Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23. Mengintai
"Gimana gadis itu, apa kamu mengantarnya kerumah ?" tanya Juni pada Agus saat didalam mobil menuju kerestoran.
Agus menggeleng, dia tidak mengantar Ayu karena Ayu tidak punya tempat tinggal.
Kening Juni mengkerut menunjukkan ekspresi penuh tanya pada Agus.
"Kenapa, apa dia masih dirawat dirumah sakit ?" tanya Juni lagi dengan ekspresi bingung.
"Tidak, dia sudah pulang, tapi pulang ke apartemen ku, dia bilang tidak punya tempat tinggal." Jawab Agus membuat Juni semakin bingung.
"Gak punya tempat tinggal, maksud kamu ?" Juni menoleh pada Agus yang sedang mengemudi.
"Kehidupannya cukup menyedihkan, dia dihotel karena dijadikan penebus hutang ayahnya." Agus menceritakan seperti yang Ayu ceritakan padanya, termasuk tempat tinggal Ayu, dan akhirnya dibawa pulang ke apartemen Agus.
"Kok, ceritanya sama dengan istriku, aku gak habis pikir kenapa tega seorang ayah seperti itu, seharusnya mereka yang jadi tameng untuk anak-anaknya, kok ini malah jadi penebus hutang."
"Iya sih, seharusnya seorang ayah menjadi pelindung untuk anaknya, tapi mau gimana lagi, kehidupan semua orang berbeda-beda." Ujar Agus bijak.
"Tapi ngomong-ngomong, gadis itu cantik juga, sepertinya dia juga kelihatan baik, aku rasa gadis itu cocok denganmu." Ujar Juni tersenyum pada Agus.
Agus tidak berkomentar, yang Juni katakan memang benar, dan sepertinya Agus juga tertarik pada Ayu.
"Kok diam, apa jangan-jangan kamu memang tertarik padanya." Ujar Juni lagi karena melihat Agus hanya diam.
"Gak tau, lihat aja nanti, oh ya, gimna apa jadi ke kota S minggu depan" tanya Agus sengaja agar Juni tidak lagi membahas tentang Ayu.
"Ya jadilah, kita harus meninjau proyek itu." Jawab Juni.
Tidak lama kemudian keduanya sampai juga direstoran miliknya.
Sementara ditempat lain, anak buah juragan Sofyan masih sibuk mencari April dan Ayu, sesuai dengan perintah juragannya, mereka tidak boleh pulang sebelum membawa April ataupun Ayu.
Kedua anak buah juragan sudah bingung mencari Ayu dan April, sudah dari semalam keduanya tidak istirahat ataupun tidur.
Kedua anak buah juragan Sofyan, mencari Ayu dan April dengan mengendarai sepeda motor, keduanya sekarang memasuki kawasan perumahan tempat April tinggal yaitu rumah Juni.
"Berhenti, berhenti !" salah satu anak buah juragan Sofyan yang duduk dibelakang motor menepuk-nepuk pundak temannya yang menjadi pembawa motor agar menghentikan motor mereka.
Temannya itu langsung menginjak rem dn membuat motor mereka berhenti mendadak. "Ada apasih ?" kesal yang membawa motor pada temannya yang menepuk pundaknya memintanya berhenti.
"Lihat itu, pucuk dicinta ulat pun tiba, tidak menemukan anaknya, ayahnya pun jadi." Tunjuk anak buah juragan Sofyan saat melihat Pak Alan sepertinya sedang mengintai seseorang.
"Benar, itu Pak Alan, sedang apa dia disana ?" tanya anak buah juragan Sofyan yang membawa motor.
"Gak tau, ayo kita hampiri." Ajak temannya yang menumpang dibelakang motor.
"Ayo, kita tangkap aja dia, kita bawa ke rumah juragan, agar kita bisa pulang.
"Hah, akhirnya ketangkap juga, ngapain celingak-celinguk kerumah orang ?" tanya kedua anak buah juragan langsung menggenggam tangan Pak Alan agar Pak Alan tidak lari.
Arah mata kedua anak buah juragan Sofyan, mengikuti arah pandang Pak Alan yang sedang mengawasi rumah mewah Juni.
Ternyata Pak Alan waktu didepan mall, dia tidak langsung pergi setelah dihajar oleh Bu Lusi, tapi dia mengikuti April dan Bu Lusi pulang.
Apk Alan mengikuti sampai April dan Bu Lusi masuk keruang yang ada didepan matanya sekarang.
Pak Alan hari ini ingin memastikan apakah benar April tinggal dirumah mewah didepannya sekarang, karena alasan itulah Pak Alan hari ini berada didepan rumah Juni.
"Ngapain kamu disini, pasti ingin mencuri ya, ayo ikut kami." Paksa anak buah juragan Sofyan menarik tangan Pak Alan.
"Lepaskan, kenapa memaksa ku, aku sudah gak ada urusan sama kalian, hutangku sama juragan kalian sudah lunas." Pak Alan menarik tangannya agar terlepas dari pegangan kedua anak buah juragan Sofyan.
"Belum tentu, kamu harus ikut kami, anak mu yang satu itu juga lari, dan membuat juragan Sofyan murka, bukan hanya itu, kami juga diserang oleh lelaki tua itu." Anak buah juragan Sofyan memaksa Pak Alan naik ke motornya, dan setelah itu mereka langsung membawa Pak Alan kerumah juragan Sofyan.
Tetapi sebelum pak Alan dinaikkan ke atas motor, dia sempat melihat sosok yang dia intai yang tidak lain April.
namun sayangnya Pak Alan hanya bisa melihat sekilas, karena kedua anak buah juragan Sofyan memaksanya naik.
"Aku yakin itu April, tapi ngapain dia dirumah besar itu, ah aku lupa ingat hari itu wanita paruh baya itu bilang dia menyebut April menantunya, apa mungkin April sudah menikah, kalau begitu April menikah dengan orang kaya." monolog Pak Alan.
Sedangkan April saat Pak Alan melihatnya, saat itu April keluar karena ingin menyiram bunga didepan rumah, menggantikan Ibu mertuanya yang sedang sibuk dengan urusan lain.
Disitulah Pak Alan melihat April sekilas karena tidak punya waktu lama, dia dipaksa naik keatas motor.
Ketika sampai dirumah juragan Sofyan, kedua anak buahnya langsung mendorong Pak Alan kedepan juragan Sofyan.
"Maaf juragan, kami sudah mencari Ayu dan juga April kemana-mana, tapi mereka Tidka ketemu, keduanya hilang bagai ditelan bumi." Ujar salah satu anak buah juragan, mereka tadi tidak melihat April, karena sibuk memaksa Pak Alan.
"Benar juragan, tapi kami menemukan dia, sepertinya dia sedang mencari celah untuk mencuri dirumah mewah tempat kami menemukannya." Timpal seorang lagi anak buah juragan Sofyan.
Juragan Sofyan mengangguk, dia menatap Alan dengan tatapan yang sudah sangat marah.
Pak Alan tidak takut, karena dia pikir hutangnya sudah lunas sama juragan Sofyan, setelah menyerahkan Ayu putrinya pada Juragan Sofyan untuk dinikahi.
"Juragan, aku sudah tidak ada urusan pagi denganmu, hutangku sudah lunas setelah aku menyerahkan putriku untuk kamu nikahi, kamu tidak bisa begini, aku sekarang mertua mu." Ujar Pak Alan menyombongkan diri, karena dia pikir dirinya sudah menjadi mertua dari juragan Sofyan.
"Hahaha, mertua, hei Alan, aku tidak bakalan Sudi menikah dengan putrimu Ayu, kalau April tentu saja akan aku nikahi." Jawab juragan Sofyan tertawa.
"Apa maksud kamu, lalu kemana putriku ?" tanya Pak Alan, raut wajahnya seperti bingung.
"Aku menjual putrimu untuk mendapatkan uang, tapi putrimu kabur dan uang itu diambil kembali, kami juga dihajar, kamu harus membayar hutang kamu lagi, kalau tidak nyawamu akan melayang." Ancam juragan Sofyan.
Pak Alan ketakutan, namun dia tetap menolak membayar hutang, karena dia sudah memberikan putrinya, kalau Ayu lari dan berhasil kabur itu sudah tanggung jawab juragan Sofyan.
Juragan Sofyan tetap tidak mau dengar dan tidak mau tau, Pak Alan menolak membayar hutang, juragan Sofyan langsung memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi Pak Alan.
Anak buah juragan Sofyan, langsung ingin menghajar Pak Alan, namun Pak Alan segera memberhentikannya.
"Tunggu," Sepertinya Pak Alan sudah memiliki rencana lain.
Bersambung
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu
Blum y thor..🤣🤣🤣