NovelToon NovelToon
MANUSIA ABADI

MANUSIA ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha / Kultivasi Modern
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.

Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan yang saling menyentuh

Kutub es mencair

Pagi di Kota Jiangnan diselimuti kabut tipis, udara pegunungan masih terasa segar hingga ke kawasan elite Qinglong.

Dari titik tertinggi kawasan itu, sebuah Lamborghini hitam matte meluncur pelan keluar dari garasi vila bergaya Eropa Timur. Mesin supercar itu meraung halus seperti hembusan napas predator, namun suara itu cepat menghilang begitu mobil melaju di jalanan aspal mulus.

Alex Chu duduk di balik kemudi, wajahnya tenang. Ia tetap mengenakan jaket gelap sederhana, tanpa merek mencolok. Di kursi samping, hanya ada tas kampus tipis berisi dua buku dan sebotol air. Seolah tak ada yang istimewa, padahal mobil yang ia kendarai adalah edisi terbatas yang bahkan tidak dijual di pasar terbuka.

Saat mendekati area universitas, Alex memarkir mobilnya di area parkir luar yang agak tersembunyi. Ia mematikan mesin dan turun tanpa menoleh lagi pada mobil yang barusan ditinggalkannya. Beberapa mahasiswa yang lewat sempat memandang Lamborghini itu dengan mata terbelalak, tetapi tidak ada yang tahu siapa pemiliknya.

Alex berjalan santai ke arah gerbang kampus, membaur bersama para mahasiswa lain.

Tak lama kemudian, langkah cepat dari belakang mendekat. Suara sepatu hak rendah menghentak pelan trotoar yang teduh.

> “Kau bawa mobil ke kampus?” tanya suara ringan yang sudah familiar.

Su Ziyan menyusul dari sisi kanan, rambutnya tergerai rapi, mengenakan seragam kampus yang elegan dipadukan jaket tipis.

Alex menoleh sedikit, lalu menjawab, “Kebetulan.”

Su Ziyan tersenyum kecil. “Mobilmu kebetulan juga Lamborghini?”

Alex tidak menjawab, hanya mengangkat bahu.

Mereka berjalan berdampingan tanpa banyak bicara. Sesekali angin pagi menerbangkan beberapa helai rambut Su Ziyan, dan tatapannya melirik diam-diam ke arah pria di sebelahnya.

> “Aku sering dengar soal mahasiswa misterius yang selalu jalan kaki dari luar kampus... ternyata orangnya masih tetap rendah hati meski bawa supercar.”

Alex menatap lurus ke depan. “Aku hanya tidak suka dilihat.”

Su Ziyan tersenyum. “Sayangnya kau tetap dilihat.”

Alex mengerling sekilas. “Kau terlalu banyak bicara pagi ini.”

> “Karena kau terlalu diam,” balas Su Ziyan cepat. “Lagipula, aku belum sempat berterima kasih soal hari itu.”

Alex menoleh sedikit, tetapi tak menjawab.

Su Ziyan juga tak memaksa. Mereka terus melangkah melewati koridor menuju gedung fakultas hukum, langkah mereka perlahan seirama. Meskipun tak ada pernyataan yang jelas, suasana antara keduanya terasa berbeda dari sebelumnya—lebih dekat, lebih tenang, dan lebih… akrab.

.Di sepanjang koridor menuju gedung fakultas, beberapa mahasiswa mulai memperlambat langkah. Mereka melihat sesuatu yang tak biasa: Su Ziyan, sang Ratu Es kampus, berjalan berdampingan dengan seorang pria yang wajahnya nyaris tak pernah muncul dalam gosip atau forum online—Alex Chu.

Yang lebih mengejutkan: mereka mengobrol.

> “Itu... Su Ziyan?” bisik seorang mahasiswi sambil menyikut temannya.

> “Iya. Astaga… dia ngobrol sama cowok?

“Kayaknya… Alex Chu?”

Nama itu bukan asing, tapi tak banyak yang benar-benar mengenalnya. Alex seperti sosok yang hidup di dunia sendiri. Dingin, tenang, dan sulit didekati. Banyak yang bahkan lupa kalau dia mahasiswa aktif di universitas itu.

Tapi saat ini, dia berjalan santai di sisi Su Ziyan. Tak banyak kata, tapi ada interaksi jelas di antara mereka. Dan—yang lebih mengejutkan—Su Ziyan justru tampak… sedikit tersenyum.

Biasanya, Su Ziyan hanya berjalan sendiri. Langkahnya cepat dan pasti, auranya membuat siapa pun segan untuk menyapa. Banyak pria telah mencoba mendekatinya, namun ditolak bahkan sebelum sempat berbicara.

Namun kali ini… dialah yang menyapa lebih dulu.

Dan bukan kepada sembarang orang—melainkan kepada Alex Chu, mahasiswa yang selalu sendirian, misterius, dan dikenal sangat dingin. Ia tak pernah hadir dalam diskusi kelompok, tak pernah nongkrong di kafe kampus, dan jarang sekali terlihat berbicara dengan siapa pun.

> “Dua kutub es berjalan bersama?” gumam seorang mahasiswa pria dengan nada tak percaya. “Apa dunia akan kiamat?”

> “Lihat cara mereka jalan... Mereka gak kelihatan awkward sama sekali. Gila sih.”

Beberapa bahkan diam-diam merekam dari kejauhan, berharap mendapatkan momen langka ini untuk dibicarakan di grup angkatan. Tapi tak satu pun dari mereka berani mendekat.

Ada semacam aura dingin yang tak terlihat, mengelilingi kedua sosok itu.

Su Ziyan tampak tenang, bahkan sesekali tersenyum kecil. Sedangkan Alex, meskipun ekspresinya tak berubah, tidak menunjukkan tanda-tanda ingin menghindar. Mereka tampak seperti dua orang yang sudah saling mengenal cukup lama—padahal tak pernah terdengar kabar bahwa mereka dekat.

> “Gua yakin, cowok itu bukan orang biasa,” ucap satu mahasiswa senior.

> “Jelas lah. Ratu Es kampus nggak bakal ngobrol kayak gitu sama cowok sembarangan,” sahut temannya sambil mengangguk serius.

Ketika keduanya akhirnya memasuki gedung fakultas dan menghilang dari pandangan, suasana koridor tetap terasa aneh. Banyak yang masih berdiri mematung, mencoba mencerna apa yang baru saja mereka lihat.

> Dua sosok yang selama ini dikenal sebagai gunung es… ternyata bisa berinteraksi.

Tak banyak kata. Tak banyak ekspresi. Namun cukup bagi satu kampus untuk gempar diam-diam

1
Dah Leha
bagus dan menarik
Mít ướt
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Rizitos Bonitos
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Azure
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!