NovelToon NovelToon
Sweetheart Of The Mafia Boss

Sweetheart Of The Mafia Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Obsesi
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Seorang gadis berusia tujuh belas tahun secara tak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia yang dingin dan penuh bahaya. Bukannya jadi korban dalam pertarungan antargeng, ia malah jadi istri dari pria yang selama ini ditakuti banyak orang.

Gadis itu polos dan manis. Sedangkan pria itu tegas dan kuat, dan hampir sepuluh tahun lebih tua darinya. Tapi, ia tak kuasa menolak perasaan hangat yang gadis itu bawa ke dalam hidupnya.

Meski membenci dunia gelap yang pria itu jalani, ia tetap tertarik pada sosoknya yang dingin dan berbahaya.

Dan sejak saat itu, takdir mereka pun saling terikat—antara gadis menggemaskan dan raja mafia muda yang tak pernah belajar mencintai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. I will not regret it

Leonard menatap tajam putrinya. Suaranya meledak, penuh amarah.

"Liora! Kalau kau masih anggap aku ayahmu, cepat ke sini! Kalau tidak, aku tak akan menganggap mu sebagai putriku lagi!"

Liora memandangi pria itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Suaranya lirih, "Aku nggak mau kembali... dengan kalian."

Seisi aula mendadak hening. Semua orang terdiam, terkejut oleh jawaban gadis itu.

Leonard mengepal tangannya.

"Baik! Mulai hari ini, aku cuma punya satu putri. Namanya Selina!" serunya mantap.

Lucien hanya tersenyum sinis saat mendengar ucapan pria tersebut. "Tuan Leonard, jangan lupa ucapan Anda barusan," ucapnya dingin.

Lucien kembali menatap gadis itu dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung menggendongnya. Gadis itu tetap diam, tak menunjuk kan penolakan sedikit pun.

Sedangkan, Vero dan para pengawal lainnya, hanya mengikuti langkah Lucien dari belakang dengan tenang.

Sementara Leonard, hanya bisa menatap punggung mereka yang makin menjauh, dengan amarah yang tak tersalurkan.

Ia akhirnya berbalik dan berjalan ke arah para tamunya. Berusaha tersenyum, “Mohon maaf atas kekacauan hari ini, semua ini hanya kesalahpahaman. Perjamuannya akan ditunda.”

Begitu tamu pergi satu per satu, Leonard dan keluarga nya langsung menuju rumah sakit untuk memastikan kondisi Selina dan kandungannya.

......................

Di sisi lain

Suasana di aula belum sepenuhnya tenang.

"Liora!" Suara panik terdengar dari arah pintu masuk.

Yang datang ternyata Talia, ia masuk bersama kakaknya dengan langkah tergesa-gesa.

Sebelumnya, gadis itu tak bisa datang lebih awal, karena ada urusan penting bersama keluarganya. Namun, setelah semuanya selesai, dia langsung ke tempat lokasi bersama kakaknya.

Begitu memasuki aula, Renald memutar pandangan. Tapi sosok Liora tak terlihat.

Tanpa pikir panjang, ia menghampiri seorang pelayan. "Maaf, kamu lihat Nona Liora?" tanyanya cepat.

Pelayan itu tampak gugup. "Mereka... mereka sudah pergi."

Talia langsung menyela. "Siapa yang bawa Liora?"

"Saya kurang tahu, tapi orang itu... tinggi dan memakai topeng," jawab pelayan itu, suaranya bergetar.

Tiba-tiba, gadis itu teringat sesuatu. Ia sontak menoleh cepat ke arah kakaknya.

“Kak, apa kamu kenal seseorang yang bernama Lucien?” tanyanya serius.

Mendengar nama itu, Renald langsung menoleh cepat. “Apa? Lucien? Dari mana kamu tahu nama itu?” tanyanya tajam.

"Bukan aku... Liora yang pernah cerita. Katanya... mereka pernah saling menyelamatkan."

Renald mengepel tangannya, sorot matanya berubah tajam. “Kita harus cari Liora sekarang juga. Kita gak bisa biarkan dia bersama orang seperti itu.”

Tanpa menunggu reaksi adiknya, ia langsung bergegas keluar.

Talia yang sempat terpaku akhirnya menyusul dengan langkah cepat. Mereka masuk ke mobil sport, dan tak lama kemudian, kendaraan itu melesat meninggalkan area pesta.

......................

Sementara itu.

Liora duduk diam di dalam mobil bersama Lucien. Kepalanya tertunduk, jemarinya mencengkeram ujung bajunya erat-erat.

Di dalam mobil hanya ada mereka berdua.

Suasana hening.

Tapi pandangan Lucien tak lepas dari gadis di sampingnya—sorot matanya menyimpan luka yang sulit dijelaskan.

Ia menepikan mobil ke pinggir jalan dan menghentikannya perlahan.

Tanpa berkata apa-apa, ia mengulurkan tangan dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

“Jangan sedih,” ucap pria itu lembut.

“Aku nggak sedih…” lirihnya.

“Jangan membohongi dirimu sendiri,” bisiknya, ia memeluknya lebih erat, seolah ingin meredam semua luka di hati gadis itu.

Tiba-tiba, Liora melepaskan diri dari pelukannya. Ia menatap pria itu dengan serius.

"Kenapa, hem?" tanyanya lembut.

Liora menggigit bibirnya. "Bukankah kamu pernah bilang... kamu ingin menikah denganku?"

Seketika, ekspresi pria itu berubah. Tangannya menggenggam jemari Liora erat. "Iya, aku akan menunggumu sampai kamu siap."

Meski pandangannya kabur, ia bisa merasakan ketulusan dari pria itu. "Kalau begitu... ayo kita menikah."

Ucapan gadis itu bukan sekadar emosi sesaat. Baginya, menikah cepat atau lambat tak ada bedanya.

Dan menurutnya, kenapa harus menunggu orang lain, kalau yang di depannya justru memperlakukannya dengan tulus?

Lucien hanya tersenyum mendengar kalimat tersebut. "Jangan menyesalinya. Kalau kamu ingin menyesal sekarang, masih belum terlambat."

Liora mendengar ucapan itu, lalu cepat-cepat menggeleng. "Aku gak akan menyesal... asalkan kamu benar-benar memperlakukanku dengan baik ke depannya."

Lucien menatapnya lekat. Ada kekhawatiran di sorot matanya, seolah takut gadis itu akan menarik kembali ucapannya.

"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?" tanyanya perlahan.

Gadis itu menunduk, jemarinya masih mencengkeram erat bajunya . "Tapi aku gak bisa menikah sekarang. Usia ku masih terlalu muda," ucapnya lirih.

Lucien memandangi wajah cemas itu, lalu tersenyum kecil.

"Tak masalah, sekarang ikutlah bersamaku," ucapnya lembut.

Liora menatap pria itu, ada rasa hangat yang perlahan mengisi hatinya. Ia sangat berterima kasih—setidaknya, masih ada satu orang yang tak meninggalkannya.

Dalam hati, ia berharap bisa menjalani hari-hari ke depan dengan tenang... tanpa luka baru.

"Baiklah," jawabnya pelan sambil mengangguk.

Sepanjang perjalanan, Liora tak banyak bicara. Mungkin karena terlalu lelah, atau mungkin karena beban yang masih menggantung di pikirannya. Tak butuh waktu lama sampai ia tertidur di kursi.

Lucien melirik ke arah gadis yang kini terlelap.

Ia memalingkan pandangannya, lalu mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.

"Siapkan surat nikah untukku," ucapnya dingin.

"Baik, Tuan."

"Setelah selesai, kirimkan langsung ke Mansion" tegasnya.

Begitu panggilan berakhir, Lucien menutup telepon lalu menoleh kembali ke arah Liora. Ia menunduk perlahan dan mengecup kening gadis itu dengan lembut.

Setelah itu, ia melajukan mobil menuju Mansion.

Sesampainya di sana, ia turun lebih dulu dan menggendong gadis itu dengan hati-hati.

"Tuan Muda, Anda sudah kembali," sambut kepala pelayan dengan sopan saat membuka kan pintu.

"Pelan kan suaramu," ucap Lucien tenang.

Pria itu melirik gadis yang ada dalam pelukannya. Melihat cara Lucien memeluk gadis itu, ia bisa menebak bahwa cepat atau lambat, posisinya akan menjadi penting di Mansion ini.

Lucien membawanya ke kamar di lantai atas. Dengan hati-hati, ia membaringkan tubuh gadis itu di atas ranjang.

Ia berdiri sejenak di samping tempat tidur, memandangi wajah lelah yang kini tertidur tenang.

"Aku janji, aku akan selalu melindungi mu," bisiknya.

Setelah itu, ia berbalik dan melangkah keluar, membiarkan gadis itu beristirahat.

Begitu tiba di ruang tamu, ia mendapati Aiden sudah menunggunya.

"Tuan," sapa Aiden dengan kepala sedikit menunduk.

1
🥑⃟➳ᴹᴿˢ Caaaa ❤️⃟Wᵃf 🔰π¹¹
lanjutttt
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
dokter yang ini agak laen soalnya, makanya agak ragu🗿
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
bakar rumahnya kata gw teh!/Angry/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.
.
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
karena tanpa bicara jadi pendiam dan tak beranikan untuk berbuka bicara
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
wkwk pasti terkejut tuh ketika berubah wajahnya
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
lumayan itu menarik ceritanya dan ingin lihat kelanjutan episode berikutnya
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
“Baiklah,“ ucapnya lembut.
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ada secercah harapan
™•$∆π|•
🥴🥴🥴
™•$∆π|•
bagus
drpiupou
wah wahh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ᴳᴿ🐅
menarik cerita nya lanjutkan 🤗
Yuli a
semoga cepat sembuh... ya kk othor... diangkat segala penyakitnya... bisa beraktifitas seperti biasanya....
ditunggu up nya lagi...😊
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
ada sesuatu tpi apa ya 😏 ntah apa yg trjdi nnti 🦖
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
👍👍👍👍👍
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
kalo bisa lngsung aja sikat aja, ngapain menye bner dah.
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: /Speechless/
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
mudah mudahan liora nikah sama lucien tambah badas thur jngn buat menye menya ,😂😂😂😂😍😍😍😍
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
lanjut kak
Agatha cute🤍
cerita bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!