Evina Gadis Penaklut CEO Arogant

Perhatian Alland

Waktu menjelang sore hari,Evina sedang bersiap-siap karena waktunya pulang kerja.Sama halnya dengan Alland yang juga sedang bersiap,Alland yang memang sudah memberitahu Asraf kalau dia akan pulang bersama istrinya. Alland juga ingin meringankan kerjaan asistenya itu,karena telah melakukan pekerjaan nya dengan sebaik mungkin.

Tepat keluar dari ruangan,Alland mendapati Evina yang memang mau bergegas pulang.

" Ayo pulang bersama,aku tunggu di mobil " setelah mengucapkan itu,Alland kemudian berjalan menuju basement.

Evina yang belum sempat menjawab hanya bisa mengikuti langkah sang suami,masih banyak pertanyaan yang berputar di otak Evina,perihal perubahan sikap Alland padanya.

Dalam mobil,hanya ada keheningan yang ada. Walaupun Alland terlihat berbeda,tapi tidak dengan sikap cueknya.

Sesampainya di mansion,mereka membersihkan diri masing-masing,karena waktu yang sudah menunjukkan pukul 6 sore hari. Evina berinisiatif memasakan makan malam untuk mereka berdua.

Kini Alland dan Evina sedang menikmati makan malam mereka.

" Besok bawakan semua pakaian mu kedalam kamarku, kita akan tidur sekamar " ucap Alland yang tiba-tiba membuat Evina berbatuk,Alland kemudian memberikan air putih padanya.

" Terimakasih tuan " ujar Evina.

" Tapi kenapa harus sekamar tuan? kan kita sudah mempunyai kamar masing-masing" ucap Evina polos,tapi dalam hatinya sedang berjingkrak karena Alland yang menyuruhnya pindah ke kamar utama mereka. Evina sangat senang,setidaknya pernikahan nya sedikit ada kemajuan.

" Kita sudah menikah,jadi apa salahnya kalau kita tidur sekamar,apa kamu mau keluarga ku melihat hubungan kita yang datar-datar saja " Alland berbicara panjang lebar tak seperti biasanya. " aku tidak menerima penolakan oke " ucap Alland sarkas.

" ba baik tuan "

" ubah panggilan mu " Alland kemudian berjalan menuju ruang keluarga mereka. Dan sedikit melihat raut wajah syok dari Evina " menggemaskan sekali " batinya.

" Haisss,,pria kaku itu semakin begini, membuat ku syok saja " gumamnya dan membereskan sisa makanan mereka.

Karena keasyikan melamun saat mencuci piring,tiba" sebuah piring jatuh berserakan di lantai.Evina yang kaget kemudian memungut pecahan piring itu,tapi tangannya menganai pecahan piring hingga berdarah.

" aowwww"

Alland yang mendengar suara berisik di dapur,segera berlari mengecek apa yang terjadi di sana.

" jangan sentuh pecahan itu,nanti mengenai tanganmu "

Alland menarik Evina menjauh dan melihat ke arah tangan Evina. " ini harus segera di obati "

" Tidak apa-apa tuan, ini tidak sakit hanya sedikit perih saja,biar saya yang mengobati sendiri "

" jangan membantah ucapan ku " Alland kemudian mengambil P3k dan membalut luka Evina.

" jangan bereskan itu,biar saja aku yang bereskan,dan mulai besok aku akan memperkerjakan pelayan di mansion ini " ujarnya,dan kemudian membersihkan pecahan piring itu.

" Sekarang kamu ke kamar dan istirahat,besok tidak usah masuk kerja "

" tapi tuan,luka ini tidak parah kenapa saya harus cuti kerja " ucap Evina bingung.

" jangan membatah ucapan ku, mengerti?" Alland kemudian berjalan menuju kamarnya.

Evina di buat bingung dengan perhatian Alland. Tapi dia juga sangat senang. Sebab Alland tak sekasar dulu.

Alland yang berada di balkon. Sedang memegang dadanya yang terus berdegup karena melihat wajah polos Evina.

" kenapa dia selalu terngiang-ngiang di kepalaku, apa aku sudah jatuh hati padanya ?" tanya pada diri sendiri.

" Ah, sepertinya iya,aku jatuh cinta padanya " sambil senyum-senyum Alland mengingat momen kebersamaan nya dengan Evina.

🌹🌹🌹

jangan lupa like dan komen nya ya guys 🤗❣️