NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Psikopat / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:420
Nilai: 5
Nama Author: MagerNulisCerita

Dua keluarga yang terlibat permusuhan karena kesalahpahaman mengungkap misteri dan rahasia besar didalamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagerNulisCerita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkarnya Identitas

Pagi hari di Kampus Hijau

Tiara sudah tiba lebih dulu, diantar Pak Yusuf. Kini ia duduk di lobi menunggu kedatangan Naura.

“Makasih ya, Pak Ucup. Bapak pulang dulu saja, nanti Tiara telepon kalau sudah selesai,” ujar Tiara sopan.

“Oke, Non. Pak Ucup pulang dulu, ya,” jawab Pak Yusuf sambil memutar mobilnya.

“Dadah, Pak!” Tiara melambaikan tangan.

Pak Yusuf membalas lambaian itu sebelum mobilnya melaju meninggalkan halaman kampus.

Tak lama kemudian, Naura muncul dan segera menghampiri Tiara.

“Hi! Udah lama nunggu? Duh, maaf banget ya, Ti. Kejebak macet tadi!” ucap Naura cepat.

“Enggak kok, aku juga baru datang. Santai aja,” balas Tiara.

“Yaudah, yuk. Kelas pertama sebentar lagi mulai.”

Mereka berjalan menuju kelas. Saat masuk, hampir semua mata langsung mengarah pada keduanya—ada yang memandangi dengan kagum, ada pula yang memberi tatapan sinis. Karena kursi hampir penuh, mereka duduk di barisan paling depan.

Tiba-tiba seorang pemuda menyapa.

“Hi, kenalin gue Fadhil. Nama kalian siapa?” ujarnya ramah.

“Eh… hi. Aku Tiara, panggil aja Tia. Ini temenku, Naura. Bisa dipanggil Nana atau Ara,” Tiara memperkenalkan.

“Hi,” sapa Naura sambil melambaikan tangan kecil.

“Hi Ti, hi Ara. Salam kenal ya,” kata Fadhil tersenyum.

Kedekatan spontan itu rupanya membuat beberapa mahasiswi di belakang tidak senang. Fadhil adalah mahasiswa populer di angkatan mereka—banyak yang mengaguminya sejak masa orientasi.

“Ih apaan sih? Sombong banget deket-deket gebetan gue,” desis Monika kepada dua sahabatnya, Fitri dan Manda. Geng mereka menamakan diri CETAR.

“Sabar, Mon. Nanti pas istirahat juga ada waktunya,” timpal Fitri.

Dengan gaya sombong, Monika berdiri dan berjalan ke depan. Ia menatap sinis seorang mahasiswi yang duduk tepat di samping kanan Fadhil.

“Geser, ya. Nona muda Richardo mau duduk,” ucap Monika ketus.

Mahasiswi itu segera bergeser.

Monika pun duduk sambil mengibaskan rambutnya.

“Hi Fadhil! Aku Monika Richardo. Princess-nya keluarga Richardo, pebisnis properti itu loh,” katanya centil.

“Oh… hi. Fadhil,” sahut Fadhil singkat. Jelas terlihat ia tidak tertarik dan kembali berbincang dengan Tiara dan Naura.

Monika memutar bola mata, merasa tersinggung, lalu kembali ke tempat duduknya.

Kelas Dimulai

Dosen masuk—seorang pria muda dengan kemeja biru rapi.

“Selamat pagi, teman-teman. Gimana nih perasaannya pertama masuk kuliah?” sapanya ramah.

“Pagi, Pak!”

“Seru, Pak!”

“Biasa aja, Pak!”

Suara mahasiswa bersahutan.

“Oke, bagus. Sebelum mulai, kita perkenalan dulu. Nama lengkap, hobi, dan alasan masuk Prodi Bisnis Digital & Manajemen.”

Dosen itu menulis namanya di papan.

“Nama saya Fiqri Irsandi Arsyad. Panggil saja Pak Fiqri.”

Perkenalan berlangsung satu per satu hingga tiba pada tiga mahasiswa di barisan depan.

“Perkenalkan, saya Muhammad Fadhil Irsyad…” Fadhil menyebut hobi dan alasannya masuk prodi ini.

Giliran berikutnya, Tiara berdiri.

“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak dan teman-teman. Nama saya Tiara Wijaya…”

Begitu nama belakangnya disebut, seluruh kelas tampak terkejut.

Bisik-bisik langsung terdengar.

“Serius itu… keluarga Wijaya?”

“Kok bisa dia di kelas kita?”

Bahkan Naura ikut kaget—ia baru tahu sahabat barunya itu adalah putri salah satu konglomerat besar di Indonesia.

Monika mendengus keras.

“Gadis kampungan itu putri Wijaya? What? Gawat.”

“Mon… mon?” panggil Fitri sambil menoel bahu Monika

“Eh, apa?”

“Keren ya, kita sekelas sama keluarga Wijaya,” ujar Manda.

“Biasa aja,” Monika menjawab sinis.

Setelah Tiara, kini giliran Naura.

“Selamat pagi, saya Naura Hutomo…”

Tiga serangkai di belakang sontak terkejut.

“What??”

“Hutomo?!”

“Udah Mon, mereka bukan level kita,” Fitri menyahut asal.

Dalam hati, Monika semakin memanas.

“Gak ada yang boleh ngalahin Monika di kampus ini.”

Tiara yang penasaran, menoleh ke Naura.

“Kamu keluarga Hutomo, Na?”

“Iya… kamu juga ternyata keluarga Wijaya?”

Keduanya saling tersenyum, meski Naura terlihat sedikit kikuk.

Di Kantor Wijaya Group

Sementara itu, Pak Hendra sedang menunggu Alvaro. Dini hari tadi ia mendapat pesan misterius soal tragedi kecelakaan 17 tahun lalu.

“Permisi, Pak,” suara Alvaro sambil mengetuk pintu.

“Masuk.”

Setelah duduk dan dibuatkan kopi, Hendra menunjukkan pesan WA yang ia terima.

“Aku ingin kamu selidiki nomor ini. Cari identitasnya sebelum aku bertemu orang itu,” ujar Hendra.

“Baik, Pak. Akan saya tindaklanjuti.”

Saat OB masuk mengantarkan kopi, Hendra sempat memberikan uang makan siang.

Sikap ramahnya membuat OB itu menunduk hormat dan berterima kasih.

Setelah OB keluar, pembahasan dilanjutkan hingga selesai.

Kembali ke Kampus Hijau

Materi telah berjalan hingga mendekati akhir.

Sebelum menutup kelas, Pak Fiqri memberi pertanyaan.

“Mengapa perusahaan dengan produk berkualitas tetap bisa kalah bersaing di pasar? Jelaskan minimal tiga faktor penyebab dan sertakan contoh kasus nyata.”

Tiara mengangkat tangan.

“Saya, Pak.”

“Silakan, Tiara.” Pak Fiqri pun mempersilakan Tiara untuk memberikan Argumennya

“baik pak, izin bapak dan teman-teman. Jadi menurut saya ada beberapa alasan meskipun sebuah perusahaan memiliki produk yang berkualitas, hal tersebut tidak menjamin keberhasilan dalam persaingan pasar. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perusahaan tetap kalah:

Nah beberapa alasaan yang pertama seperti lemahnya strategi pemasaran perusahaan. Tanpa promosi yang tepat, pemilihan target pasar yang sesuai, dan pesan pemasaran yang jelas, konsumen tidak akan mengetahui keunggulan produk tersebut. Banyak gadget lokal yang sebenarnya berkualitas, namun tetap kalah dari brand global seperti Samsung atau Apple karena strategi marketing dan branding mereka jauh lebih agresif dan kuat.

Selain pemasaran, alasan kedua dari faktor harga juga berperan penting. Harga yang terlalu tinggi—meskipun kualitas produk sangat baik—sering membuat konsumen beralih ke merek lain yang menawarkan fitur serupa dengan harga lebih terjangkau. Contohnya, beberapa smartphone LG yang berkualitas tetap kurang diminati karena harga yang tidak kompetitif dibandingkan pesaingnya.

Dan faktor ketiga yang menurut saya mempengaruhi adalah adalah distribusi yang buruk; produk yang sulit ditemukan di toko, marketplace, atau wilayah tertentu akan ditinggalkan konsumen. Misalnya, banyak air mineral lokal berkualitas kalah dari Aqua karena jaringan distribusi Aqua jauh lebih luas dan mudah dijangkau. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk hanyalah syarat perlu untuk bersaing, tetapi tidak cukup. Perusahaan tetap harus memperkuat pemasaran, menetapkan harga yang tepat, dan memastikan distribusi yang efektif agar dapat bertahan dan unggul di pasar."

Jawaban tiara tersebut kemudian disambut tepukan tangan dari seluruh penghuni kelas termasuk sang dosen.

Kelas pun bertepuk tangan kecil.

“Bagus sekali, Tiara,” puji Pak Fiqri.

“Wah keren banget jawabanmu, Ti!” kata Fadhil.

“Banget! Aku aja gak kepikiran,” tambah Naura.

Tiara menggaruk kepala malu-malu.

“Ah, kalian bisa aja.”

Karena jam sudah menunjukkan waktu istirahat, Fadhil akhirnya mengajak Tiara dan Naura makan siang bersama di kantin kampus.

1
bebekkecap
😍
bebekkecap
next kak, gasabar pas semuanya kebongkar🤣
AuthorMager: Sabar kak, masih lama...hhehhe
total 1 replies
AuthorMager
Bismillah, semoga banyak pembaca yang berminat. Aamiin
AuthorMager
Selamat menikmati alur cerita yang penuh plotwist
bebekkecap
seru banget kak, lanjut kak
AuthorMager: siap kak, bantu like and share ya kak🤭
total 1 replies
bebekkecap
makin seru aja ini kak ceritanya, sayang kok bisa cerita sebagus ini penikmatnya kurang👍💪
AuthorMager: Aduh makasih kak, bantu share ya kak🙏
total 1 replies
bebekkecap
Bahasa rapi dan terstruktur secara jelas
AuthorMager: duh, jadi terharu. makasih kak
total 1 replies
bebekkecap
Bahasa rapi dan terstruktur secara jelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!