Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah atau istana
Setelah melakukan Pumping ASI saat ini Zora dan juga Sarah masih ada di dalam mobil milik Sarah. kebetulan hari ini Sarah juga libur kerja makanya Sarah bisa ada waktu menemani Zora ke rumah bosnya
Beberapa saat kemudian mobil Sarah memasuki pintu gerbang rumah yang sangat besar dan juga tinggi, Zora pikir pintu gerbang dan juga semua hal yang dilihat di depannya ini hanya ada di sebuah sinetron
Tapi sebelum Sarah memasukkan mobilnya Pak satpam terlihat mencegah mobil milik Sarah, Zora sedikit takut saat ada satpam yang menghadang mobil milik Sarah, Sarah langsung mengeluarkan kartu identitas dan memperlihatkan kepada Pak satpam, Pak satpam langsung mempersilahkan mobil Sarah masuk ke dalam
Sarah memasukkan mobilnya kembali dan melewati halaman rumah yang sangat amat luas. "Aku pikir rumah seperti ini hanya ada di sebuah sinetron saja sar," ucap Zora
"Nggak lah rumah yang di sinetron juga rumah asli kan, tenang Nanti kamu juga bakal mempunyai rumah seperti ini jika kamu menikah dengan pria kaya." ucap Sarah
"Aku nggak mau punya rumah seperti ini Sarah pasti bersihinnya capek, lebih baik punya rumah yang sederhana saja." jawab Zora
"kan tentunya pasti ada pembantunya Zora Kenapa harus kamu yang membersihkan ngaco kamu." ucap Sarah
Zora kembali diam saat melihat pilar-pilar rumah yang sangat besar dan juga langsung mendongakkan kepalanya. "kira-kira raksaksa mana ya yang bekerja untuk memasang pilar-pilah rumah ini." ucap Zora
"Hahaha kamu ini ngaco aja Zora, sekarang kan teknologi semakin canggih tentunya pasti ada alat yang bisa memasangkan atau menyatukan pilar-pilar ini, kamu kalau nggak tahu begonya nggak ketulungan." ucap Sarah
"Sialan!," kesal Zora
Mobil langsung berhenti di sebuah parkiran yang memang tersedia di sana. Sarah langsung mengajak Zora untuk turun dari mobil milik Sarah. Zora langsung memegang lengan Sarah saat sudah turun dari mobil milik Sarah
Sarah hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya, keduanya langsung berjalan ke arah depan rumah yang sangat mewah dan juga megah. Sarah langsung memencet bel yang ada di sana
Zora terlihat hanya diam Karena sejujurnya Zora ini seseorang yang introvert dari dulu. "Cekret" pintu terbuka Sarah langsung tersenyum ke arah Bibik yang membukakan pintu
"Ada yang bisa saya bantu?," tanya Bibik yang terlihat dingin itu
"Maaf bi apa Tuan Kael nya ada?," tanya Sarah
"Anda mencari Tuan Kael memangnya anda sudah membikin janji?," tanya Bibik itu lagi
"Iya bi Kebetulan saya Sarah dari perusahaan tuan Kael, saya juga sudah membuat janji dengan Pak Rasya (asisten tuan Kael)." ucap Sarah yang memang ramah
Sedangkan saat ini nyali Zora langsung ciut menghadapi orang seperti Bibik ini. "Oh Silakan masuk kalian sudah ditunggu di ruang tamu mari ikut saya." ucap Bibik
Sarah langsung tersenyum dan menarik lengan Zora yang hanya diam melamun. ketuanya langsung mengikuti Bibik yang terlihat berjalan di depan. jujur Zora lagi-lagi dibuat kagum dengan rumah yang luar biasa mewah dan juga cantik
Zora juga melihat foto pernikahan laki-laki dan perempuan yang sangat cantik dan juga tampak yang ada di dinding sebuah ruangan yang khusus memajang foto pernikahan itu
"Itu foto pak Kael dan mendiang istrinya." ucap Sarah
ucapan Sarah tentunya langsung membuat Zora kaget luar biasa dan saat ini kepala Zora banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang langsung muncul di pikirannya
Mereka akhirnya sampai di sebuah ruang tamu yang terlihat ada dua laki-laki yang memakai baju sama-sama rapi. Zora melihat satu laki-laki yang tadi ada di foto yang sempat Zora liat saat ini menggunakan pakaian kemeja hitam, jas hitam, serta celana bahan hitam
di sampingnya terlihat laki-laki yang langsung berdiri saat melihat Zora dan juga Sarah. laki-laki itu bahkan tersenyum ramah ke arah Sarah
"Nona Sarah Silakan duduk, Bibik Terima kasih sudah mengantar tamu tua Kael." ucap laki-laki itu
"Terima kasih Pak Rasya." ucap Sarah
"sama-sama," jawab Rasya dan terseyum
Zora dan Sarah langsung duduk dan membuat Tuan Kael yang tadinya melamun akhirnya melihat ke arah kedua orang yang duduk di depannya. Zora merasa ketakutan saat mata tajam Tuan Kael menatap ke arah Zora
"Apa perempuan di samping kamu ini Sarah yang akan mendonorkan ASI untuk anak saya?," tanya Kael
"Iya Tuan namanya Zora dia sahabat saya, Dia baru saja kehilangan calon anaknya setelah dilahirkan, makanya dia langsung ke Jakarta menemui saya untuk mencari pekerjaan, Kebetulan saya membaca selebaran yang diberikan oleh Pak Rasya makanya saya langsung membawa sahabat saya ke rumah Anda." ucap Sarah
"Hm, kamu yakin sudah pernah melahirkan?," tanya tuan Kael ke Zora
Zora yang ditanya tentunya sedikit tidak terima dengan pertanyaan Kael. "bisa Anda mengganti pertanyaan Anda?," tanya Zora yang membuat Rasya dan juga Sarah kaget
"Apa ada yang salah dari pertanyaan saya?," tanya tuan Kael yang melihat ke arah Zora
"Tentu karena pertanyaan Anda sangat melukai perasaan saya, di sini saya masih dalam keadaan berduka bisa-bisanya anda menanyakan hal itu kepada saya!, jika memang anak Anda tidak butuh ASI saya Saya juga tidak akan keberatan!"
"Sarah Sepertinya aku tidak jadi menjadi donor ASI untuk anak bos kamu yang angkuh dan juga Sombong sekali dalam berucap, ayo Sarah kita pergi dari rumah orang sombong ini." Ucap Zora
Sarah tentunya langsung melotot dengan ucapan Zora, Sarah belum memberitahu Bagaimana watak Tuan Kael kepada Zora. "sayangnya Anda memilih orang yang salah nona, Jika kamu sudah tertarik dengan pekerjaan ini harusnya kamu konsisten dan tidak tersinggung dengan ucapan saya!"
"Sarah Kenapa kamu punya sahabat yang sumbunya pendek sekali, Sarah Seharusnya kamu juga memberitahu terlebih dahulu siapa saya kepada sahabat kamu." ucap tuan Kael
"Siapa Anda itu tidak penting untuk saya tuan, karena saat ini bahkan saya sudah tidak mau menjadi donor ASI untuk anak anda, Lebih baik saya kasih kasih saya kepada anak-anak yang lebih membutuhkan dan orang tuanya yang bisa menghargai seorang calon ibu yang baru kehilangan anaknya." ucap Zora
Sarah merasa tidak enak dengan Zora tentunya karena ucapan bosnya yang memang tidak pernah disaring jika berbicara
"Ayo Sarah kita pergi dari rumah orang sombong ini." Ucap Zora
Sarah tentunya bingung dan melihat ke arah Pak Rasya seolah-olah Dia meminta bantuan kepada Pak Rasya. pak Rasya langsung melihat ke arah Kael yang terlihat tidak mau menurunkan egonya
Rasya mengkode Sarah supaya membawa sahabatnya pergi terlebih dahulu, dari pada suasana semakin panas. Tuan Kael dan pak Rasya saya permisi dulu." ucap Sarah
Zora dan Sarah langsung pergi dan juga meniggalkan rumah milik Kael. Sedangkan Kael langsung mengepalakan tanganya