Bagaimana jadinya kalau seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, dinyatakan menjadi Narapidana dan di penjara selama 10 tahun lamanya, karena telah menghabisi seseorang demi berusaha untuk menyelamatkan kakaknya dari pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda kaya raya. Dan pemuda malang itu bernama Bara Aditama. Bukan hanya penjara saja yang dia dapatkan, tapi banyak ketidakadilan serta penyiksaan yang akan Bara dapatkan. Lalu apakah Bara mampu untuk bertahan? Sedangkan kakaknya yang mengalami Pemerkosaan telah menjadi depresi akibat kejadian yang menimpa dirinya? Lalu apa yang akan Bara lakukan kepada ketiga para penjahat yang masih berkeliaran di luar sana? Akankah Bara berhasil membalaskan dendam nya kepada mereka semua? Dan inilah perjuangan Bara setelah menjadi sang Narapidana.
#bantu like nya kawan dan jngan lupa komennya kasih tau jika ada kesalahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cimde 123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dipindah ke lapas nusakambangan
Hari semakin berubah menjadi mendung, hujan rintik rintik mulai turun membasahi bumi yang tampak kering akibat beberapa hari tidak terkena air. Sedangkan di bawah pohon yang terlihat rindang. Dua orang pria paruh baya hanya bisa berdiri kaku dengan keadaan yang begitu menyedihkan.
Dan kedua pria itu merupakan ayah dari Bara dan sahabatnya pak Sapto. Mereka berdua benar-benar masih merasa terkejut, saat melihat kejadian yang menimpa Bara. Sungguh, tidak pernah menyangka,
Kalau detik ini Bara sudah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
"Mahmud! Ayo kita pergi. Saat ini kita tidak bisa menyusul mereka ke Lapas Nusakambangan." ajak Pak Sapto menyadarkan pak Mahmud yang tengah termenung.
"Tapi bagaimana dengan putraku? Bagaimana keadaannya di sana? Aku sungguh merasa tidak tenang Sapto."
Pak Mahmud tampak meneteskan air mata. Dia benar-benar hancur untuk yang kedua kalinya, saat menyaksikan putranya sendiri, kembali di bekuk oleh para pihak petugas kepolisian.
Hingga di saat mereka berdua tengah berdiri termenung, tiba-tiba saja mereka berdua dikejutkan oleh kehadiran dari seorang wanita cantik yang terlihat menangis dengan sangat menyedihkan.
"Hiks.. Hiks...! Kak Bara. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu kembali di bekuk dan dipindahkan ke lapas Nusakambangan. Aku benar-benar terkejut saat mengetahui kabar ini kak? Sekarang, aku bingung harus melakukan apa!" ucap wanita cantik itu yang berjongkok di samping pohon tepat di belakang pak Mahmud dan juga pak Sapto.
Pak Mahmud yang mendengar nama putranya disebut oleh wanita itu, langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan mendekati wanita tersebut.
"Nona!" panggil pak Mahmud dengan nada penasaran.
Wanita yang dipanggil itu, segera mendongakkan wajahnya menatap pak Mahmud dengan tatapan menyedihkan. Sedangkan pak Mahmud, yang melihat paras dari wanita itu, langsung membulatkan kedua matanya dengan sempurna.
"Anda....! Bukankah anda adalah putri dari tuan Herlambang? "
Wanita itu, segera bangkit dari jongkoknya. Dia juga merasa terkejut saat mendengar suara yang begitu dia ingat di dalam benaknya. Walaupun pak Mahmud tengah mengubah penampilannya, tapi entah mengapa wanita itu yang tak lain adalah Alisa Herlambang, begitu mengenali sosok ayah dari pria yang dia cintai itu.
"Pak Mahmud!" panggil Alisa dengan nada terkejut.
"Benar, aku adalah Mahmud. Ayah dari Bara. Nona, sangat kebetulan karena kita bertemu di sini. Saya mohon nona! Tolong selamatkan putra saya. Saya mohon nona." pinta pak Mahmud dengan nada yang begitu menyedihkan.
Bahkan kedua tangannya dia katupkan guna memohon bantuan kepada wanita cantik tersebut. Sedangkan tubuh pak Mahmud, tampak membungkuk di hadapan Alisa.
Alisa yang melihat apa yang dilakukan oleh pria paruh baya itu menjadi tidak tega. Lalu dengan cepat Alisa segera menahan kedua lengan tangannya agar pak Mahmud kembali berdiri tegak di hadapan dirinya.
"Pak! Jangan seperti ini. Saya mohon pak! Bapak tidak boleh melakukan hal seperti ini." tolak Alisa dengan nada tak kalah sedih.
"Nak, saya benar-benar bingung sekarang. Putraku telah dipindahkan ke lapas Nusakambangan. Lalu, bagaimana caranya agar aku bisa menjenguk dan melihat keadaannya di sana? Aku benar-benar bingung nak!"
"Pak. Saya pasti akan membantu bapak. Tapi, sekarang juga kita harus pergi dari tempat ini. Sebab hujan aka segera turun dengan sangat deras."
"Benar apa yang dikatakan oleh gadis ini. Sekarang ayo ikut ke mobil bapak nak." ajak pak Sapto kepada Alisa.
"Baik pak. Terimakasih banyak pak."
Lalu mereka bertiga berlari menuju masuk ke dalam mobil milik pak Sapto yang terparkir tak jauh dari mereka berdiri. Dan benar saja tebakan Alisa, karena setelah mereka berada di dalam mobil, hujan yang cukup deras langsung mengguyur kota tersebut.
Setelah itu, mobil pak Sapto membelah jalan raya menuju ke sebuah rumah makan yang ada di daerah itu. Alisa berencana akan memesan ruangan VIP, agar keberadaannya bersama dengan pak Mahmud tidak akan diketahui oleh anak buah dari Ferdy dan juga Tuan Herlambang.
Jika saat ini, Alisa sedang bersama dengan pak Mahmud dan juga pak Sapto, lain halnya dengan Bara yang baru saja tiba di dalam lapas Nusakambangan. Dia yang sudah berada di dalam sebuah ruangan, langsung di buka penutup matanya dan di dorong keras sampai masuk ke dalam ruangan itu.
Brakkkk....
"Masuklah kau pembunuh berbahaya! Kau pantas tinggal bersama orang orang mengerikan seperti mereka semua." ucap Sipir itu yang bertubuh lebih tegap dari Sipir yang ada di lapas Jakarta.
Bara berpegangan kuat dengan jeruji besi yang berjejer kokoh itu. Hingga tak lama kemudian, dia pun menoleh menatap kearah para tahanan yang duduk di atas lantai dengan keadaan yang begitu menyeramkan.
Sungguh, di dalam hatinya sudah tidak ada rasa takut sedikitpun. Bara bahkan langsung menyunggingkan senyuman kepada para tahanan tersebut.
"Halo semuanya. Perkenalkan aku adalah Bara." ucap Bara dengan nada berani.
Para napi yang berambut gondrong serta tampak begitu menyeramkan, mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan yang Bara katakan.
Tidak mereka sangka kalau anak muda ini begitu berani kepada mereka semua.
"Apakah kau tidak takut kepada kami?" tanya pria itu seraya menatap Bara lekat.
"Tentu saja tidak. Kenapa aku harus takut. Aku
sudah siap kalau kalian ingin menyiksaku."
"Benarkah! Hebat juga nyalimu anak muda."
"Iya, aku memang harus mempunyai nyali yang hebat, agar aku dapat bertahan hidup di tempat terkutuk ini. Apakah kalian juga merupakan orang orang sogokan Tuan Herlambang? Yang diperintahkan untuk menyiksaku!" tanya Bara dengan nada menebak.
Mendengar pertanyaan itu, mereka semua langsung tertawa terbahak-bahak. Sepertinya anak muda ini telah salah besar, dalam menilai mereka yang berada di lapas Nusakambangan.
"Hahhahaaa...! Kenapa kau bisa berpikir seperti itu anak muda? Apa kau kira kami semua sama seperti para napi yang ada di lapas mu sebelumnya?
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi yang jelas, saat ini aku hanya berusaha ingin menjaga diri. Dan aku akan melawan siapapun yang mempunyai niat ingin menyakitiku." jawab Bara dengan sangat yakin.
Pria itu tampak tersenyum menyeringai. Entah kenapa, ciri ciri yang dimiliki pemuda ini, sama persis seperti apa yang pernah dikatakan oleh bosnya beberapa bulan yang lalu.
"Apakah aku harus mengetenya?" tanya napi berambut gondrong di dalam hati.
"Hemmm... Sepertinya seru juga kalau kami mengetesnya terlebih dahulu." ucapnya kembali sambil memberikan isyarat kepada teman temannya.
Hingga detik kemudian, Bara terkejut saat melihat mereka semua telah berdiri hendak menyerang dirinya. Apakah ini serius? Kalau dia lagi lagi harus bertarung melawan mereka semua? Tidak kah mereka melihat kalau saat ini tubuhnya masih terluka akibat terkena tembakan?
"Mau apa kalian?" tanya Bara dengan nada dingin dan wajah yang begitu memerah.
Di saat mereka melayangkan serangannya ke arah wajah Bara, Bara pun segera menepis dan mencekal tangan mereka dengan kuat. Tentu saja apa yang dilakukan Bara membuat pria itu menjadi tersenyum bangga.
"Hebat. Sepertinya kau lah yang bos kami. Maksud. Sekarang, beristirahat lah Bara. Besok kau akan tahu apa yang terjadi kepadamu selanjutnya." ucap pria itu lagi kepada Bara.
Bara yang tidak mengerti tampak mengerutkan keningnya. Apa kira kira yang akan terjadi padanya esok hari?
"Sial! Kapan hidupku bisa tenang. Aku benar-benar bosan seperti ini terus." rutuk Bara di dalam hati.
Setelah itu Bara pun duduk di atas lantai. Dengan luka tembakan yang terasa denyut dan nyeri. Luka itu tampak bolong dan hanya di balut oleh perban, semoga saja dia mampu bertahan dengan penderitaan yang begitu sangat memilukan.
Sedangkan di dalam sebuah Bar, terdengar hiruk piruk suara musik DJ yang menggema dengan sangat keras, disusul oleh suara tawa dari delapan orang pria dan wanita yang tengah melakukan pesta di dalam Bar tersebut.
"Hahahahaha...! Ayo bertos. Ini sebagai tanda keberhasilan bos kita, yang sudah memasukkan napi bodoh itu ke dalam Lapas Nusakambangan." ucap pria itu yang tak lain adalah Dewa.
"Kau benar. Aku yakin mereka para Napi yang ada di Lapas Nusakambangan, akan menyiksa Bara dengan sangat mengerikan. Dan kita tinggal menunggu kabar kematian dari pria tersebut.
"Hahahaa...! Itulah balasannya, kalau dia berani melawanku. Ku pastikan dia akan tinggal nama di dalam sana." timpal Ferdy dengan nada begitu bahagia.
Lalu mereka saling bertos ria. Dan langsung mengenggak minuman yang ada di dalam gelas sampai tandas. Di samping kanan mereka, telah tersedia wanita yang begitu cantik dan juga seksi. Lalu mereka berempat segera menikmati permainan panas yang diberikan oleh keempat wanita tersebut.
Ferdy benar-benar merasa sangat senang. Karena apa yang dia inginkan selalu terwujud dan menjadi kenyataan. Dan untuk ke depannya dia pastikan bahwa dia akan menjadi seorang Pengusaha paling hebat di negara ini.
"Ayo puaskan aku sayang." ajak Ferdy kepada wanita malam tersebut.
"Baik Tuan."
Lalu mereka berdua menuju ke kamar yang sudah disediakan. Dan setibanya di dalam kamar, Ferdy langsung mendorong wanita itu sampai terjerembat di atas ranjang. Jakun Ferdy naik turun, saat melihat pemandangan indah di depan matanya.
Tapi, ketika dia hendak merangkak naik ke atas tubuh wanita malam itu, tiba tiba saja dia dikejutkan dengan suara Handphone miliknya yang berdering keras.
"Sial! Siapa yang malam malam mengganggu ku" teriak Ferdy dengan sangat emosi.
Dengan geram Ferdy mengeluarkan handphone nya dan melihat siapa nama di dalam layar. Lalu, dia pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"Halo pa! Kenapa papa menelfon ku?" tanya Ferdy dengan nada kesal.
"Ferdy! Kau harus mencari keberadaan adikmu. Dia sudah tidak ada di negara Jepang. Dan saat ini dia sudah selesai dengan sekolahnya di sana."
"Apa maksud papa? "
'Ferdy! Alisa telah kabur dari tempat tinggalnya yang ada di Jepang."
"Apa...!"
"Kau harus mencarinya Ferdy. Papa tidak mau tahu!"
"Sial! Anak itu selalu saja menyusahkan ku!" omel Ferdy dengan sangat emosi.
Dan setelah telfon mati. Ferdy pun segera pergi meninggalkan kamar tersebut, di dalam hatinya dia benar-benar kesal terhadap Alisa.
"Kalau dapat, ku pastikan kau akan ku nikahkan secara paksa adik bodoh!" omel Ferdy mengepalkan kedua tangannya.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya?
Akankah Alisa berhasil ditemukan?
Ikuti terus ya
Apakah jd musuh atau jd teman