Teknik Terlarang

Kinnan & Suli

**

Bunyi gemericik air yang menetes seperti tirai di dalam Goa di bawah air terjun menjadi musik yang sudah terbiasa di dengar oleh Xiao Lin yang mulai membuka matanya. Kultivasinya tentu berbeda dengan orang biasa di alam manusia , sedari membuka matanya di dunia ini sebenarnya ia sudah berada di ranah Nirwana tahap ke-9 hanya saja tubuhnya belum bisa menahan kekuatan nya sendiri , ia hanya bisa melepaskan sedikit demi sedikit kekuatan yang mampu di tampung oleh tubuhnya ini.

"Sudah berapa waktu kita berada disini?" Xiao Lin bertanya kepada Qing Long Shen sambil berdiri dan meregangkan otot ototnya yang kaku setelah berdiam diri disini. Qing Long Shen menjawab jika ini sudah hari kedelapan ia berada di Hutan Kematian ini. Mendengar jawaban itu Xiao Lin terkejut dan bergegas untuk kembali ke sekte karena Grandmaster Chen Long pasti akan mengkhawatirkan dirinya.

"Ayo kita kembali , aku akan menyembunyikan auraku terlebih dahulu..." Xiao Lin lalu keluar dari air terjun dan melesat ke dalam Hutan yang pekat. Ia terus bergerak menyusuri hutan tanpa henti , bahkan ada saatnya ia di kejar oleh beberapa begal yang mencoba merampas barang miliknya namun ia tak menghiraukan semua ini dan terus melesat keluar hutan.

"Akhirnya kita bisa keluar sebelum malam...!!" gumam Xiao Lin yang saat ini telah berada di kota dekat dengan sekte Pemurnian jiwa. Ia mencoba mencari beberapa barang untuk di bawa pulang ke sekte , di kota ini tersebar murid murid sekte Pemurnian jiwa yang menjadi mata mata sekte.

Malam ini Xiao Lin berniat untuk kembali ke sekte Pemurnian jiwa setelah sekian lamanya , saat berjalan di tengah sebuah pasar ia berkali kali berjumpa dengan para murid dari sektenya.

"Bocah itu akhirnya kembali..." Batin Grandmaster Chen Long yang mulai membuka matanya setelah pelatihannya beberapa waktu. Ia sudah bisa merasakan aura Xiao Lin bahkan dari tempat yang jauh. Xiao Lin pun akhirnya bisa memasuki sekte setelah melewati penjagaan pintu masuk sekte yang sangat ketat.

**

Sementara itu di benua Tengah , tepatnya di sebuah perkiraan yang sangat padat penduduknya. Sebuah fenomena aneh terjadi di langit yang membuat para kultivator kuat di wilayah tersebut keluar dari kediamannya untuk menyaksikan langit yang seperti terbelah menjadi dua. Seorang pria tua dengan pakaian yang sangat mewah di pundaknya terdapat dua ornamen emas berbentuk naga itu berdiri di atas pagoda yang tinggi. Pria tua ini adalah Grandmaster dari Sekte Teratai Surga bernama Grandmaster Gu Santong. Ia berada di ranah tahap akhir Kaisar ,selangkah lagi ke tahap nirwana. Namun sedikit batas nirwana ini telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya hingga hampir putus asa.

"Harta langit..!! tunggu ..!! Disamping itu ada aura kultivator yang sangat kuat!!" batin Grandmaster Gu Santong mengernyitkan dahinya. Ia merasakan kekuatan yang setara dengannya tengah memasuki atmosfir benua Tengah ini.

"Siapa orang orang ini...!! Kekuatan nya sebanding denganku..!!" lanjut Grandmaster Gu Santong terus mengawasi sebuah garis di langit yang seperti celah ruang itu. Ia berharap ini bukanlah bencana , karena sebentar lagi di benua ini akan merayakan Turnamen beladiri yang melibatkan sebuah situs suci. Situs suci yang hanya terbuka setiap 50 tahun sekali tentu saja semua orang dari berbagai kalangan menantikannya dengan penuh harapan.

"Harta langit...!!"

"Pusaka surgawi datang..!! ayo kita kejar..!!"

"Benda apa itu..!!"

Terdengar banyak sekali teriakan dari orang orang yang menyaksikan fenomena aneh ini di benua Tengah. Mereka semua menyangka jika itu adalah sebuah pusaka tingkat langit yang turun.

"Adik sepertinya kita harus turun dan menyembunyikan Aura kita ..!!" ucap seorang pemuda dengan pakaian khas sebuah sekte yang masih menggantung di ujung langit.

"Baik kak Kinnan...!!" jawab seorang wanita muda dengan penampilan yang cantik di dahinya ada tanda garis bermotif api. Ternyata mereka berdua adalah Kinnan dan Suli yang datang menembus alam manusia ini setelah berbagai alam mereka masuki. Kehadiran mereka tentu saja atas perintah suci leluhur mereka Mei Lian Di.

"Pusaka ini pasti sudah membuat gempar daratan yang ada di alam ini , aku sembunyikan dulu auranya..." gumam Kinnan yang mencoba meredam aura pusaka berbentuk plakat bernama Segel antar Bintang. Setelah itu mereka dengan cepat segera mengubah penampilan mereka menjadi pasangan yang sederhana. Dengan kemampuan mereka berdua , hal ini sangat mudah mereka lakukan.

***

Di benua selatan , Xiao Lin yang sedang melaporkan atas informasi yang ia dapatkan mendadak terkejut setelah kemunculan Kinnan dan Suli. Xiao Lin membuat Grandmaster Chen Long terkejut karena tiba tiba membuka jendela ruangannya dengan cepat.

"Perasaan ini!!" Ucap Xiao Lin pelan yang membuat Grandmaster Chen Long bertanya tanya penuh penasaran.

"Apa yang terjadi Lin'er..?" tanya Grandmaster Chen Long keheranan. Xiao Lin hanya menatap langit Utara setelah merasakan ini. Ia benar benar cukup familiar dengan aura yang datang di alam ini.

"Junior ini merasakan ada sesuatu yang sangat familiar namun hanya sekejap menghilang..." jawab Xiao dengan lirih yang masih menatap langit Utara. Xiao Lin lalu menjelaskan sedikit tentang aura yang datang di alam manusia ini , Grandmaster Chen Long yang sudah menduga Xiao Lin tidaklah sederhana ini mendengarkan Xiao Lin dengan penuh pemikiran yang dalam.

"Kilatan di langit Utara tadi adalah pusaka surgawi dan perasaan aneh yang menghilang dalam sekejap itu cukup familiar di ingatanku!!" ucap Xiao Lin yang membuat Grandmaster Chen Long sangat terkejut. Pusaka surgawi adalah keberadaan legenda di alam ini. Jangankan pusaka surgawi , hanya pusaka langit saja sudah sangat langka di alam ini.

"Apa kau tidak salah lin'er..??" Ujar Grandmaster Chen Long sambil menatap Xiao Lin dalam dalam. Xiao Lin lalu berbalik badan dan membiarkan ini semua berlalu seolah tidak terjadi apa apa lagi. Sekarang yang terpenting adalah masalah di hutan Kematian harus menjadi prioritas.

"Senior , iblis pemakan mayat hun Yu telah dibangkitkan..sebelum menjadi merepotkan lebih baik kita menyerang mereka bersama sama...!!" ucap Xiao Lin yang mengatakan ini dengan tegas dan yakin.

"Aku akan mendiskusikan ini dengan para tetua terlebih dahulu sebelum kita melancarkan aksi dalam Hutan Kematian...." jawab Grandmaster Chen Long yang juga berniat mengajak sekte pedang Yi Tian Jian untuk bergabung. Ini bukan karena setelah berita penyerangan di lakukan pasti banyak sekte aliran hitam yang bergabung membentuk aliansi.

"Baiklah kau istirahat lah terlebih dahulu , besok kita akan berbicara lagi..." lanjut Grandmaster Chen Long mempersilahkan Xiao Lin untuk beristirahat malam ini. Xiao Lin keluar dari ruangan dan berjalan menyusuri setiap aula di sekte Pemurnian jiwa ini , banyak mata memandangnya karena setelah sekian lama anak pembuat onar ini kembali terlihat di sekte ini.

"Xiao Lin telah kembali...!!"

Berita kembalinya Xiao Lin menjadi berita hangat yang sangat cepat menyebar seperti kanker ganas. Si pembuat onar telah kembali tentu saja banyak murid yang khawatir akan kejahilannya ini.

"Akhirnya dia kembali.." batin Ling Huanjun yang sedang duduk di depan jendela kamarnya. Matanya berbinar seolah mendapatkan suplay energi lagi setelah berita ini sampai ke telinganya , ia tak menyadari bahwa dirinya merindukan pemuda tampan yang menjadi penyelamat hidupnya ini telah duduk di singgasana hatinya.