Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!
Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.
Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.
…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Lingkaran Perlindungan
Di Yunshan, malam itu, kalung Xiao Ming kembali berpendar. Cahaya dari batu beningnya memantul di dinding paviliun, membentuk pola melingkar samar.
Yun Ruona sudah tertidur di pangkuan ibunya. Su Yulan menatap kalung itu — semakin lama semakin terang, tapi bukan menyilaukan, melainkan lembut seperti napas bulan.
“Haoran,” bisiknya. “Lihat ini.”
Yun Haoran menghampiri, memandang kalung itu dengan alis berkerut.
“Apa itu?”
“Sejak Zhen’er pergi, benda ini kadang bersinar. Tapi malam ini lebih terang dari biasanya.”
Mereka berdua menatapnya lama. Batu itu tiba-tiba berdenyut sekali, dan seberkas cahaya tipis keluar — bukan menembus udara, tapi seolah mengirim sinyal ke langit.
>【Transmisi jarak jauh: jalur keluarga terhubung penuh.】
>【Efek baru: tautan ayah-anak aktif.】
>【Penerima pertama: Yun Haoran.】
Yun Haoran mengerjap. Ia tidak tahu apakah ini berkah atau ujian, tapi di dada kirinya sesuatu berdetak seperti gema dari masa depan.
Dalam sekejap mata, seolah angin dingin melewati dadanya. Ia tak mendengar suara apa pun, tapi ada bayangan samar di pikirannya — Yun Zhen duduk di meja ujian, pena di tangan, wajah tenang tapi penuh tekad.
Lalu sekelebat lain — Yun Ruona tertidur di pangkuan ibunya, dengan cahaya lembut di sekelilingnya. Rasa hangat menjalar di dadanya. Ia tak mengerti, tapi tahu dua anaknya terhubung dalam sesuatu yang lebih dari sekadar darah.
>【Sinkronisasi penuh: keluarga Yun (Haoran – Yulan – Zhen – Ruona).】
>【Efek sistem: perlindungan keluarga otomatis meningkat.】
Su Yulan menatapnya. “Kau merasakannya juga?”
Yun Haoran menunduk pelan. “Ya. Rasanya seperti ... ada tangan kecil yang menarik benang di dada kita semua.”
Cahaya di kalung itu mulai meredup, berganti dengan cahaya alami dari bulan. Namun di udara masih tersisa getaran halus, seperti gema doa yang belum sepenuhnya padam.
Sementara itu, di Akademi Tianwen cabang Yunshan, ujian memasuki hari terakhir. Hujan deras turun malam sebelumnya, dan jalanan menuju aula utama dipenuhi genangan. Para murid berjalan perlahan membawa gulungan jawaban mereka, takut tinta luntur.
Yun Zhen menatap langit yang masih kelabu. Hatinya lega tapi tak tenang. Entah mengapa, selama sebulan ini ia sering bermimpi tentang rumah — bukan mimpi yang jelas, tapi selalu ada kilasan: tangan kecil menggambar, bunga Ziwei, dan boneka yang tersenyum di bawah cahaya lentera.
>【Deteksi komunikasi tidak sadar: aktif.】
>【Efek koneksi keluarga: stabil.】
Ia menunduk memberi hormat ketika melewati gerbang aula. Tapi di antara langkah itu, dari balik kerumunan murid lain, ada sepasang mata yang memperhatikannya terlalu lama. Mata itu tenang, tapi di baliknya tersimpan niat lain.
“Anak itu … terlalu tenang,” gumam seseorang.
“Dia bukan murid biasa.”
>【Peringatan sistem: pengamatan eksternal — tingkat ancaman rendah.】
>【Identitas pengamat: tidak teridentifikasi.】
Hujan kembali turun, menutupi sisa bisikan itu.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Di Yunshan, angin malam kembali datang. Su Yulan menutup jendela, sementara Yun Haoran duduk di dekat perapian, memandangi api yang menari pelan.
“Haoran,” katanya perlahan, “kadang aku merasa ... kita hanya bagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Tapi mengapa rasanya damai?”
Yun Haoran menatap nyala api. “Karena mungkin, sesuatu yang lebih besar itu ... diciptakan oleh kasih.”
Cahaya api menari di wajah mereka, dan di pojok ruangan, boneka Xiao Ming tergeletak dengan kalung yang kembali menyala sangat lembut — seperti napas tenang setelah badai.
>【Catatan sistem: seluruh koneksi keluarga Yun stabil.】
>【Efek lingkungan: keseimbangan spiritual maksimum tercapai.】
>【Perlindungan otomatis keluarga Yun — mode berlapis diaktifkan.】
Di Akademi Tianwen, fajar terakhir ujian tiba. Burung-burung mulai bernyanyi di atas genting, dan suara lonceng penutup bergema tiga kali. Yun Zhen mengumpulkan gulungannya, menghela napas panjang. Di dadanya, jimat kecil pemberian adiknya terasa hangat — hangat yang bukan dari tubuhnya sendiri. Ia menatap langit, dan sekelebat rasa syukur melintas begitu saja.
>【Ujian selesai. Jalur takdir tetap stabil.】
>【Efek proteksi otomatis: nonaktif sementara.】
>【Hasil: tidak ada gangguan terdeteksi.】
Angin berhembus pelan, membawa aroma tinta dan bambu.
Yun Zhen berjalan keluar dari aula, melintasi taman penuh bunga liar yang mulai mekar. Ia tak sadar, di tempat ratusan li jauhnya, kalung kecil di boneka Xiao Ming berpendar lembut untuk terakhir kalinya malam itu — menandai berakhirnya satu lingkaran perlindungan.
>【Sinkronisasi selesai.】
>【Pusat gravitasi dunia kembali stabil.】
>【Efek baru: jalur ayah–anak tertanam permanen.】
Dan di bawah langit Yunshan yang jernih, empat benang halus menyala — nyaris tak terlihat, tapi menghubungkan hati mereka semua.
Dunia masih sunyi, tapi roda halus takdir telah mulai bergerak.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Di bawah langit Tianwen yang mulai cerah, para murid berjalan keluar dari aula ujian dengan langkah berat namun lega. Embun di rerumputan belum sepenuhnya mengering, dan suara lonceng penutup masih menggema di kejauhan.
Yun Zhen berhenti di tepi tangga batu. Udara pagi menusuk lembut kulit wajahnya. Ia menatap kertas tinta yang tersisa di tangannya — sepotong catatan kecil berisi doa sederhana yang ia tulis sebelum ujian berakhir.
“Untuk semua hal yang belum kumengerti,” tulisnya, “semoga waktu mengajarku tanpa menghapus niat baik.”
Ia menggulung kertas itu, menyelipkannya ke dalam saku, lalu menatap langit. Di atas sana, awan putih bergerak perlahan, dan untuk sesaat, ia merasa melihat bentuk bunga — mirip Ziwei — berpendar lembut di antara cahaya matahari pagi.
>【Efek residual perlindungan: jejak aktif 3%。】
>【Koneksi keluarga: stabil.】
Yun Zhen menarik napas panjang, lalu berjalan menuruni tangga menuju halaman asrama. Di sana, kehidupan mulai kembali seperti biasa. Beberapa murid tertawa lega, ada pula yang berwajah muram. Beberapa menulis surat untuk keluarga mereka, berharap bisa segera pulang sebelum hasil diumumkan.
Namun ia tahu, ia harus tetap tinggal hingga pengumuman resmi keluar. Dua bulan menunggu — dua bulan yang terasa seperti garis sunyi di antara dua dunia.
Di Yunshan, pagi hari tiba dengan embun yang masih bergelayut di ujung daun bambu.
Su Yulan menggulung kain hasil celupan yang baru kering. Warna birunya memantulkan sinar lembut, mirip warna langit di atas lembah.
Yun Ruona duduk di bawah pohon Ziwei, mengikat pita merah muda pada boneka Xiao Ming. Ia menggambar pola-pola kecil di atas kertas, lalu menatap bonekanya.
“Xiao Ming, kalau Gege lulus ujian, kita buat hadiah, ya. Tapi jangan yang biasa-biasa aja.”
Ia mengetuk dagunya, berpikir. “Mungkin ... yang bisa nyala pas malam. Supaya kalau Gege belajar lagi, gak capek matanya.”
>【Analisis sistem: ide baru terdeteksi.】
>【Kategori: perangkat penerangan alami.】
>【Kemungkinan realisasi di usia 5 tahun: 74%。】
Su Yulan menatap anaknya yang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia selalu kagum — bagaimana seorang anak kecil bisa berbicara dengan nada seolah dunia adalah tempat yang bisa ia atur dengan kasih. Kadang, Su Yulan merasa Yun Ruona tak hanya belajar dari kehidupan, tapi juga sedang menulis ulangnya.
Angin bertiup lembut. Beberapa kelopak Ziwei berjatuhan dan menempel di halaman buku kecil milik Yun Ruona. Ia menatapnya pelan, lalu tersenyum. “Lihat, Xiao Ming. Langit juga bantu hias bukunya.”
✨ Bersambung ✨
Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.
Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.
Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.
Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!
/Good/
dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.
makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Kutunggu dewasamu, Nana!
alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!
pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/