Kirana Larasati adalah istri sah dari David Sanjaya, pengusaha muda yang sedang naik daun. mereka sudah menikah selama lima tahun dan dikaruniai anak laki-laki laki bernama Luis Sanjaya. awal- awal pernikahan mereka selalu dipenuhi dengan kehangatan. tapi entah kenapa setelah Luis lahir, semuanya berubah. david selalu pulang malam dari perusahaannya dengan alasan sibuk, dan sikapnya yang dulu hangat menjadi sangat berubah. sampai suatu hari Kirana menemukan noda lipstik di baju kemeja milik David. dan sampai pada akhirnya sang suami mengakui bahwa dia berselingkuh dengan sekretarisnya. dan David lebih mengutamakan sekretarisnya tersebut ketimbang istri sahnya. bagaimanakah kelanjutan kisah rumah tangga mereka? apakah Kirana bisa bertahan dengan David? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28. RENCANA PERTUNANGAN
“Assalamualaikum,” ucap Aku dan mas Agung bersamaan.
“Wa'alaikumsalam,” jawab ayahku dari dalam rumah.
“Kamu sudah pulang, nak? Ee...ada nak Agung, mari masuk.” Tegur ayahku.
“Ibu mana, yah?” Tanyaku lagi.
“Ibumu lagi masak di dapur, nak. Laras sedang nemenin Luis di dalam kamar.” Jawab ayah
Aku pun segera menuju dapur untuk membuatkan minuman untuk mas Agung dan juga Ayah.
“Selamat malam bu, lagi masak apa bu, baunya enak banget.” Tegurku kepada ibu.
“Kirana, kamu sudah pulang. Ibu masak rendang, nak. tadi Luis minta ibu buatkan rendang kesukaannya.”
“Oh ya udah bu, aku buatkan dulu minuman untuk mas Agung.”
“Dia mengantarkan kamu, nak?” tanya ibu.
“Iya, kenapa bu? Ibu seperti khawatir sekali...?”
“Ibu hanya takut dengan omongan tetangga, nak.”
“Iya, ibu benar juga. Trus Kirana harus gimana, buk?”
“Akhir bulan ini masa iddahmu selesai, kan? Kalau memang Agung benar-benar mencintaimu, ibu mau agar dia segera menikahimu.” Jawab ibu
“Haa... tapi apa tidak terlalu cepat ya buk. Aku takut mas Agung akan menolaknya. Apalagi dia juga belum pernah mengenalkan aku kepada kedua Orang tuanya.”
“Sudah, nanti kita akan bicarakan bersama. Sekarang kamu bawa dulu minuman ini, dan ibu akan menyusul kalian di depan.”
Aku pun segera mengantarkan minuman ke depan dan duduk di samping ayahku.
“Ibumu mana, nak?” tanya ayah.
“Ibu di dapur, sedikit lagi ibu akan ke sini.”
Tidak lama kemudian ibuku pun datang dan duduk di sebelahku.
Dan aku pun memberi kode kepada mas Agung supaya berbicara kepada ayah dan ibu tentang rencana perjalanan kami.
“Pakde, Bude aku mau meminta ijin kepada kalian berdua, bahwa bulan depan dan selama seminggu, aku dan Kirana akan ke Jogja untuk mengerjakan proyek kami di sana. Tapi bukan hanya kami berdua saja, ada sekretaris dari Kirana dan juga saudara tiriku yang akan ikut ke sana.”
Jelas mas Agung kepada kedua Orang tuaku.
“Oh begitu ya nak, kami tidak keberatan hanya saja masalahnya kami tidak enak dengan omongan para tetangga di sekitar kami. Jadi kalau bisa Pakde dan Bude meminta kamu untuk segera menikahi Kirana, agar jangan terjadi fitnah, apalagi masa iddah Kirana sudah mau berakhir.” Ucap ayah.
“Iya nak Agung, kami berharap sebelum kalian pergi ke Jogja kalian bisa menikah lebih dahulu, agar tidak timbul fitnah nantinya. Apa nak Agung bisa memenuhi keinginan kami? dan maaf bukannya kami memaksa, tapi ini untuk kebaikan kalian berdua.” Jelas ibuku.
“Tentu saja bisa, aku akan senang sekali kalau Pakde dan Bude mengijinkan aku untuk segera menikahi Kirana. Tapi, ini semua pun tergantung dari Kirana, kalau memang Kirana setuju, besok malam aku akan datang bersama keluargaku untuk melamarnya.”
“Jadi gimana Kirana, apakah kamu setuju dan siap?” tanya ayahku.
“Tentu saja aku siap ayah, aku pun setuju. Tapi mas, apakah kedua Orang tuamu akan setuju dengan rencana yang sangat mendadak seperti ini, dan ditambah lagi aku ini seorang janda.”
Tanyaku dengan ragu-ragu kepadanya.
“Kamu tidak usah takut Kirana, mereka pasti akan setuju. Ayah tidak pernah melarangku berhubungan dengan perempuan manapun selama dia bukan seorang perempuan yang suka menjajakan dirinya kepada pria hidung belang.”
“Besok aku akan bicara dengan kedua Orang tuaku, jadi Pakde dan Bude besok malam bisa menyiapkan makanan untuk kedatangan kami.”
Ucap mas Agung sambil tertawa.
“Tentu saja, nak. Besok kami akan menunggu kedatangan kalian ke sini.”
Balas ayah sambil tersenyum.
“Ya sudah kalau begitu aku pamit dulu ya Pakde, Bude, Kirana.”
Aku pun mengantarkan mas Agung sampai di depan rumah.
“Mas, bagaimana dengan ibu tirimu? aku takut dia tidak bisa menerima kondisiku ini.”
“Kamu tidak usah pikirkan dia, Kirana. Pokoknya kamu tidak usah takut ya, semuanya akan baik-baik saja.”
Jawab mas agung sambil mengelus kepalaku.
Dia pun segera naik ke dalam mobilnya dan segera berlalu dari hadapanku.
Aku pun yang melihat dia sudah pergi menjauh, langsung menutup gerbang dan masuk ke dalam rumah.
***
Hari ini Ibu dan Laras memasak banyak makanan dan juga kue-kue, karena sebentar malam mas Agung akan datang bersama keluarganya ke rumah ini untuk melamarku.
Aku merasa sedikit takut dan khawatir, takut kalau kedua orangtuanya tidak bisa menerima aku dan juga statusku yang adalah seorang janda beranak satu.
Tapi mas Agung lagi-lagi meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja dan hanya memintaku untuk cuek dengan ibu tirinya itu.
***
KEDIAMAN YUDHA BASKARA
“Aku minta kepada ayah, untuk melamarkan wanita bernama Kirana Larasati untukku.”
Aku berbicara kepada ayahku di ruang tamu.
“APA...melamar wanita?? Jadi kamu sudah menemukan calon istri, Gung?”
Tanya ibu tiriku itu yang membuat aku sangat muak melihat wajahnya. Aku masih bisa menghormatinya karena ayah, kalau tidak aku sudah membuangnya ke jalanan.
“jadi namanya Kirana Larasati, nak. Sepertinya ayah tidak asing dengan namanya?” Tanya ayah.
“Iya ayah, Kirana adalah teman masa kecilku.” Jelasku kepada ayah.
“Oh iya ayah ingat, si gadis kecil yang sangat imut dan cantik itu, yang membuat kamu tergila-gila padanya. Bahkan ayah ingat, dulu Alm. Ibumu sangat menyukai gadis itu dan berharap suatu saat gadis itu bisa menjadi menantu kami berdua, hahaha...!!”
Ucap ayah sambil tertawa, dan ibu tiriku pun hanya memasang wajah cemberut.
“Tapi, aku mohon ayah jangan marah karena Kirana adalah janda anak satu. suaminya berselingkuh dan menceraikan dia. Tapi Kirana adalah wanita yang sangat baik ayah, di bekerja di perusahaanku sebagai wakil direktur bagian keuangan.”
“Apakah kamu sudah tidak laku sampai mencari janda, atau jangan-jangan perempuan itu mau dengan kamu hanya karena harta saja. kamu harus lebih hati-hati dengan perempuan seperti itu, Gung.”
Ucap ibu tiriku yang membuat aku jadi emosi.
“Apa maksud perkataan anda...??”
“Agung, sebentar malam ayah pasti akan melamarkannya untukmu, kamu tidak usah takut. Buat ayah status tidak menjadi masalah, yang penting dia perempuan baik-baik, mau miskin ataupun kaya itu sama saja. Ya sudah sekarang kita pergi untuk membeli seserahan untuk keluarga wanita.”
Ajak ayahku tanpa menghiraukan istrinya yang licik itu.
Aku tau ayah berusaha meredakan emosiku karena memang ayah tidak ingin kalau aku harus beradu mulut dengan wanita itu.
Kami pun segera pergi menuju mall untuk membeli seserahan tanpa mengajak wanita itu.
***
POV Rahmawati
Aku janda beranak dua, yang menikah lagi dengan duda kaya bernama Yudha Baskara.
Aku merasakan perubahan setelah menikah dengan Yudha, duda kaya dan juga mempunyai anak bernama Agung Baskara.
Aku tidak suka dengan anaknya, yang menurutku merupakan duri untuk aku bisa menguasai semua kekayaan mas Yudha, karena mas Yudha bilang Agung adalah ahli waris satu-satunya.
Aku berusaha membujuk mas Yudha untuk memperhatikan anak-anakku juga, bahkan aku berusaha mencari-cari kesalahan Agung sehingga dia pun memilih untuk keluar dari rumah, dan tinggal sendiri di apartemen.
Tapi sekuat apapun aku berusaha, ternyata hidup Agung lebih beruntung dari yang aku bayangkan.
Dia seorang dokter dan juga pengusaha yang mempunyai perusahaan sendiri.
Aku pun berusaha mengutus anak laki-lakiku untuk masuk ke dalam perusahaan Agung.
Aku tidak mau Agung sukses, aku ingin anak-anakku harus lebih darinya tapi lagi-lagi Agung susah untuk aku singkirkan.
Dan pagi ini aku dibuat terkejut dengan permintaan Agung kepada mas Yudha untuk melamar perempuan yang bernama Kirana, Apalagi perempuan itu janda beranak satu.
Aku tidak rela, aku tidak mau kalau sampai wanita itu menguasai semua harta Agung.
Aku harus mencari cara untuk menggagalkan semua rencana Agung.
Dan kalaupun mereka sampai menikah, aku akan membuat wanita itu tidak betah untuk terus berdampingan dengan Agung.
Kita lihat saja nanti Agung, aku akan menghancurkan kamu, anak tiri yang tidak tau diri...!!
***BERSAMBUNG***
gitu donk jangan mau d tindas