten baru
Rahmawati
tunjukan pesona istri seorang aggasta gaffi wiguna
Tanti Retno Wati
mantap all
Yus Nita
divinisi kaya dari orok 7 turunan. 7 tanjakan 7 tikungan gak bakal habis.
itu lah keturunan Wifuna
Riris
dari harta...kadang2 mata manusia jadi gelap😔
Sayem Sayem
mantap Alma keluarkan taring singa ..buang lh saudara yg busuk hati ktempat sampah yg layak untuk d huni manusia serakah
sum mia
keren.... Alma , tunjukkan kalau kamu bukan wanita lemah . karena ada seorang Ghaffi Anggasta Wiguna yang akan selalu ada di sampingmu . biarin aja harta dan perusahaan di ambilnya , tapi yakinlah setelah itu tidak akan berlangsung lama . karena seorang Ghassan Aksara Wiguna tidak ada tinggal diam .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Wiwin Winarsih
cakeep jd istri singa wiguna hrus berani ya al.
Rani Kamila
lanjut ki
Salim S
keluar juga teringat nya alma...itu baru menantu keluarga singa..
N I A 🌺🌻🌹
begitu harta di serahkan ke setya pasti dady aksa langsung bikin perusahaan nya bangrut😂😂😂😂 singa di lawan
btw kok banyak typo fie🤭☺️
Marlina Armaghan
nah begitu alma hdp mereka
Lusi Hariyani
para penggila harta warisan yg serakah akn kena karma y nnti
Lusia
memang klu jodoh itu cerminan diri kita sendiri... keren banget sih selir dan suaminya, untung istri tua gak ikut, bisa abis tu adek opa setta
uchiek hiday
calon2 uler keket muncul nih, si alsa
Ida Lestari
bagus Alma.....Skrang Alma Uda sperti suami nya yg berani,ksih aja pelajaran bwat orang2 yg seenaknya SMA kmu.....
lnjut trus Thor
semangat
Sri Lestari
Og gampang banget langsung dikasih itu harta ,,, meski suami kaya tp kan itu milik kita 🤔
nonaleutik
tunjukan taring mu Al 👍👍👍👍
herni herni
kakk.. aku selalu ngikut trus ni ceritanya dari zaman Gio n rion.. boleh ya kak minta dobel up n yg pnjng 🙏.. love sekebon buat kakak
Adin,
aku nughu boncap kapan /Puke//Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!