SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

Di kelas Bahasa 1, kelas Stanley dan teman – temannya.

“ A-Ley, siapa sebenarnya gadis bau tadi? Dia bukan hanya tersenyum kepada tuan muda Joker tetapi juga menyapa. Lalu jika diperhatikan, Tuan muda Joker bahkan juga sangat ramah kepadanya,” dengan jiwa Kepo dan mata yang penuh dengan pergosipan, Sesilia segera bertanya kepada Stanley.

Pertanyaan ini jelas menyentuh titik sakit stanley. Bagaimana ia harus menjawab? Sementara dia sendiri tidak tahu siapa ja*ang yang mendekati tunangannya.

Stanley menyesuaikan ekspresi wajahnya dan dengan senyum penuh lapang dada menjawab.

“ Entahlah, mungkin saja kupu – kupu dan lebah lainnya yang ingin menggoda Kakak Joker,” jawab Stanley dengan nada pasrah. Seolah – olah dia sudah terbiasa dengan setiap halangan yang mengganggu hubungannya dengan Joker.

“ Haaa, kupikir juga begitu. Tenanglah Stanley, Kakak Joker-mu tidak akan semudah itu berpaling,” Hibur Belle sambil memelototi Sesilia yang menjulurkan lidah.

Stanley hanya mengangguk dan tersenyum dengan murah hati. Tetapi entah kenapa hatinya merasa tidak tenang. Instingnya mengatakan jika gadis ini berbahaya dan berbeda dari gadis – gadis lain yang berusaha mendekati Joker.

Terus terang saja, Stanley memang terlihat lembut dan begitu murah hati. Ia pengertian kepada setiap gadis yang mendekati Joker di permukaan. Tetapi dibalik layar, ia selalu menyingkirkan para gadis itu dengan kejam.

Entah tangan patah, dilecehkan atau yang lainnya.

Stanley bertindak dengan sangat rapi.

“ Tenang saja, Stanley sayang. Kami pasti akan membantumu untuk menghadapinya,” ucap Sesilia sambil merangkul bahu Stanley. Belle mengganggu dan menenangkan Stanley.

“ Selamat pagi, semua,”

Suara bu Mirda, wali kelas Bahasa 1 memecah diskusi antara ketiganya. Mereka melihat wali kelas mereka datang dna diekori oleh seorang gadis yang ... Familiar.

Hei, bukannya dia adalah objek yang sedang didiskusikan olehnya dan para sahabatnya? Stanley terkejut, gelisah sekaligus merasa bersemangat karena ia bisa dengan mudah berurusan dengan wanita ja*ang ini.

Melihat wajahnya yang sangat ... cantik, membuat Stanley semakin gelisah dan muak bersamaan. Lihatlah para pria di kelas ini, yang biasa menampilkan tatapan memuja padanya, kini justru melihat gadis itu dengan tatapan menyanjung! Cih, membuat kesal!

Stanley merasa gadis ini familiar. Tadi saat di parkiran ia hanya mengira jika tempatnya sedikit gelap dan dia tidak bisa memastikan bola mata milik gadis ini. Tetapi kini terlihat sangat jelas, warnanya biru. Bukankah seperti milik Kayla, kakak tirinya yang sudah meninggal? Tubuhnya tiba – tiba menggigil.

“ Perkenalkan dirimu, Nak,” ucap Bu Mirda.

Kayla dengan penuh percaya diri maju dua langkah. Ia menatap ke seluruh ruangan kelas, melihat meja kosong di belakang yang dulunya milik tubuh pemilik asli, masih dibiarkan tetap ditempatnya.

Lalu matanya berhenti pad Stanley, yang menatapnya penuh kebencian, mungkin karena insiden Joker tadi. Tetapi ada jejak kepanikan di sorot matanya. Kayla menyeringai.

“ Perkenalkan, namaku Kayla Adelia Rumstar,” ucapnya dengan suara yang jernih.

DEG

Jantung Stanley benar – benar berdetak kencang bagaikan genderang. Nama ini, kenapa sangat mirip sekali? Pertanyaan ini juga bergema di hati semua warga kelas.

Suasana Kelas yang ramai seketika terdiam. Ruangan menjadi sepi melebihi makam. Bahkan jika peniti terjatuh akan terdengar gemanya.

Nama ini, meskipun beda dibagian belakang tetapi tetap saja menjadi momok bagi para warga kelas Bahasa 1. Terutama bagi Stanley, sang pelaku.

Bahkan senyum hangat Bu Mirda langsung membeku, ia secara tidak langsung menoleh kepada Kayla.

“ Saya sebelumnya tinggal di negara M, dan menjalani Homeschooling, mohon bimbingannya,” sambil sedikit membungkuk, Kayla melanjutkan perkenalannya.

Seakan tidak mengetahui reaksi yang aneh dari warga kelas, Kayla melanjutkan perkenalannya dengan luwes.

Adalah urusan mereka jika mereka terkejut. Dia juga tidak akan merasa aneh. Sudah menjadi reaksi bawah sadar mereka ketika mereka teringat pada orang yang memiliki kesan mendalam pada otak mereka.

Dan ‘Kayla’ adalah orang tersebut.

Bu Mirda juga langsung teringat pada sosok kumal, matanya tampak suram dan tidak memiliki semangat hidup. Setiap hari hanya terdiam mendengarkan kelas dan keluar begitu bel pulang berbunyi.

Setiap hari gadis itu selalu menjadi bahan bullyan. Entah rumor apa yang diedarkan, yang jelas gadis itu terkenal dengan sebutan wanita penggoda dan perebut tunangan orang. Padahal, jika dipikir dengan jernih, dari segi apa ‘Kayla’ menggoda laki – laki?

Dirinya tidak cantik, lusuh, kumal. Prestasi juga tampak biasa – biasa saja.

Tentu saja tidak ada yang tahu jika dibalik rumor ini tangan besar Stanley yang bekerja.

“ Hm, jadi namamu, Kayla Adelia?” tanya Bu Mirda setelah menenangkan pikirannya. Ia menatap gadis cantik di depannya dan segera pikiran tentang masa lalu dienyahkan. Jauh, perbedaan keduanya sangat jauh.

“ Benar, Bu. Apakah ada yang salah?” tanya Kayla pura – pura tidak mengerti.

“ tidak, hanya saja kami perah memiliki siswa yang namanya sama persis denganmu. Tetapi sayang sekali, anak itu sudah meninggal dunia,” jawab Bu Mirda dengan ekspresi sedih yang tidak dibuat – buat.

Kayla terkekeh pelan. Ia memandang pelan pada Stanley dan menjawab dengan lantang.

“ Ya, mungkin memang saya ditakdirkan untuk menggantikan dirinya. Nama kami sangat persis, bukan,” ucap Kayla. Bibirnya tersungging sinis dan meremehkan, yang entah kenapa membuat bulu kuduk Stanley meremang.

‘ Tidak. Ini tidak mungkin. Dia bukan kakak tiriku,’ batin Stanley dengan panik.

[“ TERDETEKSI FLUKTUASI SUASANA HATI LAWAN, SAAT INI STANLEY SEDANG GUNDAH GULANA GELISAH TIADA TARA,”]

‘ Sebentar lagi, hari – harinya hanya akan ada kegelisahan. Hingga ia menjadi gila,’ sinis Kayla.

[ PERHATIAN, SUASANA HATI TUAN MELONJAK NAIK, HATI – HATI DENGAN DARAH TINGGI!”]

‘ DIAMLAH!!’ seketika wajah Kayla muram. Untung saja dia sedang menunduk.

Bu Mirda juga tidak ambil pusing dengan ucapan Kayla. Dia mempersilahkan Kayla untuk duduk di kursi milik ‘Kayla’.

Saat hendak berjalan menuju tempat duduknya, sebuah kaki putih terjulur untuk menjegalnya.

[“ HATI – HATI TUAN, ADA KAKI YANG MENJULUR DI JALANMU,”]

“ Tahulah, betapa sia – sia latihanku selama satu bulan penuh,” jawab Kayla mendengus sekaligus menggerutu.

Sesilia yang tidak terpengaruh dengan cerita apapun di depan tadi karena sibuk iri dan cemburu dengan kecantikan Kayla ini. Dia memang sedikit terkejut karena namanya sama dengan wanita ja*ang penggoda Joker. Tetapi kenapa? Mereka tidak mungkin menjadi orang yang sama.

Sesilia sebenarnya sudah sangat iri dengan kehidupan Stanley. Seorang anak perempuan kedua yang bisa langsung unggul. Cantik, Pintar, dan memiliki calon Tunangan yang juga tampan dan Kaya.

Tetapi Sesilia sadar diri, dia dan Belle adalah keluarga dengan status dibawah keluarga Agatha. Tidak bisa bersaing dengan Stanley.

Saat tahu jika ‘Kayla’ memiliki niat kepada Joker, Sesilia seperti memiliki samsak atas segala rasa cemburunya. Segala rasa kesal dan iri dilampiaskan kepada ‘Kayla’.

Semua bullying dilakukan oleh Sesilia dan Belle. Tentu saja atas ‘penolakan’ Stanley yang berkedok rasa kasihan.

‘Kayla’ sudah mati dan sekarang muncul Kayla lainnya, membuat Sesilia merasakan gelora untuk mengusilinya.

Kakinya sudah terjulur dan ia yakin Kayla akan terjatuh dengan keras. Tapi dia hanya mimpi.

KREEKKKK

“ AHHHHHHH”