Kesayangan Sang Mafia
Martin menatap datar pada seorang gadis muda yang sedang berdiri di hadapannya sembari menundukkan kepala. Smirk jahat nampak menghiasi bibir sexynya yang terlihat basah setelah menikmati vodka dari sebuah botol.
"Siapa namamu?.
Tubuh Cristabelle bergetar hebat begitu dia mendengar suara yang begitu dingin dari pria yang sedang duduk di hadapannya. Dia sangat ketakutan, itu sudah pasti. Bagaimana tidak takut, pria yang duduk di hadapannya adalah seorang mafia besar bernama Martin Knight. Mafia ini di kenal sangat bengis dan tidak pandang bulu dalam menghabisi semua musuh-musuhnya. Dan Cristabelle benar-benar bernasib sial karena harus berurusan dengan mafia mengerikan ini akibat kecerobohan yang dia lakukan.
Niat awal Cristabelle datang ke club ini hanyalah untuk melihat seperti apa rupa dari seorang Martin Knight. Tapi siapa yang menyangka kalau niatnya itu harus berakhir dengan kejadian seperti ini. Cristabelle di tuduh ingin mencelakai bos mafia tersebut dengan cara membubuhkan racun pada minumannya. Kesialannya ini bermula ketika ada seorang pria asing yang meminta bantuannya untuk mengantarkan minuman yang telah di pesan oleh Martin. Awalnya Cristabelle menolak karena dia bukanlah pelayan yang bekerja di club ini, namun pria itu tetap memaksa dengan mengatakan kalau perutnya sedang tidak enak dan harus segera pergi ke toilet. Cristabelle yang tidak tega akhirnya bersedia menggantikan pria itu untuk mengantarkan minuman ke ruangan khusus milik sang mafia. Dan setelah dia mengantarkan minuman tersebut, tiba-tiba saja dia tidak di izinkan untuk keluar. Bagai tersambar petir Cristabelle syok begitu melihat minuman yang dia bawa tiba-tiba saja mengeluarkan kepulan asap putih setelah di tuang keatas lantai. Sontak saja kejadian tersebut membuat para pengawal Martin berdatangan masuk ke dalam ruangan. Alhasil, sekarang Cristabelle harus berurusan dengan puluhan pengawal berseragam hitam yang sedang mengelilinginya sembari menodongkan senjata. Manusia mana yang tidak gemetar ketakutan ketika di hadapkan dengan situasi semengerikan ini? Kurang lebih seperti itulah yang sedang di rasakan oleh Cristabelle saat ini. Dia sadar kalau nyawanya benar-benar sudah berada di ujung tanduk.
"Bos sedang bertanya padamu. Ayo jawab!.
"Ssstttt, jangan terlalu kasar padanya, Noran. Nanti dia bisa menangis" tegur Martin sambil terus menelisik bentuk tubuh gadis yang sedang berdiri ketakutan di hadapannya.
Noran mengangguk. Dia kemudian berjalan mendekat, menyentuh dagu runcing milik gadis yang ingin mencelakai bosnya menggunakan ujung jari telunjuk.
"Beritahu siapa namamu sekarang juga atau aku akan meminta semua pria yang ada di club ini untuk menggilirmu. Bagaimana?Apa kau tertarik untuk mencobanya?.
"T-tidak, tuan. A-aku akan menjawab" sahut Cristabelle dengan suara tersendat. "Namaku, namaku Cristabelle. Usiaku dua puluh tahun!.
Mata elang Martin terus memperhatikan setiap jengkal raut ekpresi di wajah gadis bernama Cristabelle tersebut. Dia sedikit tidak suka ketika mendapati raut pucat disana.
"Kau menakutinya, Noran. Menjauhlah! Biarkan dia berbicara dengan leluasa."
"Tapi bos, j*lang ini..
"A-aku bukan j*lang. Aku-aku gadis baik-baik" sela Cristabelle cepat. Dia tidak terima di sebut wanita seperti itu oleh pria yang kini sedang menatapnya dengan sangat marah.
"Kau! Beraninya kau memotong ucapanku!" teriak Noran emosi.
Prok,prok,prokk
"Luar biasa, aku suka dengan keberanianmu, Cristabelle. Kemarilah, mendekat padaku!" perintah Martin setelah puas bertepuk tangan.
Noran segera mundur menjauh begitu dia menyadari maksud dari tatapan mata bosnya. Sekarang dia paham kenapa bosnya tidak langsung menghabisi gadis ini meskipun tahu kalau gadis ini berniat meracuninya.
"T-tuan, a-aku bukan j*lang. Aku juga tidak berniat untuk meracunimu. Sungguh!" ucap Cristabelle memberanikan diri untuk menatap wajah sang mafia. "Aku di jebak, pria itu yang memaksaku untuk memberikan minuman ini padamu. Aku sama sekali tidak tahu kalau di dalamnya ada racun. Tolong percaya padaku, tuan. Aku tidak bersalah!.
"Apa aku meminta penjelasan darimu, hem?" tanya Martin mulai kesal karena perintahnya tidak segera di turuti oleh Cristabelle.
"Tapi tuan, aku...
"Seret dia kemari!" teriak Martin sembari menggeram marah.
Dua orang pengawal bertubuh besar segera menarik tangan Cristabelle kemudian membawanya mendekat kearah Martin.
"Duduk diatas pangkuanku!" perintah Martin sambil menepuk-nepuk pahanya. "Sekarang Cristabelle. Jangan menungguku bicara untuk yang kedua kalinya atau aku akan mematahkan kedua kakimu saat ini juga. Lakukan sekarang!.
Sambil menahan tangis Cristabelle akhirnya menuruti keinginan Martin. Dia kikuk ketika wajahnya berada dalam jarak pandang yang begitu dekat dengannya.
"Ada apa, hem?Kau kelihatan begitu takut padaku. Kemana perginya mental bajamu yang ingin meracuniku tadi?.
"T-tuan, tolong percaya padaku. Bukan aku yang ingin mencelakaimu, tapi itu adalah ulah pria asing yang aku temui di depan club. Dia yang memaksaku untuk memberikan minuman itu padamu. Tolong percayalah padaku, tuan. Aku tidak bohong" jawab Cristabelle terus berusaha meyakinkan Martin kalau dirinya tidak bersalah.
"Bukti apa yang bisa kau berikan padaku, hem? Aku bukan orang yang bisa dengan mudah di bodohi oleh pembunuh amatiran sepertimu, Cristabelle. Kau perlu menunjukkan sesuatu yang cukup kuat untuk bisa meyakinkan aku kalau kau benar-benar tidak bersalah dalam hal ini" tanya Martin sambil memilin rambut Cristabelle yang berwarna hitam pekat.
"Bukti?" beo Cristabelle kemudian segera berfikir keras mengenai bukti yang di inginkan oleh Martin. "Ah ya, CCTV. Tadi aku bertemu dengan pria itu di dekat pintu masuk club ini. Tuan bisa meminta seseorang untuk memeriksakan rekaman tersebut. Itu adalah satu-satunya bukti nyata kalau aku tidak bersalah. Aku benar-benar tidak bersalah!.
Tanpa harus di perintah oleh bosnya Noran segera menghubungi bagian keamanan club. Dia kemudian menyalahkan layar televisi yang ada di ruangan tersebut. Tak lama kemudian sebuah video CCTV mulai di tayangkan. Terlihat disana Cristabelle yang sedang berjalan masuk ke ruangan ini sambil membawa nampan berisi minuman beracun di tangannya.
"Ini, bagaimana mungkin? Tadi itu aku benar-benar bertemu dengannya di dekat pintu masuk club. Kalian-kalian pasti sudah menyabotase rekaman itu, iya kan?" ucap Cristabelle tanpa sadar melayangkan tuduhan.
Bukannya marah, Martin malah terpesona melihat kecantikan Cristabelle. Dia sampai tidak fokus dengan permasalahan yang sedang terjadi disana. Matanya sibuk memperhatikan setiap jengkal bagian wajah gadis yang sedang duduk gelisah di pangkuannya.
"Beraninya kau menuduh kinerja orang-orangnya Bos Martin. Kau sudah bosan hidup rupanya!" sergah Noran dingin.
Cristabelle menelan ludah. Dia kemudian menoleh kearah sang mafia yang hanya diam saja sambil menatap wajahnya.
"T-Tuan Martin, rekaman itu tidak benar. Seharusnya disana ada rekaman yang memperlihatkan pria itu saat memaksaku mengantarkan minuman. Aku sungguh hanya orang yang di jebak, tuan. Aku tidak bersalah" ucap Cristabelle menghiba. "Tolong percaya padaku, tuan. Bukan aku yang menaruh racun di dalam minumanmu. Bukan aku..."
"Siapkan mobil, kita pergi dari sini sekarang" perintah Martin tak menghiraukan hibaan Cristabelle.
"Baik bos!" sahut Noran kemudian memerintahkan anak buahnya untuk keluar dari ruangan itu.
Jantung Cristabelle hampir terlepas saat tubuhnya tiba-tiba di angkat kemudian di letakkan diatas bahunya Martin. Dia kemudian mencoba berontak ketika menyadari kalau Martin akan membawanya pergi.
"Tuan tolong lepaskan aku. Kau mau membawaku kemana!" teriak Cristabelle ketakutan sambil memukuli punggung Martin.
"Aku akan membawamu ke tempat yang seharusnya" jawab Martin sambil mengulum senyum.
"M-maksud tuan?.
"Diamlah. Kau akan tahu sendiri nanti!.
Cristabelle akhirnya hanya bisa pasrah. Dia diam menurut ketika tubuhnya di masukkan ke dalam bagasi mobil. Sebelum pintunya di tutup, Martin memberitahunya kemana dia akan di bawa pergi.
"Cristabelle, karena kau tidak bisa memberikan bukti yang bisa meyakinkan aku kalau kau tidak bersalah, maka dengan sangat terpaksa aku akan menghukummu. Mulai detik ini, nyawamu adalah milikku. Jadi persiapkanlah dirimu sebaik mungkin. Oke!.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
🌴 VOTE
🌴 LIKE
🌴 COMMENT
🌴 RATE BINTANG LIMA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
💗💗oppa Sehun 💗💗💗
nyimak thor
2023-09-05
0
Susanti Wahyuningsih
q mampir thoor,,,😘😘
2021-10-28
0
vvibu?
gw mampir sini karna mak ad bgi iklan kyk best aj gitu lihat ny krna semua karya mak pada sweet jdi gw bru buka emg gw udh tw ni klw mmg cerita ny sweet jdi lh lngsg bca WKWKWKW
2021-10-21
0