NovelToon NovelToon
Sweetheart Of The Mafia Boss

Sweetheart Of The Mafia Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Obsesi
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Seorang gadis berusia tujuh belas tahun secara tak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia yang dingin dan penuh bahaya. Bukannya jadi korban dalam pertarungan antargeng, ia malah jadi istri dari pria yang selama ini ditakuti banyak orang.

Gadis itu polos dan manis. Sedangkan pria itu tegas dan kuat, dan hampir sepuluh tahun lebih tua darinya. Tapi, ia tak kuasa menolak perasaan hangat yang gadis itu bawa ke dalam hidupnya.

Meski membenci dunia gelap yang pria itu jalani, ia tetap tertarik pada sosoknya yang dingin dan berbahaya.

Dan sejak saat itu, takdir mereka pun saling terikat—antara gadis menggemaskan dan raja mafia muda yang tak pernah belajar mencintai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I will not regret it

Leonard menatap tajam putrinya, suaranya meledak penuh amarah.

“Liora! Kalau kau masih menganggap ku ayahmu, cepat ke sini! Kalau tidak, jangan pernah sebut dirimu putriku lagi!”

Liora menatap pria itu, matanya berkaca-kaca. Suaranya lirih, namun tegas,

“Aku nggak mau kembali… dengan kalian.”

Seisi aula mendadak hening. Semua orang terdiam, terkejut mendengar jawaban gadis itu.

Leonard mengepalkan tangannya erat.

“Baik! Mulai hari ini, aku hanya punya satu putri. Namanya Selina!”

Lucien tersenyum tipis, nada sinis terdengar dalam ucapannya.

“Tuan Leonard, jangan lupakan ucapan Anda barusan.”

Lucien kembali menatap gadis itu dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung menggendongnya. Gadis itu tetap diam, tak menunjuk kan penolakan sedikit pun.

Vero dan para pengawal mengikuti langkah tuannya dengan tenang.

Sementara Leonard, hanya bisa menatap punggung mereka yang makin menjauh, dengan amarah yang tak tersalurkan.

Ia akhirnya berbalik dan berjalan ke arah para tamunya. Berusaha tersenyum, “Mohon maaf atas kekacauan hari ini, semua ini hanya kesalahpahaman. Perjamuannya akan ditunda.”

Satu per satu tamu meninggalkan aula. Begitu selesai, Leonard beserta keluarganya bergegas menuju rumah sakit untuk memastikan kondisi Selina dan kandungannya.

......................

Di sisi lain

Suasana aula belum sepenuhnya tenang.

“Liora!” terdengar suara panik dari arah pintu masuk.

Yang datang adalah Talia, bersama kakaknya, Renald. Mereka melangkah tergesa, wajahnya penuh kecemasan.

Sejak awal, Talia tak bisa hadir karena ada urusan keluarga. Begitu selesai, ia langsung bergegas ke lokasi bersama kakaknya.

Begitu masuk, Renald segera menelusuri ruangan. Namun sosok Liora tak terlihat. Ia segera menghampiri seorang pelayan.

“Maaf, kamu lihat Nona Liora?” tanyanya cepat.

Pelayan itu gugup. “Mereka… mereka sudah pergi.”

“Siapa yang membawanya?” Talia langsung menyela.

Pelayan itu menunduk, suaranya bergetar.

“Saya kurang tahu. Tapi… orang itu tinggi, dan memakai topeng.”

Tiba-tiba, gadis itu teringat sesuatu. Ia sontak menoleh cepat ke arah kakaknya.

“Kak, apa kamu kenal seseorang yang bernama Lucien?” tanyanya serius.

Mendengar nama itu, Renald langsung menoleh cepat. “Apa? Lucien? Dari mana kamu tahu nama itu?” tanyanya tajam.

"Bukan aku... Liora yang pernah cerita. Katanya... mereka pernah saling menyelamatkan."

Renald mengepel tangannya, sorot matanya berubah tajam. “Kita harus cari Liora sekarang juga. Kita gak bisa biarkan dia bersama orang seperti itu.”

Tanpa menunggu reaksi adiknya, ia langsung bergegas keluar.

Talia yang sempat terpaku akhirnya menyusul dengan langkah cepat. Mereka masuk ke mobil sport, dan tak lama kemudian, kendaraan itu melesat meninggalkan area pesta.

......................

Sementara itu.

Di dalam mobil, hanya ada Liora dan Lucien.

Gadis itu duduk diam dengan kepala tertunduk, jemarinya mencengkeram ujung baju erat-erat.

Lucien tak mengalihkan pandangannya. Sorot matanya dalam, seolah menyimpan luka yang tak bisa dijelaskan.

Ia menepikan mobil perlahan, lalu menghentikannya. Tanpa banyak bicara, ia menarik Liora ke dalam pelukannya.

“Jangan sedih,” ucap pria itu lembut.

“Aku nggak sedih…” lirihnya.

“Jangan membohongi dirimu sendiri,” bisik Lucien sambil memeluknya lebih erat.

Namun tiba-tiba, Liora melepaskan diri dan menatap pria itu dengan serius.

"Kenapa, hm?" tanyanya lembut.

Gadis itu menggigit bibirnya.

“Bukankah kamu pernah bilang… kamu ingin menikah denganku?”

Seketika, ekspresi Lucien berubah. Ia menggenggam jemari gadis itu erat.

“Iya. Aku akan menunggumu sampai kamu siap.”

Mata Liora berkaca, tapi ada keteguhan dalam sorotnya.

“Kalau begitu… ayo kita menikah.”

Ucapan gadis itu bukan sekadar emosi sesaat. Baginya, menikah cepat atau lambat tak ada bedanya.

Dan menurutnya, kenapa harus menunggu orang lain, kalau yang di depannya justru memperlakukannya dengan tulus?

Lucien hanya tersenyum mendengar kalimat tersebut. "Jangan menyesalinya. Kalau kamu ingin menyesal sekarang, masih belum terlambat."

Liora mendengar ucapan itu, lalu cepat-cepat menggeleng. "Aku gak akan menyesal... asalkan kamu benar-benar memperlakukanku dengan baik ke depannya."

Lucien menghela napas, ada kekhawatiran di balik tatapannya. “Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?”

Liora menunduk, suaranya lirih. “Aku nggak bisa menikah sekarang. Usia ku masih terlalu muda.”

Lucien tersenyum kecil, menepuk lembut tangannya. “Tak masalah. Untuk sekarang, ikutlah bersamaku.”

Ada kehangatan yang perlahan mengisi hati Liora. Ia mengangguk pelan.

“Baiklah.”

Sepanjang perjalanan, Liora tak banyak bicara. Mungkin karena terlalu lelah, atau mungkin karena beban yang masih menggantung di pikirannya.

Tak lama kemudian, lelah membuatnya terlelap di kursi.

Lucien melirik gadis itu, lalu mengeluarkan ponselnya. “Siapkan surat nikah untukku.”

“Baik, Tuan.”

“Setelah selesai, kirim ke Mansion.”

Ia menutup telepon, lalu menunduk, mengecup kening gadis itu dengan lembut sebelum kembali melajukan mobil.

......................

Sesampainya di Mansion, Lucien turun lebih dulu lalu menggendong Liora dengan hati-hati.

“Tuan Muda, Anda sudah kembali,” sambut kepala pelayan.

“Pelankan suaramu,” ucap Lucien tenang.

Pelayan itu melirik gadis yang dipeluk tuannya. Dari caranya, ia bisa menebak bahwa cepat atau lambat, posisi gadis itu akan penting di Mansion ini.

Lucien membawa Liora ke kamar lantai atas, membaringkannya dengan hati-hati di ranjang.

Ia menatap wajah lelah itu sejenak, lalu berbisik, “Aku janji, aku akan selalu melindungi mu.”

Setelah itu, ia keluar kamar. Begitu tiba di ruang tamu, Aiden sudah menunggunya.

“Tuan,” sapa Aiden sambil menunduk hormat.

1
𝕜𝕒𝕪𝕪..ʚɞ
suka bgt nunda-nunda y
Anonymous
oke.
⛧⃝ UHUY𓂃ᴢⷦᴇᷴʏᷦ⧗⃟ₛ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
gak ada yang namanya bekas ayah Lucien
⛧⃝ UHUY𓂃ᴢⷦᴇᷴʏᷦ⧗⃟ₛ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: kan udah followan
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf: follow aku mau bagi reward
total 2 replies
🍾⃝ Rɪͩɪᷞᴀͧʟᷠᴢͣ
Mampir thor
Lauren Florin Lesusien
jngn buat crakter liora jadi wanita munafik thur wlw gimna lucien suaminya 😂😂😍😍😍semangat trs thur
Lauren Florin Lesusien
ok lah
🥑⃟🟢☘𝓡𝓳 Lucia Navaro❤️⃟Wᵃf
lanjutttt
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
dokter yang ini agak laen soalnya, makanya agak ragu🗿
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
bakar rumahnya kata gw teh!/Angry/
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
karena tanpa bicara jadi pendiam dan tak beranikan untuk berbuka bicara
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
wkwk pasti terkejut tuh ketika berubah wajahnya
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
lumayan itu menarik ceritanya dan ingin lihat kelanjutan episode berikutnya
🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞ𐎙࿆ᷤⷭꪻ꛰͜⃟ዛ༉
“Baiklah,“ ucapnya lembut.
🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞ𐎙࿆ᷤⷭꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ada secercah harapan
™•coffe
🥴🥴🥴
™•coffe
bagus
drpiupou
wah wahh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ᴳᴿ🐅
menarik cerita nya lanjutkan 🤗
Yuli a
semoga cepat sembuh... ya kk othor... diangkat segala penyakitnya... bisa beraktifitas seperti biasanya....
ditunggu up nya lagi...😊
🍌 ᷢ ͩZuzukencurzanda
ada sesuatu tpi apa ya 😏 ntah apa yg trjdi nnti 🦖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!