Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Firza sangat ketakutan saat melihat banyaknya darah keluar dari vagina Mira,mungkin ketiga pria itu melakukan hal diluar nalar sehingga Mira sampai pendarahan hebat.

"Bagaimana ini,aku takut sesuatu terjadi padanya." Ucap Firza dengan nada terlihat ketakutan.

" Ya sudah kita bawa ke rumah sakit saja mami." Ucap pengawalnya memberi saran.

"Ya sudah kamu pasang dulu pakaiannya terus bawa ke mobil cepat." Ucap Firza tanpa pikir panjang.

Kedua pria itu segera mengenakan pakaian untuk Mira sementara Firza tampak berfikir entah apa yang ada dipikirannya saat ini.

"Sudah mami kita bawa dia sekarang tubuhnya sangat dingin takutnya sesuatu yang buruk terjadi." Ucap salah satu pengawalnya setelah berhasil memakaikan pakaian untuk Mira.Saking seringnya mereka melihat tubuh-tubuh wanita cantik melihat tubuh Mira sudah menjadi hal biasa bagi mereka.

" Tunggu....!! Kalau kita bawa dia ke RS dalam keadaan seperti ini takutnya petugas medis curiga kepada kita,lebih baik kita buang saja dia,aku tidak mau menanggung resiko untuk hal ini.Bawa dia ke dalam mobil." Ucap Firza lalu dia berjalan meninggalkan kedua pengawalnya menuju mobil yang ada di halaman rumahnya.

Saat melewati ruang tamu,orang-orang termasuk Laura melihat kedua pria itu mengangkat tubuh Mira yang belum juga sadar mereka hanya mengerutkan keningnya sembari terus melihat ke arah dua pria yang membawa Mira.

" Apa yang terjadi,kenapa dengan sahabat mu itu." Ucap salah satu rekannya kepada Laura.

"Aku juga tidak tau,mungkin saja dia terlalu keenakan menikmati terong jumbo makanya dia sampai pingsan." Jawab Laura acuh di sambut dengan tawa yang keras dari wanita sesama pelacur yang tidak menyukai Mira.

"Hahaha....Awal..awal saja sok jual mahal saat dia merasakan terong jumbo terlena juga dia ya hahahah...."Ucap wanita yang lain yang masih di sambut tawa dari sesama mereka tanpa perasaan.

Firza dan dua pengawalnya membawa Mira,sebenarnya Firza belum punya tujuan mau membawa Mira kemana tapi dia dengan tegas menolak untuk membawa Mira ke rumah sakit.Jalanan sudah sepi karena memang sudah hampir dini hari.

" Mam..Kita mau membawa dia kemana,terus kalau dia meninggal bagaimana?" Tanya salah satu pengawalnya.

"Sudah diam aku juga tidak tau,aku pikirkan dulu."Jawab Firza kesal.

" Tunggu....Jalanan ini sangat sepi,berhenti...." Teriak Firza saat mereka berada di jalanan sepi.Pengawalnya menepikan mobilnya lalu dia menoleh ke samping menatap Firza penuh tanya.

"Ada apa mam?"

"Kalian berdua turun,buang dia disini saja,cepat lakukan." Tanpa menunggu lama kedua pria itu turun lalu membuka bagasi mobil setelah itu menarik tubuh Mira yang masih pingsan lalu meletakkan Mira begitu saja di pinggir jalan.

"Cepat...Ayo kita kembali ke markas biarkan dia disini mau mati atau apa pun itu aku tidak peduli." Teriak Firza.Ketiganya langsung pergi meninggalkan Mira tanpa perasaan di jalanan tepat pada saat itu hujan datang dengan sangat deras di barengi petir dan angin yang sangat kencang.

****

Sementara itu Adam baru saja keluar dari sebuah hotel bintang lima,dia tampak sangat emosi saat memasuki mobilnya.

"Sialan wanita macam apa itu,lagian untuk apa Mama menyuruhku kencan buta apa dia mengira aku sudah tidak laku,benar-benar sial mana hujan deras sekali." Sungut Adam saat memasuki mobilnya.Dia mengeringkan tubuhnya dengan tissue yang ada di mobilnya.

" Sampai kapan pun aku tidak mau menemui wanita itu,liar sekali dia,sekalipun dia bergaul dengan banyak lelaki tidak seharusnya dia begitu murahan." Ucapnya lagi lalu dia mulai menyetir mobilnya.

Adam membawa mobilnya dengan pelan-pelan karena jalanan yang licin dan hujan yang sangat lebat membuatnya menyetir dengan santai walaupun sudah larut malam.

Pada saat dia berada di jalanan yang sepi tiba-tiba dia kaget sekali saat melihat di tengah jalan sosok wanita berjalan dengan langkah terseok-seok.

Adam menghentikan mobilnya,hampir saja dia ingin menabrak sosok wanita itu, karena dia mengira dia sudah melihat setan untungnya dia rem mobilnya mendadak.

" Apa dia benar-benar manusia?" kenapa dia berjalan sendirian di tengah malam apalagi hujan sangat lebat seperti ini atau jangan-jangan dia orang gila." Ucapnya mobilnya masih berhenti membiarkan wanita itu menyebrangi jalanan.

Brakkkk...Tiba-tiba wanita itu jatuh lagi ke tanah sepertinya dia pingsan Adam ingin pergi dan mengabaikan wanita itu tapi hati nuraninya tidak tega.

" Mbak...!!! Halo..." Adam berusaha membangunkan wanita itu,pada akhirnya dia keluar dari mobilnya untuk melihat sosok wanita itu.

Adam sama sekali belum sadar kalau wanita itu adalah Mira,wanita yang dia kagumi,karena pada saat itu tubuh Mira telungkup ke tanah.

" Hadew....Malam ini aku benar-benar sial,sudah dikerjain wanita gila malah ketemu lagi wanita ini bisa-bisanya dia pingsan di tengah jalan begini." Sungut Adam.Dia terus berusaha membangunkan Mira tapi Mira masih saja pingsan hingga pada akhirnya dia membopong tubuh kecil Mira ke dalam mobilnya.

" Terpaksa besok nyuci mobil,tunggu....!!! bukankah dia Mira....Mira...Bagun Mira apa yang terjadi?" Adam kaget sekali saat mengetahui kalau wanita yang dia tolong itu ternyata Mira.Tanpa pikir panjang Adam segera melarikan Mira ke rumah sakit,untung saja di daerah itu dia menemukan rumah sakit.

" Tolong...!!? tolong dia sekarang...!!!" Setelah sampai di parkiran rumah sakit Adam segera turun dari mobilnya lalu membawa Mira masuk ke ruang IGD,dia menggendong tubuh Mira lalu meletakkan Mira dengan hati-hati di ranjang IGD.

Beberapa petugas kesehatan memeriksa tubuh Mira,mereka segera melakukan pertolongan pertama lalu menghangatkan tubuh Mira yang sangat dingin seperti es.

Seorang pria berpakaian putih,menemui Adam yang sedang berdiri menunggu kabar dari mereka.Pria itu menatap Adam dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Bagaimana keadaan wanita itu dokter?" Tanya Adam dengan wajah panik.Pria itu menghela napas berat,tapi tatapannya masih sulit di artikan.

" Wanita itu mengalami pendarahan,sepertinya dia baru saja mengalami kekerasan seksual,apa itu perbuatan anda?" Tanya pria itu.

Adam sangat marah saat mendengar tuduhan pria itu,ingin rasanya dia melayangkan satu pukulan ke wajah pria itu tapi Adam berusaha menahan amarahnya.

"Aku harap anda bersikap professional sebagai dokter,kalau itu perbuatan saya tidak mungkin saya membawa dia ke tempat ini." Jawab Adam penuh penekanan membuat sang dokter terdiam.

" Dia harus di rawat untuk beberapa hari ke depan,sungguh binatang yang telah memperkosanya sampai pendarahan seperti itu." Jawab pria itu dengan wajah penuh amarah.

" Dokter wanita itu sudah sadar."

🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹🌹