Carla Dokter Dari Zaman Modern

Tengah malam Carla tersadar dan perlahan membuka matanya. Dia sekarang sudah di pindahkan ke ruang perawatan.

Carla melihat papanya tertidur di sofa dan mamanya tertidur di samping nya sambil duduk.

Carla perlahan menyentuh kepalanya mamanya. Merasa ada yang menyentuhnya Carlina pun terbangun.

"Kamu sudah sadar sayang? Alhamdulillah," ucap Carlina sambil tersenyum. Namun air matanya menetes saking bahagianya.

"Mama, berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanyanya.

"Enam bulan sayang, kamu koma selama enam bulan. Tapi sekarang kamu sudah sadar," jawab Carlina kemudian memeluk putrinya.

Arthur yang mendengar istrinya berbicara pun terbangun. Ia melihat Carla yang sudah sadar sedang di peluk Carlina.

"Gelang ku mana?" tanyanya.

"Gelang? Apakah gelang ini?" tanya Carlina balik memperlihatkan gelang yang biasa di pakai Carla.

Carla menggeleng, kemudian dia menceritakan kalau dirinya di beri gelang oleh seseorang sebelum terjadi kecelakaan.

"Kami tidak melihat gelang yang kamu maksud," kata Arthur.

"Aneh, jelas-jelas aku memakai gelang itu sebelum kecelakaan. Bahkan dengan gelang itu juga aku bisa membantu orang-orang di zaman dahulu," batin Carla.

Arthur menekan tombol darurat untuk memanggil dokter. Tidak berapa lama Arsy datang bersama seorang perawat.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Arsy.

"Xio Li?" Carla hendak bangun, namun tubuhnya terasa lemah dan kaku.

Mereka saling pandang, bahkan perawat itu pun heran. Carla memanggil perawat itu dengan nama Xio Li.

"Dek, apa yang kamu rasakan?" tanya Arsy sekali lagi.

"Ah aku, aku merasa lemah dan kaku kak," jawab Carla.

"Itu wajar karena kamu sudah lama koma," ungkap Arsy.

"Oh iya, ini suster Hana, selama kamu koma dia yang merawat mu," imbuh Arsy.

"Ha-Hana? Tapi kamu sangat mirip dengan Xio Li," kata Carla.

"Dek, kamu tidak apa-apa? Apa kamu berhalusinasi?" tanya Arsy.

Carla menggeleng, dia meminta ke papanya untuk di bantu untuk bangun. Arthur pun membantunya.

Dengan langkah perlahan Carla menghampiri Hana. Carla menangis dan langsung memeluk Hana.

"Aku bertemu denganmu kembali. Aku bertemu denganmu kembali," ucap Carla sambil menangis memeluk Hana.

Mereka heran melihat perubahan Carla. Biasanya Carla tidak cengeng seperti itu, selalu tegar dalam keadaan apapun.

Hanya sewaktu Oma dan opa buyutnya meninggal saja dia menangis. Carlina, Arthur, dan Arsy pun heran. Mereka merasa ini bukan sifat Carla yang sebenarnya.

Arsy menarik tangan Carlina pelan dan mengajaknya ke sofa. Arthur juga ikut dan tidak ingin mengganggu momen putrinya.

"Dok, saya Hana bukan Xio Li," kata Hana.

Carla meleraikan pelukannya lalu tersenyum. Kemudian Carla menghapus air matanya dengan tangannya.

"Sudah berapa lama kamu kerja di sini?" tanya Carla.

"Sudah hampir enam bulan. Saya di minta oleh dokter Arsy untuk menjaga dan merawat dokter yang sedang koma," jawab Hana.

"Berarti setelah aku kecelakaan?" tanya Carla lagi.

"Seminggu setelah dokter kecelakaan. Saya melamar kerja di sini sebagai perawat dan di terima. Lalu dokter Arsy meminta saya untuk merawat dokter," jawab Hana.

Carla pun kembali ke ranjang rumah sakit. Dia harus istirahat agar bisa pulih secepatnya. Luka yang di alaminya sudah sembuh, hanya saja tubuhnya masih terasa kaku dan lemah.

"Ar, apa Carla mengalami perpindahan jiwa?" tanya Carlina.

"Sepertinya begitu Tan, dari cara dia melihat Hana sepertinya dia sudah kenal betul. Nanti saja kita tanyakan kepada Carla," jawab Arsy.

Arthur mengirim pesan ke grup keluarganya dan mengatakan jika Carla sudah sadar. Berhubung hari sudah larut malam, jadi mereka baru bisa menjenguk besok hari.

Carlina kembali menghampiri Carla yang sedang berbaring. Hana sudah keluar atas permintaan Arsy.

"Apa yang kamu alami sayang?" tanya Carla dengan lembut.

"Cerita lah, melihat reaksi mu saat melihat Hana seperti nya kamu sudah mengalami sesuatu," ujar Arsy menyela.

Carla memejamkan matanya dan menghela nafas panjang. Ia tidak tahu harus mulai dari mana menceritakannya?

"Ma, mama percaya gak tentang reinkarnasi?" tanya Carla.

"Percaya, kenapa? Apa kamu mengalaminya?" tanya Carlina balik.

"Saat aku koma, jiwaku berkelana ke masa lalu. Lebih tepatnya masa ribuan tahun sebelum masa sekarang," jawab Carla.

Carlina, Arsy dan Arthur saling pandang. Mereka antara percaya dan tidak, namun itulah yang di alami Carla.

"Lalu?" tanya Arthur penasaran.

Carla pun menceritakan dari awal dia menolong seorang wanita tua. Sampai dia di beri gelang hingga kecelakaan itu terjadi.

Mereka semua terdiam seperti anak kecil yang di ceritakan dongeng oleh ibunya sebelum tidur.

Carla menceritakan dari awal hingga terjadi perang dan akhirnya terbunuh. Mendengar cerita itu, Arsy keluar dari ruangan perawatan Carla untuk mengambil laptopnya.

Tidak berapa lama Arsy kembali masuk dengan membawa laptop miliknya. Arsy mencari tahu sejarah kerajaan kuno yang di ceritakan oleh Carla.

Memang ada, namun ceritanya berbeda dari yang Carla alami dan Carla ceritakan. Dalam cerita tersebut, putri Hui Ying mati karena di racuni oleh selir.

Sedangkan pangeran Jian Chen mati karena di bunuh oleh pangeran Jian Nan. Dan Jian Nan menjadi kaisar menggantikan ayahnya yang juga di bunuh.

"Kok bisa begitu? Tapi apa yang aku ceritakan adalah sesuai dengan yang aku alami," kata Carla.

Carla jadi bingung sendiri, bagaimana bisa sejarah itu bisa berubah dengan yang di alami oleh Carla?

"Sudahlah, sebaiknya kita istirahat. Besok sudah pasti mereka akan datang menjenguk mu," kata Arthur.

"Tunggu, tadi kamu bertanya tentang reinkarnasi, berarti suster Hana mirip dengan pelayan setia mu di zaman kuno?" tanya Arsy.

"Sama persis kak, itu sebabnya aku mengira dia adalah Xio Li," jawab Carla.

"Orang yang bereinkarnasi kadang tidak ingat masa lalunya. Yang dia ingat hanya masa di mana dia terlahir kembali. Wajah nya ada yang mirip, tapi sikapnya berbeda. Ada juga sifatnya sama, tapi wajahnya berbeda. Dan ada juga wajahnya sama dan sifatnya juga sama," kata Arsy menjelaskan.

Carla hanya manggut-manggut mendengarkan penjelasan Arsy. Wajah Hana mirip dengan Xio Li, tapi sifatnya berbeda.

Carla pun meminta izin untuk beristirahat. Carla melihat tangannya yang kosong tidak ada lagi gelang pemberian nenek itu.

"Aneh, apa yang aku alami di zaman kuno ternyata berbeda dengan sejarah nya. Jadi peperangan itu di menangkan oleh pangeran ketiga? Ah aku juga bingung," batin Carla.

Sumpah, dirinya sangat bingung saat ini. Seolah Carla baru tersadar dari mimpi dan tidur yang panjang.

Karena sudah jam 2 dinihari, mereka pun memilih untuk tidur. Arsy juga terpaksa menginap di rumah sakit karena tadi dia baru selesai menangani operasi darurat sebelum Carla sadar.

Namun baru saja Arsy masuk ke dalam ruangannya, ternyata Zio sudah menunggu di dalam.