NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Anna

Cinta Untuk Anna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

Anna bukan janda, aku tahu semuanya
tapi aku tak bisa mengatakan itu padanya
aku takut dia justru akan pergi dari ku setelah tahu semuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Abel terheran, tadi dia murung sekarang bermanja.

"Aku suka pak Abel yang selalu berpikir positif tentang orang lain" ucap Anna.

Abel tersipu mendengar pujian darinya. Dia juga merasa senang Anna mulai bermanja padanya.

Sampai dekat kompleks perumahan, beberapa ibu-ibu tetangga yang sedang berkerumun memilih sayur mayur, membicarakan mereka.

"Ehhh, ada Anna! " seru salah satu dari mereka.

Tatapan mereka sedikit nyeleneh pada Abel. Anna melepaskan tangannya.

"Loh, Pak Bos juga di sini! " timpal yang lainnya.

"Sudah lapor RT? Tamu wajib lapor 1 kali dua puluh empat jam loh" ujar mereka.

"Baru datang kemarin sore ibu ibu! " jawab Abel.

"Nggak usah jawab sih! " gumam Anna.

"Loh, kan mereka tanya" jawab Abel juga berbisik.

Anna mendelik.

"Wah bahaya loh serumah tanpa ikatan, bisa disebut kumpul kebo! " ucap mereka lagi.

Anna yang awalnya hendak mengabaikan mereka, akhirnya terpancing emosi. Dia berbalik kemudian menarik tangan Abel, berjalan cepat dengan hentakan kaki mendekati mereka.

Mereka terlihat gugup, karena tak biasanya Anna meladeni mereka. Apalagi mendatangi mereka dengan cara seperti itu.

Tapi tiba-tiba Anna menunjukkan tangan mereka.

"Kami akan menikah! " ucap Anna dengan membusungkan dada dan sangat percaya diri.

Abel tersenyum, senang Anna mengakuinya seperti itu.

Ibu ibu itu tercengang melihat cincin berlian di tangan Anna. Namun, dia cepat cepat menarik kembali tangan Abel dan pergi ke rumah dengan cepat pula.

Namun sampai di rumah, Nuri menatap mereka dengan melipat tangan.

Abel berhenti berjalan merasa ada yang aneh dengan tatapannya. Tapi Anna meraih tangannya lagi.

"Pergilah ke balkon, nanti aku susul" ucap Anna.

Abel mengangguk.

Anna menghampiri Nuri.

"Beli apa hari ini? " tanya Anna.

Nuri mengabaikannya, dia pergi membawa tas berisi bahan makanan yang dia beli.

"Bi... kenapa sih? " Anna menyusul dengan merengek.

"Besok mau dibekali apa? Kalian mau pergi ke pantai kan? " tanya Nuri.

"Apa ya? " Anna berpikir.

"Gak usah deh, kita makan di rumah makan deket pantai aja" ucap Anna.

"Gak bisa gitu, anak-anak ga bisa kalau ga bawa makanan rumah" ujar Nuri.

"Hmmm, ok deh. Bikin cemilan aja, aku ga mau bikin bi Nuru repot. Bukannya liburan, nanti malah bi Nuri capek ngurusin semuanya" jelas Anna sambil memeluknya dari belakang.

Nuri menghela.

"Kenapa sih? " tanya Anna masih memeluknya.

"Entah, gak tahu kenapa. Rasanya ga ikhlas aja" jawab Nuri.

Anna melepas pelukannya.

"Tentang Pak Abel? " tanya Anna.

Nuri mengalihkan tatapannya.

"Anna juga awalnya ragu, tapi dia mengumumkannya di media, kedua orang tuanya juga setuju dan menyambut baik. Lalu apalagi?" Anna menggerakkan bahunya.

Nuri menghela, dia tetap merasa tak suka.

"Bi Nuri bisa lihat, 10 tahun dia mengambil tanggungjawab ini. Melindungi orang yang tidak dia kenal, bahkan menerima bahwa kak Nila.... " Anna terdiam sejenak.

Nuri mengerti tentang hal itu, dia mengusap kepala Anna kemudian memeluknya.

"Ok, bibi ngerti. Maaf bibi sudah berpikir terlalu jauh. Bibi hanya gak mau kamu tersakiti, direndahkan dan semuanya yang buruk terjadi, bibi gak mau" jelas Nuri seraya terus mengusap punggungnya.

Anna tersenyum, lega Nuri akhirnya mau sedikit memberi kesempatan pada Abel.

"Tapi ingat, jika sesuatu terjadi, jangan berpikir macam-macam. Anna adalah anak dari Armand dan Maria Wijaya, orang yang kuat dan mandiri. Jangan terpuruk hanya karena satu orang yang menyakiti. Bahkan jika ribuan jutaan orang menghakimi, bibi akan melawan mereka untuk kamu" Nuri meneteskan airmatanya.

"Bibi ini kenapa? Jika 10 tahun Abel bisa menggenggam tangan ku, menghindarkan kita dari hal buruk, kenapa dia bisa melepas dan membuatnya menjadi rasa sakit? " Anna menghapus airmatanya.

"Bibi takut, entah kenapa" Nuri malah menangis.

Anna memeluknya lagi.

***

Anna membawakan makanan ke balkon. Dia melihat Abel sedang diam menatap pemandangan.

"Hmm, indah ya? " tanya Anna.

Abel menoleh.

"Ya, indah. Pilihan ku gak pernah salah" jawab Abel kemudian menyombongkan diri.

Anna menertawakan sifatnya yang memang tak bisa hilang.

"Wahhh, bi Nuri yang buat? " tanya Abel.

"Hmm, iya bi Nuri" jawab Anna.

Mereka mulai makan dan berbincang.

Sesekali Anna menatap Abel yang banyak bicara seperti biasanya. Tersenyum merasa senang, kemudian menyentuh tangannya.

Abel jadi berhenti bicara.

"Ada apa sayang? " tanya Abel.

"Terimakasih" ucap Anna.

Abel tak mengerti, mengapa dia tiba-tiba berterimakasih.

"Untuk apa? Jangan sering berterimakasih seperti itu, tidak baik" ucap Abel seraya mengaitkan rambut Anna ke telinganya.

"Terimakasih sudah mau mengambil tanggungja... "

Belum selesai Anna bicara, Abel sudah menyambar bibirnya.

"Cukup! " ucap Abel setelahnya.

Anna terkejut, matanya berkedip beberapa kali.

"Jangan menegaskan kalau kita bertemu dan bersama karena hal itu, ini takdir sayang, semuanya takdir" ucap Abel.

Anna sangat tersentuh dengan semua ucapan Abel. Dia meraih wajah Abel dengan lembut kemudian menciumnya.

Abel suka, dia menyambut bibir Anna kemudian memainkan irama decap bibir mereka.

**

Zidan uring-uringan karena tak ada Abel.

"Gimana sih? Tiba-tiba bisa pergi tanpa ngabarin" keluh Zidan.

Siska hanya bisa meringis. Mereka seperti amatir yang ditinggalkan senior.

"Dia bilang apa selain pergi begitu saja? " tanya Zidan.

"Cuma bilang kalau ada yang tanya, ya jawabnya ga tau" jawab Siska polos.

Zidan menancapkan kedua tangannya di pinggang sambil berjalan bolak balik di ruangan Abel.

Siska semakin cemas melihatnya bersikap seperti itu.

Kemudian datang Viona mengetuk pintu.

"Pak...! " Viona memberi isyarat untuk keluar.

Zidan keluar dan pergi ke ruangannya.

"Pak, ada masalah dengan departemen penyiaran. Mereka mendapatkan video... " Viona ragu untuk mengatakannya.

"Video apa? " tanya Zidan cemas.

"Itu.... " Viona benar-benar terlihat takut.

"Kamu ini bikin aku takut, cepet bilang! " Zidan tak sabar.

Viona menunjukkan ponselnya. Zidan mengambilnya dan melihat video itu. Matanya membulat, terutama melihat tajuk berita yang akan disampaikan untuk siang itu.

"Tidak, tidak boleh disiarkan! " seru Zidan kemudian berlari.

Dia menelpon staff berusaha untuk menghentikan siaran.

"Jangan... aku sudah bilang jangan... aku sedang ke sana! " Zidan berusaha sampai lebih cepat.

Staff menunggu, namun dengan wajah tegang.

Zidan pun berjalan datang dengan Viona, terengah-engah dan lemas.

"Sial! " seru Zidan.

Semua orang terkejut.

"Cari tahu siapa yang menyebarkannya. Gue mau hari ini dia dapat! " Zidan mengamuk bagai halilintar yang menyambar.

Semua orang pergi menyebar ke masing-masing pekerjaan.

Zidan terengah, menatap ke arah layar besar yang memperlihatkan berita online tentang Anna dan Abel.

Dia tak tahu lagi harus berbuat apa, Abel pun tak bisa dihubungi sejak pagi.

"Kirim Anna pesan untuk kembali lebih cepat, setidaknya dia dulu yang harus tau tentang hal ini" ucap Zidan pada Viona.

"Baik Pak! " jawab Viona.

\=\=\=\=\=\=\=>>>>

1
kalea rizuky
akhirnya
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
q ksih bunga lagi pokok cpet update
kalea rizuky
iri ya lu bio aneh
kalea rizuky
q ksih bunga deh
kalea rizuky
flashback nya mana thor
ANGELBRODROIX
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!