NovelToon NovelToon
MUTIARA SETELAH LUKA

MUTIARA SETELAH LUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Keluarga / CEO / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti
Popularitas:528
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

“Mutiara Setelah Luka”

Kenzo hidup dalam penyesalan paling gelap setelah kehilangan Amara—istrinya yang selama ini ia abaikan. Amara menghembuskan napas terakhir usai melahirkan putra mereka, Zavian, menyisakan luka yang menghantam kehidupan Kenzo tanpa ampun. Dalam ketidakstabilan emosi, Kenzo mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dan kehilangan harapan untuk hidup.

Hidupnya berubah ketika Mutiara datang sebagai pengasuh Zavian anak nya. Gadis sederhana itu hadir membawa ketulusan dan cahaya yang perlahan meruntuhkan tembok dingin Kenzo. Dengan kesabaran, perhatian, dan kata-kata hangatnya, Mutiara menjadi satu-satunya alasan Kenzo mencoba bangkit dari lembah penyesalan.

Namun, mampukah hati yang dipenuhi luka dan rasa bersalah sedalam itu kembali percaya pada kehidupan?
Dan sanggupkah Mutiara menjadi cahaya baru yang menyembuhkan Kenzo—atau justru ikut tenggelam dalam luka masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 ZAVI SUDAH KU ANGGAP ANAK SENDIRI

Kenzo sudah benar–benar mengalami perubahan besar. Setelah melalui terapi intensif selama berbulan-bulan, akhirnya langkah kakinya mulai stabil.

Dia tidak lagi dituntun bagas atau pelayan lain saat berjalan, meski sesekali masih harus berhati-hati agar keseimbangannya tidak hilang.

Namun tetap saja, melihat Kenzo mampu berdiri tegak tanpa bantuan adalah hal yang selama ini tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun.

Pagi itu, Kenzo duduk di ruang keluarga sambil memperhatikan Zavian yang berlari-lari kecil di sekitar sofa. Anak itu sering menoleh ke arah Kenzo, seakan memastikan papanya benar-benar bisa mengikuti gerakannya.

Sesekali Zavi tertawa sendiri, lalu memanggil papa berulang kali, membuat suasana rumah yang dulu begitu sepi kini kembali terasa hidup.

Tiara baru saja keluar dari dapur sambil membawa gelas jus buah untuk Zavi. Melihat Kenzo yang memperhatikan anaknya, Tiara meletakkan jus itu di meja kecil lalu mendekat. Kenzo seperti ragu untuk mengatakan sesuatu, tapi akhirnya dia bertanya juga.

Tiara, aku mau tanya sesuatu.

Tiara langsung menatapnya. Iya, ada apa?

Kenzo menarik napas pelan. Tentang Zavi yang memanggil kamu mama. Kamu keberatan tidak?

Tiara terdiam beberapa detik. Sebenarnya pertanyaan itu sudah pernah ia pikirkan sendiri.

Zavi sudah terbiasa memanggilnya begitu sejak beberapa bulan terakhir, dan Tiara tidak pernah menegur karena memang tidak tega. Bagi Zavi, Tiara adalah sosok yang ada setiap hari, yang mengasuh, memandikan, menidurkan, dan menemani bermain. Bahkan lebih banyak dari siapa pun.

Tiara menggeleng pelan. Tidak, aku tidak keberatan sama sekali. Aku sudah anggap Zavi seperti anakku sendiri. Dan kalau dia lebih nyaman memanggil aku mama, biarkan saja. Lagipula aku memang merawat dia dari kecil.

Kenzo mengangguk. Dari tatapannya, Tiara bisa melihat sedikit rasa lega. Tapi kemudian Kenzo melanjutkan pembicaraan yang lebih serius.

Tentang kita, Tiara. Aku masih belum bisa memastikan apa aku bisa memulai hubungan lagi. Trauma itu belum hilang sepenuhnya. Bukan karena kamu, tapi aku belum siap. Semua yang terjadi dulu masih sering kembali ke pikiranku.

Tiara mendengarkan sambil menunduk. Ia tahu posisinya hanya sebagai pengasuh Zavi. Ia bahkan tidak pernah menuntut apa pun.

Ia tidak ingin terlihat kecewa, meski ada sesuatu dalam dadanya yang terasa sesak mendengar penjelasan Kenzo. Namun ia tetap menjawab dengan tenang.

Aku mengerti. Aku tidak menuntut apa pun dari kamu. Tugas aku tetap sama, merawat Zavi. Hubungan lain itu urusan nanti saja. Yang penting kamu fokus sembuh dulu.

Kenzo mengangguk lagi. Jawaban Tiara membuatnya merasa lebih nyaman. Setelah sekian lama tenggelam dalam rasa putus asa, dia perlahan mulai belajar menerima masa lalu. Meskipun ia belum memutuskan arah hatinya, keberadaan Tiara selama ini sangat membantu tanpa ia sadari.

Siangnya, mereka bertiga pergi jalan-jalan untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun Kenzo hidup dalam keterpurukan.

Bagas mengantar mereka ke sebuah mall besar yang memiliki arena bermain anak. Zavi tampak sangat bersemangat, seakan tahu hari itu adalah hari spesial untuknya.

Begitu masuk ke arena bermain, Zavi langsung memeluk kaki Kenzo sambil menunjuk-nunjuk area bola plastik warna-warni. Kenzo tersenyum lalu menggandeng tangan kecil itu. Mereka bertiga masuk ke dalam arena, dan Zavi langsung berlari menuju kolam bola. Tiara mengawasi dari belakang, sedangkan Kenzo duduk di bangku sambil memperhatikan anaknya.

Untuk pertama kalinya sejak lama, orang-orang melihat Kenzo tersenyum. Tidak lebar, tapi cukup untuk membuat Tiara terdiam sejenak.

Senyum yang sangat langka itu entah kenapa membuat hatinya bergetar. Ia tidak tahu rasa apa itu, tapi jelas bukan rasa biasa.

Setelah Zavi puas bermain, mereka keluar dan menuju area food court. Kenzo memilih tempat duduk yang agak tenang, jauh dari keramaian.

Tiara membantu Zavi duduk di kursi kecil, lalu mereka bertiga makan bersama. Pemandangan itu seperti keluarga kecil yang sedang menikmati waktu bersama. Beberapa orang yang lewat bahkan terlihat mengira mereka memang pasangan dengan anak kecil.

Saat sedang asik makan, tiba-tiba ada suara langkah cepat mendekat.

Kenzo? Ini benar kamu?

Kenzo dan Tiara menoleh bersamaan. Di depan mereka berdiri seorang perempuan muda. Wajahnya cantik, riasannya tipis, rambutnya tergerai rapi.

Ia tampak sangat terkejut, entah karena melihat Kenzo atau karena melihat Kenzo bersama seorang wanita dan anak kecil.

Ken? Aku kangen. Kamu kemana aja selama ini? Kamu menghilang tanpa kabar. Aku—

Saat perempuan itu hendak memeluk Kenzo, Kenzo langsung bergerak mundur. Perempuan itu hampir terjatuh karena tidak menduga Kenzo akan menghindar begitu cepat. Tiara sontak berdiri dan menarik Zavi lebih dekat padanya.

Perempuan itu menatap Kenzo dengan ekspresi campur aduk antara marah, kecewa, dan tidak percaya.

Ken kamu... sambil menunjuk Kenzo.

Kenzo berdiri, suaranya dingin. Permisi, kami mau pulang.

Dia lalu menoleh pada Tiara. Tiara, kamu masih mau ke tempat lain?

Tiara menggeleng cepat, memahami perubahan ekspresi Kenzo. Tidak, kita pulang saja.

Kenzo langsung menggendong Zavi, lalu menarik Tiara menjauh dari sana. Mereka berjalan cepat keluar arena makan. Perempuan itu berlari mengejar dengan suara memanggil namanya berkali-kali.

Ken... ken... tunggu dulu. Jelasin dulu kenapa kamu—

Tapi Kenzo sama sekali tidak menoleh. Baginya, masa lalu adalah sesuatu yang tidak ingin ia sentuh dulu, apalagi saat keadaannya baru mulai stabil.

Perempuan itu berhenti ketika mereka hampir mencapai pintu keluar mall. Ia hanya bisa menatap punggung Kenzo yang menjauh tanpa sedikit pun melihat ke belakang. Ekspresinya berubah menjadi tidak terima dan semakin penasaran.

Tiara sempat menoleh sedikit, tapi Kenzo terus berjalan tanpa memberi ruang bagi siapa pun untuk mengejar.

Setibanya di parkiran, Bagas yang menunggu di dekat mobil langsung membuka pintu. Tiara masuk terlebih dulu dengan Zavi, lalu Kenzo masuk tanpa mengatakan apa pun. Sepanjang perjalanan pulang, suasana hening. Tiara tidak berani bertanya siapa perempuan tadi. Ia tahu waktunya belum tepat.

Kenzo hanya menatap lurus ke depan, seolah pikirannya sedang memutar sesuatu yang sulit dijelaskan. Tidak ada kemarahan di wajahnya, hanya kebingungan dan mungkin sedikit rasa tidak nyaman.

Tiara melirik Zavi yang sudah tertidur di pangkuannya. Ia mengusap rambut anak itu lalu menatap Kenzo sebentar.

Apa pun yang terjadi, identitas perempuan tadi akan terungkap di waktu yang tepat. Namun untuk saat ini, Tiara memilih diam. Yang ia tahu, hidup Kenzo baru saja mulai normal kembali, dan ia tidak ingin merusaknya dengan pertanyaan yang malah membuat suasana semakin buruk.

Perjalanan pulang itu berakhir dalam hening, tapi heningnya bukan pertanda buruk. Hanya tanda bahwa ada sesuatu yang belum selesai, yang nantinya akan menjadi awal dari bab baru dalam hidup mereka.

Haii selamat lagi

Tinggalkan jejak kalian ya...

Like komen subscribe vote juga hadiah nya

Terimakasih

Selamat membaca...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!