NovelToon NovelToon
Because I Want You

Because I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lorong kecil

"Hai apa yang kalian lakukan di sini?"

"Ka ... ka ... kami tidak," belum selesai ucapan Rara.

"Pak ini tidak bisa di biarkan, udah seret saja mereka berdua ke rumah pak ustad secarang."

"Perbuatanya membuat malu kampung ini." sahut salah satu warga lalu menyeret gadis di dalam tidak lupa mereka juga menarik pria yang ada di dalam kamarnya.

"Jangan ..., jangan bawa kakakku." Teriak gadis berusia belasan tahun memohon pada warga yang ingin membawa kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lorong kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Ra tunggu gua." teriak Aurora mengejar sahabatnya.

Sampai di luar Rara dan Aurora langsung menghentikan angkot. Raut wajah gadis itu jelas terlihat sangat sedih. Aurora tidak tega berusaha menenangkan.

"Ra jangan sedih ada gua. Gua tahu lo belum cinta tapi bagimana pun pasti sakit. Gua aja sakit liat itu apa lagi lo." tutur Aurora.

"Tapi jangan di inget lagi ya. Anggep aja itu dedemit." celetuk Aurora garing.

"Mana ada dedemit secantik itu."

"Iya juga ya." ujar Aurora menggut manggut.

"Lah trus apa dong yang pas buat dia."

"Au ah ...,"

"Ih ... ngambek. Cantiknya ilang loh, senyum dikit dong cantik." ujar Aurora merayu dengan mimik wajah yang di buat buat.

"Ih ... nyebelin lo."

"Nah gitu dong. Trus kita mau kemana?" tanya Aurora.

"Lo pulang aja. Kasian tante pasti nungguin lo. Gua pulang kerumah." Jelas Rara padanya.

"Iya juga sih. Dari tadi emak gua udah telpon mulu. Tapi bener gua nggak usah ikut lo?"

"Nggak apa-apa."

"Serius ra." Rara mengangguk. "Baiklah tapi janji ya jangan nglakuin hal yang nggak-nggak." tambahnya.

"Iya bawel. Gua masih waras Ra."

"OK kalau gitu gua lega."

Di Mall Nina dan Alden sedang mencari keberadaan Aurora juga Rara. Hampir 1 jam lebih mereka tak kunjung datang. Athur juga sangat kawatir ingin mencari tapi tertahan oleh Vina. Bingung dengan alasan apa dia mengatakannya.

Keduanya juga sudah menghubungi ponsel Rara tapi tak bisa. Bahkan Alden juga menghubungi Aurora, ponselnya juga tak bisa. Sudah 2 jam lebih mereka berputar-putar Mall akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah.

Sedangkan Athur dengan berbagai alasan dia mengajak Vina untuk pulang. Walaupun awalnya perempuan itu tidak mau dan meminta berjalan-jalan dulu. Tapi karena rayuan Athur yang ingin memberika. sesuatu padanya perempuan itu luluh.

Alden dan Nina pulang berdua menggunakam taksi. Athur dia mengtar Vina kekediamannya. Setelah itu ia baru bergegas pulang kerumah. Tetapi dalam perjalanannya seseorang menghubungi.

"Bang Rara tak ada di apartemen."

"Kak kemana kak Rara." ucap Nina terdengar sangat cemas di telinga Athur.

"Kamu serius Al?"

"Al serius Bang. Coba Abang kerumahnya siapa tahu dia pulang ke sana." Saran Alden yang tak kalah kawatir tapi ia juga tidak mungkin meninggalkan Nina saat ini.

"Baiklah, Abang langsung kesana."

****

Malam hari

Di apartemen Alden dan Nina masih menunggu kabar dari Athur. Apakah pria itu sudah bertemu dengan Rara atau belum. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 8 malam.

Nina masih berjalan mondar mandir di ruang tamu sambil menggigit kuku jarinya. Gelisah, menyelimuti hati gadis itu. Hanya Rara satu satunya keluarganya saat ini. Ia tidak ingin kehilangan seseorang yang dicintainya untuk kesekian kalinya lagi.

"Nin duduk. Rara pasti baik-baik aja percaya padaku."

"Tapi Kak ponselnya masih belum aktif. Bang Athur juga tidak bisa di hubungi. Nina masih belum lega kak jika belum tahu kabar Kak Rara." jelas Nina yang masih sangat cemas.

"Kamu kan tadi denger sendiri Aurora bilang jika Rara pulang ke rumah." timpal Alden menenangkan.

"Iya, tapi nyatanya Abang belum ngasih kabar." sahut Nina dengan mimik.wajah sedih.

Drrttt .... Drrttt ....Drrttt

"Kak angkat barang kali dari abang." ujar Nina yang mendengar getar ponsel Alden.

"Mama."

Nina sedikit kecewa, ternyata yang menelpon Alden mamanya. Alden sedikit menjauh dari Nina agar lebih leluasa berbicara pada orang tuanya. Nina hanya memandangi punggung pria itu yang terlihat sangat serius.

*****

Athur menyusuri jalanan dengan sangat pelan mengemudi mobilnya. Melihat kenana dan kekiri, ia tadi sudah sampai rumah Rara. Tetapi kata tetangganya Rara tidak ada pulang kerumah. Terbukti ketika Athur mencoba mesuk pintu itu masih terkunci.

Athur juga sudah meminta bantuan Devan untuk mencari sang istri. Walaupun belum sepenuhnya di akui sebagai istri. Tetapi tetap saja dia kawatir dengannya. Walau bagaimanapun gadis itu adalah tanggung jawabnya saat ini.

Mengingat tidak ada saudara yang benar-benar bisa menjaganya, dan hanya Nina yang di miliki saat ini. Ia juga tidak tega melihat adik iparnya sedih, apa lagi semenjak kehilangan Dino beberapa waktu lalu.

"Ra dimana lo." gumam Athur cemas mengetuk - ngetuk stir kemudi.

"Siittt ... ponsel mati." Pria itu lalu mencoba mengisi daya batre. Menunggu sampai bantre sampai bisa di gunakan.

"Kemana lagi gua cari lo. Apa mungkin dia ke perpustakan tempatnya bekerja? Tapi seingat gua dia belum kerja hari ini. Tapi coba aja gua kesana barang kali dia ada di sana." gumamnya bermonolog pada dirinya sendiri.

Disisi lain Alden juga Devan tak henti - hentinya menghubungi Athur. Keduanya mendapat kabar jika Vina di culik ketika ingin menuju bar tempat nongkrong bersama teman - temannya.

Devan sudah menuju Kediaman Rara, Athur juga tidak ada di sana. Saat ini pria itu sudah memarkirkan mobilnya do basement apartemen Athur. Ia sudah di depan pintu, dan memencet bel.

Ting Tong

"Kak mungkin kak Rara. Biar Nina saja." gadis itu dengan cepat berlari menuju pintu masuk.

Ketika membukanya, lagi lagi dia harus kecewa. Karena yang datang Devan. Wajahnya yang tadi sudah sumringah sekarang berubah lagi.

"Athur sudah pulang?" tanya Devan.

Nina dengan cepat menggeleng, Alden juga bingung kemana perginya lelaki itu. Alden tak memberitahu apapun tentang Vina pada Nina. Ia berfikir buka. menyelesaikan masalah tapi justru tambah masalah. gadis itu sangat di pastikan akan jauh lebih sedih mendengarnya. Pikiranya pasti akan sama dengan Alden jika Athur lebih peduli pada Vina.

Sungguh situasi macam apa ini. Devan juga tak kalah bingung harus bagaimana lagi. Apa Athur saat ini memcari keberadaan Rara atau Vina. Mereka berdua tak ada yang tahu pasti.

1
Cahaya 17
lanjuy kak👍
Cahaya 17
dev mulutmu selalu jujur membuak fakta 🤣🤣
me
bisa bisanya author buat papa Louise dan yang lain seakan sedang melihat pertunjukan. 😄😄😄 lagi tegang jadi sedikit ketawa😄
me
ku menanti upnya kak 💪👍
Embhul82: siap kal💪
total 1 replies
Cahaya 17
lanjut🤭 penasaran nih
Embhul82: agak pambat ya kak
total 1 replies
Embhul82
maaf semua up hri ini agar telat lg ajak skt🙏
Cahaya 17
Rara kau harus kuat
🌹Widianingsih,💐♥️
ini Arthur sebenarnya masih sekolah kah ?
🌹Widianingsih,💐♥️: lahh ?
total 2 replies
me
seru thor 💪 tapi tolong jangan buat Rara mati nanti ya
Embhul82: Hee lihat nanti ya kak
total 1 replies
me
gas thor lanjut tambah bab lgi 💪
Rara kasian
Embhul82: Insya Allah nanti siang up lg kak
total 1 replies
me
gas thor lanjut up👍
Embhul82: makasih kak😍
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
kemana kedua orang tua nya kak ?
kok bisa dinikahkan sih ?
🌹Widianingsih,💐♥️: ohh ..kasihan yaa, tapi mereka anak-anak yang mandiri👍
total 2 replies
Cahaya 17
Nina Katro🤭 nggak pernah lihat dapur bagus
🌹Widianingsih,💐♥️
hai kakak...aku mampir🙏
Duh kasihan sekali masih muda 17 tahun sudah dinikahkan, terlalu muda sekali, mana suaminya juga baru kenal.....kok begitu sih ?😭
Embhul82: makasih bnyak.kak 👍
total 1 replies
me
semangat terus thor
me
wah papah Louise sedang honey moon nih 🤣
Embhul82: 🤭mumpunh nggak ada yg ganggu
total 1 replies
me
lanjut thor👍💪
Cahaya 17
lanjut💪
me
lanjut 💪
Cahaya 17
lanjut 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!