Reza yang mana terlahir dengan kehidupan yang membosankan hanya tertarik dengan sebuah game simulasi tentang Dewa, di dalam game tersebut dia menjadi sosok Dewa yang mengendalikan jutaan umat dan di sana dia berhasil menaklukan sebuah dunia dan menjadi Dewa tingkat Superior. Yang tidak Reza ketahui ialah kalau game yang dia mainkan saat ini muncul di Bumi, dan orang-orang yang ada mulai menjadi player yang mana harus bertahan hidup dari setiap permainan yang muncul untuk menghibur para Dewa/i. Di situasi yang penuh akan keputusasaan tersebut Reza menemukan dirinya menjadi salah satu Dewa yang memainkan permaianan tersebut, dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menjadikan Bumi miliknya, Reza memulai rencananya untuk menjadi Dewa terkuat di bumi dan memenangkan setiap permainan yang ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Jalan seorang penguasa bagian 3
Dewa/i jahat ataupun juga di sebut Dewa/i sesat, adalah sosok Dewa/i yang mana memberikan perintah pada pengikutnya untuk melakukan tindakan kejahatan demi bisa mendapatkan sebuah kisah yang menarik dan juga unik. Akan tetapi kisah yang di dapatkan dari kejahatan rentan seperti pembunuhan ataupun pencurian hanya akan memunculkan kisah tingkat Sejarah yang mana merupakan tingkatan terendah dari setiap kisah yang ada.
Namun ketika sebuah tindakan kejahatan di luar nalar ataupun di luar batas wajar, hal itu akan menciptakan terror di sekitar dan membuat orang-orang mulai membicarakannya, kisah yang terlahir dari ketakutan orang-orang tersebut kemudian akan menjadi kisah tingkat Dongeng ataupun Mitologi. Karena hal itulah banyak Dewa/i tingkat menengah kebawah yang menggunakan cara tersebut demi mendapatkan banyak kisah baru, dan game 3 kali ini adalah saat yang sesuai bagi mereka untuk menciptakan terror dan ketakutan.
“Untuk mendapatkan kisah biasanya para Dewa/i akan memfokuskan avatar mereka untuk menyelesaikan berbagai tugas di dalam game ataupun menciptakan banyak pencapaian”
“Akan tetapi ada juga yang fokus untuk menyebabkan kekacauan… aku harap kalian berdua bisa menghadapi ujian kali ini, Shadow dan juga kau Andi… tunjukkan padaku kisah kalian” pikir Reza.
Pada saat itu darah mulai berjatuhan bagaikan gerimis yang turun dari langit, tetesan darah tersebut berasal dari para mayat yang mana di gantung menggunakan seutas tali di sebuah tiang kayu besar. Mencium bau darah tersebut para monster dan burung-burung gagak mulai berdatangan, bau darah yang sangat menyengat yang mana berasal dari puluhan mayat tersebut membuat beberapa orang dari kelompok Andi merasa mual dan hampir muntah.
Apa yang mereka lihat kala itu bukanlah tindakan dari seorang manusia ataupun monster, akan tetapi itu adalah tindakan dari sosok orang gila yang mana pikirannya sudah lagi tidak bisa di perbaiki. Andi yang melihat hal itu mulai merasa kesal, dia dapat melihat dari bekas luka yang ada pada tubuh puluhan mayat tersebut kalau sang pelaku sedang bermain-main dengan mereka.
Pelaku yang menggantung mayat tersebut menggunakan pisau belati dan menyayat tubuh korbannya sedikit demi sedikit, semua itu untuk membuat korbannya merasakan rasa sakit dan mati karena kehilangan darah. Kemudian di saat Andi akan menurunkan para mayat tersebut, “Tak-tak-tak…” seseorang pria yang terlihat berusia 30 tahunan dengan rambut hitam pekat dan mata ikan mati muncul.
Pria itu terlihat menggunakan jas hitam yang mana telah ternodai dengan darah, dan di tangan kanannya terlihat sebuah pisau sepanjang 20 cm yang terlihat sangat tajam. Dari pria itu Andi dapat merasakan adanya aura haus darah yang sangat menakutkan dari dirinya, dan bukan hanya dirinya yang merasakan hal tersebut, “Duskk… Drukk…” beberapa player yang ada di kelompok Andi terlihat tertunduk karena merasakan aura haus darah tersebut.
Dengan senyuman yang menakutkan pria tersebut berkata.
“Hahaha… kau cukup kuat juga untuk bisa tetap tenang setelah merasakan auraku”
“Tidak usah banyak bicara, katakan saja padaku… apa kau yang melakukan semua ini” kata Andi.
“Hmm… Yah begitulah, apa kau menyukainya… ini adalah karya seniku yang akan aku persembahkan kepada Dewa ku… Dewa raksasa pembantai, dengan persembahan ini aku harap dia bisa terus melihatku dan memberikan berkatnya padaku” jawab pria tersebut.
Saat konsentrasi pria itu teralihkan dengan cepat “Funggs…” Andi langsung melemparkan kapak miliknya, akan tetapi “Funggs…” kapak milik Andi dapat di hindari dengan mudah oleh pria tersebut. Dengan senyuman jahat di wajahnya “Sringgs…” pria itu mengeluarkan sebuah senjata golok dengan panjang 25 cm dan lebar 5 cm.
Lalu sambil menunjukan kedua senjatanya pada Andi, pria itu berkata.
“Baguslah kalau kau memang ingin mati, akan aku persembahkan kau pada Dewa raksasa pembantai”
Melihat hal itu Andi langsung mengeluarkan pistol miliknya, dan dengan kedua tangannya dia mulai menembak kearah pria tersebut, “Dorst… Dorst… Dorst…” akan tetapi “Tranggs… Tanggs…” setiap tembakan dengan mudahnya di tepis oleh pria itu menggunakan pisau dan goloknya. Dengan sombongnya pria itu kemudian berkata.
“Hahaha… dasar bodoh, apa kau pikir di dunia yang sekarang ini senjata api milikmu itu dapat berguna… semuanya tidak ada gunanya di depan sang Dewa yang agung, matilah dan jadi persembahanku”
Akan tetapi Andi tetap tenang dan “Traak…” menjatuhkan senjata pistol miliknya, melihat hal tersebut pria itu langsung kebingungan dan secara tiba-tiba “Crrast…” kapak milik Andi menancap di punggungnya membuat dirinya mengeluarkan banyak darah dan “Drrussk…” terjatuh ketanah. Andi yang melihat hal itu langsung “Tak-tak-tak…” mulai berjalan dengan santai kearah pria tersebut, dia kemudian “Crrasst…” menarik kapak miliknya dan “Sraaskk…” memotong kedua tangan pria itu.
Saat kedua tangannya di potong oleh Andi, pria itu masih hidup dan menjerit kesakitan.
“Aaahhkk… sialan, akan aku bunuh kau dan teman-temanmu… beraninya kau menyerang seorang utusan dewa sepertiku”
“Aku tidak perduli, karena mau bagaimanapun yang mati adalah dirimu” balas Andi.
Mendengarkan hal itu pria tersebut langsung merinding ketakutan, akan tetapi dia tersenyum pada Andi sambil menyembunyikan perasaan takutnya dan berkata.
“Hahaha… dasar bodoh, apa kau pikir aku datang kemari seorang diri… kau sekarang telah menjadi mangsa bagi kelompok kami, dan sekarang rekan-rekanku telah mengepung seluruh tempat ini… kau tidak akan bisa melarikan diri, Hahaha…”
“Haaah… Shadow apa kau sudah selesai” balas Andi yang secara tiba-tiba berbicara pada sosok yang ada di belakang pria itu.
Saat pria itu melihat kebelakang, “Tik-tik-tik…” dia melihat sosok Shadow yang memegang pisau belati yang di penuhi oleh darah, dan dengan santai Shadow berkata.
“Sudah semuanya, mereka berjumlah 15 orang dan semuanya sudah aku habisi… sekarang kau bisa menyelesaikan urusanmu”
Mendengarkan perkataan tersebut, pria itu langsung kehilangan senyuman di wajahnya, dia kemudian berbalik kearah Andi dan berusaha untuk membujuk Andi.
“H-hei… mari kita tenang dulu, aku tahu apa kau menginginkan kekuatan… kau bisa mendapatkan tubuh lebih kuat dari milikku, asalkan kau melepaskan diriku akan aku ajarkan ritual pengorbanan darah untukmu”
“Srranggs…” Andi yang mendengarkan hal itu menjadi semakin jijik dan memenggal kepala pria itu tampa keraguan sedikitpun, dia kemudian berbalik kearah kelompoknya dan berkata.
“Semuanya turunkan para mayat ini, kita akan berikan mereka pemakaman yang layak untuk mereka”
Melihat apa yang di lakukan olen Andi, membuat Reza merasa senang saat menontonnya, dia juga bisa melihat sosok Dewa yang marah pada kelakuan Andi, sosok Dewa tersebut terlihat seperti pria raksasa dengan tinggi 5 meter yang memiliki kulit merah terang dengan ke 4 lengan miliknya, di atas kepalanya dia memiliki sepasang tanduk dan 3 buah bola mata dengan iris hitam. Dewa raksasa pembantaian tersebut kemudian melirik kearah Reza dan dengan santai Reza melambaikan tangan kepada dirinya, karena tahu kalau dia tidak bisa macam-macam pada Reza Dewa raksasa Pembantaian itu hanya bisa menahan amarahnya di tempat duduknya.
Akan tetapi pada saat itu, Dewa raksasa Pembantaian tidak mengetahui, kalau Reza telah melirik dirinya sebagai mangsanya.
“Baiklah kalau begitu, kau yang akan menjadi pertama… biarkan avatar ke 3 milikku bersinar dengan bantuanmu” pikir Reza.
.
.
.
Bersambung……
.
.
.
.
.
Berikan Like, Komen, dan Vote kalian, agar penulis mendapatkan semangat dan semakin rajin Updatenya. Terimakasih.