NovelToon NovelToon
Cinta Yang Rumit

Cinta Yang Rumit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: deby cahya Karmila

Sepasang kekasih yang bernama Arabella dan barra. sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta dari masa sekolah harus kandas karena restu sang orang tua.
orang tua barra yang tak mau anak nya menjalin hubungan dengan seorang wanita miskin, meminta sang gadis itu pergi meninggalkan putra nya, dengan embel-embel akan memberikan nya uang sebesar 100milyar.

"Pergi,dan tinggal kan putra ku, aku akan memberimu uang 100milyar tapi jangan memanggangu putra ku lagi. kau hanya lah wanita miskin yang tak pantas bersanding dengan putra ku," ucap seorang wanita tua.

yukk mampir jika ingin tau kelanjutannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berangkat.

setelah Ara terlelap, nyonya Kinan pun mendekati putra nya.

"Brian, kita tidak bisa diam seperti ini, kita harus berbuat sesuatu agar barra tak lagi mengganggu Ara,"ucap nyonya Kinan.

"Ibu tenang saja, sebelum ibu mengatakan nya, aku sudah mengatur rencana ku sendiri,"ucap Brian.

"Rencana apa?"ucap nyonya Kinan lagi.

Brian pun menatap sang ibu.

"Ibu, setelah aku menikah aku akan mengajak Ara pergi dari kota ini,"ucap Brian.

"Apa!!.

"Brian, apa tidak ada cara lain,"ucap nyonya Kinan.

"tidak ada ibu, hanya itu satu satu nya cara, agar barra tak mengangguk Ara lagi, aku harus pergi membawa nya bersama Bilal,"ucap Brian.

"Kebetulan cabang perusahaan yang ku bangun di sana akan rampung, jadi aku memilih pindah ke sana saja,"ucap Brian.

"Di mana,"ucap nyonya Kinan lagi.

"Sydney,"ucap Brian.

"Hah?? Australia,"ucap nyonya Kinan.

"Iya ibu, di sana lebih baik dari pada di sini, aku juga sudah membangun rumah impian ku di sana, bersama keluarga ku,"ucap Brian.

"Brian, kau luar biasa, kau melangkah lebih jauh dari yang aku perkirakan,"ucap Albert.

"Tapi, bagaimana dengan ibu, apa kalian tega meninggalkan ibu di sini,"lirih nyonya Kinan.

"Ibu bisa tinggal bersama ku,"ucap Albert.

"Tidak kak, aku juga akan membawa ibu beserta semua maid dan para pekerja yang ada di rumah, setelah itu aku akan menjual rumah itu,"ucap Brian.

"Kenapa harus di jual Brian, itukan rumah peninggalan ayah,"ucap Albert.

"Iya nak, tidak perlu di jual, ibu tidak setuju,"ucap nyonya Kinan.

"Hmm baiklah jika itu yang ibu ingin kan,"ucap Brian.

"Eh ibu, sebenarnya juga aku ingin berencana melangsungkan pernikahan ku di Australia,"lirih Brian lagi.

"Mengingat perkataan barra, yang akan menghancurkan pernikahan ku membuat aku benar benar tidak tenang,"lirih Brian.

"Lebih baik kalian pindah besok, kan Bilal juga bisa dapat perawatan yang lebih bagus jika di Australia,"ucap Albert.

"Benar, Lebih baik kita bersiap siap,"ucap nyonya Kinan.

"Kak viola dan kak Albert apa kakak bisa menjaga Bilal dan Ara dulu,"lirih Brian.

"Tentu saja,"ucap viola.

"Hm terima kasih, ibu ayo kita pulang,"ucap Brian.

Setibanya nya di mansion Brian pun memanggil semua para pekerja yang ada di sana, mereka mengumpulkan mereka di ruang keluarga.

Dan memberitahu kan keputusan nya ini. Tapi sebelum berangkat, dia juga harus meminta persetujuan dari para pekerja, jika mereka ingin ikut, maka Brian akan ikut menerbangkan mereka, tapi jika ada yang tidak mau ikut, maka itu adalah hari terkahir nya bekerja.

"Mbok Mey, kamu harus ikut yah,"lirih Brian.

"Tentu saja tuan,"

Setelah mengatakan tujuan nya, Brian pun masuk ke dalam kamar nya dan segera mengemasi pakaian nya.

setelah itu pakaian Ara dan Bilal.

Dia tak membawa semua nya, karena di rumah nya nanti, semua nya sudah lengkap.

Para pekerja pun sama, mereka juga sudah mulai bersiap-siap malam ini.

"Biar ibu bantu mengemas baju Ara,"ucap nyonya Kinan.

Brian mengangguk, setelah semua nya beres, mereka pun kembali ke rumah sakit, dan meminta pada semua pekerjaan untuk bersiap-siap jam 7 pagi.

...----------------...

...----------------...

Ke esokan pagi nya.

Ara benar benar heran ketika melihat brangkar putra nya kembali di dorong oleh perawat.

"Loh sus, mau di bawa ke mana putra ku,"ucap Ara.

"Ara,"panggil Brian.

Ara menoleh dan segera mendekati Brian.

"Tuan, Bilal mau di bawa ke mana,"lirih Ara.

"Ikut saja, percaya lah padaku,"ucap Brian.

Ara pun akhirnya tak mengatakan apapun, dia hanya terus mengikuti langkah Brian.

sesampainya di luar, Ara melihat sudah begitu banyak mobil yang terparkir, dan lebih mengejutkan nya lagi, di dalam mobil itu sudah ada banyak maid dan beberapa pekerjaan lain nya, yang bekerja di mansion Brian.

"Tuan, kita mau ke mana,"lirih Ara.

Brian menghentikan langkah nya, dan menatap Ara.

"Kita akan terbang ke Sydney, kita akan tinggal di sana, kita akan menikah di sana. agar barra tidak lagi mengganggu mu,"lirih Brian.

"Tapi keadaan Bilal sekarang sedang tidak sehat ,apa dia bisa melakukan penerbangan,"lirih Ara.

"Akan ada beberapa perawat yang ikut untuk menjaga Bilal, sesampai nya kita ke Australia, Bilal akan di bawa ke rumah sakit yang lebih baik di sana,"ucap Brian.

Ada rasa berat di hari Ara untuk meninggalkan kota ini, apalagi dia tiba-tiba mengingat barra.

"Aku pasti bisa, ayo Ara, kamu harus berusaha melupakannya, pria itu sudah banyak berubah, dia bukan lagi barra yang kamu kenal dulu, dia sudah menyakiti hatimu, dia telah menaruh luka di hatimu,"batin Ara.

"Kamu mau kan"ucap Brian lagi.

Ara pun akhirnya mengangguk, setelah itu dia pun masuk ke dalam mobil yang di mana sudah ada nyonya Kinan.

"Kakak, aku pamit dulu, jika ada kesempatan berkunjung lah ke sana,"ucap Brian.

"Tentu saja, jaga ibu dengan baik yah,"lirih Albert.

"Hiks hiks hiks,"

"Hiks hiks hiks.

Brian yang melihat key dan Kiara menangis segera mendekati nya.

"Paman,hiks hiks, kenapa kau membawa Bilal pergi jauh,hiks hiks,"

"Hanya untuk berobat saja key,"ucap Albert berbohong.

Brian menatap sang Kakak yang berbohong.

"Benar kah paman?, apa yang di katakan ayah benar? apa setelah Bilal sembuh,Bilal akan pulang lagi ke sini,"lirih key

Brian mengangguk, pria itu juga terpaksa berbohong, agar mereka tak lagi bersedih.

"Maaf kan paman yang harus ikut berbohong, sebenarnya Bilal, tidak akan pernah kembali di kota ini,"batin Brian.

"Kak, kalau begitu aku berangkat yah,"ucap Brian.

Albert mengangguk, Brian pun masuk ke dalam mobil nya, setelah mobil nya jalan, mobil yang lain pun ikut menyusul.

Hingga tiba di bandara, jet pribadi sudah siap.

Brian dan seluruh para pekerja pun masuk.

...----------------...

...****************...

"Ara, aku mencintaimu, Ara jangan tinggalkan aku, aku berjanji akan berubah, aku mohon kembali lah padaku,"

"Barra,

"Barra,

Buka mata mu barra,"lirih tuan Yunan.

Barra pun perlahan membuka mata nya.

"Ayah, kenapa aku ada di sini,"ucap barra

"Barra, kamu mabuk semalam, dan asisten pribadi mu membawa mu ke sini"ucap tuan Yunan.

"Aku ingin kembali ke apartemen ku, aku tidak Sudi tinggal di rumah ini lagi,"ucap barra bangkit.

Tapi tuan Yunan dengan cepat menahan tubuh barra.

"Jangan ke mana mana lagi, tinggal lah di sini, dia sudah ayah usir,"Ucap Yunan.

Barra terkejut dan menatap ayah nya.

dia tak percaya bahwa ayah nya bisa mengusir' wanita itu, apalagi mengingat ayah nya yang begitu menyayangi wanita itu.

"Ayah juga sudah benar benar muak dengan sikap nya,"lirih tuan Yunan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!