Cristabelle, gadis berusia 20 tahun yang terjebak dalam lingkaran kehidupan seorang mafia bernama Martin Knight. Dia yang begitu polos tiba-tiba di paksa untuk tinggal di kediaman sang mafia setelah di jebak oleh seseorang. Cristabelle yang notabennya adalah seorang gadis lemah nan polos berubah menjadi seorang gadis berdarah dingin di bawah didikan Martin. Sang mafia mengajarinya cara untuk membunuh, bahkan memintanya untuk melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang telah menyakiti keluarganya.
Martin Knight, mafia yang begitu di takuti dalam dunia hitam mendadak terpesona pada Cristabelle yang malam itu tertangkap basah ingin meracuninya. Sebenarnya Martin tahu kalau gadis ini bukan pelakunya. Namun dia berpura-pura mengukuhkan tuduhan itu untuk menjerat Cristabelle. Bukan tanpa alasan Martin melakukan hal tersebut, karena di balik kejadian ini ada sebuah rahasia besar yang Martin sembunyikan. Dia menunggu waktu yang tepat untuk meledakkan bom yang tertanam di diri Cristabelle. Hingga pada akhirnya Martin dan Cristabelle menjadi sepasang kekasih yang begitu terkenal dengan sebutan si lotus putih. Julukan ini sebenarnya di tujukan untuk Cristabelle, karena dia adalah sesosok gadis berwajah peri namun berhati iblis. Martin berhasil membentuk Cristabelle menjadi seorang gadis yang cukup di takuti di dunia hitam.
Bagaimanakah perjalanan cinta mereka berdua? Rahasia apa yang di sembunyikan oleh Martin??
Novel ini hanya berdasarkan khayalan Lotus Putih saja. Mohon untuk tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar. Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotus Putih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ide Brilian
Steve duduk melamun di pinggir jendela. Dia sangat merindukan Cristabelle, dia rindu ketika mereka bercanda bersama. Sebenarnya Steve sadar kalau dia itu tidak seharusnya menyukai sepupunya sendiri, apalagi Cristabelle jauh lebih tua darinya. Tapi Steve seperti tidak bisa menahan perasaannya yang kian mendesak, dia yang baru berumur dua belas tahun begitu terbuai akan kelembutan dan juga kebaikan hati sepupunya hingga membuatnya menyimpan perasaan lebih.
"Kak Cristabelle, kapan kau pulang? Rasanya sepi sekali tidak ada kau di sini" gumam Steve sedih.
Ceklek
Pintu kamar terbuka. Steve sudah bisa menebak siapa yang datang, jadi dia enggan untuk menoleh. Dia hanya diam saja ketika mendengar suara langkah kaki mendekat.
"Uhhh anak Ayah yang paling tampan, kenapa belum tidur?" tanya Hans sambil mengelus puncak kepala putranya.
"Bukan urusan Ayah" sahut Steve ketus.
Wajah Hans mengerut. Dia heran dengan sikap putranya yang tiba-tiba berubah semenjak keponakannya pergi dari rumah ini. Steve selalu murung, bahkan bocah yang baru akan mulai beranjak remaja ini tak mau lagi berkumpul dengan yang lainnya. Kesal karena Cristabelle membawa pengaruh buruk bagi putranya, tanpa ragu Hans melontarkan beberapa kata yang cukup pedas.
"Sudahlah Steve, untuk apa kau memikirkan gadis tidak tahu di untung itu hm? Biar saja Cristabelle bekerja di rumahnya Tuan Martin, itu pilihan dia sendiri. Lagipula dia juga tidak ada gunanya di rumah ini, dia hanya membuat beban keluarga kita semakin bertambah!.
Steve langsung menatap tajam kearah ayahnya. Dia tidak terima sepupunya di rendahkan seperti ini.
"Ayah, kenapa Ayah selalu bersikap jahat pada Kak Cristabelle? Dia itu gadis yang baik, dia bukan beban" amuk Steve dengan mata berkaca-kaca. "Kak Cristabelle tidak aman Yah di rumahnya Tuan Martin. Semua orang yang ada di sana terlihat mengerikan, juga ada anjing besar yang terlihat sangat garang. Ayah, ayo kita jemput Kak Cristabelle, kasihan dia Yah.."
Hans mendengus kesal melihat putranya menangis. Kini dia benar-benar bersyukur karena keponakannya yang tidak berguna itu pergi dari rumah sehingga tak bisa lagi memberikan pengaruh buruk pada Steve. Jengah mendengar suara tangis Steve yang semakin menjadi, Hans akhirnya pergi dari dalam kamar. Dia muak jika harus terus-terusan mendengar rengekan Steve yang memintanya untuk menjemput Cristabelle dari kediaman Tuan Martin.
"Ayah, ada apa? Steve merengek lagi?" tanya Joanna yang sedang sibuk memoles cat kuku di jari tangannya.
"Huhftt, Cristabelle benar-benar sangat sialan. Sudah pergi pun masih saja meninggalkan masalah. Ayah juga heran kenapa Steve bisa begitu peduli padanya. Menyusahkan saja" sahut Hans menggerutu.
Alexa yang sedang membaca majalah ikut menimbrung pembicaraan anak dan suaminya. Tiba-tiba saja dia mempunyai ide yang sangat briliant.
"Hans, Cristabelle ada di rumahnya Tuan Martin kan?.
"Ya. Steve bilang sekarang dia bekerja sebagai pelayan di sana" jawab Hans malas.
"Itu bagus!.
Joanna menghentikan kegiatannya yang sedang memoles kuku lalu melihat kearah ibunya. Keningnya mengerut.
"Apanya yang bagus sih Bu? Ibu tidak mungkin tidak tahu siapa Tuan Martin kan?" tanya Joanna.
"Tentu saja Ibu tahu, Jo. Tapi dengan Cristabelle berada di sana itu bisa membawa hal baik untuk keluarga kita" jawab Alexa dengan senyum semringah. "Bayangkan saja, seandainya Cristabelle bisa menjadi istrinya Tuan Martin kita semua pasti akan ikut mendapatkan keuntungan dari pernikahan mereka. Bisnis keluarga kita pasti akan semakin maju jika kita mempunyai kerabat orang besar seperti Tuan Martin. Semua orang pasti akan berbondong-bondong ingin bekerjasama dengan perusahaan kita jika mereka tahu kalau kita dan Knight Company terikat sebuah hubungan kekeluargaan. Benar kan?.
Hans dan Joanna membelalakkan mata. Mereka sangat terkejut dengan pemikiran Alexa yang sangat jenius.
"Kenapa aku tidak terfikir kearah sana ya?" ucap Hans di iringi dengan senyuman licik. "Kau luar biasa, Alexa. Ini benar-benar sebuah batu loncatan yang sangat besar. Kita tidak boleh melewatkan kesempatan emas ini. Hahahaaa.."
Saat Hans dan Alexa merasa senang, lain halnya dengan apa yang sedang di rasakan oleh Joanna. Wajahnya terlihat masam, jelas terlihat kalau dia sangat tidak menyukai ide yang di sampaikan oleh ibunya barusan.
"Jo, kau kenapa?" tanya Alexa saat menyadari ada yang aneh dengan reaksi putrinya.
"Bu, kenapa harus gadis sialan itu sih yang menikah dengan Tuan Martin? Kenapa bukan aku saja? Aku cantik, body-ku sexy, dan karirku juga sangat bagus. Hanya wanita sepertikulah yang pantas menjadi istrinya Tuan Martin, bukan gadis murahan seperti Cristabelle. Aku tidak terima kalau harus kalah saing dengan gadis itu. Aku tidak terima!" jawab Joanna kesal.
"Astaga Jo, kau sadar tidak dengan apa yang kau katakan barusan?" omel Alexa tak habis fikir. "Tuan Martin itu adalah seorang mafia yang sangat kejam, bagaimana bisa kau terfikir untuk menjadi istrinya? Iya benar kalau dia itu sangat kaya, bahkan saham miliknya ada di mana-mana. Tapi itu bukan berarti Ibu akan mengizinkanmu menikah dengannya. Taruhannya bisa nyawa asal kau tahu."
"Aku tahu Bu, aku tahu. Tapi tetap saja aku tidak rela kalau Cristabelle yang menjadi istrinya. Bagaimana jika nanti Tuan Martin memperlakukannya dengan sangat baik. Bisa-bisa gadis tidak tahu diri itu besar kepala kemudian menghina kita semua. Lain halnya jika aku yang menjadi istrinya Tuan Martin. Bukan hanya perusahaan kita yang semakin maju, tapi aku juga akan menjadi pemilik dari seluruh harta kekayaannya. Putri kalian akan menjadi Nyonya Knight yang akan di sanjung-sanjung oleh semua orang. Tidakkah Ayah dan Ibu menginginkan wajah ini? Tidakkah ingin selalu di elu-elukan oleh mereka yang tadinya memandang keluarga kita dengan sebelah mata?" tanya Joanna berusaha meyakinkan.
Alexa dan Hans saling berpandangan. Yang di katakan oleh putri mereka terdengar sangat menggiurkan, tapi mereka tidak lupa kalau Tuan Martin bukanlah orang yang mudah. Membuat keponakan mereka agar bisa menjadi istrinya saja belum tentu berhasil, apalagi membiarkan Joanna mengambil posisi itu. Tengkuk mereka sama-sama meremang ketika membayangkan betapa sadisnya balasan dari mafia itu jika niat mereka sampai ketahuan.
"Tidak, Joanna. Ibu tidak akan membiarkanmu menjadi istrinya Tuan Martin. Biar Cristabelle saja yang masuk ke kandang macan itu, Ibu tidak mau kehilanganmu" ucap Alexa menolak ide putrinya.
"Ibumu benar, Jo. Ayah juga tidak setuju dengan idemu meskipun itu sangat menguntungkan bagi keluarga kita" imbuh Hans ikut berkomentar. "Cristabelle juga belum tentu di terima oleh Tuan Martin. Kita semua tahu kan kalau gadis itu tidak bisa melakukan apa-apa selama ini? Kita berdoa saja semoga dia tidak mati di tangan para mafia itu."
Joanna begitu kesal saat keinginannya di tolak mentah-mentah oleh kedua orangtuanya. Dengan kasar dia membanting cat kuku yang sedang dia pakai kemudian pergi dari sana. Meninggalkan ayah dan ibunya yang sedang menggelengkan kepala sambil terus menatapnya.
"Tuan Martin terlalu berbahaya untukmu, Jo. Maafkan Ibu sayang tidak bisa mengabulkan keinginanmu" ucap Alexa sembari memijit sudut pelipisnya.
"Sayang sekali Tuan Martin adalah seorang mafia kejam. Jika seandainya dia bukan pria seperti itu, aku pasti akan melakukan segala macam cara supaya putri kita bisa menikah dengannya. Benar-benar tambang emas yang tidak bisa di gali" ucap Hans sambil menyenderkan diri ke sofa.
Hans dan Alexa sama-sama terdiam meratapi tambang emas yang tidak bisa mereka raih. Kini mereka hanya bisa berharap pada Cristabelle, berharap kalau gadis tidak tahu diri itu bisa membawa keberuntungan bagi kemajuan bisnis mereka jika berhasil menjadi istrinya Tuan Martin. Baik Alexa maupun Hans tidak ada yang peduli dengan keselamatan Cristabelle. Di mata mereka Cristabelle hanyalah beban yang tidak berguna, segumpal sampah yang hanya menyusahkan mereka selama ini.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
🌴 VOTE
🌴 LIKE
🌴 KOMEN
🌴 RATE BINTANG LIMA
dan dengan siapa
kutanya kapan upnya
kau tak menjawabnya
apakah kau disana
sudah menghapus nya
kita disini nunggu sangat lah lama
udah hampir 2 tahun menghilang ?