NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Sampai di mall sena langsung mengajak semuanya ke tempat wahana permainan anak anak, tiar dan galih begitu bahagia begitu melihat berbagai macam wahana bermain di sana.

"Waaahh, mainannya banyak banget mas!" Ucap galih.

"Iya dek, di sini kamu bebas mau main apa saja, kamu juga yar, silahkan pilih mau main apa, tapi sebentar dulu mas beli kartunya dulu!" Kata sena lalu pergi ke tempat pembelian dan pengisian kartu.

Tak lama kemudian abi dan tari sudah datang menyusul, setelah membeli kartu untuk bermain sena memberikan tiga kartu yang sudah ia beli dan isi pada abi, setiap kartu ia isi seratus ribu.

"Tari, kamu main sama galih, dan kamu temani tiar main bi!" Ucap sena.

"Siap mas!" Jawab tari dan abi kompak.

"Ya wis, sana main, mas sena sama mas burhan mau belanja dulu, nanti ke sini lagi!" Ucap sena lalu mengajak burhan belanja.

"Kang burhan ga malu belanja sembako?" Tanya sena pada burhan yang berjalan di sampingnya sambil mendorong troly.

"Malu buat apa mas, itung itung latihan kalau nanti punya istri he he he he.....! Jawab burhan.

"Memang sudah ada calonnya?" Tanya sena lagi.

"Belum mas, belum nemu yang cocok!" Jawab burhan lagi dengan wajah malu.

"Kata orang tua cocok itu perkara waktu kang, kalau ada yang mau ya langsung saja di sah kan, setelahnya baru bareng bareng mencocokan diri sebagai pasangan!" Ucap sena, sambil terus jalan memilih barang yang akan di beli.

Hal seperti ini lah yang di sukai oleh burhan dan santri santri yang lain ketika bersama sena, ada saja pelajaran hidup dan ilmu yang keluar dari kata kata sena, meski itu dalam sebuah obrolan ringan atau candaan.

"Iya mas, nanti kalau ada yang mau langsung saya ajak nikah!" Jawab burhan.

Berdua lanjut memilih belanjaan dan memasukannya ke dalam troly yang mereka dorong masing masing, ya sena juga sekalian berbelanja untuk kebutuhan di rumahnya, hingga satu jam berlalu mereka selesai dan barang belanjaan sudah di masukan dalam bagasi mobil.

Sekarang sena dan burhan sudah bergabung dengan adik adiknya, terlihat tiar sedang tertawa lepas di depan sebuah mesin permainan jepit boneka, rupanya ia baru saja berhasil mendapatkan satu boneka sedikit besar.

"Wiiihh kamu hebat yar!" Ucap sena setelah mendekat pada tiar.

"Iya mas, tiar hebat bisa dapat boneka, mau buat siapa bonekanya yar?" Sambung tari yang sudah bergabung dengan sena.

"Mau buat ayu tar!" Jawab tiar.

"Ayu itu siapa yar?" Tanya sena yang memang tidak tahu dan belum mengenal  semua tetangga satu RT nya.

"Adikku mas, masih tiga tahun, dia sangat suka boneka, mamak sering membuatkan boneka buat ayu pake batang daun pisang!" Jawab tiar.

"Ooohh, tari mau boneka juga, ayo kita coba jepit, siapa tahu bisa dapat juga!" Ucap sena.

Tari pun langsung menempelkan kartu yang ia pegang pada mesin permainan dan siap untuk mengarahkan alat penjepitnya, percobaan pertama tari gagal, alat jepitnya hanya menjepit angin saja, tari mencoba lagi sampai ke percobaan yang ke empat.

Sena hanya menonton adiknya berusaha mendapatkan boneka, baginya ini adalah pelajaran buat tari agar harus terus bekerja keras tanpa menyerah untuk mendapatkan yang ia inginkan, barulah ketika sena melihat tari akan menyerah ia turun tangan.

Sena membuka mata batinya dan seketika ia melihat beberapa mahluk kecil sedang bersliweran di sekitar wahana, sena menarik salah satu mahluk itu dengan tenaga dalamnya dan tidak di ketahui oleh siapa pun.

"Ampun om lepasin aku!" Ucap mahluk kecil itu, tentu saja hanya sena yang nisa mendengar.

"Kamu aku lepasin kalau kamu mau bantu adiku dapat boneka!" Ucap sena, tentu saja dengan komunikasi batin.

"Iya om, mau boneka yang mana?" Tanya mahluk itu lagi.

"Yang ukuranya sama dengan boneka yang di pegang anak itu!" Jawab sena menunjuk pada tiar.

"Siap!" Kata mahluk kecil itu.

Sena melepas mahluk itu dan langsung menyuruh tari mencoba lagi, tari pun menurut mencoba permainan jepit boneka sekali lagi dan kali ini dia berhasil mendapat boneka yang ia inginkan berkat bantuan mahluk kecil suruhan sena.

"Horeeeeeeeee aku dapat mas!" Seru tari kegirangan mendapat boneka kesukaannya.

""Wiiihh mantap, tari memang keren, karena sudah dapat sekarang kita pulang, sebab belum sholat ashar!" Ucap sena memuji tari dan mengajak semuanya pulang.

"Mas gendong!" Rengek galih minta gendong pada sena karena kelelahan bermain.

"Sini gendong mas abi aja!" Ucap abi lalu jongkok di depan galih.

Galih pun naik ke gendongan abi, mereka lanjut jalan menuju parkiran, setelah sampai di parkiran abi mengantar galih ke mobil.

"Bi nanti kamu mampir beli es cream yang banyak sampai rumah taruh di freezer, kita makannya nanti habis maghrib, soalnya tiar lagi puasa, kita ajak tiar dan adiknya ke rumah biar makan es cream rame rame!" Ucap sena berbisik pada abi sambil memberi uang seratusan tiga lembar.

"Siap mas!" Jawab abi lalu jalan ke arah vespanya terparkir.

Mobil pun bejalan keluar dari parkiran mall menuju arah rumah sena di ikuti abi yang naik vespa dengan tari, setelah beberapa saat sampailah di depan mini market abi membelokan vespanya dan mobil yang di kemudikan burhan terus jalan.

Sampai rumah sudah jam empat.

"Kamu belum boleh pulang kalau belum sholat ashar bareng bareng!" Ucap sena pada tiar, saat tahu tiar akan langsung pamit pulang setelah turun dari mobil.

"Iya mas!" Jawab tiar pasrah, padahal ia sudah sangat ingin memperlihatkan boneka yang ia dapat pada ayu adiknya.

"Sabar, nanti mas sena sama mas burhan juga ikut ke rumahmu, ayo kita sholat dulu!" Ucap sena sambil menepuk pundak tiar.

Lalu mereka masuk ke rumah dan mengambil wudhu bergantian, mamak yang mengerti anak anaknya akan sholat ashar inisiatif menggelar tikar di depan tv, sedangkan bapak masih bekerja di samping rumah bersama lik cipto dan lik dar.

Usai sholat sena dan burhan mengantar tiar pulang setelah terlebih dahulu mengambil belanjaan sembako dan macam macam jajan buat keluarga tiar di bagasi mobil, sedangkan belanjaan untuk mamaknya sena menyuruh abi untuk mengangkatnya ke dalam rumah.

"Assalamualaikum mak!" Ucap tiar langsung mendorong pintu rumahnya dan segera masuk tanpa memperdulikan sena dan burhan.

"Waalaikumsalam, kamu dari mana saja le, kok tadi mamak ga lihat kamu di mushola pas ashar!" Tanya mamaknya tiar yang bernama suci, ia sedang di dapur mengupas dua batang ubi yang akan di rebus buat buka puasa nanti.

"Aku di ajak mas sena sama mas burhan main ke toko besar mak, di sana boleh main sepuasnya yang penting kita nempelin kartunya ke mesin, nih tiar dapat boneka buat ayu, ayu mana mak!?" Jawab tiar menceritakan pengalaman barunya dengan antusias, sedangkan sena dan burhan yang mendengar itu hanya senyum tipis.

"Ayu lagi tidur, mas sena anaknya bude am, yang baru pulang, udah bilang terimakasih belum!?" Kata suci mamaknya tiar.

"Sudah mak, tuh orangnya ada di depan nganterin tiar pulang!" Jawab tiar.

Mendengar jawaban dari anaknya suci langsung beranjak kedepan, dan benar saja sena dan burhan masih berdiri di deoan pintu.

"Maaf mas mas, saya ga tahu kalau ada tamu, tiar juga baru bilang, terimakasih sudah mengajak tiar main, monggoh silahkan masuk!" Ucap suci menyambut sena dan burhan.

"Tidak apa apa mba, kami di sini saja, dan kami cuma mengantar tiar, dan ini mohon di terima!" Jawab sena sambil memberikan beberapa kantong plastik berisi belanjaan sembako dan jajan.

"Waduh malah tiar merepotkan mas berdua, sekali lagi maaf dan terimakasih!" Ucap suci menerima belanjaan yang di berikan oleh sena.

"Sama sama mba, kalau begitu kami permisi, oh ya nanti habis maghrib suruh tiar sama adiknya ke rumah saya, kalau mbaknya mau ikut juga gapapa!" Kata sena.

"Iya mas, insya Allah nanti saya antar ke rumah mas nya, sekali lagi terimakasih!" Jawab suci.

Lalu sena dan burhan meninggalkan rumah tiar.

"Saya langsung pulang ya mas!?" Ucap burhan saat mereka sampai di depan rumah sena.

"Lho ga ngopi dulu kang?" Kata sena.

"Kapan kapan lagi mas, soalnya nanti saya piket malam!" Jawab burhan.

"Ooh, ya wis kalau gitu, terimakasih buat waktunya kang burhan, semoga hari ini kang burhan mendapat banyak pahala dan berkah dari Allah!" Kata sena lagi.

"Aamiin, monggoh mas saya pulang, salam buat bapak sama mamak, assalamualaikum!" Jawab burhan lalu masuk ke mobilnya dan meninggalkan rumah sena, setelah sena menjawab salamnya.

1
Ilham
BG up nya jangan tangung tangung Noa BG aku lgi enak baca lah gantung bg
Jamrawati Onon
lanjutkan ke selanjutnya LG seru
Aa Mobui
lanjut kang ...bab d perbanyak 🙏🙏🙏🙏🙏
Ilham
lanjut BG aku suka cerita nya bg
Ilham
lanjut BG aku Suko cerita yang beninian bg
Ilham
bg lanjut aku Suko cerita nya bg..lanjut bg
ginevra
ceritanya seru
ginevra
👍👍👍👍👍
Hoa xương rồng
Membuatku terhanyut.
Necesito dormir(눈‸눈)
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!